Sunburn: Penyebab dan Cara Mengatasi

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Sunburn adalah istilah untuk kondisi merah, nyeri, dan kadang bengkak pada kulit yang disebabkan oleh paparan berlebihan terhadap sinar ultraviolet dari matahari. Keparahan sunburn bergantung dari tipe... kulit dan kadar paparan terhadap sinar matahari. Pada kondisi berat, sunburn dapat menyebabkan lepuhan pada kulit. Anda dapat mencoba terapi di rumah untuk mengatasi sunburn, seperti obat penghilang rasa nyeri, pelembab seperti gel lidah buaya, mengompres bagian yang perih dengan handuk dingin, minum air yang cukup, dan hindari sinar matahari pada bagian yang sakit untuk sementara waktu. Hindari kondisi sunburn dengan menghindari paparan sinar matahari langsung dalam waktu lama, memakai topi yang lebar, memakai kacamata hitam, dan memakai tabir surya yang diulang pemakaiannya setiap 2-4 jam sekali. Read more

Apa itu Sunburn?

Sunburn atau yang biasa dikenal dengan kulit terbakar matahari, ialah kondisi dimana kulit merah dan terasa nyeri akibat terlalu banyak paparan sinar ultraviolet (UV). [1, 2, 3, 4, 5, 6, 7]

Tanda dan gejala sunburn biasanya muncul dalam beberapa jam setelah terpapar. [1, 4]

Umumnya sunburn lebih sering terjadi pada anak-anak daripada pada orang dewasa. [5]

Sunburn
Sunburn (img: medicinnet)
Tinjauan
Sunburn adalah nyeri dan kemerahan pada kulit akibat paparan berlebih sinar ultraviolet (UV). Umumnya kondisi ini lebih sering terjadi pada anak-anak. 

Fakta Sunburn

Berikut ini fakta-fakta seputar sunburn: [1, 3]

  • Sunburn atau kulit terbakar disebabkan oleh sinar UV dari matahari.
  • Dalam beberapa kasus, sengatan matahari dapat menyebabkan kulit melepuh.
  • Kulit terbakar matahari bisa disembuhkan dengan pengobatan rumahan.
  • Sunburn merupakan faktor risiko serius dari kanker kulit salah satunya melanoma.
  • Seberapa cepat sunburn terjadi tergantung pada jenis kulit Anda, intensitas matahari dan berapa lama Anda terpapar sinar matahari.

Gejala Sunburn

Gejala sunburn atau kulit terbakar dapat berbeda-beda pada setiap orang. Tingkat keparahannya bisa ringan hingga parah. Biasanya tanda dan gejala muncul selama beberapa jam setelah terpapar. [1, 2, 3, 4]

Kasus sunburn ringan biasanya hanya menyebabkan sedikit kemerahan dan nyeri di area kulit yang terpapar. [1]

Pada kasus sunburn yang parah, bisa menyebabkan kulit Anda melepuh. Kulit Anda akan terasa sangat nyeri dan Anda perlu dirawat di rumah sakit jika hal ini terjadi. [1]

Dalam kasus sunburn yang jauh lebih parah, gejalanya meliputi: [1]

  • Demam.
  • Panas dingin.
  • Mual dan muntah.
  • Rasa lelah atau lemas.

Pada kasus sunburn yang ekstrim, gejala syok dapat terjadi, misalnya: [1]

Sunburn dapat terjadi selama kurang dari 15 menit, namun kerusakannya seringkali tidak segera terlihat. Kulit bisa menjadi merah dalam waktu 30 menit setelah terpapar, tetapi lebih sering terjadi dalam waktu 2-6 jam. Nyeri biasanya paling ekstrem 6-48 jam setelah terpapar. Sunburn terus berkembang selama 24-72 jam dan kadang diikuti dengan kulit yang mengelupas dalam waktu 3-8 hari. Dalam beberapa kasus, kulit mengelupas dan gatal-gatal bisa berlanjut hingga selama beberapa minggu. [1]

Tinjauan
Gejala sunburn dapat berupa nyeri, kemerahan dan lain-lain tergantung tingkat keparahannya.

Penyebab Sunburn

Sunburn terjadi disebabkan oleh paparan sinar ultraviolet matahari (UV) yang berlebihan. Tidak hanya sinar matahari, Anda juga bisa terpapar sinar UV melalui lampu dan tanning bed. [2]

Pada kulit terdapat pigmen melanin, pigmen inilah yang memberikan warna pada kulit Anda. Ketika kulit Anda terpapar sinar UV, tubuh akan memproduksi melanin lebih cepat, sehingga membuat kulit cokelat. Paparan sinar UV yang terlalu berlebihan akan menyebabkan kulit terbakar atau sunburn. [2]

Anda bisa terbakar sinar matahari meski cuaca sedang dingin atau berawan. Salju, pasir, air, dan permukaan lain dapat memantulkan sinar UV yang juga menyebabkan sunburn. [2]

Apa Saja Faktor-faktor yang Dapat Meningkatkan Risiko Seseorang Terkena Sunburn?

Faktor-faktor risiko Anda mengalami sunburn dapat meliputi: [2]

  • Memiliki kulit cerah.
  • Tinggal atau berlibur di tempat yang cerah, hangat, atau di ketinggian.
  • Bekerja di luar ruangan.
  • Berenang atau membasahi kulit Anda dengan air, karena kulit basah cenderung lebih terbakar daripada kulit kering.
  • Sering membiarkan kulit terpapar atau tidak melindungi kulit dari sinar UV.
  • Mengonsumsi obat yang memicu kulit lebih mudah terbakar (obat fotosensitisasi).

Kapan Anda Harus Mengunjungi Dokter Anda?

Bagi Anda yang mengalami sunburn ringan, biasanya tidak perlu mengunjungi dokter. Anda perlu ke dokter apabila tanda dan gejala sunburn yang Anda miliki parah. Tanda dan gejala tersebut diantaranya: [2]

  • Lecet di wajah, tangan, atau alat kelamin.
  • Pembengkakan parah.
  • Menunjukkan tanda-tanda infeksi, seperti nyeri, nanah, atau garis merah yang menjauhi lepuh terbuka.
  • Kulit terbakar yang tidak membaik dalam beberapa hari.

Anda harus segera mendapatkan pertolongan medis darurat jika sunburn menyebakan demam lebih dari 103 derajat, kebingungan, pingsan dan dehidrasi. [2]

Komplikasi Sunburn

1. Penuaan Dini pada Kulit

Paparan sinar matahari yang intens bisa mempercepat proses penuaan kulit, sehingga kulit Anda akan terlihat lebih tua dari sebelumnya. [2]

Tanda-tanda penuaan dini pada kulit, yaitu: [2]

  • Berkurangnya kekuatan dan elastisitas kulit.
  • Kerutan pada kulit.
  • Kulit kering dan kasar.
  • Adanya bintik-bintik gelap atau berubah warna (makula) di wajah, punggung tangan, lengan, dan dada.

2. Lesi Kulit Prakanker

Komplikasi ini ditandai dengan munculnya bercak kasar dan bersisik pada kulit yang terpapar. Bercak ini dapat berpotensi menjadi kanker kulit. [2]

3. Kanker Kulit

Paparan sinar matahari yang berlebihan dapat mengubah DNA sel kulit Anda, sehingga menyebabkan penuaan dini pada kulit. Seiring waktu, kerusakan DNA ini dapat menyebabkan kanker kulit, termasuk melanoma. [2, 3]

Kanker kulit berkembang terutama di area tubuh yang paling sering terpapar sinar matahari, termasuk kulit kepala, wajah, bibir, telinga, leher, dada, lengan, tangan, kaki, dan punggung. Kanker kulit dapat ditandai dengan munculnya  benjolan atau luka yang mudah berdarah, mengeras, sembuh dan kemudian terbuka kembali. [2]

4. Kerusakan mata

Paparan sinar UV yang berlebihan bisa merusak retina, lensa atau kornea. Kerusakan pada lensa mata dapat berkembang menjadi katarak (pengaburan pada lensa). Mata yang terpapar akan terasa nyeri dan seperti berpasir. Kulit terbakar pada kornea sering disebut juga dengan kebutaan salju. [2]

Tinjauan
Komplikasi dari sunburn dapat berupa penuaan dini pada kulit, kanker kulit, lesi kulit dan  kerusakan mata.

Diagnosis Sunburn

Untuk mendiagnosis sunburn, pertama-tama dokter akan mengajukan pertanyaan tentang gejala Anda dan riwayat kesehatan. Selanjutnya dokter akan melakukan pemeriksaan fisik. [2]

Jika Anda mengalami sunburn atau reaksi kulit setelah sedikit terpapar sinar matahari, kemungkinan dokter akan merekomendasikan Anda tes di mana area kecil kulit Anda diberikan paparan sinar UVA dan UVB dalam jumlah terukur. Jika kulit Anda bereaksi terhadap sinar UV, berarti kulit Anda sensitif terhadap sinar matahari. [2]

Pengobatan Sunburn

Kebanyakan sunburn dapat sembuh dengan sendirinya dalam beberapa minggu. Namun, hal ini tergantung pada tingkat keparahan dan lokasi yang terkena. Konsultasilah dengan penyedia layanan kesehatan Anda untuk informasi lebih lanjut. [4]

Penting bagi Anda untuk segera melakukan perawatan karena sunburn dapat berisiko menyebabkan kondisi yang lebih serius, misalnya kerusakan kulit permanen dan meningkatkan risiko kanker kulit. [1]

Pada dasarnya perawatan tidak menyembuhkan kulit Anda dari sunburn, tetapi dapat mengurangi rasa sakit, bengkak, dan rasa tidak nyaman. Jika pengobatan di rumah tidak juga memperbaiki gejala Anda atau jika Anda menderita sunburn yang sangat parah, maka dokter Anda dapat merekomendasikan perawatan tambahan atau merujuk Anda ke rumah sakit. [2]

  • Minum obat pereda nyeri. Rasa sakit akibat sunburn dapat membuat Anda tidak nyaman. Untuk mengatasinya, Anda bisa menggunakan obat pereda nyeri yang dijual bebas seperti ibuprofen atau naproxen sodium sesegera mungkin setelah terpapar sinar matahari. Sebagian obat pereda nyeri tersedia sebagai salep yang dioleskan ke kulit Anda.
  • Dinginkan kulit. Tempelkan handuk bersih yang dibasahi air dingin ke kulit yang terpapar. Atau mandilah dengan air dingin dan soda kue tambahan sekitar 2 ons (60 gram) per bak. 
  • Oleskan pelembab, lotion atau gel. Gunakan lotion atau gel lidah buaya untuk melembabkan kulit Anda.
  • Minumlah air. Air bisa mencegah Anda dari dehidrasi akibat sunburn.
  • Jangan pecahkan lepuh. Jika lepuh pecah, bersihkan dengan perlahan menggunakan sabun dan air. Kemudian oleskan salep antibiotik ke luka dan tutupi dengan perban antilengket.
  • Rawat kulit yang mengelupas dengan lembut. Dalam beberapa hari, kulit yang terpapar dapat mengelupas. Rawatlah kulit yang mengelupas dengan melembapkannya secara teratur.
  • Minum obat Antihistamin. Obat Antihistamin oral seperti diphenhydramine dapat membantu meredakan gatal saat kulit mulai mengelupas.
  • Oleskan krim kortikosteroid. Krim kortikosteroid yang dijual bebas bisa digunakan untuk mengatasi sunburn ringan hingga sedang.
  • Jauhi sinar matahari. Anda harus menghindari sinar matahari sampai kulit Anda sembuh dan melindunginya dari paparan sinar matahari lebih lanjut. 
  • Hindari penggunaan obat benzocaine. Obat ini bisa mengiritasi kulit atau menyebabkan reaksi alergi. Benzocaine dapat berpotensi mengancam jiwa karena bisa menurunkan kadar oksigen dalam darah.
Tinjauan
Pengobatan dapat mengurangi rasa sakit, bengkak, dan rasa tidak nyaman akibat paparan sinar matahari.  

Cara Mencegah Sunburn

Berikut ini adalah cara untuk mencegah sunburn: [2]

  • Hindari paparan sinar matahari yang berlebihan antara jam 10 pagi dan 4 sore.
  • Hindari sun tanning dan tanning bed.
  • Gunakan topi bertepi lebar dan pakaian yang menutupi lengan dan kaki saat berada di luar.
  • Gunakan tabir surya secara teratur.
  • Lindungi mata dengan kacamata hitam.
  • Waspadai obat yang sensitif terhadap sinar matahari, seperti antibiotik, retinoid, dan ibuprofen.
fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment