Tinjauan Medis : dr. Hadian Widyatmojo, SpPK
Elektrokardiogram atau lebih umum disingkat dengan EKG merupakan modalitas pemeriksaan yang digunakan untuk mengetahui kondisi jantung. Pemeriksaan EKG saat ini menjadi pemeriksaan rutin pada pasien dengan
Pasien yang mengalami keluhan pada dada atau jantungnya, akan menjalani serangkaian tes dan pemeriksaan untuk menentukan masalah atau kelainan yang dideritanya. Salah satu dari tes ini disebut elektrokardiogram atau disingkat EKG.
Daftar isi
Berasal dari Bahasa Inggris electrocardiogram (ECG), tes ini adalah salah satu yang paling sederhana dan cepat untuk memeriksa kondisi jantung. Elektroda (semacam stiker plastik kecil yang ditempelkan ke kulit) akan diletakkan di titik-titik tertentu di dada, lengan, dan kaki. [1, 2, 3, 4]
Elektroda tadi kemudian disambungkan ke mesin EKG melalui kawat timah. Aktivitas listrik jantung kemudian akan diukur, dicatat, dan dicetak di kertas. Tidak ada listrik yang dialirkan ke tubuh selama prosedur ini.
Rangsangan listrik alami di tubuh menciptakan kontraksi di beberapa bagian jantung agar darah bisa terus mengalir secara normal. Kontraksi ini yang menghasilkan denyut jantung.
EKG merekam rangsangan ini untuk melihat seberapa cepat jantung berdetak, apakah ritme jantung stabil atau tidak beraturan, dan seberapa kuat dan teratur rangsangan listrik ini bergerak melalui bagian-bagian pada jantung.
EKG bisa dilakukan sebagai pemeriksaan rutin untuk screening penyakit jantung. Tes ini juga digunakan untuk mendeteksi dan mempelajari masalah jantung seperti serangan jantung, arrhythmia atau denyut jantung tidak teratur, gagal jantung, dan gangguan-gangguan lainnya. [1, 2, 3, 4]
EKG adalah tes yang aman, cepat, dan tanpa rasa sakit. Dengan EKG, dokter bisa melakukan hal-hal berikut: [2, 3, 4]
Selain EKG standar yang dilakukan di rumah sakit, dokter mungkin juga menyarankan jenis EKG lain tergantung pada kondisi pasien: [3]
Yaitu EKG portable untuk memeriksa aktivitas listrik pada jantung selama 1 hingga 2 hari, selama 24 jam. Dokter mungkin menyarankan jenis EKG ini jika pasien diduga mengalami irama jantung tidak normal, palpitasi, atau otot jantung tidak mendapat suplai darah yang cukup.
Sama seperti EKG standar, jenis ini pun tanpa rasa sakit. Elektroda dari monitor dipasang di kulit, kemudian pasien boleh pulang dan beraktivitas seperti biasanya – kecuali mandi.
Dokter akan meminta pasien untuk membuat catat apa saja yang dilakukan oleh pasien selama masa perekaman serta gejala-gejala yang dirasakan.
Pasien akan kembali ke dokter untuk melepas elektroda serta monitor dan mendapatkan hasil dari pencatatan EKG ini.
Dokter akan menyarankan cara ini jika pasien hanya mengalami gejala yang datang dan pergi, serta timbul sesekali.
Ketika tombol pada monitor ditekan, maka mesin akan mencatat dan menyimpan aktivitas listrik pada jantung selama beberapa menit. Alat ini mungkin harus terpasang terus selama beberapa minggu bahkan bulan.
Setiap kali muncul gejala, pasien harus ingat untuk menyalakan monitor. Info ini kemudian akan dikirimkan ke telepon selular milik dokter, dan segera dianalisa.
Beberapa hal yang biasanya harus dilakukan sebelum tes EKG adalah: [2, 3]
EKG bisa dilakukan sebagai tes untuk pasien yang hanya datang untuk pemeriksaan atau sebagai bagian dari prosedur rawat inap. Langkah-langkahnya bisa berbeda, tergantung pada kondisi pasien dan kebutuhan dokter.
Tapi, secara umum tes EKG berlangsung seperti berikut: [2, 3]
Tes ECG tidak sakit. Tidak ada listrik yang dialirkan ke tubuh. Elektroda mungkin terasa dingin ketika dipasang. Pada kasus yang jarang, beberapa pasien mengalami iritasi atau gatal di tempat elektroda dipasang. [1, 2, 3, 4]
Pasien bisa langsung kembali melakukan aktivitas seperti biasanya, termasuk megonsumsi menu yang biasa dimakan. Tapi, jika hasil tes membutuhkan evaluasi lebih lanjut, maka dokter akan memberikan anjuran-anjuran untuk pasien. [2, 4]
Secara umum, tidak ada perawatan khusus yang harus dilakukan setelah EKG. EKG adalah prosedur yang aman dan tidak menimbulkan risiko apapun. EKG tidak memancarkan aliran listrik yang akan membuat pasien tersetrum. [1, 2, 3, 4]
Pasien mungkin akan mengalami gatal, iritasi, atau ruam pada tempat dimana elektroda dipasang. Namun ini akan hilang dengan sendirinya. [1, 2, 3, 4]
Pasien harus memberi tahu dokter jika gejala-gejala yang dirasakan sebelum tes EKG masih terus berlangsung setelah pemeriksaan, seperti nyeri dada, sesak nafas, pusing, atau pingsan.
Dokter akan memberikan anjuran dan arahan untuk pasien setelah tes, tergantung pada kondisi dan hasil tes masing-masing pasien.
Bila normal, maka hasil tes akan menunjukkan: [4]
Bila tidak normal, maka bisa menunjukkan tanda-tanda: [4]
Tiap-tiap hasil rekam jantung yang tidak normal akan ditindaklanjuti oleh dokter melalui perawatan.
Keakuratan hasil tes EKG tergantung pada kelainan atau keluhan yang diperiksa. Ada gangguan jantung yang tidak selalu muncul di perekaman EKG. Ini sebabnya, pemeriksaan jantung harus dilakukan dalam suatu rangkaian. [4]
Kisaran harga tes EKG tergantung pada klinik atau tempat dilakukannya tes, biaya EKG bisa berbeda-beda di setiap rumah sakit.
1) NHLBI Team. 2012. National Heart, Lung, and Blood Institute. Electrocardiogram
2) Michael A. Chen, MD, PhD, David Zieve, MD, MHA. 2018. Medline Plus, US National Library of Medicine. Electrocardiogram
3) John Hopkins Team. John Hopkins Medicine. Electrocardiogram
4) Suzanne R. Steinbaum, MD. 2019. Web MD. Heart Disease and Electrocardiograms