Makanan, Minuman dan Herbal

13 Manfaat Minyak Alpukat untuk Kesehatan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Minyak yang diekstrak dari tumbuhan telah lama dikenal memiliki segudang manfaat bagi kesehatan. Tak heran, minyak yang diekstrak dari tumbuhan sudah dimanfaatkan dari generasi ke generasi [1].

Pemanfaatan tersebut terus berlanjut hingga kini dimana minyak tumbuhan banyak digunakan dalam industri makanan, kosmetik, maupun obat-obatan, tidak terkecuali minyak alpukat.

Setiap 100 gram alpukat dapat mengekstrak 15-20 gram minyak. Faktanya, 60% kandungan buah alpukat adalah minyak. Minyak alpukat tinggi akan asam lemak tidak jenuh khususnya asam oleat (42-51%), asam linoleat, vitamin A, E, C, D dan antioksidan [2, 3]

Dengan kandungan nutrisi yang begitu tinggi, minyak alpukat tentunya memiliki sejumlah manfaat. Berikut kami jabarkan 13 manfaat alpukat.

1. Membantu Menurunkan Kadar Kolesterol

Minyak alpukat kaya akan lemak monounsaturated (69,4%) atau lebih dikenal dengan lemak baik atau lemak tak jenuh [4].

Lemak tak jenuh menginisiasi peningkatan kolesterol baik atau HDL (high density lipoprotein), dimana HDL ini bertugas memecah kolesterol jahat atau LDL (low density lipoprotein) dalam darah [5].

Selain itu, antioksidan yang terkandung dalam minyak alpukat juga berperan dalam mengoksidasi kolesterol jahat sehingga kadarnya berkurang.

2. Mencegah Stroke dengan Menjaga Tekanan Darah

Kolesterol jahat dapat mengakibatkan penyumbatan pembuluh darah (atherosclerosis). Apabila pembuluh darah tersumbat, aliran darah akan terhambat dan mengakibatkan tekanan darah tinggi [6].

Tekanan darah yang tinggi pada pembuluh darah yang tersumbat dapat mengakibatkan pembuluh darah pecah sehingga terjadilah stroke [6].

Tingginya asam oleat dalam minyak alpukat mampu menjaga tekanan darah tetap normal dengan membersihkan kolesterol jahat dari pembuluh darah Anda, sehingga terhindar dari stroke [5].

3. Sebagai Anti-inflamasi

Asam lemak esensial yang terkandung dalam minyak alpukat mampu mensupresi mediator inflamasi sehingga meredakan inflamasi yang sedang berlangsung sekaligus mempercepat proses penyembuhan dengan meningkatkan laju regenerasi jaringan [4].

4. Mencegah Gangguan Pendengaran

Sel rambut pada telinga merupakan sel pendengaran yang berfungsi sebagai penangkap suara. Apabila sel rambut ini rusak, dapat meningkatkan risiko ototoxicity atau gangguan pendengaran, bahkan dapat mengakibatkan tuli [7].

Minyak alpukat dapat mencegah kerusakan sel rambut karena minyak alpukat mampu melindungi sel rambut dalam telinga dari neomycin yang mengakibatkan kerusakan sel rambut [7].

5. Mencegah Penuaan dan Meremajakan Kulit

Salah satu hal yang mengakibatkan munculnya tanda penuaan pada kulit seperti keriput ialah karena menurunnya jumlah kolagen pada kulit sehingga elastisitas kulit berkurang [1].

Asam oleat yang terkandung dalam minyak alpukat mampu meningkatkan produksi kolagen, dimana proses ini akan menstimulasi terbentuknya jaringan baru pada kulit yang membantu menjaga kulit anda tetap kenyal dan kencang sehingga tetap terlihat awet muda [1,8].

6. Menjaga Kelembaban Kulit

Apabila Anda mengalami kulit kering dan mengelupas, minyak alpukat dapat menjadi solusi permasalahan Anda.

Kandungan asam lemak, beta carotene, mineral, vitamin A,C,D dan E yang terkandung dalam minyak alpukat dapat mengembalikan kelembaban sehingga terhindar dari kulit kering [9].

Minyak alpukat juga mampu menginisiasi proses re-epitelisasi untuk memperbaiki lapisan terluar kulit yang rusak [1].

7. Sebagai Terapi Jangka Panjang Psoriasis

Krim yang mengandung minyak alpukat dan vitamin B-12 atau cyanocobalamin disinyalir menjadi terapi jangka panjang untuk psoriasis [10].

Psoriasis merupakan salah satu penyakit autoimun dimana terjadi malfungsi sistem kekebalan yang seharusnya menyerang pathogen, justru sebaliknya menyerang jaringan-jaringan normal pada tubuh [11].

Salah satu tanda Psoriasis ialah ruam pada kulit tebal, biasanya pada siku, lutut, punggung bagian bawah, telapak tangan dan kaki, namun juga dapat muncul pada wajah [11].

Tanda klinis yang terlihat, kulit berwarna kemerahan dan kering sehingga terlihat seolah bersisik [11].

Hal ini dibuktikan berdasarkan studi yang dilakukan kepada 13 pasien yang menderita psoriasis dan diberikan terapi krim berbahan minyak alpukat dan vitamin B-12, hasilnya menunjukkan kemajuan setelah penggunaan selama 12 minggu [10].

8. Mengurangi Risiko Diabetes

Studi menyatakan bahwa konsumsi minyak yang kaya akan asam lemak tak jenuh, khususnya asam oleat dapat mencegah diabetes karena minyak alpukat mencegah resistensi insulin dan menurunkan indeks glikemik [4].

Indeks glikemik merupakan skala yang mengurutkan jumlah karbohidrat yang terkandung dalam sebuah makanan. Skala ini memiliki rentang 0-100 [12].

Makanan yang memiliki indeks glikemik yang tinggi mengindikasikan makanan tersebut berpotensi melambungkan kadar gula darah setelah makan [12].

Konsumsi minyak alpukat dapat memperlambat makanan-makanan yang memiliki indeks glikemik yang tinggi agar tidak cepat menaikkan kadar gula darah setelah makan [12].

9. Menjaga Kadar Lemak pada Perut

Seperti yang sudah dibahas diatas, minyak alpukat dapat membantu mencegah timbulnya gangguan metabolisme, yang umumnya berhubungan dengan penumpukan lemak dalam tubuh.

Asam lemak tidak jenuh yang terkandung dalam minyak tumbuhan mampu mereduksi kadar lemak pada perut, sehingga berpotensi mengecilkan lingkar perut.

American Heart Association’s (AHA) mengemukakan “konsumsi 3 sendok makan atau 40 gram asam oleat selama 4 minggu dapat membantu menurunkan kadar lemak dalam perut.”

Satu sendok makan minyak alpukat mengandung 120 kalori atau setara dengan 10 gram [13]. Sehingga, apabila mengacu pada pernyataan dari AHA dibutuhkan setidaknya 4 sendok makan minyak alpukat untuk mendapatkan kadar 40 gram asam oleat.

10. Menjaga Kesehatan Ginjal

Diet yang kaya akan konsumsi buah, sayur, kacang-kacangan dan beberapa jenis minyak terbukti sebagai upaya pencegahan penyakit kronis, salah satunya pada ginjal [14].

Komponen seperti asam lemak tidak jenuh, phenolic dan antioksidan dapat mencegah disfungsi ginjal. Konsumsi minyak alpukat rutin dapat melindungi ginjal dan mencegah nefrotoksisitas [15].

11. Menurunkan Risiko Kanker

Sebuah penelitian menemukan bahwa ternyata alpukat juga mengandung gluathione yang merupakan senyawa yang membantu menurunkan risiko kanker [4].

Antioksidan yang dikandung minyak alpukat mampu menghambat proses berkembangnya sel kanker [4].

12. Menjaga Kesehatan Hati

Konsumsi minyak alpukat rutin terbukti melindungi hati atau liver dari hepatoksisitas dan bahkan dapat dijadikan salah satu terapi melawan kanker hati. [2,4]

Sebuah studi dilakukan pada tikus Wistar yang mengalami diabetes. Selama 90 hari pemberian minyak alpukat, terjadi sejumlah mekanisme transport yang menurunkan tingkat radikal bebas pada hati.

Hal tersebut turut meredakan efek berbahaya dari tekanan oksidatif pada hati. [2,4].

13. Meningkatkan Fungsi Otak

Konsumsi minyak alpukat terbukti dapat mencegah disfungsi mitokondria pada otak, sehingga membantu meningkatkan suplai oksigen yang masuk [2,4]. Terpenuhinya suplai oksigen pada otak, tentu saja membantu Anda berfikir lebih baik.

Tips Konsumsi Minyak Alpukat

  • Ganti Mentega Anda dengan Minyak Alpukat

Minyak alpukat memiliki efek yang lebih baik terhadap kinerja insulin dan menghasilkan peningkatan gula darah setelah makan yang tidak terlalu tinggi dibandingkan dengan penggunaan mentega [2,16].

Hal ini telah dibuktikan oleh sebuah studi yang meminta partisipannya untuk mengganti penggunaan mentega dengan minyak alpukat selama 6 hari berturut-turut [2,16].

  • Gunakan Sebagai Dressing

Konsumsi minyak alpukat dibarengi dengan sayuran yang mengandung beta carotene seperti wortel, dan bayam dapat membantu penyerapan beta carotene yang lebih baik, dibandingkan konsumsi salad maupun sayuran tanpa minyak alpukat [17].

1. Lin TK, Zhong L, Santiago JL. Anti-inflammatory and skin barrier repair effects of topical application of some plant oils. Int J Mol Sci; 2018.
2. Flores M, Saravia C, Vergara CE, Avila F, Valdés H, Ortiz-Viedma J. Avocado oil: Characteristics, properties, and applications. Molecules; 2019.
3. Dubois V, Breton S, Linder M, Fanni J, Parmentier M. Fatty acid profiles of 80 vegetable oils with regard to their nutritional potential. Eur. J. Lipid Sci. Technol; 2007.
4. Carvajal Zarrabal O, Nolasco Hipolito C, Aguilar Uscanga MG, Melo Santiesteban G, Hayward-Jones PM, Barradas-Dermitz DM. Avocado oil supplementation modifies cardiovascular risk profile markers in a rat model of sucrose-induced metabolic changes. Dis Markers; 2014.
5. Feingold KR. Introduction to Lipids and Lipoproteins. [Updated 2021 Jan 19]. In: Feingold KR, Anawalt B, Boyce A, et al., editors.
6. James Beckerman, MD F. Atherosclerosis: Symptoms, Causes, Diagnosis, and Treatment. WebMD. [cited 2021 May 18].
7. Pham TNM, Jeong SY, Kim DH, Park YH, Lee JS, Lee KW, et al. Protective mechanisms of avocado oil extract against ototoxicity. Nutrients; 2020.
8. De Oliveira, A.P.; Franco Ede, S.; Rodrigues Barreto R, Cordeiro DP, de Melo RG, de Aquino CM, E Silva AA, de Medeiros PL, da Silva TG, Goes AJ, et al. Effect of semisolid formulation of persea americana mill (avocado) oil on wound healing in rats. Evid. Based Complement. Alternat. Med; 2013.
9. Patzelt A, Lademann J, Richter H, Darvin ME, Schanzer S, Thiede G, Sterry W, Vergou T, Hauser M. In vivo investigations on the penetration of various oils and their influence on the skin barrier. Skin Res. Technol; 2012.
10. Stucker M, Memmel U,Hotmann M, Hartung J, Altmeyer P. Vitamin B12 cream containing avocado oil in the therapy of plaque psoriasis. Dermatology; 2001.
11. Centers for Disease Control and Prevention. Psoriasis. CDC; 2021.
12. Anonim. What is the glycemic index? Definition, foods, and more. Medical News Today; 2021
13. Anonim. Monounsaturated fats reduce metabolic syndrome risk. Penn State University; 2021
14. Al-Okbi SY, Mohamed DA, Hamed TE, Esmail RSh, Donya SM. Prevention of renal dysfunction by nutraceuticals prepared from oil rich plant foods. Asian Pac J Trop Biomed; 2014.
15. Silva VAP, Boaventura GT, Abboud RS, Ribas JAS, Chagas MA. Consumption of avocado oil (Persea americana) improves the biochemical profile of rats submitted to long-term androgenic stimulation. Nutr Hosp; 2020.
16. Furlan CPB, Valle SC, Östman E, Maróstica MR, Tovar J. Inclusion of Hass avocado-oil improves postprandial metabolic responses to a hypercaloric-hyperlipidic meal in overweight subjects. J. Funct. Foods; 2017.
17. Unlu NZ, Bohn T, Clinton SK, Schwartz SJ. Carotenoid absorption from salad and salsa by humans is enhanced by the addition of avocado or avocado oil. J Nutr; 2005.

Share