Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Keratosis aktinik adalah lesi pada kulit yang kasar dan bersisik yang muncul akibat bertahun-tahun terpapar matahari. Kondisi ini banyak ditemukan di wajah, bibir, telinga, lengan, kulit kepala, dan leher.
Daftar isi
Keratosis aktinik adalah bercak kasar dan bersisik yang terdapat pada kulit dan berkembang ketika terkena sinar matahari bertahun-tahun. Hal ini sering terjadi di area wajah, bibir, telinga, lengan bawah, kulit kepala, leher atau punggung tangan. [1]
Keratosis aktinik juga dikenal sebagai solar keratosis. Penyakit ini tumbuh perlahan dan biasanya pertama kali muncul pada orang yang berusia di atas 40 tahun. Anda dapat mengurangi resiko terkena penyakit ini dengan meminimalkan paparan sinar matahari dan melindungi kulit dari sinar ultraviolet (UV). [1]
Apabila tidak diobati, risiko keratosis aktinik berubah menjadi jenis kanker kulit yang disebut dengan karsinoma sel skumosa yang menyerang sekitar 5% hingga 10% pupulasi orang. [1]
Ukuran keratosis aktinik bervariasi dari diameter kecil hingga satu inci atau lebih. Demikian pula untuk variasi warna berkisar dari terang hingga gelap dengan variasi di seluruh kulit. [3]
Fakta-fakta keratosis aktinik yang perlu Anda ketahui: [3]
Keratosis aktinik yang juga disebut sebagai keratosis solar ini sering kali menyerang orang berusia sekitar 40 tahun. Penyakit ini disebabkan oleh sinar matahari atau sinar UV yang mengenai kulit dalam jangka waktu yang lama. Sinar tersebut lama kelamaan akan menyebabkan lesi kulit yang membuatnya tampak kering dan bersisik. [3]
Tidak seperti sengatan matahari, hal ini merupakan reaksi langsung terhadap paparan sinar UV dalam jangka waktu yang lama. Keratosis aktinik membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk menyebabkan gejalanya. Paparan yang terus menerus dan jangka waktu lama akan membuat lesi semakin berkembang. [3]
Keratosis aktinik disebabkan oleh paparan sinar matahari dalam jangka waktu yang lama. Anda memiliki resiko yang lebih tinggi apabila memiliki beberapa kondisi berikut: [2]
Keratosis aktinik dimulai sebagai bercak kulit tebal, bersisik, dan berkerak. Lesi kulit tersebut biasanya akan berukuran penghapus pensil kecil. Mungkin ada beberapa orang yang mengalami rasa gatal atau area terbakar di area yang terkena keratosis aktinik. [2]
Seiring waktu lesi tersebut bisa menghilang, membesar ataupun tetap sama dan berkembang menjadi karsinoma sel skuamosa. Tidak ada acara untuk mengetahui lesi mana yang nantinya akan menjadi kanker. Namun, Anda harus memeriksakan bintik-bintik yang ada di kulit dengan segera. Ada beberapa gejala yang juga sering muncul dan harus diperiksakan yaitu: [2]
Jangan panik jika ada perubahan kanker. Karsinoma sel skuamosa cenderung lebih mudah untuk didiagnosis dan diobati pada tahap awal. [2]
Apabila diobati lebih awal, keratosis aktinik dapat dibersihkan dan dihilangkan. Namun, jika tidak diobati maka beberapa bintik akan berkembang menjadi karsinoma sel skuamosa atau sejenis kanker yang biasanya tidak mengancam nyawa jika telah dideteksi dan diobati sejak awal. [1]
Dalam banyak kasus, seseorang akan melihat bercak kecil yang ada pada kulit berkembang dengan kondisi yang lebih buruk. Seperti halanya semua perubahan kulit atau benjolan yang baru ditemukan, seseorang harus menemui dokter sesegera mungkin untuk membantu mengatasi masalah ini sejak dini. [3]
Seorang dokter kulit kemungkinan besar dapat mendiagnosis keratosis aktinik dengan pemeriksaan visual sederhana. Jika ragu, maka biopsi kulit dapat dilakukan dimana sampel kecil dari kulit yang terkena diperiksa di labolatorium. [3]
Sampel sering diambil selama kunjungan dokter atau dokter kulit yang sama dengan pemeriksaan visual dan hanya memerlukan suntikan mati rasa. [3]
Keratosis aktinik dapat diobati dalam beberapa cara berikut: [2]
Cara terbaaik untuk mencegah keratosis aktinik yaitu mengurangi paparan sinar matahari. Hal ini juga akan membantu meminimalkan risiko kanker kulit. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan agar tidak terkena keratosis aktinik seperti: [2]
Ada baiknya untuk segera memeriksakan kulit Anda secara teratur. Pahamilah perkembangan kulit atau adanya beberapa kejanggalan yang terjadi pada kulit seperti: [2]
Pastikan untuk memeriksakan pertumbuhan atau perubahan kulit baru di tempat-tempat berikut: [2]
Jadwalkan pertemuan dengan dokter sesegera mungkin jika Anda memiliki bintik-bintik yang mengkhawatirkan pada kulit. [2]
1. Anonym. Actinic Keratosis. MayoClinic; 2021
2. Justin Choi, M.D. Janet Barwell. Actinic Keratosis. Healthline; 2018
3. Daniel Murrell, M.D. Jenna Fletcher. What to Know About Actinic Keratosis. MedicalNewsToday; 2017