Keringat kita sebenarnya, secara alami, tidak berbau. Bau badan timbul karena bakteri yang terdapat pada kulit mengurai molekul protein yang ada dalam keringat sehingga terjadilah bau akibat proses tersebut. [4]
Jika bau badan hanya disebabkan oleh bakteri, ia bisa dengan mudah diatasi dengan menjaga kebersihan tubuh atau menggunakan deodoran. Tetapi, jika bau badan terus ada bahkan setelah mandi, bisa jadi ini karena makanan yang dikonsumsi.
Berikut adalah jenis makanan yang sebaiknya dikurangi atau dihindari konsumsinya karena bisa menyebabkan bau badan:
Daftar isi
Brokoli, bunga kol, kubis dan kale adalah beberapa jenis sayuran cruciferous yang paling banyak dikonsumsi. Sayur-sayuran ini mengandung serat tinggi, yang tidak dicerna oleh tubuh.
Ketika serat bergerak ke usus, ia akan berinteraksi dengan bakteri untuk menghasilkan gas yang keluar sebagai kentut. Hal ini berlaku untuk semua makanan yang kaya akan serat. Perbedaannya dengan sayuran cruciferous adalah mereka juga mengandung kadar sulfur tinggi dan zat ini akan terurai menjadi hydrogen sulfide yang baunya serupa telur busuk. [1, 3]
Aroma tidak sedap ini bisa keluar dari tubuh bersama keringat, nafas atau kentut. [2]
Tapi, hal ini tidak seharusnya menjadi alasan untuk tidak mengonsumsi sayuran cruciferous karena manfaatnya jauh lebih banyak. Untuk menghindari bau tidak sedap, konsumsi dalam jumlah kecil namun rutin. [1]
Cara lain adalah dengan selang-seling mengonsumsi sayuran cruciferous dan buah serta sayur yang tidak mengandung banyak sulfur seperti labu, terong, jeruk, dan peach.
Ada dua cara orang bisa tahu kita sering makan bawang putih, bawang bombay, jintan dan kare, yaitu melalui nafas dan keringat. [1, 2]
Saat tubuh mengurai bawang putih, bawang bombay dan rempah-rempah serta bumbu beraroma kuat semacam kare dan jintan, maka komponen serupa sulfur akan dihasilkan oleh proses ini. [1, 4]
Komponen tersebut akan sangat jelas tercium dari nafas. Selain itu, ia juga bisa bereaksi bersama keringat yang keluar dari tubuh kemudian menyebabkan bau badan.
Bau badan yang muncul setelah mengonsumsi seafood biasanya berkaitan dengan gangguan metabolisme. Orang yang mengalami trimethylaminuria akan mengalami bau badan yang amis setelah mengonsumsi seafood karena tubuhnya tidak bisa mengurai zat kimia trimethylamine yang secara alami terdapat dalam seafood. [1, 2, 3]
Trimethylamine yang menumpuk dalam tubuh ini akan dibuang melalui urin, nafas, keringat, dan air mani. [3]
Bau amis dari badan ini biasanya muncul beberapa jam setelah makan seafood.
Trimethylaminuria bukanlah suatu kelainan yang umum terjadi, dan diagnosanya dilakukan melalui tes urin. Orang dengan kondisi ini mungkin harus menghindari konsumsi seafood dan makanan lain yang mengandung sejumlah trimethylamine, seperti telur, hati, dan susu dari sapi yang mengonsumsi gandum. [1, 3]
Ada beberapa bukti yang menyebutkan bahwa orang yang mengonsumsi alkohol dalam jumlah besar memiliki lebih sedikit bakteri baik di dalam mulut mereka dibandingkan orang yang tidak minum alkohol. Bakteri ini bisa menyebabkan bau mulut serta penyakit gusi, plak dan kerusakan gigi.
Metabolisme dalam tubuh manusia mengubah alkohol menjadi acetate, yang memiliki aroma manis. Semakin banyak alkohol yang dikonsumsi, semakin banyak acetate yang dihasilkan oleh tubuh. Kondisi ini bisa menyebabkan bau badan ketika acetate dikeluarkan melalui keringat. [1, 2, 3]
Sepotong steak bisa menjadi penyebab keringat berbau, demikian menurut sebuah jurnal. Untuk penelitian tersebut, para peneliti meminta sekelompok pria untuk mengonsumsi daging merah sebanyak dua kali sehari selama dua minggu sementara kelompok lainnya tidak mengonsumsi daging merah samasekali dalam jangka waktu yang sama. [2, 3]
Dalam 24 jam terakhir dari masa penelitian tersebut, para pria tadi diminta untuk memakai pad di bagian ketiak untuk menampung keringat yang keluar. Kemudian para peneliti meminta 30 orang wanita untuk mengendus dan membuat skala bagi masing-masing pad berdasarkan intensitas, daya tarik seksual, serta maskulinitas.
Hasilnya, pria yang tidak makan daging memiliki aroma tubuh yang lebih menyenangkan dan menarik.
Namun penelitian tersebut tidak sepenuhnya membuktikan bahwa daging merah secara langsung menyebabkan bau badan, terutama karena studi tersebut hanya melibatkan 17 orang pria. Tetapi bukti yang ada memang menunjukkan adanya kaitan antara bau badan dan konsumsi daging merah dalam jumlah banyak.
Para peneliti mengeluarkan teori bahwa lemak yang terdapat dalam daging merah bisa mengganggu keseimbangan kimiawi pada kelenjar keringat yang terdapat pada ketiak.
Ketika bakteri yang terdapat pada kulit mengonsumsi asam lemak yang keluar bersama keringat, aroma tidak sedap akan muncul dan menyebabkan bau badan. [2, 3]
1. Dena Champion, RD. 5 foods and drinks that affect body odor. The Ohio State University Wexner Medical Center; 2019.
2. Christine Lee, MD. How 7 Different Foods Affect Your Body Odor. Cleveland Clinic Health Essentials; 2018.
3. Nina Bahadur, Lily Talakoub, M.D. 8 Foods That Could Make Your Body Odor Worse; Experts explain how your diet might contribute to your stench. Men's Health; 2018.
4. Adam Felman, Megan Soliman, MD. What to know about body odor. Medical News Today; 2021.