Salah satu keluhan pasien yang berhubungan dengan tangan ialah jari tangan kaku. Keluhan yang dirasakan lebih sering terjadi dalam onset bertahap, daripada tiba-tiba[1].
Daftar isi
Jari tangan kaku didefinisikan sebagai kondisi saat jari tangan mengalami penurunan rentang gerakan pada satu atau lebih sendi. Jari tangan kaku umum terjadi setelah cedera pada tangan[2].
Jari tangan kaku dapat menyebabkan gangguan dan ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari akibat tangan tidak dapat memegang.
Kekakuan dan tidak dapat digerakkannya jari tangan dapat berhubungan atau tidak berhubungan dengan rasa sakit[1, 3].
Berbagai masalah dapat menyebabkan jari tangan kaku, membatasi penggunaan dan fungsi yang seringkali digunakan dalam aktivitas.
Kekakuan dapat terjadi karena adanya masalah di dalam dan sekitar struktur sendi, termasuk ligamen dan otot[4]. Berikut beberapa penyebab jari tangan kaku[1, 4, 5]:
1. Cedera Tangan
Kesulitan menggerakkan jari tangan dan sensasi kaku dapat disebabkan oleh suatu cedera pada tangan, meliputi:
Gejala lain yang timbul pada cedera tangan meliputi:
2. Artritis
Artritis merupakan salah satu penyebab kaku, sakit dan bengkak pada sendi. Artritis ialah berkurangnya kartilago (jaringan tulang rawan) yang menutup bagian ujung tulang, yang mana memungkinkan gerakan pelan pada sendi.
Artritis dapat disebabkan oleh berbagai alasan, termasuk genetik, keausan, dan cedera, seperti retak.
Artritis biasanya menyebabkan bengkak, sakit, dan kaku pada jari-jari tangan. Taji tulang dapat berkembang dan melebarkan sendi, mengakibatkan perubahan bentuk.
Terdapat banyak jenis artritis, beberapa di antaranya umum meningkat seiring usia. Sebuah studi tahun 2018 melaporkan bahwa osteoartritis mempengaruhi 60-70% dari populasi di atas usia 65 tahun.
Gejala secara bertahap bertambah buruk seiring progres penyakit. Mengidentifikasi gejala awal artritis penting dalam memperlambat progres penyakit.
3. Stenosing Tenosynovitis
Stenosing tenosynovitis disebut juga sebagai radang sendi, merupakan kondisi yang umum dan dapat menyebabkan jari tangan kaku. Pada jari normal, terdapat ‘saluran’ yang tersusun atas sistem katrol di seluruh jari, yang mana tendon meluncur melaluinya.
Stenosing tenosinovitis terjadi ketika lapisan pelindung di sekitar tendon pada jari yang terdampak mengalami peradangan. Peradangan dapat mencegah tendon bergerak seperti seharusnya.
Jari dapat terkunci pada posisi menekuk atau lurus, tidak dapat bergerak dengan baik, atau dapat menjadi terkunci dalam posisi menekuk. Pasien dengan radang sendi juga dapat mengalami sakit pada bagian yang terdampak.
4. Kontraktur Dupuytren
Kontraktur Dupuytren atau palmar fibromatosis menyebabkan jaringan kolagen di bawah kulit telapak tangan secara bertahap menebal dan mengetat.
Simpul dalam jaringan ini dapat membentuk struktur seperti jalinan di bawah kulit, yang mana dapat menarik satu atau lebih jari ke posisi menekuk.
Kondisi ini cenderung mempengaruhi jari kelingking dan jari manis. Umumnya progres penyakit berlangsung sangat pelan, namun dapat berbeda-beda antar pasien.
Beberapa gejala yang dapat ditimbulkan meliputi:
Kontraktur Dupuytren merupakan gangguan genetik (menurun) yang paling sering ditemukan pada orang-orang keturunan Eropa utara, tapi kondisi ini dapat terjadi pada siapa saja.
Kondisi ini dapat terjadi pada satu atau beberapa bagian tangan dan jari, dan hampir pada semua usia.
Untuk melakukan diagnosis jari tangan kaku, dokter akan mengajukan pertanyaan mengenai aktivitas pasien, sejak kapan gejala muncul, dan progres gejala yang dialami, termasuk dampaknya pada penggunaan tangan, ada tidaknya cedera, kondisi kesehatan lain, dan perawatan yang telah dilakukan sebelumnya[3, 4].
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk menguji rentang gerak, memastikan gejala, dan mengevaluasi kondisi otot dan tendon.
Tes imaging, seperti X-ray, biasanya digunakan dalam diagnosis. X-ray memungkinkan untuk mengamati struktur di dalam tangan dan membantu mengidentifikasi penyebab kondisi[3, 4].
Pada beberapa kasus, dokter dapat menggunakan CT scan atau MRI scan untuk memeriksa lebih detail struktur tangan pasien[3, 4].
Pengobatan jari tangan kaku bergantung pada penyebab kondisi. Perawatan dapat meliputi latihan peregangan untuk sendi dan otot, injeksi steroid, enzim, atau operasi[3, 4].
Berikut pengobatan jari tangan kaku berdasarkan penyebabnya[1]:
Perawatan berfokus pada memungkinkan jari untuk bergerak meluruskan dan memulihkan fungsi tangan.
Hal ini dapat dilakukan melalui prosedur bedah dengan eksisi (menghilangkan) jalinan pada fascia telapak tangan, insisi (memotong, tapi tidak menghilangkan jalinan), dan injeksi Xiaflex.
Injeksi ini berkerja dengan membubarkan jalinan, memungkinkan jari untuk dapat bergerak melurus tanpa melalui operasi.
Radang sendi dapat diatasi dengan injeksi steroid atau kortison sebagai pilihan pertama penanganan. Tingkat keberhasilan setelah injeksi tunggal mencapai 75%.
Membelat jari pada perpanjangan juga dapat menjadi pilihan perawatan, tapi belat sering kali sulit ditoleransi dan dapat menjadi tidak praktis dan tidak nyaman untuk digunakan sehingga biasanya tidak ditawarkan sebagai pilihan dalam penanganan.
Opsi terakhir ialah penanganan dengan operasi. Operasi dilakukan dengan membuat insisi kecil pada tepi tembusan dan membuat tembusan terbuka sehingga tendon tidak terjebak. Operasi biasanya memulihkan kondisi secara permanen.
Pengobatan untuk artritis bergantung pada lokasinya. Pada fase awal, dapat ditangani dengan pemberian NSAID (nonsteroidal anti-inflammatory drug) seperti ibuprofen, aspirin, dan naproxen.
Setelah artritis berkembang, obat NSAID biasanya menjadi kurang efektif. Steroid, yang merupakan obat anti inflamasi yang lebih kuat, dapat diinjeksikan pada sendi untuk meredakan gejala artritis.
Bergantung pada lokasi artritis belat atau penahan dapat membantu. Terutama artritis dasar jempol dapat dibantu dengan penahan tunggal. Jika modifikasi aktivitas, NSAID, injeksi steroid, dan belat tidak dapat membantu, operasi dapat dipertimbangkan.
Operasi untuk artritis pada jari berbeda bergantung pada lokasi artritis. Salah satu opsi operasi ialah memfusikan dua sendi besar pada jari, yaitu phalanx proksimal dan phalanx tengah. Prosedur fusi mencegah jari yang bermasalah untuk bergerak sehingga rasa sakit menghilang.
Opsi lain ialah dengan penggantian sendi kecil. Penggantian sendi bertujuan untuk menjaga atau meningkatkan rentang gerak dan menghilangkan rasa sakit.
Sendi terkecil pada ujung jari, antara phalanx tengah dan phalanx distal, biasanya difusikan ketika artritis tidak merespon perawatan lain. Prosedur ini menghilangkan rasa sakit dan memulihkan penampilan normal pada ujung jari, namun prosedur ini juga dengan mengorbankan gerak.
Artritis pada pangkal ibu jari dapat ditangani dengan berbagai prosedur bedah. Salah satu prosedur menyerupai penanganan untuk artritis hip, di mana artritis dihilangkan dengan mengangkat kepala femur (tulang paha) dan kemudian digantikan dengan implan logam.
Pada artritis ibu jari, bagian tulang pada pangkal ibu jari atau seluruh tulang dihilangkan, dengan demikian menghilangkan artritis. Biasanya jahitan atau tendon dari area pergelangan tangan digunakan untuk menggantikan tulang yang dihilangkan.
Pencegahan jari tangan kaku dilakukan dengan beberapa peregangan dan latihan tangan. Berikut beberapa latihan yang dapat dilakukan[3, 6]:
1. Peregangan
Peregangan tangan biasanya menjadi bagian penting dalam perawatan dan dapat membantu mencegah kekakuan. Berbagai peregangan dapat membantu meningkatkan fungsi penuh dan rentang gerakan.
Sebuah studi tahun 2017 menunjukkan bahwa partisipan dengan artritis rheumatoid mengalami peningkatan fungsi tangan setelah melakukan latihan tangan.
Peregangan tangan dan jari bukan pengganti perawatan, namun dalam banyak kasus dapat melengkapi perawatan.
2. Meluruskan dan Menekuk jari
Meluruskan dan menekuk jari merupakan salah satu latihan untuk meningkatkan rentang gerak sendi. Latihan ini membantu sendi bergerak lebih halus dan fleksibel.
Pasien perlu mengingat untuk melakukan latihan dengan pelan dan hati-hati. Peradangan pada sendi jari dapat membuat gerakan meluruskan dan menekuk sulit dilakukan.
3. Menyentuh Jari
Menyentuh jari berfungsi untuk meningkatkan rentang gerakan pada ibu jari. Latihan ini dapat dilakukan dengan langkah berikut:
4. Menggeser Jari
Menggeser jari membantu menjaga fungsi sendi dan memperkuat otot tangan. Selain itu menggeser jari dapat mencegah kekakuan tangan. Berikut langkah yang dilakukan dalam menggeser jari:
5. Peregangan Ujung Jari
Peregangan ini meningkatkan rentang gerakan ujung jari. Berikut langkah yang dilakukan:
6. Penguat Pegangan dan Cubitan
Penguat pegangan dan cubitan berupa bola lembut dan kenyal yang memiliki resistensi ketika seseorang meremas atau mencubitnya. Latihan ini dapat meningkatkan kekuatan otot pada tangan dan jari.
Langkah latihan dengan penguat ialah sebagai berikut:
1. Zakariah S. Mahmood, M.D. Common Causes of Finger Stiffness. The Orthopaedic Institute; 2020.
2. Eric D Wang and Paymon Rahgozar. The Pathogenesis and Treatment of the Stiff Finger. Clinical Plastic Surgery; 2019.
3. Jon Johnson, reviewed by Kevin Martinez, M.D. Causes and Treatments for Stiff Fingers. Medical News Today; 2019.
4. Anonim. Stiff Hands. Handcare, American Society for Surgery of the Hand; 2014.
5. Anonim. Stiff Finger Joints. Alfred Vogel; 2020.
6. Erica Roth, reviewed by Gregory Minnis, DPT. Easy Exercises to Prevent Hand Stiffness. Healthline; 2018.