Temu kunci merupakan salah satu tanaman yang memiliki banyak manfaat dan cukup familiar di kalangan masyarakat Indonesia. Salah satu manfaat temu kunci adalah digunakan sebagai obat tradisional. Rempah dapur satu ini juga banyak digunakan sebagai bahan pelengkap suatu masakan. [2, 3]
Selain kedua manfaat temu kunci di atas, tanaman ini juga mengandung berbagai zat yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh manusia. Lantas, zat apa saja yang terkandung di dalam tanaman temu kunci? Seperti apa karakteristik temu kunci?
Dalam artikel ini, kami akan membahas mengenai deskripsi dan karakteristik tanaman, kandungan zat, dan manfaat dari temu kunci. Informasi selengkapnya dapat Anda simak pada artikel di bawah ini!
Daftar isi
Temu kunci atau yang juga dikenal sebagai Boesenbergia rotunda merupakan tanaman yang berasal dari famili Zingiberaceae, sebangsa jahe. Spesies ini juga dikenal dengan nama botani yang berbeda, seperti Boesenbergia cochinchinensis, Curcuma rotunda, Gastrochilus rotundus, Kaempferia ovate, dan Kaempferia pandurata. [3]
Temu kunci dan spesies jahe dari keluarga Zingiberaceae dapat ditemukan dengan mudah di daerah dataran rendah yang memiliki iklim tropis dan subtropis. Habitat aslinya adalah di China dan kawasan Asia Tenggara, tetapi temu kunci juga dibudidayakan di berbagai negara seperti India dan Sri Lanka.[3]
Dikategorikan sebagai tanaman tahunan, temu kunci memiliki batang pendek (pseudostems) yang tumbuh hingga 50 cm. Daunnya berbentuk lanset memanjang dengan ujung runcing dan permukaan halus. Ada sekitar 3-4 helai daun hijau muda dengan lebar 5-11 cm. Bunga temu kunci berbentuk menyerupai tabung berwarna merah muda, kuning, atau putih.[2]
Bagian dari temu kunci yang banyak digunakan adalah rimpangnya. Rimpang temu kunci terlihat seperti jari atau bulat telur dengan ukuran 5-30 x 0,5-2 cm. Rimpangnya berwarna kuning kecoklatan dan memiliki aroma yang khas. [2]
Manfaat temu kunci sudah dirasakan oleh masyarakat Asia Tenggara atau China sejak lama. Tanaman ini banyak digunakan sebagai bumbu dalam makanan sehari-hari dan sebagai obat tradisional untuk berbagai macam penyakit. [2, 3]
Beberapa zat yang terkandung dalam tanaman temu kunci di antaranya adalah:
Komponen fitokimia yang terkandung dalam temu kunci antara lain adalah alkaloid, minyak esensial, flavonoid, dan fenolat.[3]
Flavonoid yang terdapat dalam tanaman temu kunci meliputi alpinetin, boesenbergin, cardamonin, geraniol, krachaizin, panduratin, pinostrobin, pinocembrin, rotundaflavone, dan silybin. Manfaat temu kunci sebagai bahan penyembuh dan sifat afrodisiak berasal dari zat-zat tersebut.[3]
Selain komponen fitokimia, temu kunci juga diambil minyak atsirinya. Minyak atsiri dari rimpang temu kunci mengandung nerol, kamper, cineole, fenchene, hemantidin, dan limonen.[3]
Beberapa polifenol yang terdapat dalam temu kunci di antaranya adalah asam caffeic, asam coumaric, asam klorogenat, hesperidin, kaempferol, naringin, dan quercetin. [3]
Temu kunci merupakan sumber vitamin dan mineral yang penting dan baik untuk tubuh. Misalnya seperti natrium, kalium, serat makanan, zat besi, dan vitamin C. [3]
Sebuah studi membuktikan bahwa senyawa bioaktif yang ada pada rimpang temu kunci dapat dimanfaatkan untuk mengobati berbagai penyakit. Beberapa manfaat temu kunci lainnya adalah seperti berikut:
Flavonoid bermanfaat untuk menghambat infeksi saluran pencernaan yang disebabkan oleh Helicobacter pylori. Selain itu, ekstrak B rotunda berkhasiat untuk menghambat giardia lambia yang menyebabkan giardiasis, radang usus halus yang menyebabkan defisiensi nutrisi dan diare. [2]
Manfaat temu kunci lainnya adalah dapat mengatasi sembelit dan kembung. Sifat karminatif dari temu kunci terbukti efektif untuk mencegah pembentukan gas di saluran pencernaan dan membantu mengeluarkan gas dari saluran usus. [2]
Ekstrak fingerroot sangat berperan dalam menghambat dan menghentikan pertumbuhan kuman dan mikroorganisme seperti B.cereus, L.monocytogenes, S. Aureus, dan L.cellobiosus. Akar temu kunci juga digunakan sebagai antiseptik untuk mengobati dan menyembuhkan luka. [1]
Manfaat temu kunci lainnya adalah untuk membasmi dan mengusir cacing parasit. Campuran rimpang dengan santan cukup efektif untuk membasmi protozoa, cacing gelang, Giardia intestinalis, dan Entamoeba histolytica. [1]
Salah satu manfaat temu kunci adalah untuk mengatasi masalah penyakit gigi, gusi, dan mulut. Ekstrak rimpang yang digunakan sebagai obat kumur atau pasta gigi efektif untuk menghambat bakteri penyebab gigi berlubang. [2]
Temu kunci juga digunakan untuk mengobati halitosis (bau mulut), yang merupakan suatu kondisi yang ditandai dengan bau yang tidak sedap saat menghembuskan napas. [1]
Temu kunci terbukti berkhasiat untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas sperma. Aktivitas antioksidan dan senyawa flavonoid dalam tanaman ini dapat melindungi kerusakan jaringan testis dan meningkatkan kualitas sperma. [3]
Alkaloid, xanthine, dan amina lainnya yang merupakan metabolit sekunder dapat membantu meningkatkan mekanisme pro-ereksi sentral dengan bereaksi dengan reseptor di nukleus paraventrikular hipotalamus. [3]
Manfaat temu kunci lainnya adalah sebagai obat antikanker. Senyawa panduratin A terbukti memiliki efek sitotoksik terhadap pertumbuhan sel kanker payudara 4T1 dan sel kanker usus besar. Panduratin dapat menurunkan aktivitas enzim GST intraseluler dan menghambat metabolisme sel kanker secara in vitro dan in silico. [4]
Selain mengobati kanker, manfaat temu kunci lainnya adalah untuk mengobati leukimia. Lima turunan flavonoid yaitu pinocembrin, pinostrobin, alpinetin, pinocembrin, boesenbergin, dan cardamonin yang terdapat dalam rimpang temu kunci dapat menghambat aktivitas leukemik. [2]
Salah satu manfaat temu kunci yang lain adalah untuk mencegah obesitas yang disebabkan oleh akumulasi lemak. Ekstrak rimpang temu kunci terbukti mampu meningkatkan profil lipid serum dan mengurangi lemak hati. [3]
Demikian informasi mengenai tanaman temu kunci mulai dari karakteristik tanaman, kandungan zat, hingga manfaat temu kunci. Semoga informasi ini bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan Anda seputar dunia kesehatan.
1. Blessing Okpala. Finggerroot and Its Exceptional Benefits. Global Food Book; 2016.
2. Anonim. All about Fingerroot. Health Benefits Times; 2021.
3. Oranun Ongwisespaiboon, Wannee Jiraungkoorskul. Fingerroot, Boesenbergia rotunda and its Aphrodisiac Activity. Pharmacognosy Review 11(21): 27-30; 2017.
4. Marwati. Finger Root Potential to Inhibit Breast Cancer Cells Growth. Universitas Gadjah Mada; 2017.