Semangka adalah buah yang bagus untuk diet karena mengandung vitamin, mineral, dan antioksidan. Semangka memiliki sumber vitamin A dan vitamin C, dan juga antioksidan lycopene. Kandungan semangka ini brmanfaat untuk melawan kanker dan kesehatan jantung[1].
Akan tetapi, ternyata mengkonsumsi semangka terlalu banyak memiliki efek samping. Walaupun memiliki berbagai segudang manfaat, mengkonsumsi semangka dalam jumlah besa
Mengkonsumsi semangka terlalu banyak dikatakan memiliki banyak efek samping. Anda mendengar kami! Terlepas dari manfaatnya yang luar biasa, makan semangka dalam jumlah besar sebenarnya dapat membahayakan tubuh. Berikut efek samping kebanyakan makan semangka.
Daftar isi
Makan semangka dalam terlalu bisa menyebabkan permasalahan pada perut seperti perut terasa kembung, ingin buang gas, diare[4]. Hal tersebut di karenakan semangka mengandung FODMAP yaitu karbohidrat yang tidak bisa dicerna atau diserap pada usus kecil[2].
Ahli gizi menyarankan jika ingin melakukan diet rendah FODMAP bagi penderita sindrom usus besar bisa dapat menyebabkan gejala perut terasa kembung, selalu mengeluarkan gas, dan diare. Sedangkan untuk asupan FODMAP dengan kandungan yang tinggi dapat menyebabkan gejala sindrom sindrom usus besar[3].
Namun, asupan FODMAP yang tinggi juga dapat menyebabkan gejala mirip IBS dan memperburuk gastroesophageal reflux (GERD) pada orang sehat tanpa IBS. Para pakar ahli gizi menyatakan semangka sebagai makanan diet karena memiliki kandungan fruktosa yang tinggi[2].
Fruktosa adalah monosakarida yang merupakan gula sederhana yang dapat mengakibatkan perut kembung jika di konsumsi dalam jumlah yang sangat besar[2]. Sementara, untuk karbohidrat yang tidak bisa dicerna dapat beresiko menjadi permasalahan dalam pencernaan bagi sebagian rang yang memiliki kesensitifan pada fruktosa.
Semangga dengan kandungan FODMAP yang tinggi harus ditentukan dengan menggunakan indeks glikemik. Indeks glikemik adalah alat pengukur yang dapat membantu berapa jumlah takaran makanan untuk meningkatkan kadar gula darah[5].
Cara kerja indeks glikemik dengan mengukur gula darah selama 2 jam. Makanan dengan kandungan fruktosa yang tinggi dapat meningkatkan kadar gula darah, sementara dengan menggunakan indeks glikemik akan membantu kenaikan kadar gula yang stabil[6].
Pengukuran pada indeks glikemik pada makanan rendah berkisar 55, sedang 56-69, dan tinggi 70. Untuk buah semangka sendiri memiliki indeks glikemik 72-80[7,8]. Indeks glikemik sendiri bekerja dengan cara bagaimana gula darah bereaksi pada makanan dengan kandungan karbohidrat dalam ukuran porsi[6].
Makan semangka yang berlebihan dapat meningkatkan gestasional yang dapat menyebabkan kadar gula darah menjadi naik. Memperhatikan kadar gula darah dalam tubuh sangatlah penting bagi penderita diabetes[9].
Meskipun gejala efek samping ini sangat jarang terjadi, salah satu penelitian menyatakan bahawa terlalu banyak makan semangka dapat mengakibatkan perubahan warna kulit menjadi kuning. Perubahan warna kulit menjadi kuning ini disebut dengan likopenemia sejenis varian karotenemia[10].
Lycopene pada semangka merupakan antioksidan dan pigmen yang bekerja dan bertanggunjawab pada warna merah semangka termasuk pada buah-buahan dan sayuran. Jika di konsumsi berlebihan, lycopene dapat menumpuk pada bagian lapisan luar kulit, serta dapat mengubah pigmentasi kulit. Akan tetapi, pada penelitian tersebut tidak menunjukkan jumlah kasusu yang terjadi[10].
Bagi pecandu alkohol harus menghindari konsumsi semangka dalam jumlah yang besar. Kandungan likopen yang tinggi dapat berdampak buruk pada peradangan hati jika bereaksi dengan alkohol[11].
Keracunan air atau hidrasi berlebihan adalah suatu kondisi dimana tubuh memiliki terlalu banyak air yang akhirnya dapat menyebbabkan hilangnya kandungan natrium di dalam tubuh. Mengkonsumsi semangka dalam jumlah yang besar dapat meningkatkan kadar air di dalam tubuh. Jika kelebihan di dalam tubuh tidak di keluarkan akan beresiko meningkatkan volume darah sehingga dapat menyebabkan pembengkakan kaki, kelelahan, ginjal lemahn dan masalah penyakit lainnya[11].
Semangka sebagai sumber potasium yang sangat berperan penting untuk menjaga kesehatan tubuh dari berbagai penyakit. Potasium sendiri berfungsi menjaga kesehatan jantung, dan membuat tulang serta otot menjadi lebih kuat. Akan tetapi, jika terlalu banyak kalium dapat menyebabkan permasalahan kardiovaskular seperti detak jantung tidak teratur, denyut nadi lemah[11].
Berapa Banyak Semangka yang Harus di konsumsi Dalam Sehari?
Berhubungan dengan kadar gula darah, 608 gram semangka memiliki nilai indeks glikemik yang tinggi dengan 46 gram karbohidrat, 36 gram gula. Hal tersebut dapat menyebabkan kadar gula darah menjadi naik[12].
Menurut Departemen Pertanian AS, jika ingin tetap berada pada kadar gula darah yang stabil konsumsi semangka di bawah ukuran 300 gram per hari di barengi dengan diet standar 2000 kalori[13]. Menurut pakar ahli gizi Ritesh Bawri, 100 gram semangka memiliki 30 kalori[11].
Sebagian dapat mengkonsumsi semangka berlebih hingga 500 gram dengan 150 kalori. Karena semanga tidak mengenyangkan, sehingga membuat anda mengkonsumsi semangka terlalu banyak. Semangka memiliki 6 gram gula per 100 gram[1].
1) Ambreen Naz, Masood Sadiq Butt, Muhammad Tauseef Sultan, Mir Muhammad Nasir Qayyum, and Rai Shahid Niaz. ncbi.nlm.nih.gov. Watermelon lycopene and allied health claims. 2014.
2) Marina Iacovou, Victoria Tan, Jane G Muir, Peter R Gibson. ncbi.nlm.nih.gov. The Low FODMAP Diet and Its Application in East and Southeast Asia. 2015.
3) Pasquale Mansueto, Aurelio Seidita, Alberto D'Alcamo, Antonio Carroccio. pubmed.ncbi.nlm.nih.gov. Role of FODMAPs in Patients With Irritable Bowel Syndrome. 2015.
4) M Goebel-Stengel, H Mönnikes. pubmed.ncbi.nlm.nih.gov. [Malabsorption of fermentable oligo-, di-, or monosaccharides and polyols (FODMAP) as a common cause of unclear abdominal discomfort]. 2014.
5) B J Venn, T J Green. pubmed.ncbi.nlm.nih.gov. Glycemic index and glycemic load: measurement issues and their effect on diet-disease relationships. 2007.
6) Huicui Meng, Nirupa R Matthan, Lynne M Ausman, and Alice H Lichtenstein. ncbi.nlm.nih.gov. Effect of macronutrients and fiber on postprandial glycemic responses and meal glycemic index and glycemic load value determinations. 2017.
7) Sonia Vega-López, Bernard J. Venn, and Joanne L. Slavin. ncbi.nlm.nih.gov. Relevance of the Glycemic Index and Glycemic Load for Body Weight, Diabetes, and Cardiovascular Disease. 2018.
8) Anonim. glycemicindex.com. GI search. 2021.
9) Akram T Kharroubi, Hisham M Darwish. ncbi.nlm.nih.gov. Diabetes mellitus: The epidemic of the century. 2015.
10) E C Rudd, E E Merika. pubmed.ncbi.nlm.nih.gov. Carotenoderma caused by excessive watermelon and red grapefruit consumption. 2020.
11) Sarika rana. food.ndtv.com. 5 Side Effects Of Eating Too Much Watermelon. 2018.
12) Anonim. fdc.nal.usda.gov. Nutrients. 2018.
13) dietaryguidelines.gov. Dietary Guidelines for Americans.