Kista Dentigerous: Penyebab – Gejala dan Cara Mengobati

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : drg. Jefrianto Wololy
Kista dentigerous adalah keadaan yang unik karena terjadi bahkan sebelum gigi tumbuh. Kunci penanganannya adalah dengan mewaspadai waktu gigi bungsu (atau gigi tetap lain) yang belum tumbuh dengan sempurna.... Kebersihan sekitar daerah gigi akn tumbuh juga penting untuk mencegah masalah ini terjadi. Read more

Kista dentigerous atau disebut juga dengan kista folikel terjadi sekitar 20-24% dari semua kista yang mempengaruhi rahang manusia. [4]

Dikutip dari Journal of International Dental and Medical Research tahun 2017, bahwa prevalensi kista dentigerous di Indonesia paling sering terjadi pada kelompok umur 21-35 tahun, baik pada wanita maupun pria dan gigi yang paling sering terkena adalah gigi molar tiga maksila. [2]

Selain itu, penelitian lainnya dilakukan di RS Hasan Sadikin Bandung tahun Juli 2006 hingga Juni 2011 menunjukkan kista dentigerous paling sering disebabkan oleh impaksi molar ketiga rahang bawah yaitu sebesar 13,89%. Dimana, kista ini paling sering terjadi pada kelompok umur 41- 50 tahun, baik pada wanita maupun pria (40%). [5]

 Apa itu Kista Dentigerous?

Kista dentigerous adalah  kista yang terbentuk akibat mahkota gigi yang tidak erupsi dan melekat ke servikal gigi. Biasanya kondisi ini dialami oleh gigi geraham yang terletak di rahang bawah dan gigi taring pada rahang atas. [1]  

Kista ini merupakan jenis yang paling umum kedua dari kista odontogenik (kantung berisi cairan patologis yang dilapisi oleh epitel odontogenik). [4]

Meski siapapun dapat mengalaminya, tetapi kista ini biasanya terjadi pada remaja/orang dewasa yang masih muda dan jarang terjadi pada anak-anak. [3]

Tinjauan
Kista dentigerous adalah  kista yang terbentuk akibat mahkota gigi yang tidak erupsi, umumnya terjadi pada orang yang berusia 20-30 tahun.

Jenis-jenis Kista Dentigerous

Kista dentigerous diklasifikasikan ke dalam tiga jenis yaitu tipe sentral, lateral, dan sirkumferensial, sesuai dengan posisi berkembangnya kista pada mahkota gigi. [1]

  • Kista dentigerous sentral

Kista ini merupakan kista yang mengelilingi mahkota secara asimetris dan menggerakkan gigi ke arah yang berlawanan dengan erupsi normal. [1]

  • Kista dentigerous lateral

Pada tipe ini kista berkembang pada sisi mesial dan distal dari gigi dan kemudian meluas jauh dari gigi, hanya menutupi sebagian mahkota gigi. Kista tipe ini menyebabkan gigi miring ke arah yang tidak diliputi kista.

  • Kista dentigerous sirkumferensial

Pada tipe ini, seluruh organ email disekitar leher gigi menjadi kistik. Kista ini sering menyebabkan gigi bererupsi menembus kista sehingga menghasilkan gambaran seperti kista radikular ( kista yang terbentuk sebagai akibat inflamasi kronis epitel yang disebabkan oleh trauma atau pulpa nekrosis yang tidak dirawat). [1]

Fakta Kista Dentigerous

Berikut ini adalah fakta-fakta penting seputar kista dentigerous yang perlu Anda ketahui: [6] [7]

  • Kista dentigerous adalah jenis kista yang paling umum kedua dari kista odontogenik setelah kista radikuler.
  • Kista dentigerous dapat terjadi tanpa gejala.
  • Terdapat lebih dari 75% dari semua kasus kista dentigerous terletak di mandibula. Banyak kista diakui terjadi terkait dengan sindrom seperti: mucopolysaccharidosis dan sindrom nevus sel basal. Mucopolysaccharidosis adalah kelainan genetik langka akibat gangguan penyimpanan lisosom. Sedangkan, sindrom nevus sel basal adalah kelainan genetik langka yang cenderung menyebabkan kanker kulit sel basal multiple.

Penyebab Kista Dentigerous

Kista dentigerous disebabkan oleh cairan yang menumpuk di atas gigi yang tidak erupsi. Penyebab dari penumpukan ini belum dapat diketahui secara pasti. [7]

Siapa pun dapat berisiko mengalami kista dentigerous, namun kondisi ini lebih umum alami pada orang yang berusia 20-an atau 30-an. [7]

Gejala-gejala Kista Dentigerous

Kista dentigerous yang kecil dapat tidak menyebabkan gejala apa pun. Namun, jika kista tumbuh besar lebih dari 2 cm, Anda dapat memiliki gejala seperti: [7]

  • Pembengkakan wajah yang tidak disertai rasa sakit.
  • Gigi sensitif.
  • Perpindahan gigi.

Di dalam mulut juga dapat terlihat adanya benjolan kecil. Jika kista menyebabkan perpindahan atau perubahan posisi gigi, Anda juga dapat melihat celah perlahan terbentuk di antara gigi Anda. [7]

Kapan harus ke dokter?

Jika Anda khawatir bahwa Anda menderita kista gigi, bicarakan segera dengan dokter atau dokter spesialis gigi Anda untuk diagnosis dan pengobatan. [7]

Komplikasi Kista Dentigerous

Jika kista dentigerous Anda berukuran kecil dan tidak menyebabkan gejala apa pun, penting bagi Anda untuk segera melakukan pengangkatan kista untuk menghindari komplikasi. Kista dentigerous yang tidak diobati pada akhirnya dapat menyebabkan sejumlah komplikasi, yang meliputi: [7]

  • Infeksi.
  • Kehilangan gigi.
  • Fraktur atau patah tulang rahang.
  • Ameloblastoma, sejenis tumor rahang jinak.

Apakah seseorang bisa memiliki lebih dari satu kista gigi?

Setiap gigi dapat bisa memiliki lebih dari satu kista gigi. Kebanyakan orang hanya akan memiliki kista satu per satu, tetapi beberapa orang lebih rentan untuk mengembangkan lebih satu kista baik karena kondisi gigi mereka atau karena kondisi bawaan yang dimilikinya. [8]

Diagnosa Kista Dentigerous

Kista dentigerous yang tidak menunjukkan gejala umumnya dideteksi dengan pemeriksaan radiografi untuk menemukan penyebab tertundanya erupsi. Dalam pemeriksaan radiografi, disana akan terlihat organ tubuh bagian dalam, dalam hal ini adalah bagian mulut dan gigi. [7]

Kista dentigerous yang kecil juga seringkali tidak terlihat jelas kecuali jika menggunakan X-ray gigi. Jika pada X-ray gigi Anda dokter gigi melihat adanya tanda kista dentigerous pada gigi Anda, mereka dapat menggunakan CT scan atau MRI scan untuk memastikan itu bukan jenis kista lain, seperti kista periapikal atau kista tulang aneurysmal. [7]

Dalam beberapa kasus, termasuk ketika kista yang besar, dokter gigi Anda dapat mendiagnosis kista dentigerous hanya dengan melihatnya secara langsung.

Pengobatan Kista Dentigerous

Pada dasarnya pengobatan kista dentigerous bervariasi berdasarkan usia, kematangan, posisi anatomi, ukuran kista, adanya neoplasma tambahan dan juga preferensi pasien. [6, 7]

Jika ukuran kista kecil, dokter gigi Anda biasanya dapat melakukan  pengangkatan kista bersama-sama dengan gigi yang sakit. Dalam kasus lain, dokter dapat menggunakan teknik yang disebut marsupialisasi . [7]

Marsupialisasi adalah pengobatan yang melibatkan pemotongan kista sehingga isi kista dapat dikeluarkan. Setelah cairannya dikeluarkan, selanjutnya dinding kista kembali diberikan jahitan. Hal ini guna mencegah kista lain tumbuh di sana. [7]

Apa perbedaan antara kista gigi dan abses gigi?

Abses adalah infeksi akut lokal, yang perlu perhatian segera dari dokter gigi. Abses biasanya memiiki gejala seperti nyeri akut (rasa sakit yang parah), pembengkakan pada gusi atau wajah dan terkadang disertai bau atau rasa tidak enak di mulut. Abses dapat terbentuk di dalam atau di dekat kista gigi.

Sementara kista gigi dapat tumbuh perlahan selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun tanpa gejala apa pun. [8]

Cara Mencegah Kista Dentigerous

Untuk mencegah terjadinya kista gigi ada beberapa hal yang perlu Anda lakukan yaitu: [8]

  • Jagalah selalu kesehatan gigi dan mulut dengan cara rajin menyikat gigi dengan pasta gigi dua kali sehari, dan menggunakan dental floss (benang gigi) setidaknya sekali sehari. Selain itu, kurangilah konsumsi makanan dan minuman manis yang dapat merusak gigi. Orang yang selalu menjaga gigi tetap sehat, jarang memiliki kista.
  • Kunjungi dokter gigi Anda secara teratur setidaknya 6 bulan sekali untuk pemeriksaan dan pembersihan gigi dan mulut. 
fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment