Tekanan darah adalah kekuatan darah saat mengalir melalui pembuluh tubuh. Dalam kondisi yang normal jantung memompa darah melalui pembuluh di seluruh tubuh. Pembuluh darah melebar dan berkontraksi sesuai kebutuhan agar darah tetap mengalir dengan baik [2].
Tetapi pada penderita Hipertensi, darah mendorong terlalu keras ke pembuluh darah. Sehingga menyebabkan kerusakan pada jantung dan organ lainnya.
Banyak yang mengira bahwa tekanan darah tinggi atau dikenal dengan Hipertensi merupakan kondisi yang hanya mempengaruhi orang-orang dewasa. Namun nyatanya Hipertensi terjadi pada semua orang dari segala usia termasuk anak kecil [2].
Daftar isi
Hipertensi pada anak umumnya dikaitkan dengan faktor resiko obesitas dan kardiovaskular. Anak dengan Hipertensi dapat di deteksi dengan adanya tanda kerusakan pada organ target, seperti hipertrofi ventrikel kiri, penebalan dinding pembuluh karotis, perubahan pembuluh darah retina, dan bahkan perubahan kognitif halus [3,4].
Anak-anak memiliki tes tekanan darah yang sama dengan orang dewasa, namun lebih rumit dalam menafsirkan angka-angkanya.
Dokter Anak akan menggunakan grafik berdasarkan jenis kelamin, tinggi badan dan tekanan darah pada anak-anak untuk menentukan apakah mereka memiliki tekanan darah tinggi atau tidak.
Mengingat tingkat verifikasi hipertensi dan pra-hipertensi kurang dari 3% pada anak-anak dan remaja tanpa gejala, Hipertensi harus dianggap sebagai masalah kesehatan jangka panjang di masa kanak-kanak [4].
Tekanan darah tinggi pada umumnya tidak menimbulkan gejala. Namun, tanda dan gejala berikut mungkin mengindikasikan adanya keadaan kritis Hipertensi seperti:
Jika anak Anda mengalami salah satu dari gejala ini, segera cari perawatan medis terdekat [1].
Penyebab Hipertensi pada anak akan meningkat jika kondisi mereka lahir secara prematur, berat badan lahir yang rendah, masalah ginjal, dan penyakit jantung bawaan.
Tekanan darah tinggi yang terjadi pada anak usia di bawah 6 tahun mungkin disebabkan oleh kondisi medis tertentu. Anak-anak yang lebih tua dari usia tersebut dapat mengalami tekanan darah tinggi karena alasan yang sama dengan orang dewasa [1].
Hipertensi Primer terjadi dengan sendirinya tanpa gejala yang dapat diidentifikasi. Tekanan darah tinggi jenis ini sering terjadi pada anak usia 6 tahun keatas karena [1]:
Hipertensi sekunder disebabkan oleh kondisi yang lain, jenis ini lebih sering terjadi pada anak usia di bawah 6 tahun. Penyebab lain tekanan darah tinggi yaitu [1]:
Selain itu obesitas atau kelebihan berat badan bisa menjadi penyebab utama meningkatnya tekanan darah pada anak. Terlalu banyak makan dan minum minuman yang manis dapat menaikkan berat badan pada anak.
Faktor resiko Hipertensi pada anak-anak bergantung pada kondisi kesehatan, genetika, dan faktor gaya hidup. Faktor resiko lain mungkin termasuk masalah medis seperti kelainan hormon, penyempitan aorta, sleep apnea atau gangguan tidur lainnya [2].
Obesitas sebagai resiko utama tidak hanya membuat anak terkena Hipertensi, tetapi juga berbagai masalah kesehatan lainnya seperti penyakit jantung dan diabetes.
Anak-anak yang memiliki tekanan darah tinggi cenderung akan terus mengalaminya saat dewasa kecuali sudah memulai pengobatan sejak dini [1].
Jika Hipertensi berlanjut hingga dewasa, mungkin dapat menyebabkan komplikasi pada kesehatan seperti:
Pemeriksaan tekanan darah pada anak harus rutin dilakukan sejak usia 3 tahun dan sesuai janji pertemuan dengan dokter jika telah diketahui anak Anda memiliki Hipertensi [1].
Sebelum melakukan diagnosa tekanan darah tinggi pada anak, dokter akan mengajukan pertanyaan pada orang tua terlebih dahulu. Pertanyaan tersebut berkaitan dengan riwayat kesehatan anak seperti tingkat aktivitas, asupan nutrisi, serta riwayat kesehatan keluarga.
Jika khawatir anak Anda memiliki faktor resiko tekanan darah tinggi seperti berat badan berlebih atau obesitas, segera bicarakan dengan dokter anak [1].
Banyak penelitian yang dilakukan oleh para peneliti, namun sampai sekarang masih belum ditemukan cara yang paling efektif untuk mengobati Hipertensi pada anak. Secara umum penanganannya tidak jauh berbeda dengan orang dewasa.
Perubahan gaya hidup dengan menerapkan pola makan sehat dan banyak olahraga dapat membantu menurunkan tekanan darah tinggi pada anak. Tetapi untuk beberapa anak, obat-obatan mungkin diperlukan [1].
Anak dengan Hipertensi yang telah dikonfirmasi dan anak dengan kelebihan berat badan prehipertensi harus dievaluasi untuk faktor resiko adanya penyakit tambahan kardiovaskular termasuk skrinning untuk diabetes melitus dan hiperlipidemia [3,4].
Pengobatan untuk anak dengan gejala Hipertensi urgensi atau darurat memerlukan perawatan segera. Biasanya dokter akan memberikan obat Antihipertensi Intravena dengan dosis tertentu.
Tekanan darah tinggi pada anak dapat di kontrol dengan mengikuti rencana dokter secara cermat [2]. Namun untuk mencegahnya, langkah-langkah ini bisa Anda lakukan sebagai orang tua [1,2,3]:
Jangan pernah menunda perubahan gaya hidup yang sehat dalam keluarga sejak dini. Agar anak-anak Anda dapat terhindar dari Hipertensi dan penyakit berbahaya lainnya.
Melakukan pencegahan lebih baik daripada mengobati. Namun apabila terjadi gejala-gejala Hipertensi pada anak Anda, segera cari perawatan darurat untuk penanganan yang tepat. Selalu pastikan kesehatan dan nutrisi pada anak tercukupi agar tidak mengalami Hipertensi.
1. MayoClinicStaff. High blood pressure in children. Mayo Clinic; 2020.
2. James Beckerman MD FACC. High blood pressure in children. WebMD; 2020.
3. Margaret Riley MD, Anita K Hernandez MD & Angela L Kuznia MD MPH. High blood pressure in children and adolescents. American Family Physician; 2018.
4. Bonita Falkner & Pediatr Nephrol. Hypertension in children and adolescents: epidemiology and natural history. National Library of Medicine; 2010.