Penyakit & Kelainan

5 Jenis Bekas Jerawat dan Cara Mengatasinya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Jerawat adalah salah satu masalah kulit yang umum dialami oleh semua orang. Meski jerawat bisa hilang dengan sendirinya seiring berjalannya waktu, munculnya jerawat bisa membuat seseorang merasa kurang percaya diri dengan penampilan mereka.

Tidak hanya itu, jerawat juga meninggalkan bekas yang cukup membandel. Bekas jerawat yang banyak bisa tetap membuat seseorang merasa tidak nyaman karena bisa terlihat dengan jelas oleh mata. Oleh sebab itu, menghilangkan bekas jerawat juga sama pentingnya dengan mencegah jerawat.

Pernahkah kamu merasa bekas jerawat yang ada di wajah tidak kunjung hilang walaupun sudah melakukan perawatan? Bisa jadi itu karena perawatan yang dilakukan tidak sesuai dengan jenis bekas jerawat yang ada. Walau sering terlihat sama, bekas jerawat ternyata ada berbagai macam, lho. Perawatannya juga akan berbeda tergantung dengan jenis bekas jerawat.[1]

Berikut ini adalah berbagai jenis bekas jerawat dan cara mengatasinya:

1. Boxcar Scar 

Bekas jerawat ini berbentuk bulat atau oval dengan sisi vertikal yang tajam. Bekas jerawatnya terbagi menjadi dua, dalam dan tidak dalam. Bekas jerawat yang tidak dalam lebih mudah dalam merespons terhadap perawatan.[2] 

Boxcar Scar (gambar: Healthline)

Jenis perawatan yang bisa dicoba untuk boxcar scar di antaranya: [2]

  • Microdermabrasion

Microdermabrasion adalah prosedur perawatan yang mengikis lapisan permukaan kulit. Perawatan ini tidak memiliki banyak efek samping dan hanya untuk bekas jerawat yang tidak dalam. Perawatan ini cocok untuk banyak jenis kulit. 

Hampir mirip dengan microdermabrasion, bedanya adalah pada saat perawatan, dermabrassion mengikis lebih dalam lapisan permukaan kulit. Selain untuk menghilangkan bekas jerawat, perawatan ini juga bisa membuat kulit lebih halus. 

Perawatan ini menggunakan jarum-jarum kecil yang sudah disterilisasi, nantinya jarum-jarum itu akan ditusukkan pada kulit. Luka yang disebabkan tusukan jarum itu akan membuat kulit menghasilkan kolagen dan elastin. Setelah perawatan, kulit akan terlihat kemerahan, bengkak, dan terasa sedikit sakit untuk sementara waktu.

2. Ice Pick Scar 

Bekas jerawat ini tidak selebar boxcar scar, berbentuk seperti huruf V dan bekasnya bisa sangat dalam di kulit. Jenis yang satu ini cukup sulit dihadapi karena bisa melebar lebih dari bagian permukaan kulit.[2]

Ice Pick Scar (gambar: pennsyderm)

Untuk mengobati ice pick scar bisa menggunakan perawatan yang sama dengan boxcar scar. Selain itu, ada juga jenis perawatan lain yang bisa dicoba seperti chemical peeling dan laser therapy.[2] 

Chemical peeling adalah prosedur perawatan yang mengangkat lapisan kulit bagian atas seperti sel-sel kulit yang sudah mati. Ada beberapa jenis prosedur dalam chemical peeling, jadi lebih baik berdiskusi terlebih dahulu dengan dokter untuk mengetahui yang cocok dengan jenis kulit dan bekas jerawat.[2]

Laser therapy atau terapi laser adalah perawatan kulit yang menggunakan sinar laser. Ada dua jenis perawatan terapi laser, tipe ablatif dan nonablatif. Laser ablatif akan meningkatkan produksi kolagen dalam kulit untuk memperbaikinya.[2] 

Laser nonablatif juga memiliki fungsi yang sama, tapi tidak seefektif laser ablatif. Setelah melakukan terapi laser wajah akan terasa gatal, kemerahan dan membengkak untuk sementara waktu.[2]

3. Rolling Scar 

Rolling scar memiliki tepi yang membulat dan bergelombang sehingga membuat kulit wajah terlihat tidak rata. Dengan bertambahnya usia, bekas jerawat ini bisa semakin jelas terlihat.[2] 

Rolling Scar (gambar: medicalnewstoday)

Karena ini bekas jerawat yang tidak jauh berbeda dari boxcar dan ice pick, perawatannya pun bisa menggunakan perawatan yang sama. Jika ingin mencoba yang lain, bisa jadikan dermal filler sebagai pilihan.[2] 

Dermal filler akan disuntikkan ke dalam kulit untuk menambah volume bagian kulit yang terkena bekas jerawat, sehingga kulit yang tadinya tidak rata bisa terlihat rata kembali. Dermal filler juga bisa membantu meningkatkan produksi kolagen pada kulit.[2] 

Sebelum melakukan dermal filler lebih baik melakukan tes pada kulit terlebih dahulu untuk mengetahui apa ada alergi terhadap bahan yang digunakan.[2]

4. Keloid 

Keloid adalah bekas luka yang menonjol dengan warna yang menggelap. Biasanya lebih umum dialami oleh orang dengan warna kulit yang gelap. Keloid ini bisa menyebar dari tempat bekas jerawat.[3]

Keloid

Meski terkadang tidak sakit, keloid bisa membuat kulit terasa tidak nyaman. Bila keloid terletak di persendian, gerakan tubuh jadi terbatas. Keloid juga bisa menimbulkan rasa gatal. Jika sebelumnya pernah terkena keloid, kemungkinan bisa terkena keloid lagi besar.[3] 

Keloid bisa bertahan dalam waktu yang lama, bahkan bertahun-tahun, dan biasanya mulai terbentuk beberapa bulan atau tahun sejak luka atau jerawat muncul.[3]  

Salah satu cara merawat keloid adalah dengan suntik steroid. Suntik ini berguna untuk mengurangi ukuran keloid dan membuatnya lebih rata di kulit. Ada juga cara lain yaitu dengan menempelkan lembaran silikon gel pada keloid selama beberapa bulan untuk mengecilkan keloid.[3] 

5. Hyperpigmentation Scar 

Hyperpigmentation ditandai dengan bintik-bintik hitam di tempat bekas jerawat. Hal ini terjadi karena sel kulit yang terlalu banyak memproduksi melanin. Orang dengan warna kulit yang gelap lebih mudah mendapat bekas jerawat seperti ini.[4] 

Meski bisa hilang dengan sendirinya, butuh waktu lama sampai bekasnya benar-benar hilang. Bekas jerawat yang dalam malah bisa menjadi permanen. Sinar matahari dan sinar UV bisa membuat bekas jerawat ini memburuk.[4] 

Beberapa cara untuk mencegahnya adalah menggunakan sun screen dan membatasi paparan sinar matahari pada kulit. Beberapa obat dengan kandungan seperti vitamin C, azelaic acid, glycolic acid, dan kojic acid bisa membantu dalam menerangkan bintik hitam pada kulit.[5] 

Tergantung tingkat keparahannya, bekas jerawat ini bisa dirawat dengan chemical peeling atau terapi laser.[4]

Beberapa perawatan membutuhkan waktu yang lama untuk mendapatkan hasil yang baik. Jangan asal memilih perawatan karena bisa membuat kondisi kulit jadi lebih buruk.[1] 

Hindari menekan jerawat saat jerawat muncul karena bisa membuat bekas jerawat menjadi lebih buruk. Perawatan lebih awal bisa membuat bekas jerawat lebih mudah diatasi.[1] 

Agar bekas jerawat tidak terus muncul, selalu perhatikan dengan baik kesehatan dan kebersihan kulit terutama pada wajah. Kulit yang bersih dan terawat bisa mencegah munculnya jerawat dan juga bekas jerawat nantinya.[1]

1. Mandy Ferreira. How to Best Treat Acne Scars. Healthline; 2019
2. Gabriella Fabbrocini, M. C. Annunziata, V. D'Arco, V. De Vita, G. Lodi, M. C. Mauriello, F. Pastore, and G. Monfrecola. Acne Scars: Pathogenesis, Classification and Treatment. Dermatology Research and Practice; 2010
3. Anonim. Keloid scars. National Health Service; 2019
4. Jessica Caporuscio. What to know about hyperpigmentation acne. Medical News Today; 2020
5. Anonim. How To Fade Dark Spots In Skin Of Color. American Academy of Dermatology Association; 2021

Share