Gondok merupakan penyakit dimana terjadi pembesaran pada kelenjar tiroid. Pembesaran tersebut dapat disebabkan oleh produksi hormon tiroid yang berlebih (hipertiroid) atau produksi hormon tiroid yang kurang (hipotiroid), atau jumlah produksinya sesuai (eutiroid)[1].
Timbulnya pembesaran kelenjar gondok menunjukkan ada penyebab yang menjadikan kelenjar tiroid menjadi membesar. Selain itu, penyebab lain terjadinya pembesaran kelenjar tiroid adalah defisiensi iodine atau kurangnya konsumsi iodine [1].
Kelenjar tiroid terletak di leher depan bagian bawah. Kelenjar tiroid berbentuk seperti kupu-kupu. Kelenjar tiroid berfungsi untuk memproduksi hormon tiroid. Salah satu fungsi hormon tiroid adalah berperan untuk proses metabolisme tubuh. Selain itu, kelenjar tiroid juga berfungsi untuk menghangatkan organ tubuh, memastikan organ bekerja bekerja semestinya, dan membantu tubuh dalam menggunakan energi [1].
Gejala yang muncul pada penderita gondok berbeda-beda. Antara anak-anak yang satu dengan yang lainnya bisa berbeda tergantung respon tubuh masing-masing. Untuk memastikan kondisi anak-anak apakah terkena gondok, butuh pemeriksaan lebih lanjut yang dilakukan di fasilitas kesehatan. Gejala penyakit gondok pada anak-anak adalah:
Daftar isi
Salah satu gejala yang dialami penderita gondok yaitu suara serak. Suara serak dapat muncul akibat kelenjar tiroid menekan bagian leher yang mengontrol suara. Inilah yang menyebabkan munculnya gejala suara serak pada penderita gondok [4]. Perubahan suara yang terjadi tidak hanya suara serak, namun juga suara menjadi pelan, suara menjadi gemetar, suara napas terdengar, hingga suara menjadi hilang [5].
Pembesaran kelenjar tiroid terjadi secara perlahan selama berbulan-bulan hingga bertahun-tahun. Karena pembesaran yang sangat lambat, pada fase awal-awal akan jarang disadari pembesaran kelenjar tiroid. Hal ini akan menyusahkan orang tua untuk mengamati adanya perubahan pada awal-awal terjadi pembesaran kelenjar tiroid [2].
Adanya pembekakan pada kelenjar tiroid merupakan gejala yang sering muncul. Kelenjar tiroid yang membesar nampak bengkak pada bagian leher depan. Selain itu, walaupun terlihat bengkak, pada umumnya kelenjar tiroid tidak tidak terasa sakit. Namun, seiring berjalannya waktu, kelenjar tiroid akan menunjukkan gejala ketika semakin membesar [7]
Saat kelenjar tiroid masih berukuran kecil, pembesaran kelenjar tiroid akan terdeteksi oleh dokter saat melakukan pemeriksaan rutin seperti pemeriksaan fisik atau pemeriksaan menggunakan sinar x [7].
Gejala lain yang dirasakan pada anak-anak yang mengalami pembesaran kelenjar tiroid adalah batuk [6][8]. Batuk yang dialami disebabkan kelenjar tiroid mengiritasi trakea atau saraf pita suara. Apabila tiroid mengenai saraf pita suara, maka akan mengakibatkan terititasi dan menimbulkan rasa ingin batuk [3][7].
Kelenjar tiroid yang membesar dapat menekan trakea. Hal inilah yang menyebabkan adanya keluhan sulit bernafas [4][6][7][8]. Gejala ini lebih sering muncul jika penderita sedang berbaring. Saat berbaring, akan terasa seperti ada yang menekan bagian leher sehingga akan kesulitan saat bernafas [3].
Gejala lain yang dirasakan yaitu sulit menelan [6]. Hal ini disebabkan letak dari kelenjar tiroid yang menekan saluran esofagus. Kelenjar tiroid yang menekan saluran esofagus akan menyebabkan kesulitan saat menelan makanan [8].
Orang dengan penyakit gondok akan merasakan seperti ada makanan yang tersangkut di tenggorokan. Selain itu, perasaan seperti ada makanan tersangkut akan lebih terasa saat tidur berbaring [2].
Gejala lain yang disebabkan gondok hipertiroid :
Saat hipertiroid, produksi hormon tiroid berlebih. Fungsi hormon tiroid salah satunya berperan dalam proses metabolisme tubuh. Apabila hormon tiroid berlebih, maka proses metabolisme berjalan cepat [9]. Pada fase awal hipertiroid, maka gejala yang dirasakan anak-anak yaitu penuh dengan energi [9][10].
Pada saat fase awal produksi hormon tiroid meningkat, tubuh anak-anak akan terasa berenergi. Namun, semakin lama, metabolisme tubuh semakin bertambah dan membuat tubuh menjadi mudah lelah [9][10].
Salah satu gejala pada anak yang mengalami hipertiroid adalah berat badan turun [6][7]. Berat badan yang turun disebabkan oleh proses metabolisme yang berjalan cepat [9].
Tremor merupakan salah satu gejala pada gondok dengan produksi hormon tiroid yang berlebih [7][9][10]. Gejala ini berhubungan dengan proses metabolisme yang berjalan cepat pada tubuh.
Detak jantung meningkat juga merupakan gejala yang dialami anak-anak yang mengalami hipertiroid. Detak jantung meningkat karena kerja tiroid yang berlebih [6][7][9][10].
Diare juga menjadi salah satu gejala pada anak-anak yang mengalami hipertiroid [6][9][10].
Gejala lain yang disebabkan gondok hipotiroid :
Hipotiroid merupakan kondisi dimana produksi hormon tiroid berkurang. Hormon tiroid yang rendah menyebabkan metabolisme tubuh melambat. Salah satu gejala yang dirasakan karena hormon tiroid rendah adalah mudah lelah [6].
Gejala lain yang dialami ketika kadar hormon tiroid rendah yaitu berat badan yang bertambah. Bertambahkan berat badan berhubungan dengan metabolisme tubuh yang melambat [6].
Detak jantung melambat juga merupakan gejala yang dari hipotiroid [6]. Hal tersebut disebabkan fungsi tiroid yang menurun.
Gejala lain pada gondok yang disebabkan hipotiroid adalah konstipasi [6]. Adanya konstipasi disebabkan proses metabolisme tubuh melambat karena hormon tiroid yang rendah.
1. Anonim. American Thyroid Association. Goiter. Last accessed 2021.
2. Anthony W. Gannon, MD. Kids Health. Goiters and Thyroid Nodules. 2018.
3. Gary L. Clayman, DMD, MD, FACS. Clayman Thyroid Center. Thyroid Nodule Symptoms. 2020.
4. Anonim. American Thyroid Association. Q and A: Goiter. Last accessed 2021.
5. Lejla Junuzović-Žunić, Amela Ibrahimagić, and Selma Altumbabić. The Eurasian Journal of Medicine. Voice Characteristics in Patients with Thyroid Disorders. 2018.
6. Brunilda Nazario, MD . WebMD. Goiter. 2021.
7. Gary L. Clayman, DMD, MD, FACS. Clayman Thyroid Center. Thyroid Goiter: The Diagnosis and Treatment of Thyroid Goiters. 2020.
8. Anonim. Cleveland Clinic. Goiter. Last accessed 2021.
9. Brunilda Nazario, MD. WebMD. Hyperthyroidism (Overactive Thyroid). 2021.
10. Andrew Calabria, MD. MSD Manual. Hyperthyroidism in Infants and Children. 2020.