Menjaga pola makan merupakan bagian dari menjaga kesehatan yang mana sangat mudah dilakukan sebenarnya. Namun, banyak orang yang mengabaikan pola makan teratur sehingga banyak yang mengalami gangguan kesehatan di perut.
Ada berbagai penyakit yang mengancam di lambung, salah satunya adalah kanker lambung. Kanker lambung disebut juga sebagai kanker perut, sel kanker ini biasanya dimulai pada lapisan dalam dinding perut lalu kemudian menembus lebih dalam ke dinding perut saat sel kanker tersebut berkembang [4].
Kanker ini disebut sebagai salah satu kanker yang paling umum di dunia [4], namun para peneliti belum mengetahui secara jelas apa yang menyebabkan penyakit kanker lambung. Meski demikian, peneliti tahu beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko, salah satunya adalah dari infeksi bakteri, H. pylori, yang mana menyebabkan borok [1].
Penderita kanker lambung ini biasanya tidak menyadari adanya gejala-gejala dari penyakit ini, terkadang gejala tidak muncul sampai penyakit ini menjalar ke bagian tubuh lain [5], akibatnya banyak orang yang tidak mengetahui dirinya menderita kanker lambung.
Meski begitu, diperlukan kesadaran sendiri terhadap tubuh apakah mengalami gejala-gejala adanya penyakit ini. Nah, berikut ini kami sajikan beberapa gejala yang muncul pada penyakit kanker lambung yang patut untuk diwaspadai.
Daftar isi
Disfagia merupakan kondisi dimana seseorang mengalami kesulitan untuk menelan. Ketika menelan, ada rasa sakit dan sensasi terbakar pada tenggorakan, termasuk pula ketika menelan makanan akan merasakan makanan tersebut menempel di tenggorakan atau pun dada [3]. Disfagia sendiri bisa menjadi gejala kanker lambung baik ringan maupun berat [6]. Meski ini terdengar sangat sepele namun perlu menjadi kewaspadaan untuk diperiksakan lebih lanjut ke dokter.
Gejala selanjutnya adalah terjadinya penurunan berat badan meskipun sedang tidak melakukan program diet. Hal ini bisa menjadi sangat mengkhawatirkan ketika berat badan mendadak turun drastic karena hal tersebut menjadi tanda adanya kanker lambung stadium lanjut [3].
Gejala nyeri perlu diwaspadai ketika muncul terlalu sering. Rasa nyeri ini muncul di bagian perut tepatnya di perut bagian atas dan di belakang tulang dada (sternum) [3].
Dispepsia merupakan gangguan pencernaan yang meliputi nyeri dan rasa tidak enak pada perut yang disertai gejala lainnya, seperti bersendawa, cepat merasa kenyang, mual, dada terasa panas, kembung, nafsu makan menurun, dan lainnya.
Gangguan pencernaan terjadi ketika asam dari lambung naik lagi ke kerongkongan. Setelah makan biasanya sering terjadi rasa mulas. Jika gangguan ini dan rasa mulas terasa sangat menyakitkan bisa saja menunjukkan tidak masalah serius. Namun, jika hal ini terjadi selama hamper 3 minggu atau bahkan lebih, sangat dianjurkan untuk memeriksakan ke dokter [3].
Gejala lainnya adalah cepat merasa kenyang ketika makan dalam porsi kecil [3]. Hal inilah yang menjadi gejala awal penyakit kanker lambung dan menyebabkan penurunan berat badan.
Kanker lambung stadium dini dan lanjur bisa mengalami pendarahan di dalam perut. Seiring berjalannya waktu, hal ini dapat mengurangi adanya jumlah sel darah merah pada tubuh dan mengalami anemia [3].
Rasa mudah lelah dan sesak napas akan terjadi lebih sering karena tubuh memiliki jumlah sel darah merah yang berkurang (anemia), seperti yang telah dijelaskan pada poin sebelumnya [3].
Gejala ini terjadi ditandai dengan warna tinja lebih gelap atau bahkan warnanya hampir hitam. Hal ini terjadi ketika adanya darah pada perut. Meskipun kondisi ini bisa terjadi ketika menonsumsi tablet zat besi [3].
Mengurangi resiko kanker lambung
Penyakit ini memang dikatahui belum pasti untuk pencegahannya, namun ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko terkenanya penyakit kanker lambung [2]. Berikut ini adalah kegiatan yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko kanker lambung di kegiatan sehari-hari.
Memiliki berat badan yang ideal adalah salah satu cara agar terhindar dari penyakit ini. Memiliki berat badan yang berlebih atau obesitas justru meningkatkan reisko terjadinya kanker lambung [2]. Tidak melakukan diet ekstrem juga termasuk sebagai langkah mengurangi risiko kanker lambung.
Aktif bergerak dalam beraktivitas juga menghindarkan diri dari kanker lambung dan penyakit lainnya [2]. Tidak hanya aktif bergerak, mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran juga baik untuk Kesehatan tubuh.
Penggunaan alkohol dan minuman sejenisnya juga bisa meningkatkan risiko kanker lambung, jadi hindari penggunaan alkohol atau ketahui batas tubuh dalam mengkonsumsi alkohol untuk mengurangi risiko penyakit ini [2].
Merokok tidak hanya merusak paru-paru, namun juga lambung. Merokok dapat meningkatkan adanya risiko kanker perut bagian atas (bagian yang paling dekat dengan kerongkongan). Merokok ini juga berbahaya karena meningkatkan risiko terserang jenis kanker lainnya [2]. Jadi sebaiknya menghindari merokok atau mengurangi konsumsi rokok.
Hal-hal yang Anda lakukan dalam kehidupan sehari-hari dapat memengaruhi peluang untuk terserang kanker lambung. Gaya hidup seperti makan-makanan yang diasap, acar sayuran, ikan juga daging asin ditambak tidak mengkonsumsi cukup buah dan sayuran, dapat meningkatkan risiko terkena penyakit kanker lambung [1]
Secara singkat, menjaga kesehatan tubuh dengan menerapkan pola hidup sehat sangatlah penting. Tidak hanya untuk mengurangi risiko terkena penyakit kanker lambung namun juga terhindar dari penyakit lainnya. Selain langkah-langkah di atas, olahraga secara rutin juga sangat perlu dilakukan untuk menjaga tubuh agar tetap fit.
[1] Susan Bernstein. Webmd.com. Stomach Cancer. 2021
[2] Anonim. Cancer.org. Can Stomach Cancer Be Prevented. 2021
[3] Anonim. Cancerresearchuk.org. Symptoms of Stomach Cancer. 2019
[4] Anonim. Clevelandclinic. Stomach Cancer. 2019
[5] Gabriela Pichardo, MD. Webmd.com. Guide to Gastric (Stomach) Cancer. 2021
[6] Smita S. Joshi MD,Brian D. Badgwell MD, MS. Acsjournals.onlinelibrary.wiley.com. Current treatment and recent progress in gastric cancer. 2021