Kunyit adalah jenis rempah yang sudah cukup sering digunakan sebagai obat herbal [1].
Karena mengandung antioksidan dan anti-inflamasi, mengonsumsi kunyit dapat meningkatkan kesehatan dan mencegah berbagai macam penyakit [1].
Kunyit juga dikenal dengan zat kurkumin yang ada di dalamnya di mana zat ini penting untuk melindungi tubuh pengonsumsinya [1].
Rupanya, air kunyit juga bisa dikonsumsi dan mampu memberikan manfaat kesehatan sama besar seperti berikut.
Daftar isi
Minum air kunyit dapat mempercepat metabolisme tubuh yang artinya dapat membakar kaliri secara lebih maksimal [3].
Metabolisme tubuh yang lambat atau rendah cenderung menjadi faktor penyebab tubuh mudah mengalami kenaikan berat badan [4].
Air kunyit juga terbukti mampu mengurangi kadar leptin atau hormon pengatur nafsu makan dan penyimpanan lemak [2,3].
Air kunyit dapat dikonsumsi sebagai pendetoks dan pembersih darah [5].
Darah yang sehat memengaruhi kulit untuk juga terjaga tetap sehat [5].
Kandungan antioksidan di dalam kunyit mampu mencegah kerusakan sel-sel di dalam tubuh maupun pada kulit [5].
Konsumsi air kunyit rutin dapat mencerahkan kulit sekaligus memperlambat proses penuaan dini [5].
Selain bisa meminumnya, air kunyit juga dapat digunakan sebagai bahan perawatan kulit dari luar [5].
Minum air kunyit bermanfaat meningkatkan imun tubuh karena adanya zat kurkumin di dalamnya [ [2,6].
Kurkumin dikenal bersifat antioksidan, antibakteri, antivirus dan antiradang/anti-inflamasi sehingga mampu memberi perlindungan optimal bagi tubuh dari sejumlah penyakit [2,6].
Kurkumin adalah zat penting yang juga menguatkan fungsi sel imun sehingga sel-sel kanker pun ikut dilawan [2].
Kurkumin di dalam kunyit dapat menjadi zat yang bermanfaat dalam melawan peradangan pada sendi seperti arthritis [2,5].
Berkat sifat anti-inflamasinya, meminum air kunyit rutin bisa meredakan berbagai gejala arthritis yang sudah dialami [2,5].
Menurut sebuah hasil studi tahun 2017, 63% dari 206 orang dewasa penderita rheumatoid arthritis di Amerika Serikat yang mengonsumsi suplemen kunyit mampu mengendalikan gejala yang selama ini mereka alami [7].
Untuk kelancaran proses pencernaan, minum air kunyit adalah salah satu cara terbaik mengatasinya [8].
Antioksidan dan anti-inflamasi yang dibawa oleh kurkumin mampu mencegah berbagai masalah kesehatan pencernaan [8].
Minum air kunyit secara rutin dapat menjadi solusi berbagai gangguan pencernaan dan meningkatkan kesehatan usus [8].
Minum air kunyit juga dapat dilakukan saat seseorang menderita sindrom iritasi usus [2,9].
Kurkumin baik untuk berbagai kondisi pencernaan dan sebuah studi juga menunjukkan bahwa antioksidan maupun anti-inflamasi dari kunyit dapat mengatur keseimbangan bakteri baik dan jahat pada usus [2,9].
Antioksidan dan anti-inflamasi yang terkandung di dalam kunyit mampu meredakan maupun mengendalikan gejala penyakit paru-paru kronis [2].
Sebuah hasil tinjauan medis tahun 2017 menunjukkan bahwa kurkumin mampu mengatasi asma, penyakit paru obstruktif kronis, hingga kanker paru [10].
Meski demikian, masih dibutuhkan penelitian lebih banyak untuk pembuktian efektivitas kurkumin terhadap masalah paru-paru [2].
Sejumlah hasil studi berhasil membuktikan bahwa kurkumin mampu mencegah kerusakan hati dan memberi perlindungan pada organ ini [11].
Beberapa peneliti juga membuktikan bahwa kunyit adalah rempah yang efektif dalam mengatasi penyakit fatty liver [2,11].
Fatty liver sendiri merupakan kondisi saat lemak terakumulasi atau menumpuk di hati dan mengganggu fungsi organ ini [12].
Maka dengan meminum air kunyit setiap hari, ini merupakan salah satu cara dalam melindungi organ hati.
Kunyit adalah salah satu obat tradisional bagi penderita diabetes [2].
Beberapa studi ilmiah menunjukkan bahwa kurkumin adalah kandungan kunyit yang juga memiliki sifat antidiabetik [13].
Selain menurunkan risiko diabetes, penderita penyakit ini juga bisa mengonsumsi kunyit maupun air kunyit rutin untuk mengendalikan gejala [2,13].
Menurut sejumlah hasil studi, kunyit dengan zat kurkuminnya memiliki efektivitas tinggi dalam meminimalisir risiko kondisi neurodegeneratif, salah satunya adalah penyakit Alzheimer [14,15].
Kurkumin membawa sifat anti-inflamasi dan antioksidan yang siap mencegah kerusakan sel-sel di dalam tubuh [14,15].
Meski demikian, masih memerlukan tinjauan dan penelitian lebih jauh untuk membuktikan efek baik dari kunyit terhadap demensia maupun penyakit Alzheimer [2,14,15].
Kurkumin pada kunyit juga mengandung antikanker dan oleh karena itu para peneliti masih terus meninjau efektivitas kurkumin sebagai pengobatan kanker [2,16].
Kurkumin adalah zat pada kunyit yang diyakini baik untuk penderita kanker yang tengah menjalani terapi radiasi dan kemoterapi [2,16].
Dengan begitu, minum air kunyit untuk penderita kanker dapat menolong dalam mempercepat pemulihan.
Kurkumin terbukti menurunkan kolesterol tinggi, mencegah penyempitan pembuluh arteri dan mengencerkan darah yang mengental [2,17].
Dengan kadar kolesterol dalam darah yang stabil, peredaran darah yang lancar, dan pembuluh darah yang bebas dari penumpukan lemak akan mengurangi risiko penyakit jantung [2,17].
Selain itu, terjaganya kesehatan pembuluh dan aliran darah juga dapat mengurangi risiko memburuknya gejala gangguan jantung yang sudah terjadi [2].
Tips Membuat Air Kunyit
Membuat air kunyit sendiri di rumah sangat mudah, berikut sejumlah langkah yang bisa diperhatikan [18] :
Minum air kunyit hangat-hangat secara rutin (1-2 cangkir setiap hari) untuk memperoleh manfaatnya.
1. Sahdeo Prasad & Bharat B. Aggarwal. Chapter 13-Turmeric, the Golden Spice. Herbal Medicine: Biomolecular and Clinical Aspects. 2nd edition. Boca Raton (FL): CRC Press/Taylor & Francis; 2011.
2. Adrienne Seitz, MS, RD, LDN, Nutrition & Jennifer Huizen. 10 health benefits of turmeric tea. Medical News Today; 2022.
3. Maryam Akbari, Kamran B. Lankarani, Reza Tabrizi, Majid Ghayour-Mobarhan, Payam Peymani, Gordon Ferns, Amir Ghaderi, & Zatollah Asemi. The Effects of Curcumin on Weight Loss Among Patients With Metabolic Syndrome and Related Disorders: A Systematic Review and Meta-Analysis of Randomized Controlled Trials. Frontiers in Pharmacology; 2019.
4. Mayo Clinic Staff. Metabolism and weight loss: How you burn calories. Mayo Clinic; 2022.
5. Aayushi Gupta. From weight loss to improving skin health, here are 7 benefits of turmeric water. Health Shots; 2022.
6. Sayantan Bose, Abir Kumar Panda, Shravanti Mukherjee, & Gaurisankar Sa. Curcumin and tumor immune-editing: resurrecting the immune system. Cell Division; 2015.
7. Rachel Groff, Meghan Strom, Laura Hopkins, Lena Feng, Allison Hopkins, & Janet Funk. Dietary Supplements and Nutritional Approaches Used for Rheumatoid Arthritis Self-Management. Federation of American Societies of Experimental Biology; 2018.
8. Debra Rose Wilson, Ph.D., MSN, R.N., IBCLC, AHN-BC, CHT & Kathryn Watson. The positive and negative health effects of turmeric. Medical News Today; 2017.
9. Qin Xiang Ng, Alex Yu Sen Soh, Wayren Loke, Nandini Venkatanarayanan, Donovan Yutong Lim, & Wee-Song Yeo. A Meta-Analysis of the Clinical Use of Curcumin for Irritable Bowel Syndrome (IBS). Journal of Clinical Medicine; 2018.
10. Diana Lelli, Amirhossein Sahebkar, Thomas P. Johnston & Claudio Pedone. Curcumin use in pulmonary diseases: State of the art and future perspectives. Pharmacological Research; 2017.
11. Hwa-Young Lee, Seung-Wook Kim, Geum-Hwa Lee, Min-Kyung Choi, Han-Wool Jung, Young-Jun Kim, Ho-Jeong Kwon, & Han-Jung Chae. Turmeric extract and its active compound, curcumin, protect against chronic CCl4-induced liver damage by enhancing antioxidation. BMC Complementary Medicine and Therapies; 2016.
12. Catiele Antunes; Mohammadreza Azadfard; Gilles J. Hoilat; & Mohit Gupta. Fatty Liver. National Center for Biotechnology Information; 2022.
13. Francesca Pivari, Alessandra Mingione, Caterina Brasacchio, & Laura Soldati. Curcumin and Type 2 Diabetes Mellitus: Prevention and Treatment. Nutrients; 2019.
14. Adriana Monroy, Gordon J. Lithgow, & Silvestre Alavez. Curcumin and neurodegenerative diseases. Biofactors; 2014.
15. Shrikant Mishra & Kalpana Palanivelu. The effect of curcumin (turmeric) on Alzheimer's disease: An overview. Annals of Indian Academy of Neurology; 2008.
16. Cancer Research UK. Turmeric and cancer. Cancer Research UK; 2022.
17. Bahare Salehi, María L. Del Prado-Audelo, Hernán Cortés, Gerardo Leyva-Gómez, Zorica Stojanović-Radić, Yengkhom Disco Singh, Jayanta Kumar Patra, Gitishree Das, Natália Martins, Miquel Martorell, Marzieh Sharifi-Rad, William C. Cho, & Javad Sharifi-Rad. Therapeutic Applications of Curcumin Nanomedicine Formulations in Cardiovascular Diseases. Journal of Clinical Medicine; 2020.
18. Kathryne Taylor. Fresh Turmeric Tea. Cookie+Kate; 2022.