Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Fraktur klavikula adalah patah pada tulang selangka, salah satu tulang utama pada area bahu. Fraktur ini cukup umum terjadi, biasanya terjadi saat seseorang terjatuh dengan bertumpu pada bahu atau tangan
Tulang selangka (klavikula) merupakan tulang ramping panjang yang menghubungkan antara lengan dan tubuh. Tulang klavikula berbentuk secara mendatar atau horizontal antara bagian atas tulang dada (sternum) dan tulang belikat (scapula). [1]
Patah tulang selangka biasa disebut dengan fraktur klavikula, salah satu patah tulang yang umum terjadi. Berdasarkan penelitian Swedish tahun 2016, sebanyak 68% terjadinya fraktur klavikula dialami oleh pria. Umur pria yang terkena patah tulang selangka kebanyakan berumur sekitar 15-24 tahun, dengan persentase sebesar 21%. [1]
Untuk orang-orang yang berumur lebih dari 65 tahun, biasanya patah tulang selangka lebih sering terjadi pada wanita daripada pria. [1]
Cedera karena olahraga, terjatuh, atau kecelakaan lalu lintas merupakan penyebab utama dari patah tulang selangka. [1]
Daftar isi
Fraktur klavikula dapat terasa sangat sakit dan membuat seseorang kesulitan menggerakkan lengan mereka. Berikut terdapat beberapa tanda dan gejala dari fraktur klavikula, yaitu [2,1] :
Penyebab paling sering dari fraktur klavikula yaitu terjadinya pukulan langsung ke bahu yang membuat tulang selangka menjadi patah. Hal ini terjadi ketika seseorang jatuh ke bawah, tetapi bagian bahu atau lengan yang mendarat ke bawah terlebih dahulu. Atau dapat terjadi karena tabrakan mobil. [1]
Mengalami cedera karena olahraga dapat menjadi penyebab yang umum terjadi pada patah tulang selangka, terutama terjadi pada anak-anak karena tulang selangka tidak sepenuhnya mengeras sampai berumur sekitar 20 tahun. [1]
Olahraga yang memerlukan kontak fisik seperti sepak bola dan hockey dapat menyebabkan cedera bahu. Sama seperti kebanyakan olahraga lainnya, ketika seseorang terjatuh merupakan hal biasa terjadi ketika olahraga terutama ketika dalam kecepatan tinggi, seperti bermain ski atau skateboard. [1]
Anak bayi yang baru lahir memiliki kemungkinan terkena fraktur klavikula selama persalinan. Maka dari itu, penting bagi orang tua untuk memperhatikan jika bayi memiliki penyebab dari patah tulang selangka, seperti apakah bayi menangis ketika disentuh bahunya. [1]
Mengalami patah tulang selangka memiliki faktor risiko pada orang yang mengalaminya, berikut terdapat beberapa faktor risikonya, yaitu [3] :
Patah tulang selangka dapat terjadi pada siapa saja, bukan hanya orang-orang tertentu saja yang dapat mengalaminya. [3]
Pada kasus terjadinya patah tulang selangka, jarang terjadinya komplikasi yang serius. Cedera pleksus brakialis atau cedera pembuluh subklavia memungkinkan terjadi pada masa pemulihan, disaat pembentukan kalus di tulang selangka. [4]
Terjadinya pembentukan kalus secara berlebihan dapat menyebabkan tekanan pada pleksus brakialis dan dapat mengakibatkan neuropati perifer. [4]
Komplikasi yang paling umum pada fraktur klavikula yaitu malunion, ketika fraktur klavikula yang sembuh terlihat fragmen tulangnya bergerak miring, menjadi pendek, atau bahu tidak terlihat seperti semula. [4]
Jika mengalami cedera tulang selangka, langsung segera temui dokter untuk mengetahui kondisinya lebih lanjut. Jika dokter merasa seorang pasien mengalami patah tulang selangka, dokter akan melakukan pemeriksaan X-Ray untuk memastikan cedera yang terjadi dan akan segera diberikan penanganan dengan penyangga. [5]
Jika cedera patah tulang selangka yang dialami cukup parah, misalnya tulang menembus keluar dari kulit atau rasa sakit dari patah tulang tidak dapat ditahan lagi, segera pergi ke rumah sakit. [5]
Dalam proses memberikan diagnosis pada pasien yang mengalami patah tulang selangka, dokter akan mengawali dengan melakukan pemeriksaan fisik terhadap pasien terlebih dahulu. Dokter akan melakukan pemeriksaan X-Ray untuk mengetahui bagaimana patah tulang yang terjadi. [6]
Jika dokter ingin melihat lebih detail mengenai patah tulang tersebut, akan dilakukan CT Scan yang menggunakan serangkaian tahapan dari X-Ray untuk mengambil gambar dari area sekitar tulang selangka. [6]
Pengobatan pada patah tulang selangka tergantung dari seberapa parah patahan yang terjadi. Terdapat beberapa risiko dan keuntungan dari pengobatan non-bedah dan pengobatan dengan bedah. Lebih baik segera diskusikan terlebih dahulu mengenai pilihan pengobatan fraktur klavikula dengan dokter. [1]
Di masa lalu, banyak pasien yang melakukan perawatan non-bedah untuk patah tulang selangka di bagian tengah yang dianggap pengobatan terbaik. Tetapi beberapa tahun belakangan ini, terdapat sebuah penelitian pada tahun 2016 yang menyatakan bahwa pengobatan dengan bedah menjadi lebih dominan. [1]
Jika dibutuhkan melakukan pembedahan pada patah tulang selangka, kemungkinan bedah yang dilakukan meliputi mengembalikan posisi tulang selangka dan dokter bedah akan menempatkan sekrup logam untuk menahan tulang yang patah agar dapat sembuh dengan benar. [1]
Untuk membantu kesembuhan pasien patah tulang selangka, kemungkinan pengobatan setelah bedah atau tanpa bedah akan dilakukan seperti [6] :
Patah tulang selangka sulit dicegah, karena biasanya terjadi ketika saat terjatuh tanpa disengaja. Tetapi, tetap harus selalu berhati-hati untuk olahraga dengan aman. Berikut terdapat beberapa pencegahan fraktur klavikula, yaitu [6] :
1. William Morrison, M.D, & Marjorie Hecht. Everything You Need to Know About Caring for a Broken Collarbone. Healthline; 2018.
2. Jason A. Lowe, MD, & Stuart J. Fischer, MD. Clavicle Fracture (Broken Collarbone). Ortho Info; 2016.
3. Terry Gemas, MD. Diagnosis and Causes of Clavicle Fracture. Sports Health; 2017.
4. Thomas P. Bentley, & Shayan Hosseinzadeh. Clavicle Fractures. NCBI; 2020.
5. NHS Staff. Broken Collarbone. NHS; 2020.
6. Brunilda Nazario, MD. Broken Collarbone. WebMD; 2020.