Tinjauan Medis : dr. Katya Saphira, M.Gizi
Kawista mengandung karbohidrat, serat pangan, serta protein, selain itu mengandung juga vitamin B (khususnya tiamin dan riboflavin) dan juga C. Manfaatnya seputar mencegah penyakit kronis, meningkatkan
Daftar isi
Kawista, merupakan suatu tanaman buah-buahan yang mungkin terdengar asing bagi sebagian masyarakat Indonesia, bahkan di pasaran pun kita jarang menjumpainya.
Memiliki nama ilmiah Limonia acidissima (L. acidissima), tanaman ini merupakan famili dari Rutaceae yang berasal dari negara India dan Ceylon [1].
Walaupun originnya adalah India, namun buah ini juga dapat ditemui di negara Sri Lanka, Thailand, dan beberapa negara Asia Tenggara termasuk tanah air kita Indonesia.
Buah kawista, atau yang dikenal dengan sebutan wood apple, merupakan buah dari pohon besar yang tingginya dapat mencapai 9 meter, multistem, dan kulit pohonnya yang kasar berduri [2].
Buahnya tergolong buah berry [2], berbentuk bulat, berdiameter 5 cm hingga 12,5 cm, berwarna kecoklatan dengan biji putih kecil tertanam di dalamnya, rasanya manis hingga asam [3].
Walaupun dianggap dari golongan berry, buah kawista agak sedikit berbeda dengan buah berry yang lainnya yang ukurannya cenderung kecil.
Kulit buah kawista berwarna putih keabu-abuan, dengan tebal mencapai 6 mm. Kulitnya seperti cangkang, bersifat woody dan sangat keras. Bahkan karena terlalu keras, buah ini sulit dibuka dengan tangan kosong, biasanya menggunakan bantuan palu [3].
Ada banyak fakta lain seputar buah ini yang juga layak untuk kita ketahui. Beberapa diantaranya yaitu sebagai berikut:
Tabel di bawah ini merupakan kandungan nutrisi dari buah kawista per 100 gramnya [5].
Konstituen | Jumlah |
Energi total | 134 kcal |
Air | 64 g |
Karbohidrat | 18 g |
Protein | 7 g |
Lemak | 4 g |
Serat | 5 g |
Kalsium | 130 mg |
Fosfor | 110 mg |
Besi | 0 mg |
Buah kawista merupakan sumber karbohidrat, serat pangan, serta protein, yang baik bagi tubuh. Namun kandungan airnya (moisture content) tidak cukup banyak [3].
Selain nutrisi yang sudah disebutkan pada tabel di atas, L. acidissima kaya akan beta karoten yang merupakan prekursor untuk vitamin A. Kawista juga mengandung sejumlah vitamin B, vitamin C, tiamin, dan riboflavin [2].
Buah unik ini faktanya memiliki banyak manfaat bagi manusia. Beberapa khasiat yang dapat diperoleh dari konsumsi buah kawista adalah sebagai berikut:
Penyakit kanker sudah bukan hal asing lagi bagi kita semua. Penyakit ini umumnya sangat ditakuti karena dapat membawa kematian.
Penyakit kanker tidak lain disebabkan oleh radikal bebas yang tertimbun dalam tubuh, bisa jadi akibat konsumsi makanan yang kurang sehat, paparan asap kendaraan bermotor, hingga kebiasaan merokok yang terus menerus.
Radikal bebas ini apabila dibiarkan menumpuk dapat merusak organ tubuh hingga ke bagian selnya.
Buah kawista mengandung sejumlah senyawa-senyawa fenolik yang dapat berperan sebagai antioksidan [6]. Sudah banyak pula penelitian yang membuktikannya.
Antioksidan sangat bermanfaat bagi tubuh karena dapat membantu kita melawan radikal bebas dengan cara meredamnya sehingga radikal tersebut tidak lagi reaktif.
Hati merupakan salah satu organ tubuh yang memiliki fungsi penting, salah satunya adalah menetralisitr senyawa beracun dalam tubuh.
Ada bermacam-macam hal yang dapat menyebabkan kerusakan organ hati, beberapa kebiasaan buruk diantaranya yaitu seringnya mengosumsi alkohol, makanan tinggi lemak.
Selain itu, terlalu sering terpapar zat kimia juga dapat meningkatkan risiko penyakit hati.
Menjaga kesehatan dan mencegah organ hati dari berbagai gangguan dapat dilakukan dengan mengonsumsi buah kawista karena mengandung senyawa beta karoten, tiamin, dan riboflavin yang diketahui dapat memelihara organ hati [6].
Kondisi pencernaan yang lancar berpengaruh pula terhadap kelancaran aktivitas kita sehari-hari.
Buah kawista mengandung sejumlah senyawa tanin [7]. Senyawa ini dapat berperan sebagai pereda inflamasi, sehingga baik dikonsumsi terutama untuk penderita tukak lambung [8].
Selain itu kandungan serat pangan dalam buah kawista juga membantu memperlancar pergerakan dalam pencernaan dan menambah volume pada tinja agar kita terhindar dari diare maupun konstipasi (sembelit) [6].
Kesehatan kulit menjadi salah satu perhatian terutama bagi kaum wanita. Semakin bertambahnya usia, biasanya para wanita khawatir akan munculnya tanda penuaan dini seperti kulit kering, keriput, dan kusam.
Kandungan antioksidan pada buah kawista mampu menjaga kesehatan kulit, menjaga dan merawat kulit agar tetap sehat dan terhindar dari tanda-tanda penuaan dini [6].
Hingga saat ini, kesehatan tulang tidak hanya dapat menurun pada orang-orang yang sudah berusia lanjut saja, namun orang dewasa hingga anak-anak pun juga berisiko.
Menurut penelitian, kandungan fosfor yang cukup tinggi pada buah kawista diketahui dapat membantu pembentukan tulang yang sehat dan kuat [3].
Imunitas tubuh sangat penting untuk menghindarkan kita dari berbagai penyakit yang tidak diinginkan, baik itu yang disebabkan oleh bakteri maupun virus.
Salah satu cara meningkatkan imunitas tubuh adalah dengan mengonsumsi buah kawista, karena buah ini mengandung sejumlah vitamin C [8].
Memperhatikan asupan makanan sehari-hari sangatlah penting dan menjadi salah satu kunci memiliki tubuh yang ideal.
Daging buah kawista memiliki kandungan lemak yang rendah, sekitar 4,38% berat kering [3], sehingga konsumsi buah ini baik untuk menjaga ataupun menurunkan berat badan.
Menjadikan buah-buahan sebagai salah satu asupan sehari-hari sifatnya penting, mengingat buah memiliki segudang manfaat bagi kesehatan tubuh kita.
Namun bagaimanapun juga, konsumsi apapun yang terlalu berlebihan juga tidaklah baik, dan terkadang malah dapat membawa dampak negatif pada tubuh kita.
Jangan hanya karena ingin merasakan manfaat lebih dari buah, kita mengonsumsinya tanpa memperhatikan ambang batas. Ekspekstasi positif yang kita harapkan justru sebaliknya akan menjadi realita yang negatif.
Ada beberapa hal yang perlu kita waspadai terhadap konsumsi buah kawista untu menghindari dampak negatifnya. Berikut adalah beberapa hal tersebut:
Apabila sebelumnya belum pernah mengonsumsi buah kawista, alangkah baiknya jika konsumsi pertama dilakukan dalam jumlah yang sedikit untuk mengetahui apakah kita memiliki alergi terhadap buah ini [8].
Buah kawista yang sudah matang biasanya sudah tidak berwarna hijau lagi, namun kulitnya sudah berwarna kecoklatan menyerupai kulit pohonnya.
Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika kita ingin menyimpan buah kawista:
Buah kawista dapat dikonsumsi begitu saja. Hanya dengan membuka kulitnya yang keras lalu buah siap dinikmati.
Bahan lain seperti gula atau madu juga dapat dinikmati bersama buah ini.
Menjadikan buah sebagai minuman jus sudah hal yang umum dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.
Buah kawista pun juga dapat dikonsumsi sebagai jus buah yang segar dan nikmat [8].
Beberapa bahan lain seperti gula pasir, madu, sirup, hingga susu pun dapat ditambahkan ke dalam jus kawista.
Tidak semua orang menyukai rasa asam. Biasanya orang-orang memiliki dua pilihan terhadap buah dengan rasa asam: menghindari, atau mengonsumsinya dalam bentuk lain.
Karena buah kawista megandung rasa asam, maka menjadikan buah ini sebagai manisan menjadi solusi yang tidak kalah nikmat.
Selai buah juga merupakan cara untuk menikmati buah-buahan. Merupakan pendamping roti tawar yang nikmat dikonsumsi untuk semua kalangan.
Buah kawista juga dapat digunakan sebagai bahan membuat selai [10].
Tidak menutup kemungkinan bahwa ekstrak buah kawista diolah menjadi sirup buah yang merupakan minuman yang dapat dinikmati oleh semua kalangan.
Buah kawista dapat menjadi salah satu pilihan ketika kita membuat roti ataupun kue lainnya.
Pada proses pembuatan roti atau kue (bakery products), buah kawista dapat digunakan sebagai agen fortivikasi. Hal ini berkaitan dengan kandungan antioksidannya yang cukup tinggi [11].
Siapa yang tidak suka es krim? Hidangan penutup ini sudah sangat populer dan sering menggunakan bahan alami seperti buah-buahan untuk meningkatkan cita rasanya.
Buah kawista bisa menjadi salah satu pilihan buah untuk menciptakan es krim yang bisa dinikmati semua kalangan mulai anak-anak hingga orang tua.
Burfi merupakan salah satu makanan khas India yang terbuat dari susu dan gula.
Buah kawista juga dapat digunakan sebagai bahan membuat burfi [3] untuk meningkatkan rasa dari burfi itu sendiri.
Pada dasarnya cara menikmati buah ada berbagai macam. Semua jenis buah dapat diolah secara tradisional seperti menjadikannya selai, manisan, dan sebagainya.
Ditambah lagi dengan perkembangan teknologi di zaman modern ini. Bantuan teknologi yang semakin canggih membuat masyarakat semakin inovatif dalam mengolah bahan-bahan pangan.
Kenikmatan buah kawista, bagaimanapun cara mengolah dan mengonsumsinya, akan kembali lagi pada selera masyarakat yang berbeda-beda.
1) Appadurai Daniel Reegan, Munusamy Rajiv Gandhi, Micheal Gabriel Paulraj, Kedike Balakrishna, Savarimuthu Ignacimuthu. 2014. Acta Tropica. Effect of niloticin, a protolimonoid isolated from Limonia acidissima L. (Rutaceae) on the immature stages of dengue vector Aedes aegypti L.
2) Siddharthasankar Banerjee, Someshwar Singha, Subrata Laskar, Goutam Chandra. 2011. Asian Pacific Journal of Tropical Medicine. Efficacy of Limonia acidissima L. (Rutaceae) leaf extract on larval immatures of Culex quinquefasciatus Say 1823
3) Shreya P. Kerkar, Sonal Patil, Arya S. S, Ashish Dabade, Sachin K. Sonawane. 2020. International Journal of Fruit Science. Limonia acidissima: Versatile and Nutritional Fruit of India
4) Asha Thomas, N. R. Ponnammal PG. 2005. Ancient Science of Life. Preliminary Studies on Phytochemical and Antibacterial Activity of Limonia acidissima L. Plant Parts.
5) Anonim. Medindia. Fruits - Common Foods.
6) Anonim. 2017. Health Benefits Times. Health benefits of Bael fruit (Wood Apple).
7) Kanhiya Mahour, Anurag Mishra, Ashok Kumar, V. S. Vihan. 2008. Journal of Pharmacy Research. Preliminary Pharmacognostical And Phytochemical Investigation On Feronia elephantum Corr. Fruit.
8) Meenakshi Nagdeve, Vanessa Voltolina. 2020. Organic Facts Let's Get Healthy Together. 11 Surprising Benefits Of Wood Apple.
9) Anonim. 2017. Tardalal.com India's #1 Food Site. Wood Apple.
10) J. F. Morton. 1987. Flare Books, Miami, Florida. Wood-Apple.
11) Avinash Singh Patel, Arun Kumar Pandey. 2014. Journal of Bioresource Engineering and Technology. Fortification of Limonia acidissima Linn Fruit Powder to Develop the Phynolic Enriched Herbal Biscuits.