Penyakit & Kelainan

Diare Infeksius: Gejala – Penyebab dan Pengobatan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Diare infeksius atau gastroenteritis akut adalah kondisi yang umum. Penyebab paling sering adalah virus, bakteri, dan parasit. Gejala dapat berupa mual, muntah, dan nyeri perut yang menyertai diare. Pencegahan

Apa Itu Diare Infeksius?

Diare merupakan penyebab utama dan peringkat kedua dari kasus kematian pada anak-anak di negara berkembang. [1]

Selain itu, diare juga menjadi penyebab utama dari absennya pekerja di suatu perusahaan, serta hilangnya produktivitas tenaga kerja di Amerika. [1]

Lansia, anak muda, dan orang-orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah sangat rentan terkena diare dan berisiko tinggi mengalami komplikasi yang berhubungan dengan diare dalam tingkat yang cukup parah. [1]

Diare yang menyebabkan dehidrasi membutuhkan perawatan di rumah sakit dan asupan cairan, terkadang tidak jarang sampai ada yang memakan korban jiwa. [1]

Gejala Diare Infeksius

Jika terdapat seseorang yang mengalami diare infeksius, harus dilihat seberapa parahnya diare tersebut terjadi pada tubuh seseorang, seberapa banyak kebutuhan hidrasi, dan lihat riwayat medis dari pasien. [2]

Biasanya untuk melakukan pemeriksaan pada pasien yang terkena diare lebih dari satu hari, diikuti oleh beberapa gejala seperti perdarahan pada feses, demam, gejala sepsis atau dehidrasi, mual, muntah, sakit perut, serta diare. [1,2]

Pasien yang menderita diare biasanya disertai dengan tidak adanya darah atau adanya darah. [2]

Diare tanpa darah biasanya tidak memerlukan pemeriksaan lebih lanjut, tetapi jika pasien menginginkan pemeriksaan pada tinja, biasanya terdapat beberapa bakteri seperti salmonella, shigella, campylobacter, e.coli O157, yersinia. [2]

Dari bakteri tersebut dapat menyebabkan mual pada penderitanya. [2]

Untuk diare yang berdarah sudah dipastikan terdapat bakteri seperti yang telah disebutkan. [2]

Penyebab Diare Infeksius

Penyebab paling umum dari diare yaitu infeksi dari virus, bakteri, dan parasit, biasanya dapat menyebar melalui fecal-oral, ketika virus masuk melalui mulut. [1]

Biasanya terjadi ketika seseorang bersentuhan dengan permukaan yang telah terkontaminasi (seperti gagang pintu, kancing, atau berjabat tangan), serta menelan makanan atau minuman yang terkontaminasi dari penderita diare infeksius. [1]

Istilah gastroenteritis atau flu perut biasanya mengacu pada bakteri dari infeksi virus yang memberikan pengaruh pada lambung dan usus kecil atau besar. [1]

  • Penyebab dari Virus

Virus yang penyebab umum dari diare berkaitan secara dominan dengan empat jenis tertentu, antara lain [1]:

  • Norovirus, biasa disebut dengan “cruise ship virus”, menjadi penyebab paling umum dari gastroenteritis yang dapat menularkan ke orang lain melalui makanan
  • Rotavirus, virus yang menjadi penyebab diare yang terjadi pada anak-anak, serta menjadi penyebab utama kematian anak-anak di negara berkembang
  • Adenovirus memiliki banyak subtipe, yaitu kurang lebih sebanyak 50 subtipe. Tipe 40 dan 41 dari adenovirus menjadi penyebab diare pada manusia
  • Astrovirus merupakan virus penyebab diare yang terjadi pada orang tua, anak-anak, dan orang-orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah
  • Penyebab dari Bakteri

Diare yang disebabkan oleh bakteri biasanya menjadi penyebab utama dari diare, bahkan menjadi penyebab kematian di dunia. [1]

Diare yang diakibatkan oleh bakteri dapat menyebabkan penyakit disentri karena berkembangnya bisul dan adanya pembengkakan di usus. [1]

Penyebab yang paling umum terjadi, antara lain [1]:

  • Salmonella enteritidis merupakan penyebab diare, demam, dan sakit perut kram yang dapat terjadi selama 12 hingga 72 jam setelah mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi dari bakteri tersebut
  • Escherichia coli (terutama E. Coli 0157) biasanya tersebar melalui makanan dan produk susu yang telah terkontaminasi, serta dapat menyebabkan kondisi kolitis hemoragik
  • Shigella dapat terjadi di seluruh dunia yang menyebabkan diare berdarah, biasanya terjadi pada usia anak-anak prasekolah
  • Campylobacter merupakan infeksi yang ditularkan melalui makanan dan menyebabkan diare berdarah, karena terjadinya peradangan usus akut
  • Infeksi vibrio sering dikaitkan dengan makanan laut mentah atau sushi
  • Staphylococcus aureus dapat menyebabkan diare eksplosif karena adanya racun dari bakteri
  • Clostridium difficile, bakteri ini muncul karena adanya infeksi karena penggunaan antibiotik ketika sebelum diare atau sesudah bakteri
  • Yersinia merupakan spesies bakteri yang menyebabkan sejumlah penyakit pada manusia. Yersinia enterocollitica merupakan penyebab umum dari diare menular
  • Penyebab dari Parasit

Protozoa adalah penyebab utama diare dari parasit. Organisme bersel tunggal datang dari berbagai bentuk yang ditularkan melalui air minum yang terinfeksi. Terdapat beberapa penyebab diare parasit, yaitu [1]:

  • Giardia lamblia biasanya dapat ditularkan melalui makanan yang telah terkontaminasi, hal ini dapat menyebabkan diare dalam waktu dua hari setelah terkena infeksi
  • Entamoeba histolyrica berkaitan dengan penyebaran dari mulut dan menyebabkan diare berdarah
  • Crytosporidium dikenal sebagai penyebab penyakit pernapasan dan flu perut yang ditandai dengan encernya tinja

Diagnosis Diare Infeksius

Penyakit diare biasanya dapat sembuh dengan sendirinya, dalam kebanyakan kasus, banyak orang yang tidak menerima pertolongan medis untuk mengatasinya. [3]

Jika seseorang memutuskan untuk memeriksa ke dokter, dapat dilakukan pemeriksaan pada feses. Biasanya pemeriksaan ini dilakukan pada pasien yang memiliki risiko tinggi mempunyai penyakit lainnya yang parah. [3]

Dengan begitu, pemeriksaan pada feses, dapat diidentifikasikan penyebab penting yang terjadi pada pasien. [3]

Bagi pasien yang mengalami diare bersamaan dengan demam, feses berdarah atau berlendir, sakit perut yang parah dan nyeri, atau tanda-tanda sepsis, feses akan dilakukan pemeriksaan pada Salmonella, Shigella, Campylobacter, Yersinia, Clostridium Difficile, dan STEC. [3]

Jika seseorang terkena diare tanpa adanya kompilikasi, tidak perlu melakukan pemeriksaan secara rutin. Kecuali jika terdapat kondisi tertentu yang memerlukan pengobatan lebih lanjut. [3]

Jika mengalami diare lebih dari 14 hari atau lebih, lebih baik melakukan pemeriksaan infeksi parasit usus, serta melakukan pengobatan dengan antimikroba selama 8 hingga 12 minggu sebelum diuji untuk infeksi C. Difficile. [3]

Penyakit dari saluran pencernaan seperti penyakit radang usus dan sindrom iritasi usus setelah adanya infeksi, harus lebih diperhatikan dalam proses perawatannya. [3]

Pengobatan Diare Infeksius

Infeksi yang disebabkan melalui virus, dapat dilakukan melalui tes PCR pada feses, darah, dan cairan tubuh pasien. [1]

Tes mikroskopis yang berbasis antigen dapat membantu untuk mengidentifikasi protozoa yang terdapat pada sampel feses. [1]

Pengobatan pada diare infeksius dapat berbeda-beda tergantung penyebabnya. Biasanya antibiotik dan antivirus digunakan dalam pengobatan infeksi dari bakteri dan virus. [1]

Sedangkan sejumlah agen antimikroba digunakan untuk penyebab diare yang disebabkan oleh protozoa. [1]

Pencegahan Diare Infeksius

Diare infeksius dapat dengan mudah ditularkan melalui norovirus atau shigella, pasien yang memiliki riwayat penyakit flu perut harus selalu menjaga kebersihan terutama tangan. [2]

Jika seorang yang berisiko tinggi menularkan penyakit seperti pekerja yang menangani makanan atau pekerja penitipan anak harus istirahat di rumah sampai gejala hilang, agar tidak menularkan ke orang lain. [2]

1. Ingrid Koo, PhD, & Paul A. Rufo, MD, MMSc. Infectious Diarrhea. Very Well Health; 2019.
2. Todd F. Hatchette, MD, & Dana Farina, MD. Infectious diarrhea: when to test and when to treat. PMC; 2011.
3. Am Fam Physician. Infectious Diarrhea: IDSA Updates Guidelines for Diagnosis and Management. American Family Physician; 2018.

Share