Penyakit & Kelainan

Heterochromia: Gejala – Penyebab dan Pengobatan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Heterokromia adalah kondisi saat iris (bagian mata yang memberikan warna) seseorang memiliki warna berbeda. Heterokromia komplit adalah ketika satu iris berbeda warna dengan iris yang lain. Sedangkan heterokromia

Apa Itu Heterochromia ?

Konsentrasi dan distribusi melanin di iris merupakan salah satu hal yang menentukan warna mata bersama dengan faktor genetik dan fisiologis. Ketika beberapa area pada iris menunjukkan perbedaan warna, maka hal ini disebut juga dengan Heterochromia [1, 2].

Heterochromia ini dapat terjadi pada iris di salah satu mata atau dapat juga terjadi pada iris di kedua mata. Heterochromia diketahui jarang terjadi pada manusia, dan lebih umum terjadi pada beberapa ras kucing, anjing dan kuda [1, 2].

Heterochromia pada manusia sebagian besar memiliki sifat sporadik dan jinak serta tidak ditemukan kelainan yang mendasarinya [1].

Heterochromia dengan sindrom bawaan yang mendasari hanya ditemukan pada sedikit kasus yang jarang terjadi. Heterochromia dengan sindrom bawaanlah yang mungkin membutuhkan perawatan, sedangkan untuk Heterochromia tanpda sindrom bawaan tidak [2].

Meskipun demikian, Heterochromia ini tetap saja dapat mengganggu kehidupan dari penderitanya. Mengingat, warna mata yang berbeda menjadikan pembeda antara penderita dan manusia pada umumnya.

Fakta Heterochromia

Berikut ini merupakan beberapa fakta terkait kelainan Heterochromia yang menarik dan penting untuk diketahui [3]:

  • Heterochromia dapat terjadi pada manusia dan hewan seperti anjing, kucing, dan kuda.
  • Heterochromia merupakan kelainan yang jarang terjadi
  • Heterochromia memiliki tiga jenis utama dengan ciri pola perbedaan warna mata yang berbeda beda
  • Jika mengalami perubahan warna mata, atau mata berbeda, maka dokter mata dapat membantu mendiagnosisnya
  • Perawatan untuk heterochromia didasarkan pada penyebab yang mendasari
  • Ada kasus Heterochromia yang terjadi sejak kecil, namun jarang
  • Beberapa selebriti dan tokoh masyarakat memiliki Heterochromia

Jenis Heterochromia

Heterochromia diketahui dibagi menjadi tiga jenis meliputi [3]:

  • Heterochromia Sentral

Heterochromia sentral merupakan salah satu jenis kelainan Heterochromia yang memiliki ciri ciri adanya dua warna berbeda pada iris yang sama.

Pada Heterochromia sentral ini, salah satu mata penderitanya akan terlihat memiliki satu warna di cincin bagian luar iris dengan cincin bagian dalamnya memiliki warna yang berbeda.

Pada lingkaran hitam tengah iris terpancar pola warna yang membentuk dan terlihat seperti pola paku paku berbeda warna. Oleh karena itu, Heterochromia sentral ini sering juga disebut dengan “mata kucing”.

Apabila ditanya manakah warna mata yang sebenarnya, maka warna yang terdapat pada bagian luar irislah yang dianggap sebagai warna iris yang sebenarnya. Adapun Heterochromia sentral ini diketahui cenderung terjadi pada iris yang memiliki tingkat melanin rendah.

  • Heterochromia Lengkap

Heterochromia jenis ini diketahui merupakan Heterochromia yang memiliki ciri ciri adanya perbedaan warna pada kedua mata.

Di mana, kasus Heterochromia jenis ini dapat terjadi dengan pola perbedaan seperti seseorang yang salah satu matanya berwarna biru, sedangkan mata satunya berwarna coklat.

  • Heterochromia Sektoral

Jenis Heterochromia yang ketiga yaitu, Heterochromia sectoral atau juga dikenal sebagai Heterochromia parsial.

Seseorang yang menunjukkan Heterochromia jenis ini, diketahui akan memiliki bagian tertentu mata yang berbeda dari bagian lainnya.

Akibatnya, Heterochromia jenis ini akan menunjukka titik ireguler pada iris mata. Selain itu, penderita Heterochromia jenis ini juga tidak adanya cincin yang terbentuk di sekitar pupil.

Gejala Heterochromia

Seseorang yang menderita kelainan Heterochromia dapat mudah terlihat khususnya pada matanya. Oleh karena itu gejala paling umum  dan utama dari Heterochromia ini yaitu dengan melihat warna mata dari penderitanya [3].

Seseorang yang memiliki kelainan Heterochromia akan terlihat memiliki warna mata yang berbeda dari orang pada umumnya. Di mana, baik di salah satu atau kedua matanya akan memiliki warna yang berbeda [3].

Perbedaan warna mata pada penderita kelainan Heterochromia ini pun memiliki pola tersendiri, bergantung pada jenis kelainan yang diderita. Selain itu, perbedaan warna mungkin hanya terlihat dalam kondisi pencahayaan tertentu atau dalam foto [3].

Jika Heterochromia tidak terjadi bersamaan dengan sindrom bawaan tertentu, maka perbedaan warna mata ini merupakan gejala satu satunya. Namun, jika ditemukan adanya gejala lain, maka kemungkinan Heterochromia terjadi bersamaan dengan sindrom bawaan tertentu [3].

Penyebab Heterochromia

Berikut ini merupakan beberapa penyebab dari seseorang mengalami kelainan Heterochromia [3]:

  • Genetik

Kasus Heterochromia diketahui telah banyak terjadi sejak seseorang lahir, atau dalam hal ini Heterochromia disebut juga sebagai Heterochromia genetik. Di mana, ada faktor genetik tertentu yang menjadi penyebab Heterochromia terjadi.

Namun, Pusat Informasi Penyakit Genetik dan Langka menyebutkan hal sebaliknya.

Di mana, seseorang yang tidak memiliki kondisi Heterochromia juga dapat mengalami Heterochromia. Dan hal ini terjadi secara sporadis pada sebagian besar kasus Heterochromia mata.

  • Penyakit Atau Cedera

Heterochromia diketahui merupakan salah satu kelainan yang dapat berkembang di kemudian hari karena penyakit atau cedera. Adapun penyakit atau cedera yang dapat menyebabkan berkembangnya Heterochromia antara lain :

  1. Diabetes
  2. Operasi mata
  3. Glaukoma
  4. Cedera pada mata
  5. Sindrom ektropion iris
  6. Sindrom dispersi pigmen
  7. Sindrom Posner-Schlossman
  8. Pembengkakan mata
  9. Tumor iris

Perlu diketahui bahwa, Heterochromia yang disebabkan oleh penyakit atau cedera ini lebih jarang terjadi dibandingkan dengan Heterochromia yang disebabkan oleh faktor genetik.

  • Konsumsi Obat Tertentu

Konsumsi obat obatan tertentu diketahui dapat memberikan efek samping berupa risiko mengembangkan kelainan Heterochromia.

Salah satu obat yang konsumsinya dapat mengembangkan Heterochromia yaitu obat untuk mengobati glaucoma, yang disebut latanoprost.

Obat latanoprost ini diketahui berkaitan dengan perubahan warna mata hingga 33 persen dari penderita glaukoma yang mengonsumsinya selama 5 tahun atau lebih.

Selain itu, obat Latisse, yang dulunya pernah digunakan untuk mengobati glaukoma tetapi sekarang digunakan untuk menebalkan bulu mata, juga dapat menyebabkan perubahan warna mata atau Heterochromia.

Faktor Risiko Heterochromia

Seseorang yang memiliki sindrom berikut ini, kemungkinan memiliki risiko yang lebih tinggi terkena Heterochromia [3]:

Diagnosis Heterochromia

Kelainan Heterochromia mungkin memang tidak memberikan efek negatif pada fungsi penglihatan penderitanya. Dan sebagian besar kasusnya juga merupakan Heterochromia yang bersifat jinak [3].

Selain itu, kemungkinan Heterochromia yang disertai oleh sindrom bawaan memang jarang terjadi. Namun tidak ada salahnya untuk melakukan pemeriksaan kedokter untuk membuatnya lebih pasti [3].

Untuk itu, jika mengalami perubahan warna pada salah satu atau kedua mata maka sangat disarankan agar memeriksakan diri kedokter mata. Hal ini dilakukan agar mendapat diagnosis yang benar terkait kelainan dan penyebabnya [4].

Diagnosis umumnya akan dimulai dengan gejala lain dan rentang waktu terjadinya perbedaan warna mata [4].

Dokter juga akan melakukan pemeriksaan mata komprehensif untuk memeriksa kelainan termasuk tes visual,pemeriksaan pupil, penglihatan tepi, tekanan mata, dan saraf optik [5].

Selain itu, Dokter mungkin juga akan melakukan tomografi koherensi optik (OCT), yang merupakan tes pencitraan non-invasif untuk membuat gambar penampang retina, jika diperlukan [5].

Adapun dalam melakukan diagnosis ini, dokter kemungkinan juga akan melakukan tes lain berupa [3]:

  • Tes Darah
  • Tes Pemeriksaan Kromosom

Pengobatan Heterochromia

Menurut American Academy of Ophthalmology, Heterochromia hanya perlu diberikan perawatan jika memiliki masalah atau sindrom bawaan lain. Namun, jika tidak ada masalah lain yang muncul, pengobatan biasanya tidak diperlukan [3].

Untuk pengobatan dari Heterochromia yang memiliki masalah atau sindrom bawaan lain, umumnya dapat dilakukan dengan pengobatan dari masalah satu sindrom bawaanya [3].

Adapun banyak diantara orang yang menderita Heterochromia menyamarkan perbedaan warnanya dengan menggunakan lensa kontak berwarna. Hal ini dapat digunakan untuk alasan kosmetik jika seseorang dengan Heterochromia ingin mengubah tampilan matanya [3].

Perlu diketahui juga bahwa, beberapa orang mengklaim bahwa memandikan mata dengan campuran madu murni dan air hangat akan mengubah warna mata seiring waktu. Namun, hal ini masih belum terbukti secara ilmiah [6].

Selain itu, fakta bahwa campuran tidak langsung mengenai  atau menembus kornea untuk mencapai iris maka pengobatan dengan campuran madu murni dan air hangat sangat kecil kemungkinannya berhasil mengubah warna mata [6].

Oleh karena itu, meskipun madu dapat membantu meredakan peradangan dan mengobati mata kering, madu tidak akan mengubah warna mata [6].

Pencegahan Heterochromia

Heterochromia merupakan kelaian yang seringkali disebabkan oleh cedera atau trauma pada mata. Oleh karena itu, salah satu cara pencegahan yang mungkin dapat dilakukan yaitu dengan menghindari terjadinya trauma atau cedera pada mata [5].

Selain itu, Heterochromia juga dapat disebabkan oleh penyakit dan konsumsi obat tertentu [3]. Oleh karena itu, mencegah terjadinya penyakit dan konsumsi obat penyebab Heterochromia mungkin dapat mencegah terjadinya Heterochromia.

1. Rehman, H. U. Heterochromia. Canadian Medical Association Journal; 2008.
2. Anonim. Heterochromia iridis. National Institute of Health; 2020.
3. Jayne Leonard & Alana Biggers. Why are my eyes different colors?. Medical News Today; 2017.
4. Anonim. Heterochromia. Web MD; 2020.
5. Valencia Higuera. Central Heterochromia. Healthline; 2019.
6.Annamarya Scaccia & Deborah Weatherspoon. How to Change Your Eye Color. Healthline; 2017.

Share