13 Pertolongan Pertama pada Luka Bakar

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Luka bakar adalah sebuah kerusakan jaringan akibat terkena benda panas, kontak dengan api, paparan matahari (sunburn) atau radiasi yang berlebihan, kontak dengan listrik atau kimia, dan inhalasi rokok. [3]

Luka bakar terbagi dalam beberapa derajat, yaitu [2] :

  • Luka bakar derajat 1 merupakan luka bakar ringan yang hanya menyerang kulit bagian luar saja.
  • Luka bakar derajat 2 menyeang bagian kulit yang lebih dalam dan menyebabkan lenting
  • Luka bakar derajat 3 menyebabkan kerusakan pada semua bagian kulit
  • Luka bakar derajat 4 menyebabkan kerusakan hingga area sendi dan tulang

Luka bakar derajat 1 dan 2 dapat anda tangani dahulu sebelum pergi ke dokter, sedangkan luka bakar derajat 3 dan 4 memerlukan pertolongan gawat darurat. Anda perlu melakukan pertolongan pertama pada luka bakar terhadap diri sendiri atau orang sekitar yang mengalami luka bakar. Berikut adalah beberapa teknik yang dapat anda lakukan. [1,2,3]

1. Menghentikan Proses Pembakaran dengan Segera

Anda perlu menghentikan proses pembakaran dengan segera. Kondisi ini mungkin memerlukan tindakan untuk memindahkan penderita dari area api, menyemburkan air ke api, atau membungkus api dengan handuk basah. Sebagai pihak yang tidak terbakar, janganlah anda mencoba masuk ke dalam api dan terbakar juga. [1]

2. Melepaskan Pakaian yang Menghalangi

Anda perlu melepaskan segala jenis pakaian dan aksesoris yang mengganggu area sekitar luka bakar. Namun, anda tidak perlu melepas pakaian yang menempel diatas luka bakar. Pelepasan secara paksa pada pakaian yang menempel di luka bakar dapat memperburuk kondisi luka bakar. [1]

3. Mendinginkan Luka Bakar dengan Air Mengalir

Anda dapat mendinginkan luka bakar dengan mengalirkan air suhu ruang diatas luka selama 20 menit secara langsung. Jangan pernah anda langsung menggunakan es, air es, krim, atau substansi berminyak ke atas luka bakar. [1]

Sebenarnya, anda juga dapat melakukan kompres air dingin ke atas area luka bakar untuk meredakan nyeri dan bengkak. Kompres tersebut dapat anda gunakan dengan handuk bersih selama 5 hingga 15 menit. Namun, pastikan air dingin yang anda gunakan tidak benar-benar dingin karena dapat mengiritasi area luka bakar. [2]

4. Menjaga Suhu Tubuh Penderita Tetap Hangat

Anda dapat menggunakan handuk atau pakaian tebal untuk menjaga suhu tubuh penderita tetap hangat. Pakaian dan handuk yang menyelimuti penderita jangan sampai mengenai luka bakar.

Pastikan tubuh penderita luka bakar tetap hangat untuk mencegah hipotermia, dimana suhu tubuh langsung turun drastis dibawah 35 derajat Celcius. Risiko hipotermia dapat meningkat pada tindakan pendinginan luka bakar yang besar pada anak-anak atau lansia. [1]

5. Memposisikan Tubuh Penderita dengan Sesuai

Jika area wajah dan mata terbakar, pastikan penderita berada dalam posisi duduk tegak Hindari kondisi berbaring sebisa mungkin untuk mengurangi bengkak. Anda juga dapat menaikan posisi luka bakar lebih tinggi dari jantung untuk mengurangi pendarahan. [1,3]

6. Jangan Memecahkan Lenting Luka

Lenting berisi air sering muncul setelah luka bakar. Lenting berisi air ini dapat melindungi luka dari infeksi lanjutan. Jika lenting pecah, bersihkanlah area tersebut dengan air dan sabun lembut. [3]

7. Menggunakan Losion

Anda dapat menggunakan losion pada area luka bakar. Namun, penggunaan losion baru dapat anda lakukan saat luka bakar telah sepenuhnya dingin. Penggunaan losion dapat membantu mencegah kulit kering dan membantu mempercepat kesembuhan. [3]

8. Membalut Luka Bakar

Anda dapat membalut luka bakar dengan kasa steril. Jangan pernah membalut luka dengan kapas. Teknik pembungkusan luka bakar ini dapat membantu luka bakar dari udara tercemar disekitar, mengurangi rasa sakit, dan melindungi lenting luka. [3]

9. Menggunakan Salep Antibiotik

Salep dan krim antibiotik dapat membantu mencegah infeksi. Gunakanlah salep antibiotik, misalnya bacitracin atau neosporin, pada area luka bakar dan bungkuslah dengan kasa steril. [2]

10. Menggunakan Lidah Buaya

Lidah buaya sering disebut sebagai tumbuhan luka bakar. Studi telah mengatakan bahwa lidah buaya sangat efektif untuk mengatasi luka bakar derajat 1 dan 2.

Lidah buaya tergolong dalam senyawa anti inflamasi yang dapat meningkatkan sirkulasi darah dan menghambat pertumbuhan bakteri. Gunakan lidah buaya murni pada area luka bakar secara langsung. Hindari penggunaan produk lidah buaya yang mengandung bahan tambahan. [2]

11. Menggunakan Madu

Madu merupakan salah satu pemanis makanan. Selain rasanya yang manis, madu dapat menyembuhkan luka bakar minor saat digunakan secara topikal/oles. Madu merupakan senyawa anti inflamasi, anti bakteri, dan anti jamur secara alami. [2]

12. Mengurangi Paparan Maatahari

Penderita luka bakar perlu menghindari paparan matahari secara langsung untuk menghindari luka bakar tambahan. Kulit yang terbakar dapat menjadi sangat sensitif terhadap sinar matahari. Tutupilah area luka bakar dengan pakaian lengan panjang. [2]

13. Menggunakan Obat Pereda Nyeri

Jika penderita luka bakar merasakan nyeri, minumlah obat pereda nyeri yang terjual bebas di apotek. Pastikan anda membaca label obat dengfan benar untuk mendapatkan dosis yang sesuai. Beberapa jenis obat yang dapat anda gunakan adalah [2,3] :

Kapan Harus ke Dokter?

Setelah anda melakukan langkah-langkah diatas, anda perlu memutuskan apakah luka bakar ini memerlukan tindakan medis atau tidak. [1]

Segera pergi ke unit gawat darurat jika [1] :

  • Luka bakar besar dan dalam melebihi luas tangan seseorang
  • Luka bakar menyebabkan kulit menjadi putih atau hangus
  • Luka bakar pada area wajah, tangan, kaki, atau kelamin yang menyebabkan lenting
  • Luka bakar akibat senyawa kimia atau setruman listrik

Selain itu, segeralah mencari bantuan medis secara langsung jika luka bakar [1] :

  • Disertai dengan cedera lain yang memerlukan penanganan khusus
  • Dapat menyebabkan syok, termasuk dingin, kulit berkeringat, detak jantung cepat, napas pendek, kelemahan, dan pusing
  • Terjadi pada ibu hamil
  • Terjadi pada lansia diatas 60 tahun
  • Terjadi pada anak-anak dibawah 5 tahun
  • Terjadi pada penderita yang memiliki penyakit tertentu, termasuk penyakit jantung, paru-paru, hati, dan diabetes
  • Terjadi pada penderita dengan sistem imun rendah, termasuk penderita HIV dan penderita kanker

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment