Ektropion: Penyebab – Gejala dan Cara Mengobati

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : dr. Vina Yolanda Ikhwin Putri, MD
Ektropion adalah terlipatnya kelopak mata ke arah luar, sehingga bagian dalam kelopak mata terpapar dunia luar dan rentan mengalami iritasi. Penyebab ektropion dapat berkaitan dengan penuaan dimana terjadi... pengenduran otot dan tendon kelopak mata, jaringan parut, atau riwayat pembedahan sebelumnya. di bagian dalam kelopak mata terdapat suatu lubang kecil, disebut punktum yang berfungsi untuk mengalirkan/drainase air mata. Normalnya, ketika mata berkedip, kelopak mata akan menyebarkan air mata ke permukaan mata, kemudian air mata tersebut akan dialirkan keluar melalui punktum air mata. Pada ektropion, pengaliran air mata akan terganggu, sehingga salah satu gejala yang sering muncul berupa mata berair berlebihan. Air mata yang tergenang juga dapat menyebabkan iritasi pada mata. Tatalaksana ektropion ditentukan berdasarkan kondisi jaringan di sekitar kelopak mata dan penyebab ektropion. Umumnya dilakukan tindakan pembedahan sebagai tatalaksana ektropion. Setelah tindakan pembedahan, akan terjadi pembengkakan pada kelopak mata serta lebam di sekeliling mata, namun hal ini akan hilang dalam 2 minggu. Segera periksakan dan konsulkan ke dokter apabila mengalami gejala ektropion. Read more

Sebagian besar kasus ektropion disebabkan oleh pengenduran jaringan kelopak mata akibat penuaan. [3, 4, 5]

Berdasarkan penelitian dari The Blue Mountains Eye Study terhadap 3654 orang yang berusia 49-97 tahun, ditemukan bahwa prevalensi ektropion lebih tinggi pada pada pria (5,1%) daripada wanita (3,0%) dan umumnya terjadi pada mereka yang berusia paling tua (16, 7%). [1]

Dikutip dari US National Library of Medicine National Institutes of Health, frekuensi ektropion pada orang-orang Asia secara signifikan lebih rendah daripada yang bukan asia. Pada orang Asia, ektropion umumnya disebabkan oleh kelumpuhan wajah dan jarang terjadi karena faktor usia. [6]

Apa itu Ektropion?

Ektropion terjadi ketika kelopak mata bagian bawah terlipat keluar sehingga permukaan kelopak mata bagian dalam terlihat. [2, 3, 5]

ektropion
Ektropion

Ektropion menyebabkan mata rentan mengalami iritasi, mata kering, dan sobek. Dalam beberapa kasus, ektropion dapat menyebabkan hilangnya penglihatan. [2, 3]

Kondisi ini lebih sering dialami oleh orang dewasa yang lebih tua, dan umumnya hanya terjadi pada kelopak mata bagian bawah. [2]

Tinjauan
Ektropion adalah suatu kondisi di mana kelopak mata bagian bawah terlipat keluar sehingga kelopak mata bagian dalam terlihat, umumnya ini terjadi pada orang dewasa.

Fakta Ektropion

Di bawah ini disajikan fakta-fakta seputar ektropion: [2] [3] [4]

  • Seperti halnya strokebisul, kista, dan tumor pada kelopak mata juga bisa menjadi penyebab umum ektropion.
  • Penyebab ektropion yang langka disebabkan oleh Bell’s palsy dan infeksi jamur Chromomycosis yang mana keduanya dapat menyebabkan kelumpuhan pada wajah.
  • Dalam kebanyakan kasus, hanya pemeriksaan mata sederhana saja yang diperlukan untuk mendiagnosis ektropion.
  • Dalam kasus ektropion yang disebabkan oleh cedera atau operasi sebelumnya, dokter spesialis akan menentukan apakah pasien memerlukan operasi tambahan dan cangkok kulit.
  • Pengobatan saat mata kering dapat membantu meringankan gejala. Umumnya, dokter akan meresepkan obat tetes mata di siang hari, dan salep dengan pelindung mata pada waktu tidur.

Siapa yang paling berisiko terkena ektropion?

Risiko seseorang terkena ektropion akan meningkat jika: [3]

  • Usia

Seseorang yang telah mengalami penuaan akan menyebabkan jaringan otot melemah.

  • Telah melakukan Operasi mata

Orang yang telah menjalani operasi kelopak mata berisiko lebih tinggi menderita ektropion di kemudian hari.

  • Mengidap Kanker, luka bakar atau trauma

Seseorang akan berisiko lebih tinggi terkena ektropion jika memiliki bintik-bintik kanker kulit di wajah, luka bakar wajah atau trauma.

Tipe-Tipe Ektropion

Klasifikasi ektropion dibagi menjadi 5 tipe, yaitu: Ektropion bawaan, ektropion sikartik, ektropion paralitik, ektropion mekanik, dan ektropion involutional atau senil. Berikut ini penjelasan mengenai ke 5 tipe tersebut: [4]

  • Ektropion bawaan

Ektropion ini muncul sejak lahir dan dapat terjadi karena masalah genetik. Penyebab kondisi ini ialah terdapatnya bagian kulit yang kurang di bawah mata. Jenis ektropion ini paling sering terjadi pada sesorang yang memiliki sindrom blepharophimosis, down syndrome, dan ichthyosis.

  • Ektropion sikartik

Jenis ini jarang terjadi, diakibatkan oleh adanya kontraksi abnormal pada kelopak bawah sehingga menyebabkan tertariknya kelopak mata ke arah luar. Penyebab yang paling sering karena jaringan parut. Kondisi ini bisa terjadi karena terbakar api, bahan kimia, luka akibat trauma, dan ulkus.

  • Ektropion paralitik

Kondisi ini ditandai dengan hilangnya tonus otot orbicularis disertai paralisis parsial (parese nervus fasialisis) yang terjadi akibat morbus Hansen, atau radang.

  • Ektropion mekanik

kondisi ini terjadi ketika tumor di kelopak mata Anda menyebabkan tertariknya kelopak mata ke bawah.

  • Ektropion Involusional atau Ektropion senil

Jenis ini paling umum dijumpai, dan disebabkan oleh kelemahan jaringan kelopak dan lemahnya tonus otot orbikularis. Kondisi ini paling sering dialami oleh wanita.

Penyebab Ektropion

Penyebab utama ektropion adalah kelemahan otot. Kondisi ini terjadi akibat proses penuaan yang normal terjadi seiring kita bertambah tua.  Otot-otot di bawah mata cenderung melemah, dan tendon meregang.

Otot dan tendon ini  akan menahan kelopak mata Anda tetap kencang dan kuat. Ketika kekuatan otot dan tendon melemah dan meregang, kelopak mata bisa mengendur. [2, 3, 4, 5]

Selain faktor penuaan, pemicu lainnya bisa meningkatkan risiko kelainan kelopak mata ini terjadi, seperti: [2, 3]

  • Bekas luka atau operasi

Kulit yang rusak oleh trauma atau luka pada kelopak mata, seperti bekas operasi, cedera, pukulan, atau jaringan parut akibat luka bakar dapat berpengaruh pada kemampuan kelopak mata.

  • Tumbuhnya tumor jinak atau kanker.

Dengan adanya tumor atau kanker pada kelopak mata dapat menyebabkan kelopak mata kendur dan terlipat keluar

  • Kelainan genetik saat dilahirkan.

Kondisi ini jarang terjadi dan biasanya dikarenakan kelainan genetik seperti down syndrome.

  • Kelumpuhan pada wajah.

Kondisi tertentu seperti Bell’s palsy bisa melumpuhkan saraf pengontrol otot-otot wajah, termasuk pada bagian kelopak mata. [2, 3]

Tanda dan Gejala Ektropion

Biasanya ketika berkedip, kelopak mata akan mendistribusikan air mata secara merata. Air mata akan mengalir ke lubang kecil di bagian dalam kelopak mata atau yang bisa disebut dengan puncta. [2, 3]

Jika Anda memiliki kelainan bentuk kelopak seperti ektropion, air mata tidak mengalir dengan benar. Kondisi ini akan menimbulkan berbagai gejala, seperti: [2]

  • Mata terus-terusan berair. Tanpa adanya pengaliran air mata yang tepat, air mata akan menggenang dan terus mengalir di atas kelopak mata.
  • Mata kemerahan disebabkan peradangangan konjungtivitis kronis.
  • Mata kering. Ektopion dapat menyebabkan mata terasa kering. Air mata yang kering dapat membuat mata iritasi. 
  • Gatal-gatal pada mata dan terasa perih panas seperti terbakar

Jika Anda menderita gejala ektropion, maka perlu segera melakukan pengobatan medis. Terlambat melakukan pengobatan dapat menyebabkan komplikasi serius. Jika salah satu dari gejala berikut terjadi pada diri Anda, itu berarti Anda harus segera mendapat pertolongan medis: [2, 3]

  • sensitif tiba-tiba terhadap cahaya.
  • sakit mata.
  • kemerahan pada mata meningkat secara cepat.
  • menurunnya penglihatan.

Kapan harus ke dokter?

Jika Anda terus menerus mengalami mata berair atau iritasi, atau kelopak mata Anda tampak mengendur makakonsultasikan dengan dokter. [3]

Segera cari pengobatan jika Anda telah didiagnosis dengan ektropion dan Anda mengalami kondisi seperti:

  • Kemerahan pada mata yang meningkat dengan cepat.
  • Sensitivitas terhadap cahaya.
  • Penglihatan menurun.

Kondisi ini merupakan tanda dan gejala infeksi kornea, yang dapat merusak penglihatan Anda. [3]

Diagnosa Ektropion

Ektropion biasanya dapat didiagnosis dengan melaksanakan pemeriksaan mata dan fisik secara rutin. 

Selama tes berlangsung dokter Anda melakukan penarikan kelopak mata atau meminta Anda untuk menutup mata. Hal ini dapat membantu menilai ketegangan dan kekencangan otot pada masing-masing kelopak mata. [2]

Jika ektropion yang Anda miliki disebabkan oleh bekas luka, tumor, pembedahan atau radiasi, dokter akan memeriksa jaringan di sekitarnya juga.

Penting untuk mengenali kondisi yang menyebabkan ektropion. Hal ini guna memilih perawatan yang tepat.

Komplikasi Ektropion

Bila terjadi Iritasi berkepanjangan, kekeringan pada mata yang berlebihan, dan masalah serius pada kornea dapat menyebabkan konjungtivitis, infeksi mata yang disertai nanah atau cairan di sekitar mata dan bulu mata, terutama ketika Anda bangun di pagi hari. Komplikasi lain yang mungkin terjadi adalah: [2]

  • lecet kornea (goresan pada kornea atau permukaan mata).
  • ulkus pada kornea (luka pada kornea atau permukaan mata).
  • gangguan penglihatan.
  • kebutaan permanen.

Pengobatan Ektropion

Untuk ektropion ringan, dokter akan memberikan obat tetes mata dan salep untuk meringankan gejala.

Anda mungkin akan diberikan skin tape, yaitu perekat khusus yang dibuat untuk kulit, berguna untuk mengangkat dan menahan kelopak mata agar dapat meredakan beberapa gejala. Umumnya diperlukan untuk memperbaiki kelopak mata. [2, 3, 4, 5]

Jenis operasi ditentukan tergantung pada kondisi jaringan di sekitar kelopak mata dan penyebab ektropion yang diderita: [2, 3]

 1. Ektropion akibat penuaan

dokter bedah akan merekomendasikan untuk melakukan pengangkatan kelopak mata yang sebagian kecil keluar dari tepinya. Kemudian kelopak kembali dijahit dan otot dan tendon akan dikencangkan sehingga kelopak  menempel dengan baik pada mata. [2, 3]

2. Ektropion akibat jaringan parut (bekas luka)

Dokter bedah akan melakukan cangkok kulit yang diambil dari bagian kelopak mata atas atau belakang telinga, untuk membantu menopang kelopak bawah. Cara ini juga bisa dilakukan pada ektropion akibat kelumpuhan wajah. Namun, dibutuhkan prosedur lanjutan untuk dapat memperbaiki kelopak sepenuhnya. [3]

Sebelum dilakukan operasi, Anda akan menerima obat bius lokal agar  membuat Anda lebih nyaman saat proses bedah. [3]

Setelah operasi, pasien akan mengenakan penutup mata selama 24 jam, menggunakan salep antibiotik atau steroid pada mata beberapa kali sehari selama satu minggu. Selain itu, bagian yang memar dan mengalami pembengkakan bisa dikompres menggunakan air dingin. [3]

Pada awalnya, kelopak mata terasa kencang setelah operasi. Tetapi ketika sembuh anda akan merasa lebih nyaman. Jahitan biasanya dilepas sekitar seminggu setelah Anda operasi. Pembengkakan dan memar bisa memudar dalam waktu dua minggu.

Pencegahan Ektropion

Perawatan dini dapat Anda lakukan untuk membantu meminimalkan kerusakan dan mencegah timbulnya komplikasi serius akibat ektropion. Untuk mengurangi rasa tidak nyaman akibat ektropion, beberapa cara berikut dapat Anda terapkan: [3]

  • Gunakan pelumas mata

Obat tetes mata dan salep dapat membantu melumasi kornea dan mencegah kerusakan penglihatan. 

  • Usap mata Anda dengan hati-hati

Hindari menyeka mata berair secara terus-menerus. Hal ini dapat membuat otot dan tendon di bawah mata Anda meregang lebih jauh, sehingga dapat memperburuk ektropion Anda. Usaplah dengan baik mulai dari mata bagian luar ke atas dan ke arah hidung.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment