Makanan, Minuman dan Herbal

Maranta Arundinacea: Manfaat – Efek Samping dan Tips Konsumsi

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Sekilas Tentang Maranta Arundinacea

Maranta arundinacea (arrowroot) merupakan tanaman yang memiliki bentuk akar rimpang atau umbinya yang mirip seperti busur panah dan masuk ke dalam golongan keluarga Marantaceae. Tumbuhan tersebut mempunyai nama latin secara umum dengan sebutan Garut, akan tetapi untuk setiap daerah berbeda-beda.

Maranta arundinacea menjadi salah satu alternatif sumber karbohidrat selain beras, terigu, kentang namun dengan kadar indeks glikemik yang lebih rendah, yang berarti baik dikonsumsi oleh pasien penderita diabetes. Indeks glikemik yang rendah menandakan kadar gula yang masuk dalam tubuh berarti rendah pula, sehingga dapat menjadi alternatif bagi penderita diabetes untuk dijadikan sebagai makanan pokok.

Maranta arundinacea dapat diolah menjadi tepung dari pati yang diperoleh dari pengolahan rimpangnya. Tepung dari tumbuhan tersebut ini sering digunakan oleh masyarakat sebagai makanan bagi setiap orang dalam meringankan beberapa penyakit [2].

Karakteristik Pada Maranta Arundinacea

Maranta arundinacea seperti halnya kerabat dari keluarga Marantaceae yang memiliki karakteristik morfologi yaitu herba dengan rhizome atau rimpangnya yang berada di dalam tanah. Pada rimpangnya tersebut akan semakin besar dengan bertambahnya usia tanam dan tumbuhan tersebut dapat tumbuh mencapai tinggi 40-120 cm.

Maranta Arundinacea

Daun bertangkai panjang dengan dan memiliki selundang pada pangkalnya dengan helaian daun berbentuk lonjong dan ujung runcing. Bunga berwarna putih dan akan digantikan dengan buah berwarna merah tua setelah penyerbukan yang tersusun majemuk dalam satu tongkol bunga.

Maranta arundinacea berasal dari amerika tengah kemudian dibudidayakan diberbagai wilayah tropis dan dapat tumbuh dengan baik seperti di kawasan asia tenggara, asia selatan, afrika dan amerika selatan terutama dataran rendah dengan suhu hangat dan curah hujan tinggi [2].

Kandungan Gizi pada Maranta Arundinacea

Berikut ini kandungan gizi yang terdapat pada maranta arundinacea:

NamaJumlahUnit
Kalori346Kj
Protein0.18g
Lemak0.05g
Karbohidrat85.74g
Kalsium58.0mg
Fosfor7.2mg
Zat Besi0.55mg
Alkaloid5.21%

Menurut data pada tabel kandungan gizi diatas menunjukkan bahwa maranta arundinacea memiliki beberbagai macam kandungan gizi yang bermanfaat untuk kesehatan, salah satunya adalah kalsium. Kandungan kalsium pada maranta arundinacea memiliki manfaat dalam perbaikan sel-sel otot yang telah rusak dan menggantinya dengan sel yang baru [1].

Kandungan Senyawa Pada Maranta Arundinacea

Maranta arundinacea mempunyai berbagai manfaat kesehatan, hal ini karena pada tumbuhan tersebut terdapat beberapa kandungan baik yang mendukung. Kandungan yang terdapat di dalamnya seperti senyawa fitokimia yaitu fenolik, meliputi tarpernoid, saponin, flavonoid dan fenolat.

Salah satu kandungan seperti alkaloid memiliki kegunaan dalam obat-obatan untuk mengurangi sakit kepala dan demam. Ini dikaitkan dengan sifat anti-bakteri dan analgesik. Selanjutnya saponin yang memiliki sifat presipitasi dan koagulasi sel darah merah dan aktivitas anti-inflamasi.

Oleh karena itu, maranta arundinacea sangat penting untuk dimanfaatkan terutama bagi kesehatan tubuh dalam meringankan beberapa penyakit [1,2,3].

Maranta Arundinacea mempunyai berbagai kandungan senyawa baik seperti  senyawa fitokimia yaitu fenolik, meliputi tarpernoid, saponin, flavonoid dan fenolat  

Manfaat Kesehatan Pada Maranta Arundinacea

Maranta arundinacea yang memiliki bermacam kandungan gizi dan senyawa di dalamnya apabila dimanfaatkan dapat berdampak pada kesehatan saat mengkonsumsinya. Oleh karena itu perlu diketahui beberapa manfaat kesehatan yang didapatkan dari tumbuhan tersebut.

Berikut dibawah ini beberapa manfaat kesehatan dari maranta arundinacea untuk obat herbal :

  • Diet untuk Diabetes

Penyakit diabetes merupakan suatu penyakit yang mempunyai kandungan kadar gula tinggi, sehingga kandungan gula pada sumber pangan yang tinggi harus dihindari dan lebih dikurangi. Sumber makanan yang tidak terlalu mengandung kadar gula tinggi salah satunya maranta arundinacea.

Kandungan gizi gula dalam maranta arundinacea ternyata mengandung jumlah kalori yang cukup dan rendah lemak, serta memiliki indeks glikemik yang rendah. Oleh karena itu jika mengonsumsi tumbuhan tersebut maka rasa kenyang lebih lama dan absorpsi gula dalam darah lebih terkendali.

Hal ini mengartikan bahwa maranta arundinacea sangat aman untuk dikonsumsi oleh penderita diabetes [3,5].

Maranta arundinacea mempunyai kandungan gula yang rendah sehingga sangat aman untuk dikonsumsi pada penderita diabetes 

Permasalahan sakit pada pencernaan seperti diare ditimbulkan oleh kondisi bakteri baik yang membantu pencernaan di usus besar karena ketidakseimbangan jumlahnya. Mengurangi sakit diare tersebut dapat diatasi dengan mengonsumsi maranta arundinacea.

Hal ini dikarenakan maranta arundinacea memiliki kandungan serat yang tinggi dan memiliki potensi sebagai bahan probiotik yang dapat dimanfaatkan oleh bakteri yang berada dalam usus. Apabila bakteri tersebut memperoleh sumber prodiotik yang cukup maka kinerja bakteri ini kan bekerja secara secara optimum [3,4].

Infeksi saluran kemih disebabkan oleh adanya infeksi bakteri yang berada di saluran kemih yang menimbulkan sakit pada saat buang air kecil. Kondisi ini menimbulkan ketidaknyamanan bagi penderitanya.

Masyarakat lokal percaya jika bagian umbi dari maranta arundinacea dapat menjadi obat bagi penderita infeksi saluran kemih. Hal ini karena didukung oleh adanya kandungan flavonoid yang menghindarkan tubuh dari radikal bebas, dimana kandungan tersebut mampu menjadi antiinflamasi dan antibakteri sehingga tumbuhan tersebut meringankan infeksi yang berlebihan pada saluran kemih [5,6,7].

Kandungan flavonoidnya berperan aktif untuk meringankan infeksi pada saluran kemih sehingga tidak mengalami infeksi yang berlebihan 
  • Sakit gusi

Sakit gusi bukanlah penyakit yang kronis akan tetapi sangat mengganggu ketika makan. Penyakit gusi sering ditimbulkan oleh adanya bakteri yang menyebabkan gusi bengkak.

Meringankan terjadinya sakit gusi dapat mengkonsumsi maranta arundinacea. Hal ini dikarenakan tumbuhan tersebut mengandung antimikroba yang bermanfaat. Antimikroba tersebut berperan untuk mengurangi bakteri jahat sehingga dapat meredakan nyeri pada gusi yang bengkak [3,5].

Manfaat lain dari maranta arundinacea apabila dikonsumsi secara teratur dapat memberikan efek baik dalam mencegah anemia. Penyakit anemia sendiri terjadi karena seseorang mengalami kekurangan sel-sel darah merah pada tubuh yang berperan sebagai pengangkut oksigen ke seluruh jaringan di tubuh.

Biasanya apabila seseorang mengalami anemia, maka membuat tubuh menjadi terasa lemas dan kurang bertenaga. Namun, dengan mengkonsumsi maranta arundinacea ternyata dapat mengatasi sakit anemia.

Kandungan zat besi yang tinggi dalam maranta arundinacea dapat memperlancar peredaran darah dan mencegah anemia. Tidak hanya itu saja melainkan, zat besi merupakan suatu komponen yang penting dalam pembentukan sel-sel darah merah yang mana akan bekerja berikatan dengan hemoglobin dan myoglobin [1,5].

Maranta arundinacea bermanfaat untuk mengatasi sakit anemia dikarenakan dapat memperlancar peredaran darah

Efek Samping Pada Maranta Arundinacea

Maranta arundinacea tidak lepas dari memiliki beragam manfaat kesehatan, ternyata juga tidak luput dari adanya efek samping yang dapat ditimbulkan. Hal ini dikarenakan adanya beberapa kandungan yang tidak cocok diterima oleh tubuh sehingga menimbulkan efek samping.

Berikut di bawah ini beberapa efek samping yang ditimbulkan dari maranta arundinacea :

  • Mual

Efek samping yang mungkin sering terjadi pada seseorang salah satunya dapat menimbulkan efek samping mual pada seseorang. Hal ini dikarenakan ketika mengkonsumi maranta arundinacea sebagai obat herbal.

Rasa mual yang terjadi ketika mengkonsumsinya dikarenakan pada maranta arundinacea terdapat kandungan senyawa seperti senyawa alkaloid dan sesquiterpene, yang apabila dikonsumsi terlalu berlebihan pada tubuh.

Kedua senyawa tersebut apabila dikonsumsi terlalu banyak akan menimbulkan rasa pahit yang sangat pekat dan akan menimbulkan perasaan yang tidak enak pada perut sehingga menimbulkan mual-mual [6].

Efek samping yang lainnya dan sering kali tidak terjadi pada banyak orang, namun dapat terjadi pada beberapa orang, yaitu alergi. Mengkonsumsi maranta arundinacea mungkin saja bisa menimbulkan alergi pada beberapa orang diakibatkan ketidakcocokan terhadap obat herbal tersebut.

Hal tersebut dikarenakan terdapat senyawa yang dianggap sebagai patogen berbahaya bagi tubuh, sehingga sistem imunitas tubuh melakukan perlawanan dan berakibat memunculkan beberapa gejala pada tubuh, seperti kejang-kejang, gatal-gatal dan ruam merah [6].

Maranta arundinacea mempunyai beberapa efek samping yang bisa saja terjadi akibat beberapa faktor sehingga perlu berhati-hati 

Tips Konsumsi Pada Maranta Arundinacea

Maranta arundinacea dapat dikonsumsi dengan berbagai cara untuk mendapatkan isi kandungan baik yang terdapat di dalamnya. Oleh karena itu perlu adanya beberapa tips mengkonsumsi pada tumbuhan tersebut agar dapat memberi manfaat yang baik.

Berikut dibawah ini beberapa tips dalam mengkonsumsi maranta arundinacea yang dapat dilakukan :

  • Dikonsumsi Secara Utuh
  • Bagian yang dimanfaatkan pada umbinya
  • Pilihlah umbi yang masih segar dan bagus
  • Kupas bagian kulitnya
  • Selanjutnya dibersihkan dengan dicuci menggunakan air mengalir
  • Kemudian siapkan tempat untuk mengukusnya
  • Kukus dalam suhu 150 derajat dengan lama waktu sekitar 15 menit
  • Apabila sudah cukup lunak dan tidak keras
  • Maka bagian umbi maranta arundinacea sudah siap untuk disajikan
  • Alangkah lebih baik dikonsumsi pada kondisi umbi tersebut dalam keadaan masih hangat [6,8]
  • Kue Bolu
  • Pembuatan kue bolu bahan dasar bisa digantikan dengan tepung dari maranta arundinacea
  • Siapkan bahan pembuatan kue boleu seperti tepung maranta arundinacea, gula, telur, soda dan pengembang kue
  • Masukkan semua bahan-bahannya dan aduk-aduk sampai merata
  • Tuangkan adonan tersebut ke dalam loyang dan oven kurang lebih selama 15-30 menit
  • Apabila sudah matang, maka taruhlah pada piring dan kue bolu maranta arundinacea sudah siap untuk dikonsumsi [6,8].
Mengkonsumsi yang tepat untuk maranta arundinacea perlu dilakukan untuk mendapatkan isi dari kandungannya dengan baik 

Tips Penyimpanan Pada Maranta Arundinacea

Maranta arundinacea jika ingin digunakan dalam jangka yang panjang, maka harus disimpan dengan baik. Hal ini bertujuan untuk menjaga kondisi dari bagian umbinya. Oleh karena itu, supaya tidak membusuk dan bertahan lama maka beberapa tips ini perlu dilakukan.

Berikut ini merupakan beberapa langkah yang perlu dilakukan untuk menyimpan maranta arundinacea:

  • Simpan Dalam Kondisi Segar

Penyimpanan kondisi segar untuk maranta arundinacea bisa dilakukan untuk menjaga agar tidak mudah rusak. Cara yang dilakukan cukup mudah dengan menyiapkan beberapa umbinya yang akan disimpan.

Selanjutnya cuci bersih atau boleh tidak dicuci sesuai dengan kebutuhan saja. Lalu masukkan ke dalam plastik pembungkus.

Setelah itu letakkan pada tempat yang sejuk dan kering serta terhindar dari sinar matahari. Namun, apabila ingin  tahan lebih lama maka dapat disimpan pada lemari es [6,8].

  • Simpan Dalam Kondisi Bubuk

Selain itu, kondisi bubuk juga dapat dilakukan untuk menjaga kondisi dari maranta arundinacea. Siapkan beberapa umbi yang akan digunakan, lalu kupas dan cuci bersih.

Potong-potong menjadi ukuran yang cukup kecil dan tipis, supaya memudahkan untuk proses pengeringan. Keringkan potongan tersebut di bawah sinar matahari yang terik.

Selanjutnya hasil keringan, dihancurkan hingga menjadi bubuk. Simpan bubuk pada wadah yang tertutup dan letakkan pada tempat yang sejuk dan kering serta terhindar dari sinar matahari [6,8].

Kondisi bubuk dan segar mempunyai kekurangan dan kelebihan dari masing-masingnya 

1. Amrutha Jayakumar, A Suganthi. Biochemical and phytochemical analysis of maranta arundinacea (L.) Rhizome. Vol. 2, issue 3, page 26-30. International Journal of Research in Pharmacy and Pharmaceutical Sciences; 2017.
2. Madhava Naidu., Sheema Faiza., Ragu Sai Surekha., and Ramasamy Ravi. Morphological, structural, and functional properties of maranta (Maranta arundinacea L) starch. 21(3). Food Science and Biotechnology; 2012.
3. Ayala Valencia, G., Freitas Moraes, I. C., Vinicius Lourenço, R., Barbosa Bittante, A. M. Q., & do Amaral Sobral, P. J. Physicochemical Properties of Maranta (Maranta arundinaceaL.) Starch. 18(9), International Journal of Food Properties; 2014.
4. Shintu PV, Radhakrishnan VV, Mohanan KV. Pharmacognostic standardisation of Maranta arundinacea L. - An important ethnomedicine. 4(3): 242-246. Journal of Pharmacognosy and Phytochemistry; 2015.
5. Eni Harmayani, Ika Dyah Kumalasari and Y. Marsono. Effect of arrowroot (Maranta arundinacea L.) diet on the selected bacterial population and chemical properties of caecal digesta of Sprague Dawley rats. Vol. 2(8) pp. 278-284. International Research Journal of Microbiology; 2011.
6. Nazanin Abbaspour., Richard Hurrell., and Roya Kelishad. Review on iron and its importance for human health. 19(2):164-174. Journal of Research in Medical Sciences; 2014.
7. Aleksandra Kozłowska, Dorota Szostak-Wegierek. Flavonoids--food sources and health benefits. 68(2):79-85. Roczniki Państwowego Zakładu Higieny; 2014.
8. Siva Krishnan. Traditional Herbal Medicines - A Review. Volume 5, Issue 4. International Journal of Research and Analytical Reviews; 2018

Share