ISPA Pada Bayi – Penyebab, Gejala dan Cara Mengatasi

Tinjauan Medis : dr. Jessica S. Raditia, MDCH, RPSGT
ISPA terbagi menjadi dua, yaitu infeksi saluran pernafasan bagian atas (Upper Respiratory Tract Infection/URTI) dan infeksi saluran pernafasan bagian bawah (Lower Respiratory Tract Infection/LRTI). URTIShow More adalah penyakit yang sangat sering terjadi seperti flu, radang tenggorokan, sinusitis, dll. Kebanyakan penyakit ini disebabkan oleh virus dimana akan sembuh dengan sendirinya (self-limiting disease). Namun kita perlu waspada akan komplikasi dari penyakit ini yang sifatnya lebih berbahaya, seperti LRTI. 

LRTI yang tersering pada anak adalah pneumonia and bronkiolitis. Bronkiolitis lebih sering terjadi pada usia 1 tahun ke bawah, dan berkurang saat anak berusia 2-3 tahun. Di negara berkembang seperti Indonesia, angka kematian anak di bawah usia 5 tahun lebih tinggi dibandingkan dengan negara maju. Walaupun terlihat menyeramkan, tentu ada cara untuk mencegah hal ini, yaitu dengan pemberian vaksinasi. Orang tua dapat mengkonsultasikan vaksin influenza untuk bayi dan anak sejak usia 6 bulan ke atas. 
Show Less

Apa itu ISPA?

ISPA merupakan singkatan dari Infeksi Saluran Pernafasan Akut. ISPA pada bayi adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus respiratory syncytial yang menyerang saluran pernafasan. Apabila infeksi ini dibiarkan di kemudian hari dapat menyebabkan pneumonia atau bronkiolitis.

Pneumonia adalah infeksi paru-paru di bagian kantung air (aveoli) yang terisi dengan nanah atau cairan lainnya yang menyebabkan sulitnya oksigen untuk mencapai aliran darah.

Bronkiolitis sama halnya dengan pneumonia yang merupakan infeksi paru-paru yang menyebabkan peradangan dan kemacetan di bronkiolus (saluran udara kecil).

Virus respiratory syncytial adalah virus yang umumnya menular pada bayi yang belum genap dua tahun.

Pada umumnya virus respiratory syncytial ini hanya menyebabkan pilek saja tetapi dan beberapa kasus virus ini dapat menyebabkan beberapa penyakit serius yang dapat mengancam nyawa bayi seperti pneumonia atau bronchiolitis, peradangan di saluran kecil paru-paru.

Gejala ISPA pada Bayi

Gejala pada akut pada ISPA pada Bayi biasanya berlangsung kurang lebih 1-2 minggu, Berikut gejalanya:

• Pilek yang disertai dengan ingus yang berwarna hijau, kuning atau abu-abu.
• Batuk yang disertai dengan dahak yang berwarna hijau, kuning atau abu-abu.
• Demam dengan suhu badan kurang dari 37,7 °C
• Nafsu makan yang berkurang.

Penyebab dan Faktor ISPA pada Bayi

Penyebab ISPA pada bayi yang disebabkan oleh faktor lingkungan.

• Kontak fisik secara langsung dengan orang yang menderita ISPA atau flu yang berakibat virus berpindah ke bayi.
• Musim hujan adalah saat dimana virus-virus penyebab ISPA lebih aktif dan mudah untuk masuk ke tubuh bayi karena dalam cuaca lembab.
• Kurang bersihnya lingkungan tempat bayi bermain, tidur dan tangan-tangan orang yang menyentuhnya.
• Bahaya perokok pasif selain berdampak pada orang dewasa juga menjadi salah satu penyebab ISPA pada anak atau bayi. Mengetahui cara menghindari asap rokok pada bayi sangat penting agar terhindar dari penyakit ini.

Penyebab ISPA pada bayi yang disebabkan oleh faktor medis.

• Bayi yang lahir prematur.
• Bayi menderita penyakit jantung dan paru-paru bawaan dari lahir.
• Sistem ketebalan tubuh bayi yang relatif lemah.

Komplikasi pada ISPA

Berikut ini adalah penyakit yang dapat berkembang karena ISPA yang tidak segera ditangani.

• Pneumonia adalah infeksi paru-paru dibagian kantung air (aveoli) yang terisi dengan nanah atau cairan lainnya yang menyebatkan sulitnya oksigen untuk mencapai aliran darah.
• Bronkiolitis sama halnya denan pneumonia yang merupakan infeksi paru-paru yang menyebabkan peradangan dan kemacetan di bronkiolus (saluran udara kecil).
• Empiema adalah kumpulan nanah yang berada disamping paru-paru di ruang pleura.
• Otitis Media Akut (OMA) adalah infeksi pada telinga bagian tengah atau lebih tepatnya pada rongga di belakang gendang telinga.

Kapan Harus ke Dokter

Jika bayi anda tidak menunjukkan tanda-tanda berikut segera datang klinik atau rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan tenaga ahli.

• Terdengar suara siulan saat bernafas
• Mengeluarkan lendir yang berwarna kuning, hijau atau abu-abu saat batuk
• Mengalami kesulitan saat bernafas
• Menolak asi atau makanan yang diberikan
• Dehidrasi yang biasa ditandai dengan tidak adanya air seni dalam waktu 6 jam dan kurangnya air mata saat menangis

Diagnosis ISPA pada Bayi

Dokter anak akan melakukan beberapa pemeriksaan fisik sebelum mendiagnosis, pemeriksaan akan meliputi:

• Mengecek kondisi bayi, apakah mengalami dehidrasi atau tidak.
• Melakukan sinar X di bagian dada bayi dengan tujuan untuk mencari tanda-tanda pneumonia atau bronkiolitis.

Cara Mengatasi ISPA pada Bayi

Cara mengatasi ISPA pada bayi dapat dilakukan dengan beberapa tindakan sederhana yang dapat dilakukan oleh orang tua.

• ISPA pada bayi umumnya akan menyebabkan hidung yang tersumbat untuk mengurangi hidung yang tersumbat karena lendir, bersihkan lendir pada hidung bayi bayi dengan cotton bud kecil yang telah dicelupkan ke dalam air hangat.
• Apabila udara di kamar bayi terasa kering dapat menggunakan pelembab udara agar udara di kamar bayi menjadi lembab dan membantu untuk menyegarkan pernafasan bayi.
• Pertahankan asupan cairan agar bayi tidak dehidrasi dikarenakan adanya produksi lendir yang berlebihan pada saluran pernafasan.
• Disarankan tidak memberikan antibiotik karena ISPA pada bayi disebabkan oleh virus sedangkan antibiotik ampuh untuk membasmi bakteri.
• Gunakan penurun demam non aspirin. Namun hal ini harus dikonsultasikan dulu dengan dokter agar penggunaan obatnya tepat.

Cara Mencegah ISPA pada Bayi

Cara mencegah ISPA pada bayi selain menerapkan perilaku hidup sehat dan bersih. Berikut cara mencegahnya:

• Jaga kebersihan di lingkungan bayi, cucilah tangan sebelum menyentuh bayi agar kuman tidak berpindah ke bayi.
• Hindari mencium bayi jika anda sedang flu dan jauhkan dari orang-orang yang memiliki gejala flu atau sedang flu.
• Jauhkan bayi anda dari perokok karena asap yang menempel dipakainya kemungkinan besar akan dihirup oleh bayi.
• Jangan bepergian ke tempat ramai seperti mall atau pasar terutama pada musim hujan.
• Hindari tempat penitipan bayi dalam waktu lama terutama pada musim hujan.

Demikian pembahasan mengenai penyakit ISPA pada bayi. Semoga bermanfaat.

Medical Research & Source ↓ Medical Research & Source ↓

Anonim. Wayne State University Physician Group Docs org. Upper Respiratory Infection (URI) in Babies.
Dan Brennan, MD. 2019. WebMD. Respiratory Syncytial Virus (RSV)
Anonim. Rileychildrens org. Complicated Respiratory Tract Infections.
Brenda L. Tesini , MD. 2019. Merckmanuals com. Overview of Viral Respiratory Tract Infections in Children.
Anonim. 2017. Memorial Regional Health com. Treating Upper Respiratory Infections Infants.