Makanan, Minuman dan Herbal

Kenali 6 Manfaat Yogurt untuk Ibu Hamil

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Ibu hamil biasanya akan mengalami kondisi hormon yang fluktuatif, emosi yang labil, dan akan banyak membutuhkan nutrisi. Kondisi tersebut membuat ibu hamil harus mengonsumsi makanan bergizi. Salah satu makanan tersebut adalah yogurt. Manfaat yogurt pada ibu hamil ditemukan pada kandungan probiotiknya [1].

Probiotik adalah suatu sel mikroorganisme yang bermanfaat pada kesehatan dengan mengembalikan atau mengembangbiakkan flora usus (bakteri baik pada usus). Probiotik biasanya berupa bakteri seperti lactobacillus, Bifidobacterium, dan Saccharomyces. Bakteri-bakteri ini telah diakui sebagai alternatif penyembuhan berbagai penyakit [2].

Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa yogurt cukup berperan baik dalam mengatasi maupun mencegah efek samping pada kehamilan. Yogurt juga diketahui bermanfaat dalam meningkatkan metabolisme tubuh dan meminimalisir kelahiran bayi prematur. Berikut ini adalah manfaat yogurt untuk ibu hamil:

1. Menahan Naiknya Resistensi Insulin

Pada trimester ketiga masa-masa kehamilan, ibu hamil biasanya akan mengalami perubahan hormon yang ditandai dengan naiknya berat badan. Perubahan ini membuat sel-sel pada ibu hamil tidak dapat menggunakan insulin dengan efektif. Dalam dunia medis, kondisi seperti ini disebut sebagai resistensi insulin [2].

Resistensi insulin adalah keadaan di mana sel-sel tubuh tidak mampu memanfaatkan gula darah dengan baik karena terdapat gangguan pada tubuh dalam merespons insulin. Resistensi insulin merupakan penyebab utama dalam meningkatnya gula darah [2].

Yogurt diketahui dapat berdampak positif dalam mengatasi masalah ini. Hal ini dibuktikan pada suatu penelitian yang melibatkan 70 ibu hamil sebagai subjeknya. Mereka diharuskan mengonsumsi yogurt sebanyak 200 ml per harinya sebanyak 9 minggu [2].

Hasilnya, tingkat resistensi insulin pada ibu hamil tersebut tidak mengalami kenaikan yang signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa mengonsumsi yogurt cukup efektif dalam menahan naiknya resistensi insulin pada ibu hamil [2].

2. Mengurangi Risiko Terjadinya Diabetes Melitus Gestasional

Diabetes melitus gestasional merupakan salah satu masalah metabolisme yang cukup sering ditemui pada ibu hamil. Penyakit ini biasanya ditandai dengan diagnosa intoleransi glukosa saat masa kehamilan. Angka penyakit diabetes melitus gestasional juga terus meningkat tiap tahunnya di berbagai negara, Penyakit ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti [3]:

  • Susunan genetik pada orang yang mengalaminya
  • Kelebihan berat badan sebelum kehamilan
  • Hamil pada usia tua
  • Memiliki anggota keluarga dengan riwayat penyakit ini
  • Gaya hidup yang kurang baik pada masa awal kehamilan

Sebuah penelitian dilakukan dengan melibatkan 123 ibu hamil yang mengalami penyakit ini dengan ibu hamil yang sehat. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa ibu hamil yang sehat memiliki asupan yogurt yang cukup tinggi dibanding yang mengidap penyakit ini [3].

Dari penelitian tersebut bisa disimpulkan bahwa dengan asupan yogurt yang cukup pada ibu hamil dapat mencegah, atau setidaknya mengurangi risiko terjadinya diabetes melitus gestasional [3].

3. Membuat Nutrisi Tetap Terjaga

Pada masa-masa kehamilan, tubuh akan membutuhkan makanan yang kaya akan protein dan kalsium. Makanan yang mengandung susu seperti keju dan yogurt diketahui sangat baik dalam hal ini [5] .

Makanan yang mengandung susu memiliki 2 protein dengan kualitas tinggi, yaitu kasein dan whey. Susu adalah sumber utama dari kalsium, serta mengandung fosfor, vitamin B, magnesium, dan zink dalam jumlah yang tinggi [5].

Yogurt diketahui mengandung kalsium yang paling banyak dibanding makanan yang mengandung susu lainnya. Kandungan bakteri probiotiknya juga sangat bermanfaat bagi sistem pencernaan [5].

Yogurt juga aman dikonsumsi bagi orang yang mempunyai intoleransi terhadap laktosa. Kandungan probiotik pada yogurt inilah yang juga membuat yogurt aman untuk dikonsumsi [4].

4. Membantu Meningkatkan Kesehatan Mental

Kesehatan mental merupakan salah satu hal penting yang harus dijaga bagi ibu hamil. Diketahui yogurt ternyata juga berdampak pada kesehatan mental. Salah satu penelitian menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi 100 ml yogurt perharinya dapat mengurangi stres, depresi, dan kecemasan [6].

Hal ini disebabkan karena adanya hubungan antara usus dan otak. Usus diketahui mampu menciptakan senyawa neurotransmiter seperti serotonin dan dopamin. Senyawa ini berfungsi sebagai pembawa pesan antar neuorn yang mana dapat menjaga kesehatan mental tetap stabil [7].

5. Meminimalisir Kelahiran Bayi Prematur

Kelahiran bayi yang sehat dan tidak prematur merupakan impian bagi semua ibu hamil di dunia ini. Namun, kelahiran prematur ternyata merupakan salah satu penyebab utama mortalitas (kematian dini) pada bayi yang biasanya dipicu oleh infeksi dan peradangan. Makanan yang mengandung probiotik seperti yogurt diketahui dapat mengurangi peradangan [8].

Suatu penelitian menunjukkan bahwa sekitar 85 ibu hamil yang mengonsumsi 2-4 cangkir yogurt perminggunya dapat mengurangi risiko terjadinya kelahiran prematur. [8]

Namun, penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa manfaat yogurt dalam meminimalisir kelahiran prematur tidak terlalu berdampak pada ibu hamil yang kelebihan berat badan [8].

6. Mencegah Berbagai Penyakit Pada Ibu Hamil

Yogurt telah lama dijadikan sebagai opsi dalam pengobatan karena manfaat dan nutrisinya, potensi mikroorganisme hidup yang terkandung di dalamnya, dan ketersediaannya yang melimpah di berbagai penjuru dunia [1].

Beberapa penelitian sudah menunjukkan bahwa yogurt dapat membantu mencegah beberapa penyakit dan efek samping kehamilan seperti diabetes melitus gestasional, preklamsia, kelahiran prematur, dan gangguan metabolisme pada bayi saat lahir [1].

Penelitian lain telah menunjukkan bahwa yogurt ternyata juga bermanfaat dalam meningkatkan metabolisme, mencegah peradangan, dan mengurangi risiko infeksi pada ibu hamil. Hal ini disebabkan karena yogurt mengandung insulin dengan kadar yang normal [1].

Kehamilan juga dianggap sebagai masa-masa dengan risiko peradangan yang tinggi. Hal ini menyebabkan kebutuhan akan oksigen semakin meningkat yang mana akan memicu stres oksidatif. Yogurt diketahui memiliki sifat antioksidan dan anti peradangan yang mana dalam hal ini sangat bermanfaat bagi ibu hamil [1].

1. He, A., Chin, J., & Lomiguen, C. M. Benefits of Probiotic Yogurt Consumption on Maternal Health and Pregnancy Outcomes: A Systematic Review. Cureus; 2020
2. Asemi Z, Samimi M, Tabassi Z, Naghibi Rad M, Rahimi Foroushani A, Khorammian H, Esmaillzadeh A. Effect of daily consumption of probiotic yoghurt on insulin resistance in pregnant women: a randomized controlled trial. Eur J Clin Nutr; 2013
3. Chen, X., Jiang, X., Huang, X., He, H., & Zheng, J. Association between Probiotic Yogurt Intake and Gestational Diabetes Mellitus: A Case-Control Study. Iranian journal of public health; 2019
4. Oak SJ, Jha R. The effects of probiotics in lactose intolerance: A systematic review. Crit Rev Food Sci Nutr; 2019
5. Adda Bjarnadottir, MS, RDN, Grant Tinsley, PhD. 13 Foods to Eat When You’re Pregnant. Healthline; 2020
6. Mohammadi AA, Jazayeri S, Khosravi-Darani K, Solati Z, Mohammadpour N, Asemi Z, Adab Z, Djalali M, Tehrani-Doost M, Hosseini M, Eghtesadi S. The effects of probiotics on mental health and hypothalamic-pituitary-adrenal axis: A randomized, double-blind, placebo-controlled trial in petrochemical workers. Nutr Neurosci. 2016
7. Rahul Mittal,Luca H. Debs,Amit P. Patel,Desiree Nguyen,Kunal Patel,Gregory O'Connor,M'hamed Grati,Jeenu Mittal,Denise Yan,Adrien A. Eshraghi,Sapna K. Deo,Sylvia Daunert,Xue Zhong Liu. Neurotransmitters: The Critical Modulators Regulating Gut–Brain Axis. Journal of Cellular Physiology; 2016
8. Kriss, J. L., Ramakrishnan, U., Beauregard, J. L., Phadke, V. K., Stein, A. D., Rivera, J. A., & Omer, S. B. Yogurt consumption during pregnancy and preterm delivery in Mexican women: A prospective analysis of interaction with maternal overweight status. Maternal & child nutrition; 2018

Share