Artroskopi: Fungsi, Prosedur dan Hasilnya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Fungsi Artroskopi

Artroskopi
Sumber gambar: healthdirect org au

Artroskopi merupakan prosedur pembedahan untuk memeriksa struktur internal sendi menggunakan alat khusus berbentuk tabung yang disebut artroskop.[1]

Artroskop, tabung kecil yang berisi serat optik dan lensa, dimasukkan ke dalam sendi melalui sayatan kecil di kulit. Artroskop terhubung ke kamera video sehingga kondisi di dalam sendi dapat terlihat di sebuah monitor.[1]

Ukuran artroskop bergantung pada ukuran sendi yang diperiksa. Misalnya, apabila ingin memeriksa sendi pada lutut maka digunakan artroskop dengan ukuran 5 mm. Sementara, untuk memeriksa sendi kecil seperti pergelangan tangan, digunakan artroskop berdiameter 0,5 mm.[1]

Fungsi artroskopi yaitu untuk memeriksa persendian tubuh guna menentukan tingkat kerusakan persendian atau penyebabnya. Pembedahan dilakukan jika tindakan medis lainnya belum bisa menentukan sumber masalah sendiri. [2]

Contohnya, apabila diduga bahwa sendi rusak tetapi pengujian diagnostik lain seperti rontgen, CT scan atau MRI tidak dapat menentukan sifat kerusakan, artroskopi dapat dilakukan untuk membuat diagnosis. [2]

Selain itu, tindakan medis ini juga berfungsi untuk mengambil sedikit jaringan untuk diperiksa dengan mikroskop (biopsi). Hasil dari biopsi digunakan untuk mendiagnosis kelainan pada sendi.

Cairan sendi juga dapat diambil sampelnya selama prosedur. Biasanya hal ini dilakukan untuk menganalisis ada tidaknya infeksi.[2]

Kondisi yang Membutuhkan Artroskopi

Dokter akan merokomendasikan artroskopi jika pasien memiliki masalah seperti sendiri bengkak dan nyeri secara terus menerus.[3]

Atroskopi juga dapat digunakan untuk mengukur kerusakan sendi akibat cedera saat berolahraga.[3]

Prosedur ini juga dapat digunakan untuk menangani berbagai masalah dan kondisi sendi, seperti:[3]

  • Memperbaiki tulang rawan yang rusak
  • Menghilangkan fragmen tulang atau tulang rawan yang lepas
  • Mengeluarkan cairan yang berlebih
  • Mengobati artritis, bahu kaku, cedera ligamen lutut anterior, gangguan sendi rahang atau sering disebut TMJ (Temporo Mandibular Joint) Disorder

Persiapan Artroskopi

Setelah sepakat untuk melakukan antroskopi, dokter akan meminta pasien untuk melakukan beberapa persiapan, seperti:[4]

  • Berhenti makan dan minum selama 8 jam sebelum prosedur.
  • Pasien dilarang meminum obat yang dapat meningkatkan risiko pendarahan. Beritahu dokter juga mengenai obat, vitamin, atau suplemen yang sedang dikonsumsi.
  • Pastikan ada keluarga dan kerabat yang menemani selama prosedur
  • Gunakan pakaian yang nyaman dan hindari menggunakan perhiasan

Dokter juga akan menjelaskan mengenai risiko dan keuntungan dari tindakan medis ini.

Prosedur Artroskopi

Pada prosedur sendi artroskopi biasa dilakukan dengan anestesi lokal, regional, atau umum. Jenis anestesi yang digunakan tergantung dari tingkat kerusakan yang sebelumnya telah di diagnosis oleh dokter.[2]

Berikut perbedaan dari ketiga anestesi tersebut: [4, 5, 6, 7]

  • Bius lokal. Obat akan disuntikkan di bawah kulit untuk mematikan sensasi di area yang terbatas yang akan dibedah, misalnya lutut. Pasien akan tersadar selama prosedur berlangsung, tapi tidak akan merasakan sakit, hanya tekanan dan pergerakan di dalam sendi.
  • Bius regional. Bentuk bius regional yang paling sering digunakan adalah yang dimasukkan melalui jarum kecil yang diletakkan diantara dua tulang belakang. Hal ini akan membuat tubuh bagian bawah tidak merasakan apapun, namun pasien tetap terjaga selama prosedur berlangsung.
  • Bius total. Tergantung dari berapa lama operasi akan berlangsung, dokter mungkin akan memutuskan bahwa pasien sebaiknya ada dalam kondisi tertidur selama prosedur. Untuk itu, bius total akan digunakan dan dimasukkan melalui pembuluh darah vena menggunakan infus.

Secara umum rangkaian prosedur dari artroskopi adalah sebagai berikut:[2]

  • Dokter akan menyuntikkan anestesi melalui pembuluh darah pasien.
  • Setelah anestesi bereaksi, dokter mulai membuat sayatan kecil sepanjang sekitar 1-2 cm di dekat sendi. Dokter mungkin akan membuat beberapa sayatan lain sampai dapat melihat sepenuhnya sendi yang rusak.
  • Atroskop kemudian dimasukkan ke dalam sendi melalui sayatan. Kondisi di dalam sendi divisualisasikan di sebuah monitor.
  • Dokter akan memasukkan cairan steril ke dalam sendi melalui sayatan lain yang telah dibuat sebelumnya. Hal ini berguna untuk memperluas area di sekitar sendi sehingga gambar yang terlihat di monitor lebih jelas.
  • Selanjutnya, dokter akan mencari kerusakan, sumber rasa sakit, masalah pada tulang, ligamen, tendon, dan jaringan di sekitarnya. Jika ditemukan benda asing maka akan dikeluarkan dan jika diperlukan biopsi maka sejumlah jaringan dan cairan sendi akan diambil.
  • Pada beberapa kasus, dokter dapat melakukan pembedahan tambahan untuk memperbaiki masalah sendi.
  • Jika tidak diperlukan pembedahan tambahan, atroskop dikeluarkan dari sendi kemudian sayatan di tutup dengan jahitan.

Pasca Prosedur Artroskopi

Setelah prosedur artroskopi selesai, pasien akan dibawa ke ruang pemulihan untuk diawasi sementara efek anestesinya menghilang. Pasien dapat pulang pada hari yang sama setelah diberi obat pereda nyeri oleh dokter.[2]

Pasien mungkin akan memerlukan selempang bahu, penyangga lutut atau tongkat untuk menjaga sendi agar tidak tertekan setelah pembedahan.[2]

Sampai di rumah, perawatan yang harus dilakukan termasuk: [4, 6]

  • Minum obat yang diresepkan dokter untuk meredakan nyeri dan peradangan
  • R.I.C.E (rest, ice, compress, elevate) yaitu beristirahat, memberikan kompres es, serta meletakkan bagian sendi yang sedang dalam pemulihan ke posisi yang lebih tinggi untuk meredakan pembengkakan dan nyeri
  • Menggunakan alat pelindung yang disarankan oleh dokter, seperti penyangga lengan, tongkat, atau pelindung pergelangan tangan
  • Melakukan latihan bersama fisioterapis secara teratur untuk mengembalikan kekuatan otot dan memperbaiki fungsi sendi

Pasien biasanya akan diminta untuk tidak melakukan aktivitas berat dulu selama beberapa minggu, namun sudah boleh kembali bekerja atau ke sekolah dalam beberapa hari atau satu minggu.

Pasien harus segera menghubungi dokter bila terjadi hal-hal berikut: [2, 4, 6, 7]

  • Demam
  • Nyeri yang tidak bisa diredakan oleh obat
  • Keluar cairan dari bekas pembedahan
  • Kemerahan atau pembengkakan yang semakin buruk
  • Mati rasa atau kesemutan
  • Bekas sayatan operasi menunjukkan tanda-tanda infeksi dan pembengkakan

Lamanya waktu pemulihan akan bervariasi tergantung pada hasil pembedahan dan tingkat kerusakan sendi pasien. Waktu minimal yang dibutuhkan untuk kembali setidaknya sekitar 2 minggu.[2]

Risiko Artroskopi

Secara umum artroskopi merupakan prosedur yang aman, tetapi seperti semua jenis operasi, ada risiko komplikasi.

Hal yang normal apabila pasien memiliki komplikasi jangka pendek. Seperti bengkak, memar, kaku dan tidak nyaman setelah artroskopi. Masalah tersebut biasanya membaik dalam beberapa hari dan minggu setelah prosedur.[3]

Risiko serius dari artroksopi yang jarang terjadi yaitu:[3]

  • Penggumpulan darah pada di pembuluh darah vena dalam yang berkembang di bagian tungkai atau Deep Vein Thrombosis (DVT), masalah ini dapat menyebabkan rasa sakit dan bengkak pada tungkai
  • septic arthritis atau infeksi dalam sendi yang dapat menyebabkan demam, nyeri dan pembengkakan pada sendi
  • Pendarahan dalam sendi yang sering menyebabkan nyeri hebat dan bengkak
  • Kerusakan tidak disengaja pada saraf di dekat sendi yang dapat menyebabkan mati rasa sementara atau permanen

Hasil Artroskopi

Normal

Tidak ditemukan kerusakan apapun pada sendi.

Abnormal

Hasil dikatakan abnormal jika ditemukannya cairan yang berlebih dan cedera pada sendi. Biasanya, masalah seperti ini dapat langsung diperbaiki selama prosedur. Dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk benar-benar pulih seperti sediakala.[2,3]

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment