Kenali 8 Gejala Penyakit Gondok yang Berbahaya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Gondok [1] atau kekurangan zat beryodium merupakan sekumpulan gejala penyakit yang ditimbulkan karena seseorang kekurangan unsur yodium dalam jangka waktu yang cukup lama secara terus menerus. Yodium tersebut dikonsumsi kemudian diolah melalui kelenjar tiroid bertujuan untuk pembentukan hormon thyrox-in yang sangat berguna untuk perkembangan dan pertumbuhan mental serta fisik seseorang.

Akibat kekurangan yodium ini sangat mempengaruhi kesehatan seseorang pada semua kalangan usia terutama bagi anak dan ibu hamil. Penurunan kualitas kesehatan ini dikarenakan susunan syaraf dari sel ganglia dan sel neuron yang mulai terbentuk pada stadium embriologis yang berlangsung sangat singkat sesaat setelah bayi dilahirkan [1].

Sementara untuk penyebab gangguan akibat kekurangan yodium [1]  antara lain: disebabkan oleh faktor lingkungan (tanah dan air disuatu daerah miskin akan unsur yodium), faktor genetika (keturunan), dan goytrogen alamiah (zat yang terkandung di dalam buah dan sayuran yang berpotensi penyakit gondok).

1. Tenggorokan terasa kencang dan sesak

Tenggorokan adalah salah satu saluran pernapasan yang memiliki percabangan antara bronkus dan laring. Peran nya sangat penting dalam mengatur pernapasan manusia. Apabila fungsi ini terganggu akan mengakibatkan seseorang sulit untuk bernapas [2].

Tenggorokan yang terasa kencang dan sesak bisa jadi awal mula dari gejala penyakit gondok, dimana saat tenggorokan mengalami pembengkakan ia akan mengalami pelebaran dan kelenjar kupu-kupu ini akan menutupi tenggorokan sehingga tenggorokan akan tertutup dan terasa kencang [2].

Gejala lainnya yang sering dialami kesulitan bernafas, suara serak, sulit menelan dan infeksi. Dalam kasus ini kita perlu memperbanyak asupan iyodium yang cukup dan asupan mineral karena mineral sangat penting dalam memproduksi hormon tiroid [2].

2. Batuk berdahak

Batuk  berdahak ini bisa disebabkan oleh sel yang menyedot sebagian kelenjar tiroid. Hormon tiroid yang melebihi batas normal akan menimbulkan benjolan pada leher. Benjolan [3] ini akan memberikan reaksi batuk berdahak bahkan bisa sampai mengeluarkan darah. Tetapi, apabila sebaliknya batuk berdahak tersebut di sertai warna kecoklatan bisa saja ada gejala lainnya. Namun, kita harus tetap berhati-hati terhadap kemungkinan lainnya yang menyerang kesehatan tubuh.

3. Sulit menelan makanan

Kelenjar gondok akan membesar atau mengecil tergantung seberapa besar pembengkakan yang terjadi. Ketika kelenjar gondok mengalami pembesaran memang akan sangat mempengaruhi pernapasan dan kesulitan dalam menelan. Berat kelenjar gondok berkisar antara 10-30 gram pada orang dewasa normal [2].

Bilamana berat ini tidak sesuai itu tandanya perlu melakukan pengangkatan kelenjar gondok baik sebagian atau seluruhnya tetapi hal ini dikembalikan lagi pada kebijakan dokter. Jika tidak ingin melakukan tindakan pengangkatan ada cara lain untuk penyembuhannya yaitu minum obat rutin dan selalu kontrol kesehatan kepada dokter spesialis penanganan penyakit gondok [4].

4. Pembengkakan di bagian leher

Sakit gondok tidak semua menyebabkan pembengkakan terkadang ada juga yang tidak terlihat. Jika terjadinya pmbengkakan berarti ada benjolan di kelenjar gondok tersebut yang menyebabkan membesar. Terlihat atau bahkan teraba banyak macam-macam penyebabnya tetapi yang paling sering kebanyakan orang pada umumnya ketika di bedah [4].

Gejala pembengkakan di leher ini disebabkan oleh perubahan sel di dalamnya (kelenjar gondok) menyebabkan keganasan atau tumor jinak (hanya sebagian) bisa juga karena infeksi dan bisa juga karena kebutuhan tubuh untuk memperbesar kelenjar gondok dalam melakukan produksi hormon [4].

Pada intinya seseorang yang mengalami pembengkakan di leher yang menyebabkan ia di diagnosis penyakit gondok asal mula nya memang penderita ini kekurangan iyodium pada tubuhnya. Peran iyodium itu, sebagai bahan dasar untuk memproduksi hormon tiroid [4].

Sedangkan zat iyodium itu sendiri di dapatkan dari makanan yang sering kita konsumsi terutama makanan hasil laut yang mengandung kadar iyodium tinggi. Apabila kurang iyodium ini maka tubuh akan berupaya berusaha keras agar dapat menghasilkan hormon tiroid untuk kebutuhan tubuh karena seperti yang kita ketahui bahwa hormon tiroid [4]  (gondok) membuat tubuh kita dapat beraktivitas pada tubuh normal.

5. Susah bernafas

Penderita penyakit gondok mengalami kadar hormon yang meningkat atau menurun yang dapat berujung pada pembengkakan atau tumbuhnya benjolan. Saat terjadi pembengkakan inilah kelenjar kupu-kupu akan menutupi tenggorokan sehingga membuat si penderita kesulitan bernafas [5].

Ada beragam macam untuk penyembuhannya yaitu dengan cara mandiri atau melalui tindakan medis. Secara mandiri kita dapat melakukan mengkonsumsi makanan yang beryodium tinggi sedangkan melalui tindakan medis biasanya dokter akan memberikan obat-obatan, melakukan pengangkatan tiroid serta melakukan terapi nuklir tiroid [4].

6. Suara serak

Munculnya suara serak karena adanya pita suara yang bergetar pada dua cabang jaringan otot atau terjadinya peradangan pada laring. Faktor lain yang dapat memperburuknya apabila kita membiasakan gaya hidup merokok [2], mengkonsumsi alkohol, berteriak kencang secara berlebihan dalam waktu yang cukup lama atau terpapar zat beracun. Apabila anda mengalami gejala ini selama kurang lebih satu bulan, anda perlu waspada bisa jadi ini salah satu gejala dari penyakit gondok.

6. Suhu tubuh meningkat malam hari

Suhu tubuh meningkat pada malam hari diakibatkan oleh metabolisme tubuh [4] yang lebih tinggi terutama pada penderita penyakit gondok. Salah satu cara untuk mengurangi keluhan ini adalah perbanyak minum air putih, jangan makan terlalu berlebihan karena ini akan membuat aktivitas metabolisme [6]  tubuh terjadi secara mendadak serta hindari aktivitas berat.

7. Mengalami dengungan pada telinga

Telinga berdengung [4] mungkin saja terjadi akibat dari terlalu mendengarkan suara dengan kapasitas volume yang besar atau mungkin ada gejala otosklerosis, radang infeksi telinga, kotoran telinga menumpuk dan lain sebagainya. Disisi lain, hal ini bisa disebabkan gejala penyakit gondok (benjolan di leher) dimana gondok yang terlau ganas akan mempengaruhi benjolan di leher yang menyalurkan syaraf [6]  ke telinga tidak berfungsi secara optimal sehingga memberikan respon dengungan pada telinga.

Bagaimana cara pengobatannya?

Metode pengobatan dan pemulihan penyakit gondok tentunya berbeda-beda tergantung pada seberapa parahnya kondisi gondok ini. Bagi penderita yang mengalami kekurangan yodium (150 mikrogram pada orang normal) [4]  dokter akan melakukan cara-cara seperti operasi pengangkatan kelenjar tiroid, memberikan obat-obatan (leviotiroksin, antitiroid) atau dengan terapi nuklir tiroid.

Sebenarnya proses pengobatan dan pemulihan tersebut dikembalikan lagi pada penderita penyakit gondok apakah mereka bisa menjalankan pola hidup sehat dan mematuhi arahan dari dokter atau tidak. Sebaiknya jika ditemui 8 gejala tersebut anda harus sering melakukan check-up kepada dokter spesialis penyakit gondok agar penangannya bisa dilakukan sedini mungkin [5].

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment