Tinjauan Medis : drg. Jefrianto Wololy
Pembengkakan pada gusi seperti epulis ini lebih mudah ditangani jika ditemukan sedini mungkin. Umumnya dapat terdeteksi atau ditemukan oleh dokter gigi ketika pasien melakukan pemeriksaan gigi dan mulut
Dikutip dari JBR Journal of Interdisciplinary Medicine and Dental Science, epulis lebih sering terjadi pada wanita dengan rasio 2:1. [1]
Sekitar 90% kasus epulis bawaan terjadi pada anak perempuan, dan 10% ditandai dengan hadirnya beberapa lesi. [2]
Daftar isi
Epulis dalam istilah medis yaitu tumor jinak atau benjolan yang tumbuh pada gusi (gingiva). Dalam banyak kasus pasien epulis tidak menunjukkan gejala. Namun, mereka dapat mengganggu saat makan. [1, 2, 3, 4, 5]
Secara umum epulis disebabkan karena peradangan, terkena iritasi persisten, dan trauma fisik, yang ditandai dengan adanya pertumbuhan jaringan yang berlebihan. [3]
Di bawah ini disajikan fakta-fakta menarik seputar epulis: [1] [2] [3] [4] [5]
Tinjauan Epulis adalah terbentuknya tumor atau benjolan pada gusi(gingiva),yang umumnya terjadi pada wanita.
Epulis terbagi dalam berbagai jenis, yaitu diantaranya: [3, 4]
Epulis fissuratum sering disebut juga sebagai hiperplasia fibrosa inflamasi, epulis gigi tiruan, dan hiperplasia fibrosa yang diinduksi gigi tiruan.
Yaitu pertumbuhan berlebih berserat disebabkan oleh iritasi kronis pada flens gigi tiruan (tepi) terhadap area di mana gusi bertemu dengan pipi bagian dalam (mukosa vestibular alveolar).
Paling umum kondisi ini dialami pada lansia karena kebutuhan akan gigi palsu meningkat seiring bertambahnya usia.
Epulis sel raksasa juga disebut sebagai granuloma sel raksasa perifer, granuloma reparatif sel raksasa, osteoklastoma, dan epulis myeloid, yaitu granuloma sel raksasa tepi yang muncul secara eksklusif dari ligamentum periodontal yang menutupi akar gigi.
Penyebab kondisi ini masih belum jelas mengapa bisa terjadi tetapi bisa jadi disebabkan oleh cedera atau pengaruh hormon. Epulis sel raksasa dapat terjadi pada usia berapapun, tetapi paling sering didiagnosis Pada orang dewasa antara usia 40-60 tahun yang utamanya terjadi pada wanita.
Epulis bawaan sering juga disebut sebagai myoblastoma sel granular kongenital, epulis sel granular pada masa bayi, dan fibroblastoma sel granular.
Epulis bawaan yaitu tumor langka pada bayi baru lahir yang muncul dari mukosa gingiva. Kondisi ini muncul saat lahir dan termasuk kondisi yang langka. Labih umum terjadi pada wanita daripada pria dengan rasio 8:1.
Jenis epulis ini adalah yang paling sering dijumpai di antara semua jenis epulis lainnya. Penyebabnya ialah karena iritasi atau luka pada gusi di tempat sama yang terjadi secara berulang-ulang dalam waktu yang lama. Selain itu kondisi ini juga menyebabkan pertumbuhan jaringan yang berlebihan.
Epulis jenis ini merupakan pembesaran gusi yang berkembang selama kehamilan. Sebanyak 0,2–5 persen ibu hamil mengalami epulis jenis ini. Meski benjolan muncul pada trimester pertama kehamilan tetapi epulis gravidarum bisa saja muncul saat trimester kedua.
Epulis ini dapat berkembang sangat pesat dan kambuh kembali di kehamilan berikutnya. Epulis berkembang seiring dengan peningkatan hormon estrogen dan progesteron pada saat kehamilan. [3]
Hormon inilah yang paling berpengaruh terhadap terjadinya proses peradangan. Namun saat memasuki usia kehamilan sembilan bulan dan beberapa hari setelah melahirkan proses peradangan akan mulai menurun. Kemudian kondisi ibu akan kembali normal seperti saat sebelum hamil.
Jenis ini biasanya terjadi pada lubang bekas gigi dicabut atau bekas operasi akibat kemasukan kotoran sisa makanan setelah selesai pencabutan. Epulis terletak pada gusi tepatnya di antara gigi. [3, 4]
Trauma adalah salah satu penyebab epulis ini . Selain itu bisa juga karena penyebab lain yang belum diketahui, namun diduga terkait dengan tumor hemangioma gingiva yaitu tumor pada pembuluh darah di gusi.
Merupakan salah satu jenis epulis yang disebabkan oleh trauma pada gusi, akibat pencabutan gigi, iritasi/luka pada gigi palsu atau infeksi kronis yang banyak menyerang wanita dan anak-anak. [3, 4]
Penyebab epulis bervariasi, tergantung dari jenis epulis itu sendiri. Meski belum dapat dipastikan kebenarannya, ada beberapa hal yang diduga bisa menjadi penyebab epulis yaitu faktor hormon selama kehamilan, iritasi atau luka pada gusi, gigi palsu yang mengalami iritasi atau gesekan, dan trauma. [3,4]
Penyebab tersebut masuk ke dalam 2 bagian yaitu penyebab primer dan sekunder. Yang termasuk ke dalam penyebab primer ialah faktor-faktor penyebab lokal seperti iritasi atau luka pada gusi akibat penumpukan plak dan karang gigi.
Pada wanita yang tidak hamil atau orang dewasa lainnya epulis ditandai dengan adanya perubahan hormonal selama kehamilan yang dapat memperberat peradangan pada gusi. Iritasi lokal lainnya adalah pemasangan gigi tiruan yang kurang baik, peristiwa pengapuran, serta sisa-sisa makanan. [3]
Sedangkan yang termasuk penyebab sekunder adalah faktor kehamilan yang menyebabkan keseimbangan hormonal, terutama estrogen dan progesteron.
Meningkatnya konsentrasi hormon estrogen dan progesteron pada masa kehamilan akan memberikan efek negatif yaitu pelebaran pembuluh darah yang mengakibatkan bertambahnya aliran darah. Akibatnya gusi menjadi tampak lebih merah, bengkak dan mudah berdarah. [3, 4]
Wanita diketahui paling berisiko menderita epulis dibandingkan dengan pria. [1, 2, 3, 4]
Sama halnya dengan penyebab, tanda dan gejala epulis bervariasi dan tergantung pada jenis epulis itu sendiri. Berikut beberapa gejala yang dapat dikenai sesuai dengan jenisnya: [1, 2, 3, 4]
Benjolan menonjol yang muncul pada gusi bayi yang baru lahir biasanya terjadi pada Epulis Kongenital atau Congenital Granular Cell Tumor (CGCT). Sementara Benjolan epulis yang tumbuh terutama pada bagian gusi (gingiva), bibir, pipi, lidah dan gusi pada sisi luar gigi. Fibromatosa.
Benjolan epulis berwarna merah muda dan terasa lunak saat disentuh. Terkadang benjolan ini bisa membentuk luka seperti sariawan, dapat bertangkai tidak, tidak mudah berdarah dan tidak menimbulkan rasa sakit.
Namun untuk Epulis Gigantoselulare (Peripheral Giant Cell Granuloma) Benjolan epulis terjadi luka sariawan dan disertai rasa sakit, serta mudah berdarah.
Benjolan dapat mengecil seiring dengan bertambahnya usia. Benjolan epulis berukuran tidak lebih dari dua sentimeter.
Epulis yang menonjol terlalu besar dapat mengganggu sistem penapasan. Selain itu, pada bayi dalam beberapa kasus juga sering terjadi kesulitan makan. [3, 4]
Jika Anda mengalami tanda dan gejala epulis seperti terdapat benjolan pada rongga mulut, asupan makanan terganggu, dan terhambatnya pernapasan segeralah hubungi dokter Anda untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. [3, 4]
Untuk memastikan diagnosis epulis, dokter gigi perlu mengajukan pertanyaan terlebih dahulu seputar gejala atau keluhan yang dialami pasien.
Setelah itu melakukan pemeriksaan fisik secara langsung dan pemeriksaan histologis. Pemeriksaan histologis sangat penting dalam diagnosis untuk memastikan hasil diagnosis. [1, 3 4]
Karena kurangnya pengetahuan tentang epulis, sejumlah pasien salah mendiagnosis kasus-kasus seperti pertumbuhan kanker sehingga hal ini mempengaruhi rencana perawatan dan kondisi pasien. [1]
Oleh karena epulis merupakan tumor lokal, kondisi tersebut dapat diobati dengan kuretase agresif dari soket alveolar (dengan epulida fibromatosa dan mengeras). Namun, hasil yang lebih baik dapat diperoleh dengan reseksi tumor dan tulang di sekitarnya.
Reseksi en bloc disarankan dengan epulans akantomatosa karena keterlibatan tulang. Tingkat kekambuhan tinggi jika tumor hanya dihilangkan, dan reseksi lengkap sering dianggap kuratif. [1, 3, 4]
Terapi radiasi epulis tanpa pembedahan dikenal efektif dan sering menyembuhkan. Epulis yang besar atau tidak utuh dapat diobati dengan operasi, diikuti dengan terapi radiasi pasca operasi. Pengobatan melalui kemoterapi umumnya tidak efektif untuk epulis. [3]
Berikut ini langkah-langkah yang bisa Anda lakukan mencegah epulis: [3]
1) Devika Singh, Pranab A , Mishra N , Sharma AK , Kumar S dan Gupta P. 2018. JBR Journal of Interdisciplinary Medicine and Dental Science. Epulis - Commonly Misdiagnosed Entity: A Report of 2 Cases
2) Anonim. 2020. ScienceDirect. Epulis
3) Anonim. 2020. symptoma.com. Epulis
4) Vanessa Ngan. 2007. dermnetnz.org. Epulis
5) Diane Stern, DDS. 2009. Medscape. Epulis Fissuratum