Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Diskalkulia merupakan suatu kondisi gangguan belajar, dimana seseorang akan kesulitan untuk memahami konsep yang berhubungan dengan angka, memecahkan persoalan dan melakukan perhitungan matematika, dan
Daftar isi
Diskalkulia adalah sebuah kondisi di mana anak mengalami kesulitan belajar matematika [1,2,3,4,5,7,8,9].
Pemahaman anak dalam bidang matematika cenderung kurang, termasuk dalam hal simbol-simbol matematika [3].
Diskalkulia sendiri adalah sebuah kondisi yang sebenarnya dapat terdeteksi dari awal, terutama pada usia prasekolah.
Kondisi ini berhubungan dengan adanya gangguan pada otak yang membuat anak mengalami kesulitan setiap kali mempelajari aritmatika dasar sekalipun [1,2,3,4,5,7,8,9].
Tinjauan Diskalkulia adalah kondisi ketidakmampuan atau kesulitan yang dialami anak dalam bidang matematika atau segala yang berhubungan dengan aktivitas berhitung.
Penyebab diskalkulia belum diketahui secara jelas sehingga masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut mengenai hal itu.
Diskalkulia yang terjadi pada anak diyakini oleh para ilmuwan sebagai dampak dari kurangnya instruksi awal konkret dalam matematika [1,3].
Diskalkulia juga diketahui paling mudah berkembang pada anak yang belum pernah belajar berhitung menggunakan sempoa.
Meski demikian, faktor keterlambatan perkembangan mental pun turut berperan dalam timbulnya kondisi diskalkulia pada anak [4,5].
Pada beberapa kasus, diskalkulia terjadi tanpa sebab yang pasti, namun ada pula yang disebabkan oleh kondisi gangguan saraf [1,5].
Tak hanya anak, remaja dan orang dewasa pun lebih rentan mengalami diskalkulia apabila memiliki riwayat [2,3,4,5] :
Pada beberapa kasus diskalkulia, faktor genetik disebut menjadi salah satu faktor yang turut berperan [2,4,5].
Ini karena bakat matematika atau berhitung sebenarnya dapat menurun dalam sebuah keluarga.
Setiap keluarga tentunya memiliki tingkat bakat matematika yang berbeda-beda sehingga tidak dapat dikatakan secara detail seberapa besar bakat berhitung pada sebuah keluarga atau seseorang.
Sama halnya dengan bakat matematika yang dapat diturunkan di sebuah keluarga, ketidakmampuan belajar pun demikian [4,5].
Hanya saja, masih memerlukan penelitian lebih jauh mengenai pengaruh faktor genetik terhadap timbulnya kondisi diskalkulia [4].
Tinjauan Faktor genetik, gangguan pada saraf dan otak, disleksia, ADHD, hingga gangguan mental tertentu mampu meningkatkan risiko diskalkulia pada anak maupun orang dewasa.
Gejala diskalkulia dapat mulai timbul mulai dari anak usia prasekolah, namun ada pula yang tampak pada saat usia sekolah dan remaja.
Pada usia balita atau prasekolah, berikut ini adalah gejala-gejala diskalkulia yang para orang tua perlu perhatikan [5,6] :
Para orang tua perlu memerhatikan perkembangan buah hatinya; ketika menginjak usia sekolah dasar, anak penderita diskalkulia akan mengalami sejumlah tanda sebagai berikut [5,6] :
Pada anak yang sudah menginjak bangku SMP dan menderita diskalkulia, beberapa tanda atau gejala di bawah ini perlu diwaspadai oleh orang tua [5,6] :
Anak remaja SMA pun dapat menunjukkan tanda-tanda diskalkulia yang patut diwaspadai juga oleh para orang tua seperti [5,6] :
Tinjauan Gejala diskalkulia dapat terlihat dari mulai anak balita (prasekolah), anak beranjak SD, SMP, atau bahkan SMA (usia lebih dewasa). Umumnya, diskalkulia ditandai dengan keterlambatan anak dalam berpikir terutama ketika berhubungan dengan aktivitas berhitung.
Anak-anak mungkin tak menyadari bahwa kekurangannya dalam hal berhitung, khususnya pada pelajaran matematika berkaitan dengan kondisi diskalkulia.
Peran orang tua sangat penting di sini, tak hanya sekedar memerhatikan, tapi juga segera mengambil tindakan untuk memeriksakan sang anak untuk memastikan apakah gejala mengarah pada diskalkulia.
Jika anak tumbuh kembang semakin dewasa namun pemahaman terhadap angka masih sangat sulit, segera bawa buah hati ke dokter.
Konsultasikan dengan dokter mengenai kesulitan dan ketidakmampuan anak dalam bidang hitung-hitungan.
Ceritakan pula kepada dokter mengenai bidang lain di mana anak mengalami kekurangan atau kesulitan.
Beberapa tes kemungkinan akan diterapkan oleh dokter kepada pasien, yakni meliputi [4,5] :
Selain serangkaian tes tersebut, dokter juga akan menggali informasi terkait riwayat medis pasien berikut riwayat kesehatan keluarga pasien [4,5].
Pemeriksaan ini dilakukan oleh dokter untuk mengeliminasi adanya kemungkinan kondisi lain yang anak alami namun memiliki gejala mirip diskalkulia [4,5].
Tinjauan Pemeriksaan fisik, tes keterampilan komputasi, tes kefasihan matematika, tes komputasi mental, dan tes penalaran kuantitatif adalah serangkaian metode pemeriksaan untuk memastikan kondisi diskalkulia pada pasien.
Penanganan pasien diskalkulia disesuaikan dengan usia pasien, yaitu penanganan diskalkulia untuk pasien anak dan penanganan untuk pasien dewasa.
Beberapa perawatan yang dapat diterapkan kepada anak penderita diskalkulia baik di sekolah maupun di rumah antara lain adalah [4,5,7] :
Di rumah, para orang tua pun dapat terlibat dalam melatih anak dan membantu meningkatkan kemampuan berhitungnya.
Partisipasi orang tua pun akan membuat kecemasan anak berkurang, terutama bila belajar berhitung dilakukan dengan beberapa langkah ini [7] :
Untuk kasus diskalkulia pada orang dewasa akan lebih sulit ditangani, kecuali oleh tenaga profesional yang benar-benar mampu membantu pasien melatih ilmu berhitung sekaligus kesehatan mental pasien.
Penderita diskalkulia yang juga menderita disleksia bisa memperoleh latihan privat untuk mengatasi kondisi keduanya.
Namun dalam mengatasi diskalkulia penderita dewasa, tingkat tantangan jauh lebih besar.
Bagaimana Prognosis Diskalkulia?
Diskalkulia pada dasarnya merupakan sebuah kondisi yang dapat diatasi dan penderitanya dapat mengalami perkembangan yang baik.
Selama diskalkulia terdiagnosa secara dini, pembelajaran matematika dapat dilakukan dengan lebih optimal.
Walau konsep matematika akan sangat sulit dipahami oleh penderita diskalkulia, bukan berarti penderita tak mampu mempelajarinya sama sekali.
Maka dengan demikian, prognosis diskalkulia diketahui sangat bagus, terutama bila penderita dibantu oleh tenaga ahli profesional selama proses latihan berhitung.
Tinjauan Penanganan diskalkulia baik pada anak maupun orang dewasa sebaiknya dilakukan oleh tenaga profesional, terutama dalam mendampingi serta membimbing pasien dalam belajar konsep dasar matematika.
Diskalkulia dapat meningkatkan risiko komplikasi berupa ketidakmampuan menghitung sekalipun hitungan yang paling dasar dan mudah ketika usia semakin dewasa [8].
Biasanya, hal ini juga berhubungan dengan kelemahan baik pada ingatan jangka panjang maupun ingatan jangka pendek [8].
Bila semenjak usia balita atau prasekolah para orang tua melihat adanya kecenderungan anak sulit dalam bermain dengan angka atau aktivitas hitung-menghitung, coba untuk turun tangan [9].
Orang tua dapat mulai mengajak si kecil untuk aktif berhitung, mulai dari bermain permainan yang ada di gawai (terutama permainan yang melibatkan angka) [9].
Selain itu, ajak pula si kecil bermain menemukan angka, menghitung benda, bertanya mengenai harga, mengajak mereka berbelanja, mengajak bermain dengan jam, mengajak bermain mengingat nomor telepon, atau bahkan mengajak memasak bersama [9].
Tinjauan Peran orang tua sangat penting agar anak tidak mengembangkan kondisi diskalkulia. Orang tua dapat melibatkan anak dalam berbagai kegiatan yang berhubungan dengan aktivitas berhitung melalui cara-cara yang seru dan mengasyikkan.
1. Dr. Brad B. Causes of Dyscalculia & Math Learning Difficulties. Dyscalculia.org; 2021.
2. Anonim. What is Dyscalculia?. The Dyslexia Association; 2021.
3. Liane Kaufmann. Dyscalculia: neuroscience and education. Europe PubMed Central; 2011.
4. Stefan Haberstroh, Mag. rer. nat. & Gerd Schulte-Körne, Prof. Dr. med. The Diagnosis and Treatment of Dyscalculia. Deutsches Arzteblatt International; 2019.
5. Liane Kaufmann, Ao. Prof. Dr. rer. nat. & Michael von Aster, Prof. Dr. med. The Diagnosis and Management of Dyscalculia. Deutsches Arzteblatt International; 2012.
6. Anonim. What are the signs of Dyscalculia? The Dyslexia Association; 2021.
7. Anonim. What To Do If My Child Has Dyscalculia? Matrix Math; 2021.
8. Tourette Mama Insights. Dyscalculia: Counting Complications. Medium; 2017.
9. Anonim. Dyscalculia in Children. CogniFit Research; 2021.