Ibuprofen pertama kali dikenalkan ke masyarakat umum pada tahun 1969 dan hingga saat ini menjadi obat yang populer untuk meredakan nyeri atau demam pada orang dewasa maupun anak-anak. Obat jenis ibuprofen ini adalah obat yang cukup aman untuk di konsumsi selama dosisnya sesuai.[1]
Cara Kerja ibuprofen dapat dijelaskan sebagai berikut, pada umumnya tubuh mengeluarkan mengeluarkan enzim siklooksigenase-1 (COX-1) dan siklooksigenase-2 (COX-2). Kedua enzim ini akan memicu hormon prostagaldin. Hormon yang muncul ini kemudian akan mengirim informasi ke dalam otak tentang adanya rangsangan yang dapat memicu inflamasi tentang rasa sakit yang muncul pada daerah yang mengirim sinyal. Ibuprofen yang kita minum ini berfungsi untuk menghalangi enzim siklooksigenase-1 (COX-1) dan siklooksigenase-2 (COX-2), sehingga sinyal terkirim ke otak.[1]
Obat dengan jenis ibuprofen ini pada umumnya dapat kita temui dengan mudah di apotek-apotek yang ada di seluruh Indonesia dan obat ini dikategorikan sebagai obat bebas.
Namun dalam penggunaannya, harus tetap mengikuti anjuran karena apabila digunakan berlebihan dan dalam jangka yang lama dapat membahayakan kesehatan tubuh.
Berikut ini adalah efek samping bila terlalu sering mengkonsumsi ibuprofen.
Daftar isi
Salah satu efek samping karena terlalu sering mengkonsumsi ibuprofen adalah sakit perut dan juga masalah pada usus ketika diminum terlalu sering dan terlalu banyak. Ibuprofen juga dapat menyebabkan tukak lambung menjadi berkembang Duodenum adalah bagian dari usus yang terletak di belakang lambung. Ibuprofen akan membuat produksi hormon prostaglandin berkurang.[2]
Hormon prostaglandin ini bertugas untuk meningkatkan produksi lendir lambung dan zat yang membuat asam lambung netral. Meminum ibuprofen terlalu sering dapat menyebakan produksi prostalgadin menjadi sedikit sehingga lambung rentan terhadap kerusakan yang disebabkan oleh asam lambung.[2]
Ibuprofen dapat meningkatkan resiko terjadinya maag karena produksi hormon prostaglandin berkurang seperti yang dijelaskan di atas. Selain dapat menyebabkan sakit perut, efek lainnya adalah mual bahkan hingga muntah karena asam lambung yang naik. Untuk itu walaupun obat ini dijual secara bebas, namun kita tetap harus mengkonsumsinya dalam dosis yang dianjurkan agar tidak membawa efek samping yang buruk.[2]
Walaupun efek samping ini sangat jarang terjadi, namun jika ibuprofen dikonsumsi dalam jumlah dosis yang banyak dan secara terus menerus maka akan dapat menimbulkan resiko serangan jantung menjadi semakin tinggi.
Bahkan jika orang yang sering meminum ibuprofen ini memiliki faktor resiko jantung bawaan maka tingkat resikonya akan semakin tinggi. Untuk itu agar aman, bagi anda yang mempunyai faktor resiko ini sebaiknya konsultasikan dengan dokter tentang kondisi anda sejelas-jelasnya agar terhindar dari kondisi yang berbahaya bagi kesehatan tubuh.[3]
Terlalu sering mengkonsumsi ibuprofen dalam dosis tinggi juga dapat menyebabkan stroke. Hal ini disebabkan ibuprofen yang dikonsumsi dalam dosis yang berlebihan dapat menyebabkan hipertensi menjadi lebih parah. Tekanan darah yang tinggi ini akan dapat meningkatkan resiko stroke, oleh karena itu apabila ada sering pusing dan tidak nyaman, sebelum mengkonsumsi obat sebaiknya berkonsultasi dahulu dengan dokter agar obat tersebut dapat membantu meredakan sakit bukan malah menambah sakit.[4]
Ibuprofen telah dikenal dapat menyebabkan tekanan darah tinggi apabila dikonsumsi dalam dosis yang tinggi dan terus menerus. Hal ini disebabkan perubahan pada kadar prostaglandin dalam tubuh karena ibuprofen. Hal ini dapat membuat cairan di dalam tubuh tidak stabil yang pada akhirnya membuat munculnya resiko tekanan darah menjadi tinggi. Hal ini akan diperparah apabila gaya hidup kita tidak sehat, seperti merokok, jarang berolahraga dan mengalami kelebihan berat badan.[5]
Terlalu sering mengkonsumsi ibuprofen dalam dosis yang tinggi dapat mempengaruhi kadar hormon prostaglandin dalam tubuh menjadi berkurang. Kondisi ini membuat lendir dalam lambung menjadi berkurang dan pada akhirnya cairan yang ada didalam lambung berkurang dan resiko ini dapat membuat luka pada lambung.[6]
Penggunaan ibuprofen yang terlalu sering juga dapat membuat penyakit gagal hati. Ibuprofen telah dilaporkan dapat menyebabkan gagal hati, bahkan apabila parah dapat mengakibatkan pasien tersebut membutuhkan transplantasi hati yang wajib dilakukan untuk menyelamatkan nyawa pasien.[7]
Bahkan apabila kondisi ini tidak tertangani dengan baik dan cepat dapat menyebabkan resiko kematian bagi pasien tersebut. Namun apabila ibuprofen diminum dalam dosis yang seharusnya, obat ini tergolong obat yang aman untuk dikonsumsi.[7]
Orang yang menderita asma sebaiknya berhati-hati ketika mengkonsumsi ibuprofen apalagi dalam jumlah yang sering. Ibuprofen dapat menyebabkan nafas berbunyi atau bahkan sesak napas dan dapat memperburuk kondisi seseorang yang sudah mengidap asma. Kondisi ini disebabkan karena ibuprofen dapat menyebabkankan saluran udara menjadi sempit. Kondisi ini juga dikenal sebagai bronkospasme.[8]
Dosis Normal Konsumsi Ibuprofen
Minum obat ibuprofen atau obat apapun sebaiknya kita mengikuti anjuran yang ada, bila itu obat bebas maka dalam kemasannya akan tertulis aturan pakai yang wajib kita ikuti dan pahami. Dan bila rasa nyeri atau sakit tidak berkunjung membaik maka lebih baik kita berkonsultasi dengan dokter untuk dapat mendapatkan perawatan yang terbaik. Berikut ini adalah dosis normal yang dianjurkan ketika mengkonsumsi Ibuprofen pada orang dewasa dan anak-anak.[1]
Pasien Ibuprofen Dosis
Dewasa Pereda Nyeri 200-400 mg, setiap 4-6 jam
Anti Radang 300 mg, Setiap 6-8 jam atau 400-800 mg 3-4 kali sehari
Anak-anak Pereda Nyeri 5-10 mg/kg. Setiap 6 jam (maks. 40 mg/kg per hari)
Anti Radang 20-40 mg/kg/hari, 3-4 kali sehari
1. Bushra, Rabia, and Nousheen Aslam. “An overview of clinical pharmacology of Ibuprofen.” Oman medical journal. 2010.
2.Anonim. InformedHealth.org. Cologne, Germany: Institute for Quality and Efficiency in Health Care (IQWiG); 2006-. Gastritis: How can you prevent painkiller-related peptic ulcers? 2010.
3. Varga Z, Sabzwari SRA, Vargova V. Cardiovascular Risk of Nonsteroidal Anti-Inflammatory Drugs: An Under-Recognized Public Health Issue. Cureus. 2017
4. Søren Bak, Morten Andersen, Ioannis Tsiropoulos, Luis Alberto García Rodríguez, Jesper Hallas, Kaare Christensen, and David Gaist. ahajournals.org.Risk of Stroke Associated With Nonsteroidal Anti-Inflammatory Drugs.2003
5. Robert Palmer, Robert Weiss, Randall M. Zusman, Ann Haig, Susan Flavin, Brian MacDonald, Effects of nabumetone, celecoxib, and ibuprofen on blood pressure control in hypertensive patients on angiotensin converting enzyme inhibitors: , American Journal of Hypertension, Volume 16, Issue 2, February 2003
6. Goldstein JL, Cryer B. Gastrointestinal injury associated with NSAID use: a case study and review of risk factors and preventative strategies. Drug Healthc Patient Saf. 2015
7. Zoubek, M. E., Lucena, M. I., Andrade, R. J., & Stephens, C.Systematic review: ibuprofen-induced liver injury. Alimentary pharmacology & therapeutics.2020
8. 8. Lo PC, Tsai YT, Lin SK, Lai JN. Risk of asthma exacerbation associated with nonsteroidal anti-inflammatory drugs in childhood asthma: A nationwide population-based cohort study in Taiwan. Medicine (Baltimore). 2016.