Penyakit & Kelainan

Apakah Normal Keluar Darah Setelah Pap Smear?

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Banyak orang yang melakukan pap smear yang mengeluarkan sedikit darah atau bercak darah setelah beberapa hari melakukan tes. [1]

Dalam kebanyakan kasus, hal ini tidak menjadi penyebab dari sesuatu hal yang harus diperhatikan, biasanya darah tersebut akan menghilang dengan sendirinya tanpa adanya penanganan khusus. [1]

Gejala ini terjadi karena pap smear dapat membuat iritasi pembuluh darah serviks yang menyebabkan perdarahan ringan. Dalam kasus yang jarang terjadi, perdarahan dapat berkepanjangan atau berat setelah pap smear. [1]

Perdarahan berat biasanya terjadi karena seorang sedang mengalami haid bulanan yang bertepatan dengan waktu tes. Selain itu, perdarahan berat setelah pap smear dapat menjadi tanda adanya infeksi atau masalah kesehatan lainnya. [1]

Apakah Normal Keluar Darah Setelah Pap Smear?

Pendarahan setelah melakukan pemeriksaan pap smear bukan hal yang aneh. Terdapat pernyataan dari Imogen Pinnell, Manajer Informasi Kesehatan dari Jo’s Cervical Cancer Trust yang menyatakan bahwa setelah melakukan pap smear, terdapat beberapa orang yang mengeluarkan sedikit darah atau bercak darah. [2]

Kemungkinan Anda akan mengalami bercak darah setelah pap smear, jika Anda memiliki ektropion serviks. [2]

Ektropion serviks tidak berbahaya, kondisi ini umum terjadi pada orang-orang yang lebih muda dan terjadi ketika sel-sel dari dalam saluran serviks (disebut sel kelenjar) hadir di sekitar permukaan luar serviks. [2]

Seorang ahli menyatakan bahwa sel-sel tersebut berwarna merah, maka area disekitarnya akan berwarna merah. Jika Anda mengalami ini, biasanya perawat akan melihat selama pemeriksaan serviksa. [2]

Hal tersebut tidak akan menimbulkan permasalahan bagi kebanyakan wanita dan biasanya tidak butuh adanya penanganan lebih lanjut. [2]

Ektropion serviks juga dapat menjadi penyebab dari pendarahan yang tidak berbahaya setelah melakukan hubungan seks. [2]

Penyebab Keluar Darah Setelah Pap Smear

Adanya darah atau bercak darah setelah melakukan pap smear merupakan hal yang normal terjadi. Pendarahan berat dapat menjadi tanda bahwa adanya kondisi atau masalah lain. [3]

  • Goresan Pada Serviks

Untuk mendapatkan sampel dari sel-sel, biasanya dokter akan mengikis lapisan halus dari serviks pasien. [3]

Hal ini dapat menjadi penyebab pendarahan dan kerentanan. Namun, pendarahan dari adanya goresaan pada serviks biasanya sangat ringan dan akan sembuh dengan sendirinya dalam hitungan jam atau beberapa hari. [3]

  • Sensitivitas Serviks

Darah akan mengalir ke leher rahim dan ke organ reproduksi lainnya setelah melakukan pap smear dan pemeriksaan panggul. [3]

Hal ini dapat meningkatkan pendarahan dari goresan atau tempat yang terkena iritasi pada leher rahim Anda. [3]

  • Peningkatan Pembuluh Darah Serviks

Jika Anda sedang hamil saat melakukan pap smear, kemungkinan Anda akan melihat banyak perdarahan setelah tes. [3]

Seviks Anda akan mengembangkan pembuluh darah tambahan selama masa kehamilan. Pendarahan akan lebih mudah terjadi karena iritasi, bahkan di awal kehamilan. [3,1]

Di masa kehamilan tua, berat rahim dapat memberikan tekanan pada serviks. Hal ini membuat serviks menjadi rentan terjadinya pendarahan. Melakukan pap smear dapat mengiritasi pembuluh darah halus dan memicu perdarahan. [1]

Namun, pap smear tidak akan membuat ibu hamil menjadi keguguran. Pendarahan ringan yang terjadi setelah melakukan pap smear tidak berarti membuat seorang ibu hamil mengalami keguguran. [1]

Meskipun tetap berdarah setelah tes, darah akan berhenti setelah beberapa jam atau tidak lebih dari dua hari. Namun, seseorang harus periksa ke dokter jika pendarahan semakin banyak dan menyebabkan kram. [3,1]

  • Polip Serviks

Polip serviks memiliki ukuran kecil yang tumbuh seperti bohlam dan berkembang pada pembukaan serviks Anda. [3]

Selama melakukan pap smear, polip serviks kemungkinan akan berdarah yang akan meningkatkan jumlah jaringan permukaan menjadi berdarah. [3]

  • Pil KB

Pil KB dan bentuk kontrasepsi hormonal lainnya akan meningkatkan kadar hormon Anda. Hal ini dapat membuat leher rahim Anda menjadi lebih sensitif dan kemungkinan akan menyebabkan kram dan nyeri. [3]

Anda akan mengalami pendarahan lebih banyak setelah melakukan pap smear. [3]

  • Infeksi

Infeksi ragi dan sexually transmitted infections (STIs) dapat menyebabkan leher rahim berdarah setelah melakukan pap smear. [3]

Infeksi tersebut dapat membuat serviks Anda menjadi lebih lembut dan pembuluh darah mungkin akan berdarah lebih setelah menjalani prosedur. [3]

  • Serviks Rapuh

Kondisi ini dapat disebabkan oleh permasalahan pada serviks Anda yang sangat sensitif dan mudah iritasi. [3]

Jika Anda memiliki serviks yang rapuh, kemungkinan Anda akan mengalami bercak darah dan pendarahan yang lebih berat setelah pap smear. [3]

Dengan kondisi seperti ini, bercak darah tidak umum terjadi setelah melakukan aktivitas lain, seperti seks. [3]

Salah satu gejala yang paling utama dari kanker serviks yaitu pendarahan di vagina yang tidak teratur. [3]

Pendarahan akan lebih sering muncul dari serviks Anda. Apa pun yang mengiritasi jaringan serviks, seperti melakukan pap smear, dapat menyebabkan pendarahan tambahan. [3]

Kapan Harus Kedokter?

Anda harus menghubungi penyedia layanan kesehatan, jika tidak kunjung menerima hasil tes dalam waktu 2 minggu. [1]

Anda harus mengunjungi dokter jika Anda melakukan pap smear sebelum dan mengalami beberapa kondisi dibawah ini, yaitu [1]:

  • Pendarahan yang sangat berat atau pendarahan tidak berhenti setelah 1 hingga 2 hari
  • Pendarahan yang berhubungan dengan menstruasi yang tidak hilang setelah satu minggu
  • Mengalami kram atau nyeri yang parah
  • Nyeri dan gatal pada vagina atau vulva
  • Terdapat bercak darah selama masa kehamilan yang semakin berat atau tidak menghilang selama beberapa hari

Mengalami pendarahan atau bercak setelah melakukan pap smear merupakan hal yang tidak biasa, bahkan bagi orang-orang tanpa infeksi, kanker, atau kondisi lainnya. [3]

Jaringan halus serviks Anda dapat berdarah setelah adanya sikat atau kapas yang menggores permukaannya. [3]

Jika Anda pernah mengalami pendarahan jaringan sebelumnya, tanyakan kepada dokter apakah Anda harus mengambil tindakan pencegahan khusus untuk pendarahan tersebut. [3]

Saat Anda melakukan pemeriksaan ke dokter, Anda dapat menanyakan ke dokter kapan Anda dapat mengetahui hasil dari tes. [3]

Biasanya beberapa rumah sakit mengharuskan Anda untuk meminta hasil dan terdapat beberapa yang mengirimkan hasilnya melalui email. [3]

Jika hasilnya menunjukkan adanya masalah yang potensial, tanyakan kepada dokter kapan dan bagaimana tes lanjutan yang akan dilakukan. [3]

Jangan memaksakan diri Anda jika Anda mengalami kram atau rasa sakit setelah melakukan tes. Berikan tubuh Anda sedikit waktu untuk pulih, agar tidak memperburuk pendarahan. [3]

1. Valinda Riggins Nwadike, MD, MPH, & Zawn Villines. What to know about bleeding after a Pap smear. Medical News Today; 2019.
2. Catriona Harvey-Jenner. Is it normal to bleed after a smear test?. Cosmopolitan; 2019.
3. Holly Ernst, PA-C, & Kimberly Holland. Why Am I Bleeding After My Pap Smear and How Long Will It Last?. Healthline; 2018.

Share