Daftar isi
Lobak hijau merupakan salah dari jenis lobak yang masih termasuk kedalam keluarga Brassicaceae dan memiliki nama latin Rhapanus sativus var caudatus. Lobak hijau juga memiliki beberapa nama yang berbeda di tiap tempatnya.
Salah satu nama lain dari lobak hijau adalah lobak china. Selain itu, lobak hijau ini memiliki nama lain lagi, yaitu qinglau radish. Lobak hijau ini berasal dari negeri Tiongkok yang kemudian menyebar ke seluruh belahan dunia.
Lobak hijau banyak digunakan dalam berbagai masakan, terutama sebagai sup atau campuran masakan lainnya [1,2].
Lobak hijau memiliki beberapa karakteristik yang dapat membedakan antara lobak hijau dengan jenis lobak yang lainnya. Salah satu yang paling membedakan antara lobak hijau dengan jenis lobak yang lainnya adalah bagian warnanya.
Warna lobak hijau pada bagian atasnya berwarna hijau tua, namun bagian bawah dekat akar berwarna putih. Lobak hijau dapat tumbuh setinggi 15-30 cm dengan ukuran diameter mencapai 4 cm.
Untuk rasa, lobak hijau lebih memiliki rasa manis dan sedikit rasa pedas ketika sudah menjadi makanan. Selain itu, pada bagian dalam atau daging lobak, lobak hijau memiliki warna hijau sedikit gelap [1,2].
Berikut ini kandungan gizi yang terdapat pada 100 g lobak hijau mentah:
IDNmedis.com Info Gizi (Per 100 Gram) Lobak hijau, mentah | |||
---|---|---|---|
Kalori: | 32 | Kalori Dari Lemak: | 2.5 |
%Kebutuhan Harian | |||
Total Lemak | 0.3 g | 0.46 % | |
Lemak Jenuh | 0.1 g | 0.35 % | |
Lemak Trans | 0 | 0 % | |
Kolesterol | 0 mg | 0 % | |
Sodium | 40 mg | 1.67 % | |
Total Karbohidrat | 7.1 g | 2.38 % | |
Serat | 3.2 g | 12.8 % | |
Gula | 0.8 g | ||
Protein | 1.5 g | 3 % | |
Vitamin A | 231.73 % | Vitamin c | 100.01 % |
Kalsium | 19 % | Zat besi | 6.11 % |
Src : Lobak hijau, mentah *Kebutuhan harian berdasarkan diet 2,000 kalori. Kebutuhan anda bisa lebih besar/kecil. |
Top 10 Gizi | |||
---|---|---|---|
Penyajian 100gr | %Kebutuhan Harian | ||
Vitamin K | 251 mcg | 314 % | |
Vitamin A | 11590 IU | 232 % | |
Vitamin C | 60 mg | 100 % | |
Folat | 194 mcg | 49 % | |
Mangan | 0.5 mg | 23 % | |
Kalsium | 190 mg | 19 % | |
Tembaga | 0.4 mg | 18 % | |
Vitamin E (Alpha Tokoferol) | 2.9 mg | 14 % | |
Vitamin B6 | 0.3 mg | 13 % | |
Serat makanan | 3.2 g | 13 % | |
Src : Lobak hijau, mentah |
Menurut tabel yang ada diatas, lobak hijau kaya akan vitamin dan juga mineral seperti mangan yang berfungsi sebagai penurun kadar gula darah di dalam tubuh karena memiliki peranan dalam proses regulasi gula darah.
Lobak hijau memiliki beberapa kandungan senyawa yang tidak dimiliki oleh lobak jenis lainnya. Hal ini dikarenakan terdapat beberap karakteristik yang membedakannya.
Salah satu kandungan senyawa yang cukup banyak pada lobak hijau yaitu flavonoid. Flavonoid terdapat pada lobak hijau dikarenakan lobak hijau memiliki warna kulit hijau gelap yang artinya banyak mengandung senyawa tersebut.
Senyawa flavonoid memiliki manfaat yang baik untuk kesehatan tubuh, salah satunya adalah dapat mencegah timbulnya penyakit kanker di dalam tubuh sekaligus dapat mencegah perkembangan sel kanker agar tidak menyebar ke seluruh tubuh [1,5].
Lobak hijau memiliki kandungan senyawa yang sangat banyak di dalamnya yang memiliki peranan yang berbeda-beda
Lobak hijau memiliki kandungan senyawa dan gizi yang cukup banyak di dalamnya, dimana berkat kandungan gizi dan senyawa ini lobak hijau dapat memberikan manfaat yang baik untuk kesehatan tubuh,
Berikut ini beberapa manfaat kesehatan yang baik untuk tubuh:
Lobak hijau memiliki kandungan vitamin A yang sangat tinggi di dalamnya, yang mana kandungan vitamin A pada lobak hijau mecapai 2x kebutuhan tubuh setiap harinya. Kandungan vitamin A yang besar ini dapat memberikan manfaat yang sangat besar pada tubuh, terutama bagi organ mata.
Hal ini dikarenakan vitamin A dapat berguna sebagai pelindung mata dari sinar matahari yang dapat menyebabkan kerusakan pada organ mata. Vitamin A dapat memproduksi zat rhodopsin yang mana dapat menangkap cahaya matahari pada mata dan tidak menyebabkan kerusakan.
Selain itu, vitamin juga dapat berperan dalam mengubah cahaya matahari tersebut menjadi impuls listrik yang akan di salurkan ke otak melalui jaringan saraf pada tubuh untuk diterjemahkan [1,2,7].
Vitamin A merupakan senyawa yang sangat dibutuhkan oleh tubuh terutama organ mata untuk menunjang kinerjanya
Lobak hijau juga baik dikonsumsi untuk menjaga dan membantu perkembangan serta kesehatan tulang. Hal ini dikarenakan terdapat beberapa senyawa dan vitamin penting yang ada di dalam lobak hijau, seperti kalsium, vitamin K, seng dan magnesium.
Keempat senyawa dan vitamin ini memiliki peranan yang berbeda-beda dalam menunjang kesehatan tulang. Salah satu contohnya adalah seng yang dapat merangsang tubuh untuk lebih banyak menyerap kandungan kalsium yang ada di dalam makanan.
Selain itu, vitamin K yang merupakan senyawa penuntun kalsium untuk menuju ke tulang serta tidak mengendap pada pembuluh darah yang dapat mengakibatkan penyumbatan [8].
Lobak hijau diketahui dapat meningkatkan sistem pertahanan atau imunitas di dalam tubuh. Hal ini dikarenakan terdapat kandungan vitamin C yang ada di dalamnya.
Lobak hijau diketahui memiliki kandungan vitamin C yang cukup tinggi, dimana vitamin C ini berguna untuk menambah produksi sel darah putih yang merupakan salah satu komponen utama dalam produksi sel darah putih.
Selain itu vitamin C juga sangat berguna dalam meningkatkan kepekaan sistem imunitas tubuh dalam merespon patogen asing yang dapat membahayakan tubuh [9].
Lobak hijau diketahui memiliki kandungan folat yang cukup banyak di dalamnya. Hal ini memperkuat bahwa lobak hijau sangat baik dikonsumsi oleh ibu yang sedang mengandung atau hamil.
Ibu hamil diketahui membutuhkan kandungan folat yang cukup banyak terutama diawal-awal kehamilan atau trisemester pertama. Hal ini dikarenakan janin pada trisemester pertama sedang berkembang untuk membangun jaringan saraf pada tubuh, terutama pada otak.
Kekurangan folat dapat menghambat perkembangan jaringan saraf di pada janin yang berakibat pada cacat lahir pada bayi seperti anensefali atau spina bifida. [10].
Anesefali dan spina bifida merupakan sebutan bagi penyakit lahir cacat pada otak dimana bayi lahir dengan kekurangan beberapa bagian otak di dalamnya
Lobak hijau diketahui kaya akan kandungan antioksidan di dalamnya. Beberapa senyawa antioksidan tersebut adalah vitamin A, vitamin C, selenium, beta karoten dan senyawa flavonoid yang ada di dalamnya.
Senyawa-senyawa tersebut memiliki peranan-peranan yang berbeda untuk menunjang kesehatan tubuh. Salah satu contohnya adalah senyawa beta karoten yang dapat melindungi organ mata dari efek radikal bebas cahaya matahari.
Efek radikal bebas tersebut dapat menyebabkan organ mata terkena penyakit degenerasi makula yang menyebabkan rabun atau katarak pada mata [1,2]
Lobak hijau mendapatkan banyak khasiat bagi tubuh yang berasal dari kandungan senyawa dan gizi yang terdapat di dalamnya
Walaupun lobak hijau memiliki banyak manfaat dan khasiat, namun tidak menutup kemungkinan jika lobak hijau dapat menimbulkan efek samping yang buruk bagi kesehatan.
Berikut ini beberapa efek samping yang ditimbulkan lobak hijau pada kesehatan:
Keluarga tumbuhan brassica memiliki ciri-ciri yaitu mempunyai senyawa isotiosinat dan tiosinat termasuk lobak hijau. Kedua senyawa ini merupakan senyawa yang dapat menahan transportasi tiroid iodida dalam waktu yang cukup lama sehingga dapat menimbulkan pengurangan penyimpanan yodium di dalam tubuh yang berakibat timbulnya penyakit gondok.
Hal inilah yang menyebabkan keluarga tumbuhan brassica disebut sebagai bahan makanan goitrogenik, yaitu bahan makanan yang dapat menyebabkan pengurangan penyimpanan yodium pada tubuh [11].
Lobak hijau juga dapat mengakibatkan gangguan pada saluran pencernaan yang disebabkan oleh senyawa yang bernama asam fitat dan juga tanin di dalamnya. Kedua senyawa tersebut dapat mengikat senyawa lain dan kemudian membentuk senyawa padat yang susah dicerna oleh tubuh.
Akibatnya, senyawa padat tersebut akan dicerna oleh bakteri di dalam usus yang kemudian menghasilkan gas yang dapat menimbulkan perut kebas atau kembung akibat terlalu banyak gas di dalam perut [1].
Mengonsumsi lobak hijau untuk kesehatan namun terlalu banyak atau berlebihan malah akan menimbulkan efek samping yang dapat mengganggu kesehatan tubuh
Lobak hijau diketahui memiliki risiko dengan pestisida yaitu risiko sistemik, dimana risiko pestisida ini merupakan yang berbahaya bagi tubuh dikarenakan residu pestisida terdapat di dalam sayuran itu sendiri.
Hal ini dikarenakan, lobak hijau termasuk sayuran umbi yang terletak pada akar, dimana akar dapat menyerap residu pestisida dan mengendapkannya lebih banyak pada bagian umbi.
Kemudian, apabila residu pestisida dikonsumsi secara terus menerus oleh tubuh, hal ini dapat mengakibatkan efek samping yang sangat buruk bagi tubuh, yaitu munculnya penyakit kronis seperti kanker, tumor dan gangguan kesehatan lainnya.
Untuk meminimalisir tersebut, lobak hijau akan lebih baik jika diolah sampai benar-benar matang karena dapat menetralisir kandungan residu pestisida di dalamnya [3,4].
Setiap sayuran selalu memiliki risiko pestisida yang terdapat dibagian luar ataupun dalam, namun risiko pestisida ini dapat diminimalisir dengan membersihkan dan mengolahnya dengan baik
Terdapat beberapa cara dalam menyimpan lobak hijau dengan benar agar tidak mudah membusuk selama disimpan. Berikut ini beberapa tips dalam menyimpan lobak hijau agar awet dan tahan lama:
Metode penyimpanan diatas disebut sebagai metode blanshing, dimana metode blanshing ini sering kali dipakai untuk menyimpan sayuran untuk waktu yang cukup lama [12].
Lobak hijau dapat diolah menjadi berbagai macam masakan, baik sebagai bahan dasar ataupun bahan pelengkap yang dapat membuat makanan menjadi sehat dan nikmat.
Berikut ini beberapa tips dalam mengonsumsi lobak hijau:
Dijadikan Salad
Lobak hijau sangat cocok untuk dijadika sebagai salah satu sayuran untuk membuat salad dikarenakan memiliki rasa manis dan segar ketika dimakan, berikut ini langkah-langkahnya:
Acar Lobak Hijau
Lobak hijau dapat diolah menjadi berbagai macam masakan yang sehat dan juga nikmat tergantung bagaimana cara mengolahnya
1. Soonja Oh, Kyung Hwan Moon, Eun Young Song, In-Chang Son, and Seok Chan Koh. Photosynthesis of Chinese Cabbage and Radish in Response to Rising Leaf Temperature during Spring. 56(2):159-166. Horticulture, Environment and Biotechnology; 2015.
2. Saleem Ali Banihani. Radish (Raphanus sativus) and Diabetes. 9. Nutrients; 2017.
3. Sitesh. C. Biswas. ‘Radish’- a versatile vegetable crop improves the rural economy of Bangladesh, a case study. 6(2):15-18. Plant Environment Development; 2017.
4. Lanfang H. Levine, Patricia A. Bisbee, Jeffrey T. Richards, Michele N. Birmele. Quality characteristics of the radish grown under reduced atmospheric pressure. 41, 754–762. Advances in Space Research; 2018.
5. Rosa Martha Pérez Gutiérrez and Rosalinda Lule Perez. Raphanus sativus (Radish): Their Chemistry and Biology. 4, 811–837. The Scientific World Journal; 2004.
6. Amar K Chandra, Sanjukta Mukhopadhyay, Dishari Ghosh & Smritiratan Tripathy. Effect of radish (Raphanus sativus Linn.) on thyroid status under conditions of varying iodine intake in rats. Vol. 44, pp. 653-661. Indian Journal of Experimental Biology; 2006.
7. Mohd Fairulnizal Md Noh, Rathi Devi Nair Gunasegavan, Suraiami Mustar. Vitamin A in Health and Disease. 84460. Intech Open; 2019.
8. James J DiNicolantonio, Jaikrit Bhutani, James H O’Keefe. The health benefits of vitamin K. 2. Open Hearth; 2015.
9. Giuseppe Grosso, Roberto Bei, Stefano Marventano. Effects of vitamin C on health: A review of evidence. 18(3):1017-29. Frontiers in Bioscience; 2013.
10. Shalini S Pavarya,, K. Pavitra. Folate: its health benefit. vol.3 no.24. Agro Food Industry Hi Tech; 2011.
11. Abera Bekele & Takele Menna Adilo. Prevalence of goiter and its associated factors among primary school children in Chole District, Arsi Zone, Ethiopia: a cross sectional studies. BMC Nutrition; 2019.
12. Hong-Wei Xiao, ZhongliPan, Li-Zhen Deng, Hamed M. El-Mashad. Recent developments and trends in thermal blanching-a comprehensive review. College of Engineering, China Agricultural University; 2017.