Penyakit & Kelainan

7 Manfaat Bulu Ketiak Bagi Tubuh

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Bulu ketiak adalah rambut yang tumbuh secara alami setelah seseorang memasuki masa pubertas antara usia 10-14 tahun [1,2].

Bulu ketiak dianggap cukup mengganggu oleh beberapa orang karena pertumbuhan yang dibiarkan terlalu lebat mampu mengganggu penampilan, khususnya jika mengenakan pakaian tanpa lengan [3].

Selain itu, bulu ketiak lebat juga dapat menjadi salah satu faktor peningkat risiko bau badan karena keringat dan bakteri yang menumpuk di sana [1].

Meski demikian, bulu ketiak rupanya tetap memiliki manfaat bagi tubuh, berikut ini adalah deretan manfaat bulu ketiak yang belum banyak diketahui.

1. Meminimalisir Risiko Iritasi

Risiko iritasi kulit ketiak akan sangat rendah apabila bulu ketiak dibiarkan tumbuh [1,3,4].

Bulu ketiak berguna sebagai pelindung bagi kulit ketiak dari gesekan antara tubuh bagian atas dengan lengan bagian atas dalam [1,3,4].

Ketika beraktivitas, gerakan lengan akan menimbulkan gesekan di bagian ketiak, hal ini berpotensi menimbulkan luka atau iritasi [1,3,4].

Jika memiliki kelebihan berat badan atau mengalami obesitas, iritasi pada lengan dan ketiak tanpa bulu akan lebih mudah terjadi [1,3,4].

2. Sebagai Daya Tarik Seksual

Daya tarik seksual seringkali dikaitkan dengan bagaimana seseorang berpenampilan atau bagaimana bentuk tubuhnya.

Namun lebih dari itu, feromon adalah senyawa kimia yang berpengaruh besar dalam hal dorongan daya tarik seksual [1,3,4,5].

Feromon sendiri adalah jenis protein yang dapat menguap dan bersifat volatil yang berasal dari ketiak, dan feromon sendiri terkandung di dalam keringat [5].

Walaupun feromon pada tubuh manusia lebih tidak disadari akan keberadaannya, feromon tetap memiliki peran besar dalam hal seksua [5].

Hal ini dikarenakan feromon merupakan pemicu estrogen dan testosteron (hormon seks) lepas di dalam tubuh yang tampak dari perilaku dua orang lawan jenis yang sedang tertarik satu sama lain [6].

Sebuah hasil studi tahun 2018 menunjukkan bahwa mencium aroma alami tubuh pasangan membuat stres reda di mana hal ini telah dibuktikan dengan keterlibatan 96 pasangan heteroseksual sebagai partisipan dalam studi [7].

Para peneliti dalam studi ini meminta para partisipan pria untuk mengenakan sebuah kemeja selama 24 jam [7].

Namun selama penggunaan kemeja tersebut, para partisipan pria dilarang menerapkan deodoran atau pewangi tubuh lainnya [7].

Peneliti kemudian menguji para partisipan wanita yang sudah mencium kemeja pasangan mereka [7].

Dari proses penelitian ini, peneliti kemudian mampu menemukan adanya sesuatu yang khas, menarik, dan istimewa dari bau badan alami tubuh manusia [7].

3. Menstabilkan Temperatur Tubuh

Bulu ketiak walau sering dianggap perlu dicukur dan dihilangkan, sebenarnya jika dibiarkan dapat membantu membuat suhu tubuh lebih stabil [1,8].

Ketika terpapar cuaca atau udara panas, bulu-bulu ketiak secara alami akan membantu penguapan keringat lebih cepat dan melindungi ketiak dari panas [1,8].

Bulu-bulu ketiak dengan sendirinya tersusun horisontal pada waktu tubuh menangkap hawa panas atau hangat [1,9].

Sementara paparan udara dingin akan membuat susunan bulu ketiak secara alami menjadi vertikal agar suhu panas tubuh perlu tetap dijaga stabil sehingga tubuh tidak mudah mengalami penurunan suhu secara drastis [1,9].

4. Melindungi dari Zat Beracun

Bulu ketiak bermanfaat sebagai pelindung kulit dari paparan zat-zat berbahaya dan beracun [10].

Menghilangkan bulu ketiak dengan cara mencabutnya adalah salah satu pembuka jalan masuk bagi zat beracun untuk masuk ke dalam tubuh [10].

Hal ini bisa terjadi ketika pori-pori kulit ketiak membesar sehabis bulu ketiak dicabut dan bila zat beracun sampai berhasil masuk ke dalam tubuh, seseorang akan lebih rentan mengalami penyakit tertentu [10].

5. Melindungi dari Bakteri

Selain zat kimia beracun, bakteri juga mudah bersarang di ketiak hingga masuk ke dalam pori-pori kulit yang akhirnya menembus sampai ke dalam tubuh [10].

Pori-pori yang terbuka pada kulit ketiak tanpa bulu pun mudah menjadi jalan masuk bakteri [10].

Oleh sebab itu, adanya bulu ketiak salah satunya bermanfaat sebagai pelindung dari serangan bakteri [10].

Mencabut bulu ketiak demi menghilangkannya termasuk cara yang justru akan memperbesar pori-pori kulit ketiak, dengan begitu bakteri dan kuman lainnya mudah menyerang [10].

6. Mencegah Jerawat di Ketiak

Jerawat tidak hanya bisa timbul di wajah, tapi juga bagian tubuh lainnya, seperti punggung, leher, dada, bahkan ketiak [1].

Kelenjar keringat atau kelenjar minyak yang mengalami radang atau sumbatan menjadi penyebab kemunculan jerawat, tak terkecuali di ketiak [11].

Keberadaan bulu ketiak yang dibiarkan atau setidaknya tidak dicukur sepenuhnya dapat menurunkan risiko kemunculan jerawat di ketiak [1,11].

7. Mencegah Ingrown Hair

Ingrown hair atau disebut dengan rambut tumbuh ke dalam merupakan kondisi umum yang biasanya terjadi saat mencukur rambut, yakni tumbuhnya rambut bukan ke arah luar, melainkan ke dalam kulit [1,12].

Hal ini lebih umum terjadi pada pria yang gemar mencukur kumis hingga jenggot sehingga ingrown hair lebih sering dialami pada area pipi, dagu dan leher [12].

Namun pada wanita maupun pria yang juga terbiasa mencukur bulu ketiak, ingrown hair pun berpotensi untuk timbul [12].

Oleh karena itu, membiarkan bulu ketiak tumbuh akan membantu mengurangi risiko ingrown hair pada kulit ketiak [1].

Mencukur bulu ketiak terkadang diperlukan untuk meningkatkan penampilan, namun pertimbangkan pula berbagai manfaat bulu ketiak bagi kesehatan tubuh ketika membiarkannya tetap tumbuh secara alami.

1. Healthline. Why Armpit Hair?. Healthline; 2020.
2. American Academy of Family Physicians. When Your Child Is Close to Puberty. American Academy of Family Physicians; 1999.
3. BeautyHub.PH Team. Keeping Your Armpit Hair May Have Health Advantages. BeautyHub.PH; 2021.
4. Ariane Resnick, CNC, Blair Murphy-Rose, MD FAAD & Anna Harris. The Real Health Benefits of Not Shaving Under Your Arms. Byrdie; 2022.
5. Richard L Doty. Chapter 19Human Pheromones. Neurobiology of Chemical Communication. Boca Raton (FL): CRC Press/Taylor & Francis; 2014.
6. Sarah Graham. First Evidence of a Human Response to Pheromones. Scientific American; 2001.
7. Hofer, M. K., Collins, H. K., Whillans, A. V., & Chen, F. S. Olfactory cues from romantic partners and strangers influence women’s responses to stress. Journal of Personality and Social Psychology; 2018.
8. UCSB ScienceLine. Why do we have hair and why in their specific locations on the body?. UCSB ScienceLine; 1999.
9. Stephanie Ashe. 5 health benefits of not shaving. Insider; 2018.
10. Regina International Pte Ltd. Is Underarm Hair Unhygienic? Should You Get Rid Of It?. Regina International Pte Ltd; 2022.
11. Owen Kramer, M.D. & Nicole Galan, RN. Causes and treatment of pimples in the armpit. Medical News Today; 2019.
12. Di-Qing Luo, MMS, Yu-Hua Liang, MMS, Xi-Qing Li, PhD, Yu-Kun Zhao, MMS, Fang Wang, MMS, & Rashmi Sarkar, MD. Ingrowing Hair. Medicine (Baltimore); 2016.

Share