Penyakit & Kelainan

Gejala Patah Tulang Kaki yang Wajib Diwaspadai

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Kaki adalah anggota tubuh yang dapat memudahkan manusia untuk melakukan berbagai aktivitas, seperti berjalan, berlari, melompat dll[3].

Kaki terdiri dari susunan tulang, otot dan berbagai jaringan penghubung. Terdapat empat jenis tulang pada kaki, yaitu tulang paha, lutut, tulang kering dan betis. Pada tulang-tulang kaki ini rentan terjadi patah tulang [3].

Patah tulang terjadi ketika tulang menerima suatu tekanan atau kekuatan besar, namun tekanan atau kekuatan tersebut melebihi kemampuan tulang. Saat tulang tidak mempu menahan tekanan tersebut, terjadilah patah tulang[1].

Patah tulang dapat terjadi apabila seseorang terjatuh, terbentur sesuatu yang keras, sakit, kecelakaan, cedera saat berolahraga maupun osteoporosis. Apa saja gejala patah tulang kaki yang biasa terjadi [2,3]?

1. Sakit

Rasa sakit adalah salah satu cara tubuh untuk berkomunikasi. Sakit merupakan suatu tanda apabila terdapat salah satu anggota tubuh yang bermasalah dan membutuhkan perhatian atau penanganan[4].

Sakit ini sangat tidak nyaman dan dapat dirasakan beragam, misalnya rasa seperti ditusuk, disengat dan terbakar. Rasa sakit dapat hadir hanya sebentar maupun bertahan lama, dan merupakan salah satu gejala dari patah kaki [5].

Terdapat dua jenis rasa sakit [4,5]:

  • Rasa sakit akut

Rasa sakit akut biasanya datang secara tiba-tiba dan dirasakan dalam waktu tertentu. Rasa sakit ini biasanya disebabkan karena adanya gangguan pada jaringan maupun pada tulang, dan dapat pula disertai dengan kecemasan atau tekanan batin.

  • Rasa sakit kronis

Rasa sakit kronis dapat dirasakan lebih lama daripada sakit akut dan biasanya tidak mudah diobati. Rasa sakit kronis biasanya berkaitan dengan penyakit jangka panjang dan dapat pula disebabkan oleh gangguan saraf.

2. Bengkak

Bengkak adalah suatu kondisi di mana organ atau anggota tubuh menjadi lebih besar dari biasanya. Dalam hal patah tulang kaki, yang membesar adalah bagian kaki yang mengalami patah tulang[6].

Bengkak terjadi karena adanya penumpukan cairan pada jaringan di kaki dan dapat berlangsung selama beberapa hari hingga beberapa minggu[6].

Apabila akan dilakukan tindakan operasi pada patah tulang kaki, maka harus menunggu bengkak ini mengempis terlebih dahulu. Untuk mengecilkan bengkak, dapat dilakukan beberapa cara berikut ini [7]:

  • Angkat bagian kaki yang bengkak menjadi setinggi dada, atau senyaman mungkin. Hal ini dapat dilakukan dengan menyangga kaki dengan bantal
  • Kompres bagian yang bengkak dengan es selama 15 – 20 menit, namun jangan langsung menempelkan es pada kulit. Gunakan kantong es, plastik atau handuk untuk membungkus es
  • Konsumsi obat pereda rasa sakit (dengan rekomendasi tenaga medis)
  • Kurangi atau hentikan kegiatan merokok

3. Memar

Patah tulang kaki yang disebabkan karena benturan yang keras, kecelakaan maupun cedera saat berolahraga dapat menimbulkan memar[8].

Memar adalah suatu kondisi pada kulit yang menampakkan warna merah muda atau merah pada awal-awal kemunculannya[8].

Seiring waktu, memar ini akan berubah warna menjadi biru keunguan atau hijau kekuningan sebelum berubah warna kembali menjadi warna kulit yang normal [9].

Memar disebabkan oleh terperangkapnya darah di bawah permukaan kulit. Benturan keras atau hal lainnya yang menjadi penyebab patah tulang kaki dapat menyebabkan pembuluh darah menjadi pecah[8].

Namun, apabila hal ini tidak dibersamai dengan kulit yang rusak atau sobek, maka darah tidak punya tempat mengalir. Kemudian terjadilah penumpukan darah pada bagian tersebut. Hal inilah yang disebut dengan memar [9].

4. Berubah bentuk

Pada patah tulang kaki, kaki penderita dapat berubah bentuk. Hal ini berkaitan dengan kondisi otot dan urat pada kaki[11].

Kondisi tersebut adalah di mana otot hipertonus spastik mengejang atau bergerak namun otot hipertonus distonik menghalanginya[11].

Ketidakmampuan otot hipertonus distonik untuk bergerak ini disebabkan oleh kondisi patah tulang kaki tersebut, sehingga fungsi otot tidak berjalan dengan semestinya [11].

Otot-otot yang tidak dapat bergerak dalam waktu yang relatif lama dapat menyebabkan perubahan bentuk pada kaki[10].

Maka, otot perlu digerakkan agar tidak terjadi perubahan bentuk pada kaki. Salah satu solusi untuk mengatasi perubahan bentuk pada kaki adalah dengan pengambilan tindakan operasi[10].

Operasi tersebut akan dilakukan dengan membetulkan posisi tulang atau memodifikasinya, apabila diperlukan [10].

5. Tidak dapat bergerak

Patah tulang kaki dapat menyebabkan kaki menjadi tidak dapat digerakkan. Hal ini karena patah tulang kaki menyebabkan rasa sakit yang teramat sangat dan dapat berlangsung hingga berminggu-minggu[13].

Selain itu, patah tulang kaki dapat pula menyebabkan disfungsi tulang, gangguan pada jaringan halus serta kerusakan saraf. Hal inilah yang menyebabkan tulang pada kaki sulit untuk digerakkan [13].

Apabila kaki yang patah tidak dapat digerakkan, maka jangan hanya dibiarkan saja. Segera hubungi tenaga medis terdekat untuk mendapatkan perawatan yang tepat[12].

Kaki yang tidak dapat digerakkan tersebut biasanya akan diberi penyangga yang akan dibalut lagi dengan perban[12].

Namun, pastikan balutan ini tidak terlalu kencang. Selain itu, beri penyangga juga hingga ke seluruh kaki, yaitu hingga bagian pergelangan dan telapak kaki [12].

6. Mati rasa

Mati rasa adalah sebuah sensasi yang tidak normal yang dapat dirasakan di berbagai anggota tubuh, termasuk kaki. Nama lain dari mati rasa adalah paresthesia[14].

Saat terjadi mati rasa, kaki akan tidak mampu untuk merasakan apapun, baik sentuhan, rasa sakit atau perubahan suhu. Mati rasa disebabkan oleh adanya gangguan pada sistem saraf saat mengirim sinyal ke otak [15].

Mati rasa tidak bisa diobati sendiri di rumah. Penanganan terhadap mati rasa harus dilakukan oleh tenaga medis. Segera hubungi tenaga medis terdekat apabila mati rasa disertai dengan gejala lain seperti [15]:

  • Badan lemah atau lumpuh
  • Kebingungan
  • Kesulitan berbicara
  • Pusing atau sakit kepala
  • Kejang otot
  • Ruam
  • Sering buang air kecil
  • Gangguan penglihatan

Patah tulang kaki tidak bisa disepelekan dan dibiarkan begitu saja. Segera kunjungi tenaga medis terdekat untuk pengambilan gambar dengan sinar-x serta penanganan lebih lanjut lainnya[1].

Apabila tidak segera ditangani, akan muncul berbagai komplikasi patah tulang kaki, seperti kehilangan banyak darah, cedera pada organ atau jaringan di sekitar kaki dan pertumbuhan tulang dapat terhambat [2].

1. Anonim. betterhealth.vic.gov.au. Bone Fractures. 2014.
2. Anonim. medlineplus.gov. Fractures. 2016.
3. Matt Smith. webmd.com. Leg Injury? What to Do. 2021.
4. Anonim. medlineplus.gov. Pain. 2018.
5. Joseph Saling. webmd.com. Pain Types and Classifications. 2021.
6. Anonim. medlineplus.gov. Swelling. 2020.
7. Anonim. healthywa.wa.gov.au. Caring for your broken limb before surgery. 2022.
8. Anonim. medlineplus.gov. Bruises. 2016.
9. Anonim. newsinhealth.nih.gov. Bruising Questions. 2022.
10. Anonim. hss.edu. Deformity Correction. 2022.
11. David Scrutton. sciencedirect.com. Deformity. 2009.
12. Anonim. healthdirect.gov.au. Limb injuries. 2021.
13. J R Parziale. pubmed.ncbi.nlm.nih.gov. Disability evaluation of extremity fractures. 2001.
14. Anonim. medlineplus.gov. Numbness and tingling. 2021.
15. Anonim. healthdirect.gov.au. Limb numbness. 2020.

Share