Tinjauan Medis : drg. Jefrianto Wololy
Koreksi: 1. Gambar pertama bukan gambar gigi berlebih tapi gambar gigi susu yang akan digantikan gigi permanen. 2. Apakah artikel ini sasaran pembacanya adalah akademisi atau praktisi kedokteran/kedokteran
Gigi berlebih memiliki prevalensi sebesar 0,1% -3,8% pada gigi permanen dan 0,35% -0,6% pada gigi sulung. [1]
Pada populasi umum prevalensi gigi berlebih dilaporkan bervariasi mulai dari 0,15% hingga 1,9%. [1]
Di Indonesia, belum terdapat data yang dapat mengungkapkan angka kejadian gigi berlebih secara nasional.
Daftar isi
Supernumerary teeth atau gigi berlebih adalah kondisi gigi ekstra atau gigi tambahan yang berkembang di mulut. Kondisi ini juga dikenal sebagai hyperdontia. [2, 3]
Gigi berlebih bisa terjadi pada gigi permanen dan gigi sulung. Pada orang dewasa biasanya memiliki 32 gigi permanen, sementara anak-anak memiliki 20 sulung. [2, 3, 4]
Kebanyakan kasus gigi berlebih ditemukan di depan rahang atas. Beberapa dari gigi ini memiliki bentuk yang sama dengan gigi di dekatnya, tetapi yang lain bisa terlihat sangat berbeda. [3, 4]
Gigi berlebih terjadi dua kali lebih sering pada pria daripada wanita. [2]
Gigi berlebih dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa jenis berikut ini: [2, 5]
Menurut lokasinya gigi supernumerary, dapat diklasifikasikan sebagai berikut: [5]
Berikut ini adalah sejumlah fakta menarik yang perlu Anda ketahui tentang supernumery teeth atau gigi berlebih: [2, 5]
Penyebab terjadinya gigi berlebih belum dapat diketahui secara pasti, meskipun diketahui ada beberapa faktor yang diduga dapat berkontribusi pada kondisi tersebut seperti genetika, aktivitas berlebih dari lamina gigi (sel yang memulai perkembangan gigi), proses penyakit, dan atavisme (kemunculan kembali suatu sifat yang tidak lagi umum karena evolusi). Faktor lingkungan yang dapat menyebabkan gigi berlebih belum dapat diketahui. [2]
Siapapun dapat memiliki gigi berlebih, tetapi lebih sering terjadi pada orang yang memiliki sindrom Gardner (kelainan genetik langka), sindrom down, atau pada mereka yang lahir dengan bibir sumbing. [2]
Kondisi medis yang terkait dengan gigi berlebih meliputi: [2]
Memiliki banyak gigi lebih dari normal merupakan salah satu tanda bahwa Anda memiliki gigi berlebih. Gigi berlebih dapat muncul di mana saja di dalam rongga mulut dan paling sering ditemukan di antara gigi permanen.
Gigi berlebih juga dapat terjadi di antara gigi sulung, tetapi pada gigi tersebut cenderung lebih sulit untuk diidentifikasi, karena secara normal sering erupsi, dan berbentuk seperti gigi lainnya. Untuk mendiagnosis kondisi ini dokter gigi perlu melakukan pemeriksaan klinis atau sinar-X. [2, 5]
Gigi berlebih biasanya muncul sebagai gigi tunggal, tetapi kadang-kadang ada beberapa gigi, muncul secara terpisah atau dalam kelompok. Dalam kasus yang jarang terjadi, dapat ditemukan sebanyak 30 gigi berlebih di dalam mulut.
Kapan Anda harus periksa ke dokter?
Jika Anda mencurigai adanya masalah pada gigi Anda sebaiknya periksakan ke dokter. Diagnosis dan pengobatan yang dilakukan sejak awal bisa membantu mencegah gigi supernumerary berkembang menjadi lebih buruk. [2, 3, 4, 5]
Gigi berlebih tidak menyebabkan komplikasi apa pun. Namun, kondisi ini dapat menyebabkan keterlambatan atau kegagalan erupsi gigi permanen, perpindahan, resorpsi akar, masalah patologis seperti pembentukan kista dentigerous, ameloblastomas, odontoma dan fistula. [5, 6]
Adanya gigi yang berlebih adalah penyebab paling umum terjadinya kegagalan erupsi gigi seri sentral rahang atas. Hal ini juga dapat menyebabkan retensi gigi seri primer.
Biasanya diawali erupsi gigi seri lateral rahang atas yang terjadi bersamaan dengan kegagalan erupsi satu atau kedua gigi seri sentral. Gigi berlebih yang berada di lokasi lain juga dapat menyebabkan kegagalan erupsi gigi yang berdekatan. [5, 6]
Gigi berlebih dapat menyebabkan perpindahan gigi permanen. Tingkat perpindahan dapat bervariasi dari rotasi ringan hingga perpindahan total. Pemindahan mahkota gigi-geligi insisivus merupakan gejala umum dari sebagian besar kasus yang terkait dengan terhambatnya erupsi. [5, 6]
Gigi berlebih yang erupsi paling sering menyebabkan crowding atau gigi berdesakkan. Gigi seri lateral tambahan dapat menyebabkan crowding di daerah anterior atas. Ekstraksi gigi biasanya menjadi pilihan untuk mengobati kondisi ini. [5, 6]
Terbentuknya kista dentigerous adalah kondisi medis lain yang terkait dengan gigi supernumerary. [5, 6]
Resorpsi akar yang berdekatan dengan gigi yang berlebih tersebut kadang-kadang menyebabkan hilangnya vitalitas gigi.
Kehadiran mesioden yang erupsi dan tidak erupsi dapat menyebabkan diastema garis tengah. [5, 6]
Gigi supernumerary dapat membahayakan okulasi tulang alveolar sekunder pada pasien yang menderita bibir sumbing dan langit-langit mulut.
Gigi supernumerary yang tidak erupsi di lokasi sumbing umumnya diangkat pada saat pencangkokan tulang. Ekstraksi tidak boleh dilakukan tanpa berkonsultasi dengan dokter gigi dan spesialis sumbing.
Dilaserasi adalah anomali perkembangan pada bentuk dan struktur gigi, yang dapat terjadi karena pembengkokan gigi yang tajam baik pada mahkota maupun bagian akar gigi.
Gigi supernumerary yang tidak erupsi di lokasi implan dapat membahayakan penempatan implan. Untuk itu biasanya perlu dilakukan pemindahan sebelum penempatan implan. Jika gigi tersebut dicabut pada saat penempatan implan, maka mungkin diperlukan pencangkokan tulang. [5, 6]
Kadang-kadang, gigi berlebih tidak berhubungan dengan efek samping dan dapat dideteksi selama pemeriksaan radiografi. [5, 6]
Terkadang, gigi berlebih tidak menunjukkan adanya gejala (asimptomatik) dan baru dapat dideteksi setelah pemeriksaan radiografi untuk kondisi lain. Riwayat lengkap, pemeriksaan klinis, pemeriksaan menyeluruh, diagnosis dini dan perawatan yang tepat untuk gigi berlebih sangatlah penting.
Supernumerary yang tidak erupsi dapat dideteksi melalui pemeriksaan radiografi. Terkadang, dokter dapat mencurigai adanya supernumerary gigi, jika ada kegagalan erupsi atau erupsi ektopik.
Gigi permanen, kegigihan gigi sulung, diastema luas dan kehadiran tambahan yang jelas gigi. Radiografi oklusal atau periapikal anterior berguna untuk menunjukkan daerah gigi seri secara detail. Selain itu baru-baru ini, computed tomography juga telah digunakan untuk mendeteksi keberadaan gigi yang berlebih.
Pemeriksaan radiografi lengkap dari keseluruhan rongga mulut sangat penting untuk mengidentifikasi keberadaan seluruh gigi berlebih. Namun, pemeriksaan radiografi saja tidak cukup untuk memastikan diagnosis. Dokter perlu melakukan tes diagnosis tersebut bersamaan dengan temuan klinis. [4]
Penting untuk mengidentifikasi dan merawat gigi supernumerary sesegera mungkin. Dokter gigi Anda akan dapat mengidentifikasi gigi supernumerary dan menyarankan perawatan berdasarkan pada jenis dan posisi gigi supernumerary dan efek potensial pada gigi yang berdekatan. [2, 5]
Perawatan untuk gigi berlebih salah satunya adalah ekstraksi. Ekstraksi biasanya dilakukan dengan anestesi lokal atau umum. Anda perlu mendiskusikan terlebih dahulu mengenai risiko dan manfaat dari mengekstraksi gigi supernumerary dengan dokter gigi Anda, karena perawatan ini dapat meningkatkan kemungkinan putusnya saraf atau pembuluh darah di mulut.
Dokter juga perlu berhati-hati saat melakukan perawatan karena kadang-kadang gigi supernumerary menyatu dengan struktur gigi yang berdekatan pada tingkat mahkota atau akar, yang mana hal dapat membuat ekstraksi menjadi sulit. Indikasi untuk ekstraksi gigi supernumerary adalah sebagai berikut: [2]
Ekstraksi tidak selalu menjadi pilihan perawatan untuk mengatasi gigi supernumerary. Perawatan tanpa ekstraksi dapat dilakukan jika: [5]
Pada anak-anak, direkomendasikan agar gigi berlebih ditangani sejak dini ketika anak tersebut mulai mendapatkan gigi permanennya untuk menghindari kemungkinan timbulnya masalah yang lebih serius di masa depan. [2]
Gigi berlebih yang menyatu dengan gigi permanen membutuhkan perawatan endodontik atau yang dikenal juga sebagai saluran akar. Perawatan ini berguna untuk merawat pulpa gigi serta jaringan di sekitarnya. [2]
Gigi supernumerary yang terjadi karena faktor keturunan tidak dapat dicegah. Namun, adanya pengobatan dan diagnosis dini bisa membantu Anda mencegah terjadinya kondisi yang lebih serius atau komplikasi. [6]
1.Gisele Fernandes Dias, Henrique Hagedorn, Murilo Della Latta Maffezzolli, Filipe de Freitas da Silva. Diagnosis and Treatment of Supernumerary Teeth in the Pediatric Clinic - case report. Scielo; 2019
2. Shawn Watson, Sumaya Ibraheem. What Are Supernumerary Teeth?. very well health; 2020
3 Anonim. Supernumerary Teeth. Cork University Dental School & Hospital: 2020
4. Fadi Ata-Ali, Javier Ata-Ali, David Peñarrocha-Oltra, Miguel Peñarrocha-Diago. Prevalence, etiology, diagnosis, treatment and complications of
supernumerary teeth. J Clin Exp Dent; 2014
5. M. Thérèse Garvey, B.Dent.Sc, D.Orth., M.Orth., M.Sc., FDS, Hugh J. Barry, BDS, MA, FDS, FFD, Marielle Blake, B.Dent.Sc., MA, D.Orth., M.Orth., FDS(Orth.). MRCD(C). Supernumerary Teeth -An Overview of Classification, Diagnosis and Management. J Can Dent Assoc; 1999
6. Sreekanth Kumar Mallineni. Supernumerary Teeth: Review of the Literature with Recent Updates. hindawi; 2014