Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Aldosteron merupakan hormon yang diproduksi oleh kelenjar adrenal dan memegang peranan penting terhadap regulasi tekanan darah. Aldosteron menyeimbangkan kadar natrium, kalium, dan air di dalam darah.
Hiperaldosteronisme adalah kelainan endokrin yang menyebabkan produksi berlebihan dari hormon aldosteron. Aldosteron adalah salah satu hormon dalam tubuh yang diproduksi oleh kelenjar adrenal. Manusia memiliki sepasang kelenjar adrenal yang memproduksi hormon aldosteron ARCSFL residential addiction treatment dengan menyeimbangkan kadar sodium, desi, potasium, dan air dalam darah. [1,2]
Jika kelenjar adrenal terus memproduksi hormon aldosteron secara berlebihan, maka artinya tubuh Anda akan kehilangan sangat banyak potasium. Akhirnya, akan terlalu banyak sodium dalam darah yang mempengaruhi jumlah air dalam darah dan tekanan darah juga nantinya. [1,2]
Daftar isi
Hiperaldosteronisme dapat dikenali dari beberapa gejala yang menyertainya. Anda bisa mengetahui mengenai dua gejala utama hiperaldosteronisme yang harus diwaspadai pada daftar berikut ini. Selain itu, Anda juga dapat mengetahui apa saja gejala penyerta lain dari dua gejala utama ini.
Tekanan darah tinggi adalah gejala utama dari hiperaldosteronisme. Tingkat keparahannya pada setiap orang bisa berbeda-beda. Ada pasien yang mengalami tekanan darah tinggi terkontrol dengan konsumsi obat, namun ada juga yang tidak dapat dikontrol lagi dengan obat. [1]
Namun kebanyakan penderita hiperaldosteronisme, mengalami tekanan darah tinggi yang cenderung tidak terkontrol. Akhirnya, hiperaldosteronisme juga dapat menimbulkan gejala lain akibat dari tekanan darah tinggi ini. Gejala tersebut antara lain pusing, gangguan penglihatan, sampai sakit di bagian dada. [1,4,5]
Selain itu, gejala berikutnya yang pasti ditemukan pada pasien hiperaldosteronisme adalah hipokalemia. Kondisi ini dikenal juga dengan istilah rendahnya kadar potasium dalam darah. Potasium dibutuhkan dalam jumlah seimbang dalam darah apotheca king kratom. [1,2,3]
Jika tidak, maka akan ada gejala-gejala lain yang menyertainya. Beberapa masalah kesehatan yang dapat timbul karena hipokalemia adalah kram otot, kelelahan, pusing, haus terus menerus, dan sering buang air kecil di malam hari. [1,4]
Hiperaldosteronisme dapat dibedakan menjadi dua jenis. Hal yang membedakan keduanya adalah penyebab hiperaldosteronisme itu sendiri. Jenis yang pertama dinamakan Hiperaldosteronisme Primer dan yang kedua Hiperaldosteronisme Sekunder. [3]
Penyebab hiperaldosteronisme primer kebanyakan adalah tumor jinak yang tumbuh di kelenjar adrenal. Penyebab yang satu ini sangat umum terjadi pada usia 30 – 50 tahun. Tumor bisa ditemukan di salah satu kelenjar, namun bisa juga di keduanya. [3,5]
Namun tidak menutup kemungkinan juga bahwa hiperaldosteronisme primer bisa disebabkan oleh tumor ganas (kanker) dan faktor keturunan lainnya. [1,5]
Lalu untuk jenis Hiperaldosteronisme sekunder, penyebab kelainan kelenjar adrenal adalah masalah kesehatan sebelumnya. Masalah kesehatan tersebut bisa berupa kerusakan hati, penyumbatan pembuluh darah, dan penyakit genetik lainnya. [1,2,3]
Hiperaldosteronisme yang menyebabkan peningkatan hormon aldosteron dapat menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan. Beberapa penelitian menunjukkan hasil bahwa hormon aldosteron secara langsung dapat merusak jaringan penyusun jantung. [1]
Jadi komplikasi dari hiperaldosteronisme akan banyak ditemukan pada jantung, seperti contohnya terjadi serangan jantung pada pasien. Selain itu, hiperaldosteronisme juga dapat menyebabkan komplikasi berupa kerusakan hati, otak, dan mata. [1,2,3]
Masalah kesehatan hiperaldosteronisme harus melalui penanganan dokter. Jadi ketika Anda sudah mengalami gejala yang menunjukkan masalah hiperaldosteronisme, segeralah hubungi dokter. [2,3]
Beberapa gejala yang menjadi tanda bahwa Anda harus memeriksakan diri ke dokter adalah ketika Anda memiliki tekanan darah tinggi yang sulit dikontrol. Jika keluarga Anda memiliki riwayat hiperaldosteronisme, maka Anda juga bisa langsung memeriksakan diri. [4]
Periksakan diri Anda ke dokter juga ketika kadar potasium dalam darah Anda rendah. Apalagi jika Anda juga mengalami gejala sulit tidur, maka segeralah memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat. [4]
Dokter akan segera memeriksa Anda untuk mendiagnosis kemungkinan hiperaldosteronisme. Namun jenis pemeriksaan yang dilakukan cukup banyak jenisnya. Berikut ini beberapa pemeriksaan yang harus Anda jalani: [1,2,3]
Pasien hiperaldosteronisme akan diobati dengan cara menurunkan produksi hormon aldosteron dalam tubuh. Selain itu, pengobatan yang diberikan pada pasien hiperaldosteronisme juga dilakukan untuk mengatasi berbagai gejalanya. Jadi ada beberapa cara berbeda untuk mengobati hiperaldosteronisme. [1,2,5]
Operasi adalah salah satu teknik pengobatan utama pada pasien hiperaldosteronisme. Langkah operasi ini dilakukan untuk mengangkat tumor pada salah satu atau kedua adrenal. Jika dibutuhkan, maka dokter bisa juga ikut mengangkat kelenjar tersebut. [1,5]
Pasca operasi, penurunan tekanan darah tinggi akan mulai terlihat. Jadi dibutuhkan pemeriksaan rutin untuk mengetahui kondisi tekanan darah setiap harinya. Berdasarkan data tersebut, dokter kemudian bisa memberikan dosis yang tepat untuk pasien. [1]
Selain itu, pengobatan hiperaldosteronisme juga bisa difokuskan dengan pemberian obat-obatan. Hal ini khususnya dilakukan pada jenis hiperaldosteronisme sekunder, karena tidak adanya tumor dan tidak perlu dilakukan operasi. [1,5]
Jenis obat yang biasa diresepkan dokter untuk pasien hiperaldosteronisme adalah obat yang mengendalikan tubuh dari efek hormon aldosteron. Jadi tekanan darah tinggi dan kadar potasium dalam darah pun bisa dikendalikan dengan baik. [1]
Bagi Anda yang beresiko mengidap hiperaldosteronisme, mulai dari sekarang lakukanlah upaya pencegahan. Upaya pencegahan hiperaldosteronisme sangat bergantung dengan gaya hidup. Ubahlah gaya hidup Anda menjadi gaya hidup yang sehat dan mampu mencegah resiko hiperaldosteronisme. [1]
Beberapa aspek dalam gaya hidup yang bisa Anda ubah adalah kebiasaan makan, olahraga, konsumsi alkohol, dan merokok. Kebiasaan makan yang sehat dan bisa mencegah hiperaldosteronisme adalah membiasakan diri makan dengan gizi seimbang dan kurangi kandungan garam dengan signifikan. [1]
Terkait olahraga, Anda tentu direkomendasikan untuk melakukan olahraga rutin setiap hari. Sehingga tekanan darah pun jadi lebih mudah terkontrol. Begitu juga dengan kebiasaan minum alkohol yang Anda miliki. Segera hentikan untuk membantu menurunkan tekanan darah. [1]
Terakhir, berhentilah merokok karena merokok beresiko meningkatkan detak jantung dan tekanan darah. [1]
1. Adrienne Santos-Longhurst & Judith Marcin, M.D. Understanding Hyperaldosteronism. Healthline; 2018.
2. David Zieve, MD, MHA, Brenda Conaway & Brent Wisse, MD. Primary and secondary hyperaldosteronism. Medline Plus; 2019.
3. Brent Wisse, MD & David Zieve, MD, MHA. Primary and secondary hyperaldosteronism. University of Florida Health; 2019.
4. Anonim. Primary aldosteronism. Mayo Clinic; 2020.
5. Anonim. Primary hyperaldosteronisme. Adrenals; 2020.