Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Artroskopi adalah sebuah prosedur yang bertujuan untuk mendiagnosis dan mengobati masalah sendi. Prosedur ini dilakukan dengan memasukan selang kecil dengan kamera melalui insisi kecil, untuk melihat kondisi
Artroskopi atau Arthroscopy adalah prosedur pembedahan minimalis yang dilakukan dokter untuk melihat, mendiagnosa, dan mengatasi masalah di dalam sendi.
Prosedur ini biasanya disarankan bagi mereka yang mengalami peradangan pada sendi, cedera pada sendi, atau perlahan-lahan sendinya mengalami kerusakan.
Artroskopi bisa dilakukan di sendi mana saja, tetapi seringnya pada lutut, bahu, siku, pergelangan kaki, pinggul, atau pergelangan tangan.
Pada pemeriksaan artroskopi, dokter bedah ortopedi hanya akan membuat sayatan kecil di kulit pasien kemudian memasukkan alat-alat seukuran pensil yang memiliki kamera dan sistem pencahayaan kecil untuk melihat lebih dekat dan menerangi struktur di dalam sendi. [1, 2, 3, 4]
Cahaya akan dikirimkan melalui serat optik ke ujung arthroskop yang dimasukkan ke dalam sendi.
Dengan menyambungkan arthroskop ke sebuah kamera televisi, dokter bisa melihat bagian dalam sendi melalui sayatan yang sangat kecil ini dan tidak membutuhkan sayatan yang besar untuk pembedahan (open surgery).
Kamera yang terpasang di arthroskop akan memperlihatkan gambar sendi di layar televisi, sehingga dokter bisa melihat, misalnya, bagian dalam sendi lutut secara menyeluruh. Penggambaran ini memungkinkan dokter untuk melihat tulang rawan, ligamen, dan bagian di bawah tempurung lutut.
Dari sini, dokter bisa menentukan seberapa besar dan jenis cedera apa yang terjadi kemudian memperbaiki masalah tersebut, jika diperlukan.
Artroskopi bisa digunakan untuk membantu mendiagnosa masalah yang terjadi di dalam sendi, serta juga untuk memandu dokter melakukan perbaikan pada sendi yang bermasalah. Prosedur ini cenderung lebih aman dibandingkan pembedahan besar. [1, 4]
Pemeriksaan cedera dan penyakit pada sendi diawali dengan pemeriksaan riwayat kesehatan pasien secara menyeluruh, juga pemeriksaan fisik, dan biasanya X-ray. Tes tambahan seperti MRI atau CT scan kadang-kadang diperlukan untuk beberapa kasus. [1]
Melalui arthroskop, diagnosis terakhir akan dbuat, yang hasilnya bisa lebih akurat dibandingkan melalui bedah terbuka atau pemeriksaan X-ray saja.
Penyakit dan cedera bisa merusak tulang, tulang rawan, ligamen, otot, dan tendon. Beberapa kondisi yang paling sering ditemukan saat pemeriksaan artroskopi pada sendi adalah:
Peradangan
Misalnya synovitis, yaitu peradangan lapisan dinding lutut, bahu, siku, pergelangan tangan, atau pergelangan kaki.
Cedera Akut atau Kronis
Beberapa masalah yang berhubungan dengan arthritis juga bisa diatasi menggunakan prosedur ini, dan untuk kasus-kasus tertentu bisa digabungkan dengan pembedahan standar. Masalah-masalah tersebut termasuk: [1, 2]
Tetapi sebagian besar dokter bedah ortopedi setuju bahwa osteoarthritis pada lutut sebaiknya tidak ditangani menggunakan prosedur ini karena tidak efektif. [2]
Artroskopi hanya boleh digunakan untuk kondisi ini jika jenis pengobatan lainnya tidak berhasil, seperti menurunkan berat badan, berolahraga dan minum obat pereda nyeri. [2]
Meskipun hampir semua bagian dalam sendi bisa dilihat menggunakan arthroskop, hanya enam sendi yang paling sering diperiksa menggunakan alat ini. Sendi-sendi tersebut termasuk lutut, bahu, siku, pergelangan kaki, pinggul, dan pergelangan tangan. [1, 2]
1. Rick Wilkerson, DO, Colin F. Moseley, MD. Arthroscopy. Ortho Info, The American Academy of Orthopedic Surgeons; 2010.
2. Australian Orthopaedic Association. Arthroscopy. Health Direct; 2020.
3. Mayo Clinic Staff. Arthroscopy. Mayo Clinic; 2020.
4. David Zelman, MD. What Is Arthroscopy? Web MD; 2019.