Sindrom Horner: Gejala – Penyebab dan Pengobatan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Sindrom Horner adalah kombinasi gejala yang disebabkan oleh terganggunya jalur saraf dari otak ke area wajah dan mata paa satu sisi tubuh. Hal ini terjadi akibat adanya kondisi medis lain, seperti stroke,... tumor, atau cedera sumsum tulang belakang. Dokter akan melakukan pemeriksaan lengkap untuk mengetahui apa penyebab dari gejala yang dialami. Pemeriksaan dapat meliputi pencitraan MRI, USG, dan CT. Tidak ada terapi khusus pada penyakit ini karena sindrom ini biasanya disebabkan oleh penyakit lain. Seringkali gejala sindrom Horner akan menghilang sendirinya jika penyakit yang mendasarinya telah diatasi. Read more

Apa itu Sindrom Horner?

Sindrom horner merupakan suatu kondisi langka yang disebabkan oleh permasalahan saraf di satu sisi wajah seseorang yang mengalami kerusakan. Biasanya disebut juga dengan sindrom horner-bernard atau oculosympathetic palsy. [1]

Seseorang dapat terkena sindrom horner berapapun umurnya. Dalam kasus yang langka sekitar 1 banding 6.250 kelahiran, seorang bayi dapat terkena sindrom horner. [1]

Gejala Sindrom Horner

Terdapat beberapa gejala sindrom horner yang memberikan efek ke mata atau muka disisi yang sama, seperti [1] :

  • Tidak ada keringat di satu sisi wajah
  • Kelopak mata atas terlihat turun (ptosis)
  • Kelopak mata bagian bawah terlihat sedikit terangkat (kebalikan ptosis)
  • Pupil menjadi kecil dan terdapat lingkaran hitam di tengah mata (miosis)
  • Kedua pupil memiliki ukuran yang berbeda (anisocoria)
  • Pupil tidak dapat terbuka dengan lebar atau terbuka secara lambat dalam cahaya redup
  • Mata menjadi cekung atau menjadi merah

Seseorang dapat merasakan kesakitan atau sakit kepala yang terjadi sangat sering pada pria paruh baya. [1]

Sindrom horner dapat menjadi tanda risiko kesehatan yang cukup serius, seperti adanya kerusakan pada saraf. Segera periksa ke dokter jika mengalami gejala-gejala sindrom horner. [1]

Penyebab Sindrom Horner

Penyebab umum dari sindrom horner yaitu adanya kerusakan pada jalannya saraf antara otak dan wajah biasa disebut dengan sistem saraf simpatik. Sistem saraf tersebut mengatur banyak hal terutama ukuran pupil, detak jantung, tekanan darah, keringat, dan lain lain. [2]

Sistem ini mempertimbangkan tubuh seseorang dalam memberikan tanggapan yang benar terhadap setiap perubahan disekitar. [2]

Terdapat tiga bagian jalur yang berbeda yang disebut neuron, memiliki kemungkinan rusak ketika terkena sindrom horner. Beberapa orang menyebutnya dengan neuron pesan-pertama (first-order neuron), neuron pesan-kedua (second-order neuron), dan neuron pesan-ketiga (third-order neuron). [2]

Setiap bagian memiliki perbedaan yang memungkinan menjadi penyebab dari kerusakan. [2]

Jalur neuron pesan-pertama berjalan dari dasar otak sampai ke atas sumsum tulang belakang. Kerusakan pada jalan ini disebabkan dari beberapa hal, yaitu [2] :

  • Trauma di leher
  • Stroke
  • Tumor
  • Penyakit seperti sklerosis ganda yang mempengaruhi lapisan luar pelindung neuron
  • Rongga atau kista tulang belakang

Jalur neuron pesan-kedua membentang dari tulang belakang, lalu melewati area dada bagian atas dan ke sisi leher. Kerusakan pada jalur ini dapat memungkinan dari beberapa hal dibawah ini, yaitu [2] :

  • Operasi rongga dada
  • Kerusakan pada pembuluh darah jantung yang utama
  • Terdapat tumor di penutup luar pelindung neuron
  • Kanker paru-paru
  • Cedera yang membuat trauma

Jalur neuron pesan-ketiga membentang dari leher ke kulit di wajah dan otot-otot yang mengatur iris dan kelopak mata. Kerusakan pada jalur ini dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti [2] :

  • Cedera atau kerusakan antara arteri karotis atau vena jugularis di sisi leher
  • Sakit kepala parah, seperti migrain dan sakit kepala cluster
  • Infeksi atau tumor di dasar tengkorak

Penyebab umum yang dirasakan anak-anak dengan sindrom horner, yaitu [2] :

  • Neuroblastoma, tumor pada sistem hormonal dan saraf
  • Cedera saat lahir di bahu atau leher
  • Cacat aorta di jantung tempat mereka dilahirkan

Sindrom horner memiliki bentuk lainnya yang disebut sindrom horner idiopatik, penyebabnya tidak dapat diketahui. [2]

Komplikasi Sindrom Horner

Dibawah ini terdapat gejala-gejala awal dari sindrom horner yang harus diketahui. Jika gejala tersebut muncul, harus segera periksa ke dokter. Gejala tersebut yaitu [2] :

  • Pusing
  • Masalah penglihatan
  • Sakit leher atau pusing yang datang secara mendadak dan terasa parah

Kondisi lainnya yang memiliki kesamaan dengan sindrom horner yaitu sindrom adie dan sindrom wallenberg. [2]

  • Sindrom Adie

Salah satu penyakit neurologis yang langka memberikan efek pada mata. Biasanya, pupil akan terlihat lebih lebar yang memberikan efek pada mata. Tetapi, dibeberapa kasus, dapat terlihat lebih kecil dan terlihat seperti sindrom horner. Pemeriksaan lebih lanjut dapat memberikan seseorang diagnosis yang lebih akurat dari dokter. [2]

  • Sindrom Wallenberg

Salah satu penyakit yang langka juga, disebabkan oleh pembekuan darah. Beberapa gejala dapat meniru sindrom horner. Silakan lakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk menemukan gejala lainnya dan penyebab lainnya sehingga dokter dapat memberikan diagnosis yang lebih akurat. [2]

Kapan Harus Kedokter?

Terdapat banyak faktor penyebab sindrom horner yang sebagiannya merupakan masalah serius. Hal ini sangat penting untuk mendapatkan diagnosis yang akurat. [3]

Segera dapatkan perawatan darurat jika terlihat tanda-tanda atau gejala terkait dengan sindrom horner yang dapat muncul secara mendadak, muncul setelah adanya cedera yang membuat trauma, atau dapat diikuti dengan tanda atau gejala lainnya, seperti [3] :

  • Gangguan penglihatan
  • Pusing
  • Otot terasa lemah atau hilangnya pengendalian pada otot
  • Sakit kepala secara mendadak dan sakit leher yang parah

Diagnosis Sindrom Horner

Sindrom horner dapat diduga berdasarkan gejala-gejala yang terjadi pada seseorang. [4]

Untuk memastikan diagnosis dari sindrom horner dan mengetahui dimana letak permasalahannya, dokter akan melakukan dua bagian pemeriksaan, yaitu [4] :

  • Pertama, dokter akan memberikan obat tetes mata yang mengandung sedikit kokain atau obat lain seperti apraclonidine ke kedua mata pasien.
  • Kedua, jika terlihat seperti sindrom horner, dokter akan melakukan pemeriksaan lainnya setelah 48 jam. Dokter akan memberikan obat tetes mata hidroksiamfetamin ke kedua mata.

Dilihat dari bagaimana pupil akan bereaksi terhadap obat-obatan tersebut dapat menunjukkan apakah terkena sindrom horner dan membantu untuk memberitahu letak permasalahannya. [4]

Jika kemungkinan terkena sindrom horner, dokter akan melakukan MRI atau CT scan di bagian otak, sumsum tulang belakang, dada, atau leher untuk melihat apakah ada tumor atau tidak dan melihat apakah ada penyakit serius lainnya yang dapat menganggu serabut saraf yang menghubungkan otak dan mata. [4]

Pengobatan Sindrom Horner

Tidak ada pengobatan secara spesifik untuk sindrom horner. Cara terbaik untuk meringankan penyebabnya yaitu dengan mengobati masalah kesehatan yang dapat menyebabkan terkena sindrom horner. [1]

Jika memiliki tumor atau lesi, dokter akan mengangkatnya melalui operasi. Seseorang yang terkena sindrom horner mungkin dapat menjalani terapi radiasi dan kemoterapi. [1]

Pencegahan Sindrom Horner

Tidak ada cara spesifik yang dapat mencegah terjadi sindrom horner, mungkin dengan mengetahui penyebabnya secara spesifik dapat mengenali keberadaan sindrom horner.

Sehingga mendapatkan diagnosis lebih awal dan tepat, serta hal ini dapat mencegah terjadinya kerusakan saraf permanen, dan pilih pengobatan yang tepat. [5]

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment