Aktivitas bermain merupakan hal yang penting di masa kanak-kanak. Selain menghadirkan kesenangan kepada mereka, bermain diketahui memberikan kontribusi baik bagi peningkatan kondisi fisik, kognitif, emosional, serta sosial anak-anak. Kegiatan bermain juga memengaruhi perkembangan lainnya, seperti bahasa, percakapan, serta kemampuan memecahkan masalah. [1, 2, 3]
Dengan bermain, anak-anak memeroleh pengalaman yang mengajarkan kemampuan berpikir kreatif, menyelesaikan masalah, bekerja sama, serta memahami lebih dalam tentang dirinya sendiri dan dunia di sekitarnya. Hal tersebut nantinya dapat membantu anak mengembangkan kemampuan baru yang akan meningkatkan kepercayaan diri serta ketahanan mereka dalam menghadapi tantangan hidup. [3, 4]
Sejumlah manfaat yang sudah disebutkan di atas tentunya bisa diperoleh apabila anak-anak bermain secara aktif. Bermain aktif di sini maksudnya permainan berbentuk aktivitas fisik yang aktif dan tidak terstruktur. Aktivitas ini seringnya dilakukan di luar ruangan, contohnya seperti: kejar-kejaran, petak umpet, lompat tali, dll. Bermain aktif di luar ruangan diketahui mendukung kemampuan sosial, perkembangan motorik, dan aktivitas fisik anak. [1, 5]
Di zaman modern yang serba teknologi ini, bermain di luar ruangan tampaknya semakin jarang dilakukan anak. Sebagian dari mereka lebih tertarik untuk berlama-lama menatap gawai dan ponsel pintar yang diketahui menyediakan banyak hiburan dan permainan di dalamnya. Padahal kegiatan konvensional seperti bermain di luar bersama teman-teman memberikan lebih banyak manfaat terhadap tumbuh-kembang anak-anak.
Tubuh kita membutuhkan sinar matahari. Paparan sinar matahari diyakini mampu meningkatkan kekebalan tubuh serta memberikan dampak baik bagi kesehatan tulang. Ia dapat menjaga kadar kalsium dalam tubuh, mengurangi inflamasi, dan membantu penyembuhan luka. [6, 7, 8]
Tidak hanya kesehatan fisik saja, sinar matahari juga bermanfaat bagi kesehatan psikis. Sinar matahari mendukung peningkatan serotonin dalam otak yang berefek pada muncunya perasaan positif, tenang, berenergi, dan fokus. Ia dapat membantu proses relaksasi serta mengurangi gejala depresi. [6, 7]
Walau begitu, perlu diingat bahwa paparan sinar matahari berlebihan tidak baik bagi tubuh. Itu karena hal ini dapat menyebabkan kulit terbakar atau penyakit kulit berbahaya seperti kanker kulit. Hindari terkena paparan sinar matahari di siang hari, apalagi ketika sinarnya sangat menyengat. Sebaiknya pakaikan tabir surya kepada anak-anak ketika mereka ingin bermain di luar untuk melindungi kulit mereka. [7, 8]
Bermain di luar rumah mendorong anak untuk mengembangkan ketangkasan, imajinasi, serta kemampuan kognitif dan emosional mereka. Dengan bermain bersama anak-anak lainnya, mereka belajar caranya bekerja kelompok, bergantian, bernegosiasi, berbagi, menyelesaikan masalah, membela diri, serta tingkah laku positif lainnya. [3, 9]
Bila permainan digerakkan sendiri oleh anak-anak tanpa campur tangan orang tua, hal ini akan melatih kemampuan mereka dalam membuat keputusan. Anak pun jadi leluasa untuk bergerak dengan kecepatan mereka sendiri, menyesaikan masalah dengan cara mereka sendiri, dan merasa bebas dalam menemukan minat dan bakat mereka. [3]
Bermain di luar ruangan mampu meningkatkan kemampuan panca indera anak-anak. Melalui beberapa penelitian, diketahui bahwa anak-anak yang kerap bermain di luar rumah memiliki penglihatan yang lebih baik dibandingkan anak-anak yang selalu menghabiskan waktu di dalam rumah. [9]
Balita mempelajari hal-hal baru melalui panca indera mereka. Bermain di luar dapat merangsang panca indera mereka ketika menemukan hal-hal baru seperti melihat awan, mencium wangi bunga, mendengar burung berkicau, atau memegang dedaunan hijau. Semua itu bila dipikirkan, lebih baik dibandingkan hanya menonton tv atau memainkan hp. [9]
Anak yang bermain di luar rumah umumnya cenderung ingin tahu, membuat keputusan sendiri, dan suka berlama-lama dalam suatu kegiatan. Sedangkan anak-anak yang suka di rumah saja tanpa melakukann aktvitas yang memerlukan keputusan dan tindak lanjut menunjukan inisiatif dan partisipasi yang kurang pada aktivitas-aktivitas baru. [9]
Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa aktivitas di luar rumah, apalagi di lingkungan yang hijau, dapat mengurangi gejala ADHD dan memiliki efek samping yang lebih positif dibandingkan bermain di tempat-tempat yang lain. [10]
Bermain di luar rumah, apalagi bersama anak-anak tetangga, diketahui memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan sosial seorang anak [11]. Anak perlu belajar cara bersosialisasi. Kemampuan bersosialisasi adalah kemampuan yang diperlukan untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain [14]. Langkah yang paling praktis adalah mempraktekkannya. [8]
Dengan bermain bersama anak-anak lain di luar rumah, mereka dapat memeroleh pengetahuan tentang bagaimana caranya mencari teman, bagaimana bekerja sama di dalam tim, dan bagaimana memperlakukan orang lain dengan tepat. Kemampuan sosial yang terlatih sejak dini akan memudahkan sang anak untuk menghadapi tantangan sosial di lingkungan sekolah [8, 12]
Kegiatan bermain membuat fisik anak menjadi aktif dan sehat. Studi menunjukkan bahwa bermain aktif di luar ruangan merupakan cara yang bagus untuk meningkatkan aktivitas fisik pada anak sekaligus strategi yang penting untuk menghindari obesitas [13]. Contoh aktivitas di luar ruangan misalnya: berlari, melompat, melembar bola, menangkap bola, mengangkat benda, mendorong benda, bersepeda, dan sebagainya. [9]
Semua itu adalah kegiatan yang membutuhkan kemampuan motorik. Kemampuan ini akan meningkat seiring latihan. Anak yang bermain di luar rumah akan memeroleh kemampuan fisik. Bermain di bawah sinar matahari pagi juga diyakini baik bagi kesehatan. Manfaatnya termasuk menguatkan tulang dan mencegah penyakit kronis. [8, 9]
1. Houser NE, Roach L, Stone MR, Turner J, Kirk SFL. Let the Children Play: Scoping Review on the Implementation and Use of Loose Parts for Promoting Physical Activity Participation. AIMS Public Health; 2016.
2. Maxwell LE, Mitchell MR, Evans GW. Effects of play equipment and loose parts on preschool children's outdoor play behavior: An observational study and design intervention. Child Youth Environ; 2008.
3. Ginsburg KR. The importance of play in promoting healthy child development and maintaining strong parent-child bonds. Pediatrics; 2007.
4. Bento G, Dias G. The importance of outdoor play for young children's healthy development. Porto Biomed J; 2017.
5. Anonim. The 2015 ParticipACTION Report Card on Physical Activity for Children and Youth. ParticipACTION; 2015.
6. Cynthia Cobb & Danielle Dresden. What to know about the health benefits of sunlight. medical news Today; 2020.
7. Sabrina Felson, MD. Sunlight and Your Health. WebMD; 2020.
8. Claire McCarthy, MD. 6 reasons children need to play outside. Harvard Health Publishing; 2020.
9. Danae Lund PhD, LP. Top 5 benefits of children playing outside. Sanford Health; 2018.
10. Kuo FE, Taylor AF. A potential natural treatment for attention-deficit/hyperactivity disorder: evidence from a national study. Am J Public Health; 2004.
11. Loebach J, Sanches M, Jaffe J, Elton-Marshall T. Paving the Way for Outdoor Play: Examining Socio-Environmental Barriers to Community-Based Outdoor Play. Int J Environ Res Public Health; 2021.
12. Eggum-Wilkens ND, Fabes RA, Castle S, Zhang L, Hanish LD, Martin CL. Playing with Others: Head Start Children's Peer Play and Relations with Kindergarten School Competence. Early Child Res Q; 2014.
13. Burdette HL, Whitaker RC. Resurrecting free play in young children: looking beyond fitness and fatness to attention, affiliation, and affect. Arch Pediatr Adolesc Med; 2005.
14. Anonim. Social Skill. Collins Dictionary; 2022.