Oksigen adalah unsur kimia dalam udara yang sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia. Kerja paru-paru yang menarik oksigen dan menyalurkannya ke jantung untuk disalurkan ke seluruh tubuh adalah bukti bahwa oksigen sangat penting perannya. [2]
Namun kelebihan menghirup oksigen (dalam beberapa situasi), ternyata dapat membahayakan. Kerusakan pada paru-paru yang terjadi akibat keadaan yang dinamakan keracunan oksigen ini tidak main-main. Bahkan bisa menyebabkan serangan jantung dan radang paru-paru juga. [1,2,3]
Jadi bagaimanakah cara mengetahui bahwa seseorang mengalami keracunan oksigen? Bagaimana gejalanya?
Daftar isi
Agar dapat mewaspadai dan segera melakukan penanggulangan, Anda perlu menyadari gejala keracunan oksigen sedini mungkin. Keracunan oksigen ditunjukkan dengan beberapa gejala seperti berikut:
Keracunan oksigen yang disebabkan oleh menghirup terlalu banyak oksigen dalam bentuk terapi membuat batuk-batuk. Bahkan batuk-batuk tersebut bisa berulang kali hingga terjadi iritasi dan radang tenggorokan. [2,3]
Gejala berikutnya saat seseorang mengalami keracunan oksigen adalah mual-mual. Gejala mual ini bisa ringan sampai sangat parah. Munculnya bisa terus menerus dalam jangka waktu tertentu, tetapi bisa juga hilang timbul. [2,3]
Gejala yang paling sering terjadi pada orang yang mengalami keracunan oksigen adalah terjadi kejang otot. Kejang otot ini membuat bagian tubuh tertentu mengalami kram otot yang mengganggu. Biasanya masalah otot ini terjadi pada wajah dan tangan. [2,3]
Waspadai juga gejala pusing yang terjadi akibat dari keracunan oksigen. Rasa pusing akan mendadak muncul seketika oksigen terlalu banyak memenuhi paru-paru Anda. Dalam kasus yang parah, bahkan bisa menyebabkan vertigo bahkan hilang keseimbangan. [2,3]
Keracunan oksigen ternyata juga bisa mempengaruhi kemampuan penglihatan seseorang. Biasanya yang umum terjadi ada penglihatan menjadi buram. Namun ada juga yang mengalami gangguan lain seperti penglihatan menggelap atau tertutup. [2,3]
Satu lagi gejala yang cukup menarik dari kondisi keracunan oksigen adalah perubahan perilaku. Pasien keracunan oksigen akan mudah merasa tidak nyaman dan akhirnya tersinggung. Hal ini dipengaruhi oleh efek negatif dari oksigen pada tubuh. [2,3]
Setelah mengetahui berbagai gejala keracunan oksigen, tentu siapa saja pasti mengalami kekhawatiran dan tidak ingin mengalaminya juga. Jika ingin menghindarinya, maka Anda perlu tahu kondisi seperti apa yang dapat menyebabkan seseorang mengalami keracunan oksigen.
Secara umum dapat dijelaskan bahwa keracunan oksigen terjadi ketika tubuh menghirup terlalu banyak oksigen, namun dalam kondisi tertentu. Kondisi tertentu dalam hal ini dijelaskan sebagai kondisi di mana Anda mendapatkan oksigen tambahan (suplemen). [1,2]
Pada situasi seperti apa seseorang mendapatkan oksigen tambahan (suplemen)? Oksigen tambahan bisa didapatkan ketika Anda melakukan penyelaman (scuba diving). Saat menyelam, Anda akan membawa tabung oksigen sebagai saluran pernafasan buatan. Kelebihan oksigen dari pernafasan melalui tabung saat menyelam itu dapat memicu keracunan oksigen [2]
Berikutnya, oksigen tambahan juga bisa berlebihan ketika melakukan terapi oksigen. Terapi oksigen banyak digunakan untuk membantu seseorang bernafas dalam sebuah ruangan khusus. Terapi ini dikenal dengan nama Hyperbaric oxygen therapy (HBOT) dan banyak menimbulkan perdebatan. [2,5]
Bisa juga oksigen tambahan dibutuhkan dalam kondisi medis tertentu dalam perawatan. Misalnya ketika seseorang membutuhkan bantuan alat bernafas (ventilator), maka sangat mungkin terjadi jumlah oksigen tambahan yang dihirup melebihi batas aman dan malah membahayakan. [1,2]
Banyak kebingungan mengenai apa yang sebenarnya terjadi saat seseorang mengalami keracunan oksigen dan bagaimana bisa. Sebenarnya proses terjadinya sama saja seperti saat Anda bernafas biasa. Hanya saja ketika jumlahnya terlalu tinggi, oksigen dapat membahayakan jaringan paru. [2,3,4]
Oksigen akan membuat paru-paru terendam cairan dan akhirnya tidak bisa berfungsi dengan normal. Akhirnya, paru-paru malah tidak bisa mengirimkan oksigen ke jantung untuk diedarkan melalui darah. [1,2,4]
Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengobati keracunan oksigen. Namun jika sudah melakukannya dan gejala yang Anda rasakan tidak kunjung membaik, maka segeralah periksakan diri Anda ke dokter. [2]
Apalagi jika gejala yang Anda rasakan malah semakin parah atau muncul gejala baru, segeralah hubungi dokter dan dapatkan pertolongan pertama atas keracunan oksigen yang Anda alami. [2]
Cara untuk mendiagnosis apakah Anda mengalami keracunan oksigen atau tidak membutuhkan pemeriksaan medis. Pemeriksaan yang paling mudah dilakukan adalah dengan menggunakan ventilator yang dapat mengukur level oksigen dalam darah. [1,2]
Selain itu, keracunan oksigen juga dapat didiagnosa dengan melakukan pemeriksaan darah. Atau jika memang Anda sudah muncul beberapa gejala, dokter atau petugas kesehatan biasanya akan menanyakan apakah Anda baru saja melakukan oksigen terapi atau menyelam, sebagai data pendukung. [2]
Tanpa pengobatan, paru-paru dapat sembuh dengan sendirinya setelah keracunan oksigen. Namun waktu yang dibutuhkan cukup lama, bisa berminggu-minggu. Oleh sebab itu, pada beberapa kasus bantuan pengobatan yang dilakukan biasanya adalah dengan menggunakan ventilator. [2]
Jika dibutuhkan, pendekatan dengan melakukan antioksidan terapi juga bisa dilakukan. Namun pelaksanaan antioksidan terapi ini juga perlu perhatian khusus. Jika penggunaannya tidak tepat, malah bisa membahayakan jaringan paru juga. [2,4]
Saat sudah mengenakan alat yang memberikan oksigen tambahan, sangat tidak mungkin untuk dapat mencegah keracunan. Hal yang bisa Anda lakukan adalah mencegah terjadinya kerusakan yang parah pada jaringan paru. [4]
Namun jika Anda belum menggunakan alat-alat tersebut, maka Anda bisa melakukan pencegahan dengan mengatur jumlah oksigen yang disalurkan melalui alat tersebut. Cara pencegahan ini adalah yang paling mungkin dilakukan. [2]
Jadi pastikan selalu untuk mengatur tabung oksigen saat Anda menyelam. Anda juga bisa mengomunikasikan dengan tenaga kesehatan sebelum melakukan berbagai kegiatan yang memerlukan alat bantu oksigen. [2]
1. Gigen Mammoser. Liberal Use of Oxygen Increases Risk of Death for Acutely Ill. Healthline; 2018.
2. Allen J Blaivas DO, Daphne Pierce-Smith RN MSN CCRC, & Marianne Fraser MSN RN. Understanding Oxygen Toxicity. Health Library; 2020.
3. Dr. K. David Sawatzky. Oxygen Toxicity – Signs and Symptoms. Dive Rite; 2016.
4. Richard L Auten & Jonathan M Davis. Oxygen Toxicity and Reactive Oxygen Species: The Devil Is in the Details. Pediatric Research; 2009.
5. Yvette Brazier & Deborah Weatherspoon, Ph.D., R.N., CRNA. What is hyperbaric oxygen therapy good for?. Medical News Today; 2019.