Dermabrasi: Fungsi, Prosedur dan Risikonya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Dermabrasi adalah teknik eksfoliasi dengan menggunakan alat untuk membuang lapisan teratas dari kulit, terutama pada wajah. Biasanya tindakan ini dilakukan untuk mengatasi kerutan halus, kerusakan akibat... sinar matahari, bekas jerawat, dan tekstur yang tidak rata. Dermabrasi tidak dilakukan pada semua orang, dan memiliki efek samping dan risiko. Konsultasikan kepada dokter apakah kondisi kulit Anda cocok untuk dilakukan dermabrasi, dan tanyakan apa saja kemungkinan yang dapat terjadi dan bagaimana cara mencegah efek sampingnya. Selalu ikuti petunjuk dokter dan lakukan pemeriksaan rutin sesuai rekomendasi dokter. Jangan gunakan produk yang keras atau menyentuh dan memencet kulit wajah Anda. Hindari juga paparan sinar matahari langsung selama kulit Anda dalam masa penyembuhan. Read more

Fungsi Dermabrasi

dermabrasi

Dermabrasi adalah teknik pengelupasan (exfoliating) menggunakan alat yang berputar dengan cepat untuk mengangkat lapisan luar kulit wajah. [1]

Perawatan ini berfungsi untuk memperbaiki penampilan kulit seperti menyamarkan garis halus, flek hitam akibat paparan sinar matahari, bekas jerawat dan meratakan tekstur kulit.[1]

Perawatan dermabrasi akan membuat menjadi sensitif dan berjerawat selama beberapa minggu. Mungkin diperlukan waktu sekitar tiga bulan untuk membuat warna kulit kembali normal. Meskipun begitu, kulit yang dirawat dengan dermabrasi akan bertambah halus.[2]

Dokter akan merekomendasikan perawatan dermabrasi pada pasien yang memiliki kondisi seperti berikut:[1,3,4]

  • Kerutan dan garis halus di wajah
  • Bekas jerawat
  • Bekas cacar
  • Jaringan parut di wajah akibat trauma atau operasi
  • Tumor premaligna
  • Bercak-bercak hitam akibat paparan sinar matahari
  • Rhinopyma (kemerahan dan kulit tebal di hidung)
  • Pertumbuhan kulit yang jinak (bukan kanker)
  • Stretch mark
  • Bercak kulit prakanker
  • Tato
  • Warna kulit tidak rata

Dermabrasi tidak dapat memperbaiki:[3]

  • Tanda lahir
  • Luka bakar
  • Tahi lalat

Ada pula beberapa kondisi yang menyebabkan pasien tidak bisa melakukan dermabrasi yaitu:[1]

  • Peradangan jerawat
  • Herpes
  • Luka bakar akibat radiasi
  • Pasien pernah minum obat dengan efek samping yang menipiskan kulit
  • Warna kulit pasien secara alami sangat gelap.

Dermabrasi memberikan hasil yang lebih baik jika pasien memiliki kulit yang cerah. Warna kulit yang lebih gelap lebih rentan terhadap jaringan parut atau perubahan warna. Jika kulit pasien lebih gelap, pasien dapat memilih prosedur peremajaan kulit lainnya yang bisa memperoleh hasil yang lebih baik.[3]

Persiapan Dermabrasi

Sebelum menjalani perawatan, dokter akan memeriksa fisik dan meninjau riwayat kesehatan pasien terlebih dahulu. Selain itu pasien juga perlu melakukan beberapa hal berikut:[1]

  • Memberitahu dokter mengenai obat, vitamin, atau suplemen herbal yang sedang dikonsumsi. Pasien mungkin perlu berhenti mengonsumsinya karena dapat meningkatkan risiko pendarahan atau membuat kulit menjadi gelap.
  • Memberitahu dokter jika pasien telah menggunakan isotretinoin dalam setahun terakhir.
  • Berhenti merokok selama beberapa minggu sebelum dan sesudah perawatan. Merokok tidak hanya menyebabkan penuaan dini pada kulit, tetapi juga menurunkan aliran darah ke kulit dan memperlambat proses penyembuhan.
  • Gunakan tabir surya dan hindari paparan sinar matahari langsung. Terlalu banyak terpapar sinar matahari langsung tepat dua bulan sebelum dermabrasi dapat menyebabkan perubahan warna kulit.
  • Mengonsumsi obat anti-virus sebelum dan sesudah perawatan dermabrasi untuk mencegah infeksi virus
  • Mengonsumsi antibiotik oral untuk mencegah infeksi bakteri, terutama bagi pasien yang berjerawat
  • Menggunakan krim retinoid yang berasal dari vitamin A, krim ini membantu mempercepat penyembuhan
  • Mendapatkan suntikan onabotulinumtoxinA (Botox) yang biasanya diberikan setidaknya tiga hari sebelum prosedur untuk membantu mencapai hasil yang lebih baik.
  • Pastikan membawa keluarga atau teman selama prosedur

Pastikan kembali dengan dokter tentang persiapan-persiapan yang perlu dilakukan.

Prosedur Dermabrasi

Dermabrasi dapat dilakukan di rumah sakit maupun fasilitas rawat jalan.[2]

Pada hari prosedur, pasien diminta untuk tidak menggunakan riasan atau krim wajah. Pasien juga dianjurkan agar membasuh wajah dan mengenakan pakaian berkancing karena wajah pasien akan dibalut dengan perban setelah prosedur, penggunaan pakaian seperti kaos akan menyulitkan pasien.[2]

Jenis anestesi yang digunakan selama dermabrasi tergantung pada sejauh mana perawatan pasien. Dokter biasanya akan memberi anestesi lokal, namun dalam beberapa kasus, dokter bisa juga memberikan anestesi umum.[1]

Selama prosedur, dokter menggerakkan alat yang disebut dermabrader di seluruh kulit dengan tekanan lembut dan konstan. Alat ini memiliki roda atau sikat abrasif di ujungnya yang berfungsi untuk menghilangkan lapisan kulit luar.[1,2]

Dermabrasi bisa memakan waktu beberapa menit hingga lebih dari satu jam, tergantung seberapa banyak kulit yang dirawat. Jika pasien memiliki jaringan parut yang dalam atau area kulit yang dirawat luas, pasien mungkin akan melakukan dermabrasi lebih dari sekali (bertahap).[2]

Segera setelah prosedur, dokter akan menutupi area yang dirawat dengan baluta atau perban yang lembab. Pasien dapat langsung pulang ke rumah setelah melakukan prosedur.[1]

Perawatan Pasca Dermabrasi

Sebelum kembali ke rumah, dokter akan memberitahu cara mengganti balutan di wajah dan kapan pasien dapat mulai membersihkan area yang dirawat dan mengoleskan salep pelindung. Instruksi perawatan diri pasien akan bervariasi tergantung pada sejauh mana prosedur dilakukan.[2]

Pasien diharuskan untuk tidak menggunakan air yang diklorinasi setidaknya selama empat minggu dan menghindari olahraga aktif terutama sepak bola atau basket selama empat hingga enam minggu.[2]

Selama proses penyembuhan, pasien akan mengalami:[2]

  • Kulit yang dirawat akan menjadi merah dan bengkak
  • Pasien mungkin akan merasakan sensasi terbakar, kesemutan, atau sakit
  • Keropeng atau kerak akan terbentuk di atas kulit yang dirawat saat mulai sembuh
  • Pertumbuhan kulit baru mungkin terasa gatal

Untuk meredakan nyeri setelah prosedur, minum obat pereda nyeri yang diresepkan atau pereda nyeri yang dijual bebas, seperti aspirin, ibuprofen atau naproxen sodium.[2]

Pasien dapat beraktivitas normal setelah dua minggu. Setelah kulit baru benar-benar menutupi area yang dirawat, pasien dapat menggunakan kosmetik untuk menutupi kemerahan.[2]

Segera hubungi dokter jika kulit yang dirawat tampak semakin parah (menjadi semakin merah, menonjol dan gatal setelah mulai sembuh).[2]

Risiko Dermabrasi

Risiko umum dermabrasi sama seperti risiko prosedur bedah lainnya, seperti perdarahan, infeksi, dan reaksi alergi terhadap anestesi.[1]

Sementara risiko khusus dermabrasi meliputi:[1,3]

  • Timbul jerawat
  • Perubahan warna kulit
  • Pori-pori membesar, biasanya bersifat sementara
  • Hilangnya bintik-bintik
  • Kemerahan
  • Ruam
  • Pembengkakan
  • Jaringan parut
fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment