Makanan, Minuman dan Herbal

Germander: Manfaat – Efek Samping dan Tips Penggunaan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Sekilas Tentang Germander

Teucrium chamaedrys merupakan nama ilmiah dari tanaman germander atau lebih dikenal dengan sebutan Wall Germander. Tanaman ini berasal dari genus teucrium dengan famili lamiaceae yang memiliki 300 spesies dan tersebar di seluruh dunia.

Tanaman dari genus teucrium ini ditemukan dari Bulgaria dan Eropa Tengah yang kemudian tersebar luas hingga Timur Tengah dan Afrika. Tanaman ini telah digunakan sebagai obat herbal sejak beberapa abad yang lalu.

Selain sebagai tanaman herbal, germander juga digunakan untuk tanaman hias karena warna bunganya yang cantik[4,5].

Karakteristik Pada Germander

Germander

Karakteristik dari tanaman germander adalah tanaman ini tumbuh seperti semak belukar dan dapat tumbuh di padang rumput, hutan, hingga tanah kapur. Tinggi tanaman ini kurang lebih sekitar 3 kaki.

Germander memiliki bunga berwarna merah muda keunguan, berbentuk tabung, dan tumbuh dari ketiak daun. Tanaman ini biasanya mekar pada musim panas.

Daun germander berwarna hijau tua dan mengkilap dengan tepi daun bergerigi. Daun germander memiliki aroma yang khas dan panjang daun kurang dari 1 inchi. Batang tanaman ini berwarna hijau dan ditutupi dengan bulu-bulu halus[6].

Kandungan Gizi Pada Germander

Berikut ini kandungan gizi yang terdapat pada germander:

NamaJumlahUnit
Pinene12.0%
Myrcene6.8%
Linalool0.6%
Carveol0.2%
Caryophyllene17.8%
Cadinol1.8%
Gemacrene5.3%
Limonene3.5%

Menurut data pada tabel kandungan gizi diatas menunjukkan bahwa germacrene memiliki kandungan myrcene yang cukup tinggi di dalamnya. Hal ini memungkinkan germander dapat digunakan sebagai bahan antioksidan yang cukup kuat terutama dalam mengatasi kerusakan oksidatif [1].

Kandungan Senyawa Pada Germander

Germander memiliki beragam manfaat bagi tubuh. Hal ini tentu saja tidak lepas dari kandungan senyawa yang ada di dalamnya.

Tanaman germander memiliki kandungan senyawa baik yang mendukung tanaman ini digunakan untuk obat herbal. Kandungan senyawa yang terdapat dalam tanaman germander antara lain seperti saponin, glikosida, flavonoid, dan diterpenoid furano neuclerodane.

Kandungan tersebut sangat bermanfaat untuk mengobati beberapa penyakit dan menjaga kesehatan tubuh agar tetap fit[3].

Germander mengandung senyawa seperti saponin, glikosida, flavonoid, dan diterpenoid furano neuclerodane yang memberikan banyak manfaat bagi tubuh.

Manfaat Kesehatan Pada Germander

Germander telah digunakan berabad-abad untuk berbagai tujuan di beberapa daerah karena memiliki beragam manfaat. Hal ini tidak terlepas dari kandungan senyawa dan gizi yang terdapat dalam tumbuhan tersebut.

Berikut ini beberapa manfaat germander bagi kesehatan diantaranya:

  • Sebagai Antiseptik

Manfaat pertama dari tumbuhan germander adalah sebagai antiseptik. Antiseptik berfungsi untuk memperlambat pertumbuhan mikroorganisme bahkan mampu membunuh kuman.

Antiseptik banyak digunakan untuk mengobati luka dengan tujuan untuk mengurangi risiko terjadinya infeksi. Tak hanya digunakan untuk mengobati luka, antiseptik juga digunakan dalam proses operasi[3].

Germander memiliki manfaat sebagai antiseptik karena kandungan flavonoid dan saponin yang terdapat dalam tanaman ini. Karena germander berfungsi sebagai antiseptik, maka tumbuhan germander dapat mengurangi infeksi bahkan dapat membunuh kuman dan bakteri.
  • Sebagai Antidepresan

Manfaat selanjutnya dari germander adalah sebagai antidepresan. Antidepresan merupakan obat yang digunakan untuk mengatasi depresi, memperbaiki suasana hati dan emosi, serta gangguan kecemasan umum.

Namun, perlu digarisbawahi bahwa obat antidepresan tidak dapat menyembuhkan depresi. Obat ini hanya dapat mengurangi gejala dari depresi.

Germander dapat digunakan sebagai obat antidepresan karena daun germander memiliki aroma khas yang dapat memberikan ketenangan dan mengurangi gejala depresi[3].

Germander berfungsi untuk mengobati demam. Demam merupakan kondisi dimana suhu tubuh meningkat hingga di atas 38 derajat celcius.

Bagi sebagian orang demam memang bukanlah hal yang serius, tapi apabila tidak segera diobati dikhawatirkan dapat menyebabkan penyakit yang lain. Demam itu sendiri biasanya mengindikasikan bahwa seseorang mengalami penyakit atau kondisi lain dalam tubuh.

Maka dari itu, penting sekali dalam mengobati demam agar tidak menimbulkan penyakit berbahaya lainnya. Hal ini dapat diatasi dengan pemberian germander kepada orang yang nengalami demam[3].

Asma merupakan kondisi dimana saluran pernapasan mengalami peradangan atau penyempitan sehingga menyebabkan kesulitan bernapas atau sesak pada penderita. Asma termasuk dalam penyakit jangka panjang.

Gejala dari penyakit ini antara lain sulit bernapas, nyeri dada, batuk, dan mengi. Penyakit ini dapat dialami oleh semua orang, baik yang tua maupun yang muda.

Oleh karena penyakit ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, maka asma harus ditangani dengan pengobatan yang tepat seperti pemberian tanaman herbal germander. Hal tersebut dikarenakan germander efektif untuk mengobati asma[3].

  • Obat Diuretik

Diuretik merupakan obat yang digunakan untuk membuang kelebihan garam dari dalam tubuh melalui urine. Obat ini dapat meningkatkan pembentukan urine.

Diuretik berfungsi untuk mengurangi penyerapan garam berlebih pada ginjal. Dengan demikian, obat ini dapat mengatasi penyakit seperti hipertensi, retensi air berlebih, dan penyakit yang berhubungan dengan ginjal lainnya.

Maka dari itu, dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa germander dapat menjaga kesehatan ginjal karena memiliki fungsi sebagai obat diuretik[3,4].

Germander berfungsi sebagai obat diuretik yang dapat mengurangi kadar garam dalam tubuh. Oleh karena itu, germander dapat mengobati hipertensi, gagal jantung, dan edema.
  • Sebagai Tonik Herbal

Manfaat terakhir dari germander adalah sebagai tonik herbal. Kandungan gizi yang baik membuat tanaman ini dapat dijadikan sebagai tonik herbal. Tonik herbal ini dapat digunakan untuk memulihkan dan memperkuat tubuh serta dapat meningkatkan kesehatan tubuh.

Maka dari itu germander dapat digunakan sebagai tonik karena memiliki manfaat yang berguna bagi tubuh, tetapi pemberian dosis yang tepat juga harus diperhatikan[3,4].

Tanaman germander dapat digunakan sebagai tonik herbal karena kandungan glikosida yang terdapat dalam tanaman ini. Tonik herbal ini memiliki fungsi menjaga kesehatan tubuh dan meningkatkan imun tubuh.

Efek Samping Pada Germander

Selain manfaat, germander ternyata juga dapat menyebabkan efek samping. Oleh karena itu konsumsi germander sebagai obat herbal harus dibarengi dengan dosis yang tepat agar terhindar dari efek samping yang merugikan.

Berikut ini beberapa efek samping dari penggunaan germander:

  • Asthenia dan Mual

Efek samping yang pertama dari germander yaitu dapat menyebabkan asthenia atau kelelahan dan mual terus-menerus. Menurut penelitian terdapat 2 pasien yang mengalami efek samping ini setelah menggunakan ramuan germander secara rutin.

Apabila konsumsi ramuan germander diteruskan dapat menyebabkan penyakit yang lebih serius, yaitu hepatitis. Kasus ini terjadi pada pasien usia 60 tahun ke atas.

Dari penjelasan tersebut diketahui bahwa germander dapat dikonsumsi seperlunya saja dan tidak dianjurkan untuk dikonsumsi secara rutin[3].

  • Menyebabkan Hepatitis

Efek samping selanjutnya dari germander yaitu dapat menyebabkan hepatitis. Hepatitis adalah suatu kondisi dimana hati mengalami peradangan.

Hepatitis dapat disebabkan oleh infeksi virus, kondisi atau penyakit lain, penggunaan obat-obatan tertentu, maupun autoimun. Penyakit ini dapat ditandai dengan munculnya demam, nyeri sendi, nyeri perut di sebelah kanan, penyakit kuning, dan meningkatnya kadar enzim aminotransferase dalam darah.

Tanda-tanda tersebut dapat terjadi 3-18 minggu setelah pemberian germander dan penyakit kuning menghilang dalam waktu 8 minggu setelah menghentikan pengobatan dengan tanaman ini. Namun, dalam beberapa kasus pemberian germander kembali dapat meningkatkan kambuhnya hepatitis yang lebih cepat.

Dikarenakan efek samping yang berbahaya tersebut, maka konsumsi germander sebagai obat herbal harus sangat diperhatikan terutama pada dosis yang diberikan[2].

  • Menyebabkan Sirosis Hati

Selain dapat menimbulkan hepatitis, germander juga dapat menimbulkan sirosis hati apabila penggunaannya melebihi dosis yang diperbolehkan. Sirosis hati adalah kondisi dimana organ hati mengalami kerusakan karena terbentuknya jaringan parut.

Jaringan parut umumnya dapat terbentuk karena hepatitis, kecanduan alkohol, dan infeksi virus. Gejala sirosis hati biasanya diawali dengan merasa kelelahan, lemas, mual, dan perununan berat badan hingga yang paling parah adalah perut membesar dan adanya penyakit kuning.

Namun, penggunaan germander juga dapat menyebabkan sirosis karena terdapat kandungan diterpenoid furano neuclerodane pada tumbuhan tersebut. Diterpenoid furano neuclerodane sendiri merupakan senyawa yang bersifat toksik bagi manusia.

Oleh karena itu, konsumsi germander sebagai obat herbal harus diperhatikan agar tidak terjadi overdosis[3].

Penggunaan tanaman germander yang kurang tepat dapat menyebabkan efek samping yang berbahaya bagi tubuh. Efek samping dari penggunaan germander yang kurang tepat antara lain mual, asthenia, hepatitis, dan sirosis hati. Maka dari itu, penggunaan germander harus dengan dosis yang tepat agar terhindar dari efek samping yang merugikan bagi kesehatan tubuh.

Tips Penggunaan Pada Germander

Tips penggunaan pada tanaman germander untuk obat herbal harus diperhatikan dengan cermat agar tidak menimbulkan efek samping yang berbahaya bagi tubuh. Untuk itu, berikut ini beberapa tips penggunaan pada germander:

  • Air Rebusan Germander

Tanaman germander dapat digunakan dengan cara direbus dan diambil airnya untuk pengobatan herbal. Air rebusan ini juga dapat diseduh menjadi teh germander.

Cara membuatnya cukup mudah, pertama siapkan daun germander kemudian cuci hingga bersih. Selanjutnya rebus daun germander hingga mendidih. Saring daun germander dan teh siap disajikan[3].

  • Jamu

Penggunaan germander yang selanjutnya adalah sebagai jamu. Jamu germander banyak dikonsumsi karena berfungsi sebagai tonik herbal.

Cara membuat jamu germander cukup mudah, pertama siapkan tanaman germander dan cuci hingga bersih agar terhindar dari kuman dan bakteri. Kemudian tumbuk dan haluskan germander.

Masukkan jamu pada gelas dan tuang air panas. Aduk hingga tercampur rata, kini tonik herbal dari germander siap dikonsumsi[3].

Penggunaan germander sebagai obat herbal harus memperhatikan cara penggunaannya agar manfaat yang diperoleh bisa maksimal dan kualitas dari germander tetap terjaga.

Tips Penyimpanan Pada Germander

Seperti yang telah kita ketahui bahwa germander memiliki banyak manfaat bagi tubuh, maka cara penyimpanan tanaman ini juga harus diperhatikan. Hal ini bertujuan agar tanaman herbal ini bisa lebih awet sehingga dapat digunakan sewaktu-waktu bila membutuhkannya.

Berikut ini tips penyimpanan pada tanaman germander:

  • Simpan Dalam Kondisi Ekstrak Minyak

Germander dapat dijadikan sebagai minyak esensial. Minyak esensial ini diperoleh dari ekstrak daun germander yang diproses menggunakan teknik kromatografi.

Cara menyimpan minyak esensial ini dengan cara diletakkan di dalam wadah yang tertutup rapat agar aroma minyak tetap terjaga. Selain itu, hindarkan minyak esensial dari paparan sinar matahari langsung agar minyak tidak cepat menguap.

Minyak esensial dari ekstrak daun germander inilah yang dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama. Hal ini bertujuan agar germander dapat digunakan sewaktu-waktu dan lebih awet[7].

Germander dapat disimpan dalam ekstrak minyak. Hal inilah yang membuat germander dapat bertahan dalam waktu lama sehingga lebih awet dan dapat digunakan sewaktu-waktu.

1. A. Çakir , M. Emin. Duru , M. Harmandar, R. Ciriminna. Volatile Constituents of Teucrium polium L. from Turkey. 10, 113-115. Journal of Essential Oil Research; 1998.
2. D Larrey, T Vial, A Pauwels, A Castot, M Biour, M David, HMichel. Hepatitis after germander (Teucrium chamaedrys) administration: another instance of herbal medicine hepatotoxicity. 117(2):129-32. Ann Intern Med; 1992.
3. Luigi Gori, Paola Galluzzi, Vittorio Mascherini, Eugenia Gallo, Francesco Lapi, Francesca Menniti-Ippolito, Roberto Raschetti, Alessandro Mugelli, Alfredo Vannacci, and Fabio Firenzuoli. Two Contemporary Cases of Hepatitis Associated with TeucriumChamaedrys L. Decoction Use. Case Reports and Reviewof Literature. 109, 521–526. Basic & Clinical Pharmacology & Toxicology; 2011.
4. Alain Muselli, Jean-Marie Desjobert, Julien Paolini, and Antonie-François Bernardini. Chemical Composition of the Essential Oils of Teucrium chamaedrys L. from Corsica and Sardinia. 21(2):138-143. Journal of Essential Oil Research; 2009.
5. Dolja K Pavlova. Morphological Variation in Teucrium chamaedrys in Serpentine and Non-Serpentine Populations. 16:39-55. Northeastern Naturalist; 2009.
6. Anonim. Teucrium chamaedrys. NC State Extension.
7. Eyup Bagci, Ayse Yazgın, Sukru Hayta, and Ugur Cakılcıoglu. Composition of the essential Oil of Teucrium chamaedrys L. (Lamiaceae) from Turkey. 4(23),(23):2588-2590. Journal of Medicinal Plant Research; 2010.

Share