Penyakit & Kelainan

9 Cara Mencegah Cacingan Pada Anak

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Cacingan disebabkan karena adanya cacing atau parasit yang berada dalam organ pencernaan manusia yaitu, usus. Keberadaan cacing di dalam usus manusia akan merugikan manusia. Cacing akan mengambil sari-sari makanan yang masuk ke dalam tubuh untuk bertahan hidup. Ada beragam jenis cacing yang menginfeksi usus manusia, seperti cacing kremi, cacing gelang, cacing pita, dan cacing tambang[1].

Cacingan merupakan penyakit yang mudah menular yang bisa dialami oleh siapa saja. Penyakit ini masih menjadi masalah kesehatan yang sering dialami masyarakat Indonesia, terutama rentan menyerang pada anak[2]. Namun, sebagian besar orang tua masih menganggap remeh penyakit cacingan ini[3].

Anak yang cacingan akan mengalami gejala sakit perut, kehilangan nafsu makan, diare, dan penurunan berat badan. Padahal, cacingan jika tidak diatasi dengan benar akan menimbulkan masalah yang cukup serius bagi pertumbuhan dan perkembangan anak[1].

Infeksi cacing atau cacingan ini sering terjadi pada anak-anak, karena mereka kurang bisa menjaga kebersihan dirinya[2]. Oleh karena itu, orang tua harus waspada agar anak terhindar dari cacingan. Selain tetap waspada, orang tua juga harus mengetahui cara-cara mencegah anak agar tidak cacingan. Lakukan cara-cara berikut untuk mencegah anak dari cacingan

Cacingan sering kali disebabkan karena kurangnya menjaga kebersihan. Biasanya, anak akan mengambil makanan begitu saja dengan tangannya tanpa cuci tangan terlebih dahulu. Biasakan anak untuk mencuci tangannya setelah kegiatan di luar rumah seperti bermain.

Setelah bermain, tentu tangan mereka kotor apalagi setelah bermain di tanah. Biasakan kepada anak untuk mencuci tangan sebelum makan, dan setiap selesai bermain, agar tangan bersih dan telur-telur cacing yang menempel pada tangan anak bisa hilang[1,2,4].

  • Menghindari Makanan yang Setengah Matang

Makanan yang setengah matang ditakutkan masih mengandung cacing di dalamnya. Cacing akan mati pada keadaan suhu yang tinggi. Pasalnya, ada jenis cacing yang masih bertahan ketika makanan dimasak setengah matang dengan keadaan suhu rendah seperti, cacing pita[5].

Oleh sebab itu, hindari memberi anak masakan yang kurang matang. Beri makanan yang sehat pada anak dengan memasaknya dengan baik, agar anak terhindar dari cacingan [5,7].

  • Memberi Makanan yang Sehat untuk Anak

Memasak makanan yang bersih tentu menjadi keharusan. Pentingnya mengolah makanan dengan baik, seperti mencuci sayuran dan bahan lainnya sebelum di masak, memasak daging dengan suhu tinggi agar cacing mati dan sebagainya[1,7].

Mengolah makanan dengan baik agar makanan yang di makan memberikan manfaat. Akan tetapi, jika orang tua berbuat sebaliknya dikhawatirkan anak akan mudah terkena penyakit, salah satunya cacingan ini. Anak tanpa pengawasan ketat orang tua sangat rentan terkena cacingan.

Hal ini dikarenakan, anak mudah sekali membeli makanan di luar yang tidak terjamin kebersihannya. Beri anak pengajaran untuk membeli makanan yang menyehatkan, hal ini dapat menjadi upaya pencegahan cacingan pada anak.

  • Rutin Memotong Kuku Anak

Bakteri dan cacing bisa masuk kedalam tubuh melewati permukaan kulit. Bisa juga ketika anak bermain, tanpa disadari telur-telur cacing menempel terselip di dalam kuku jari yang kotor[4].

Apabila telur-telur ini terselip dalam kuku, tentu tidak akan bisa membersihkannya dengan baik dan menyisakannya. Sisa-sisa telur cacing yang masih terselip akan ikut masuk ke dalam tubuh saat anak makan. Maka dari itu, orang tua harus rutin memotong kuku anak agar telur-telur yang masih terselip ke dalam kuku tidak menyebabkan anak cacingan[4,6].

  • Hentikan Kebiasaan Anak Menggigit Kuku

Menggigit kuku ketika dalam keadaan cemas termasuk ke dalam gangguan mental. Namun, ada juga yang memang menjadi kebiasaan bagi sebagian orang dan sulit dihentikan termasuk anak-anak.

Kebiasaan menggigit kuku ini memiliki dampak yang buruk bagi kesehatan karena di dalam kuku dikhawatirkan menjadi tempat cacing meletakkan telurnya. Oleh karena itu, jika anak menggigit kuku otomatis anak bisa menderita cacingan[4,6].

  • Membiasakan Anak Membersihkan Diri setelah Bermain

Bermain adalah aktivitas yang menguras energi anak. Ketika anak bermain, pasti anak akan pulang dalam keadaan berkeringat dan baju yang kotor.

Nah, tubuh yang berkeringat dan baju yang kotor setelah bermain bisa membuat cacing penyebab infeksi menempel, terutama anak yang bermain diatas tanah. Anak yang bermain di atas tanah mudah terinfeksi cacing. Karena, ada beberapa jenis cacing masuk ke dalam tubuh melalui kaki yang telanjang saat bermain, seperti cacing gelang[1].

Ingatkan anak untuk memakai alas kaki ketika bermain agar cacing tidak menempel. Ajarkan anak untuk selalu membersihkan diri setelah bermain, mulai dari mencuci tangan dan kaki, mandi dan tak lupa mengganti baju dengan yang bersih[1,6].

Hal ini dilakukan agar anak kembali dalam keadaan bersih dan menyingkirkan berbagai penyebab penyakit, salah satunya cacingan.

  • Hindari Menggaruk Area Bokong

Cacing-cacing penyebab masalah cacingan seperti cacing kremi meletakkan telurnya pada anus, hal inilah yang menjadi faktor timbulnya rasa gatal pada area bokong dan sekitarnya[1,4,6].

Ketika bokong terasa gatal, secara refleks pasti akan menggaruknya. Cegah anak menggaruk bokong, karena jika anak tetap menggaruknya maka telur-telur cacing penyebab cacingan akan menempel pada kuku dan tangan[1].

Jika anak lupa tidak mencuci tangan setelah menggaruk bokong yang gatal, ditakutkan telur cacing akan masuk ke dalam tubuh saat anak memasukkan makanan ke dalam mulut[4,6].

  • Rutin Mandi di Pagi Hari

Dilansir dari laman Healthline, cacing akan menaruh telur-telurnya pada anus di malam hari[7]. Oleh sebab itu, anak harus diajak mandi di pagi hari untuk membersihkan anggota tubuh, termasuk membersihkan anus dari telur-telur cacing.

Bila perlu, mandikan anak menggunakan air hangat agar telur-telur cacing mati. Dengan mandi, anak akan lebih segar dan sehat serta terhindar dari infeksi cacing atau cacingan[1,4,6,].

  • Memberikan Obat Cacing

Pemberian obat cacing yang rutin pada anak setiap 6 bulan atau 1 tahun sekali, juga sangat membantu dalam pencegahan cacingan. Anjuran ini sudah ditetapkan dalam Peraturan Menteri Kesehatan Indonesia tentang penanggulangan cacingan[8].

Namun, ketika anak sedang mengalami cacingan sebaiknya Anda periksakan kepada dokter untuk mendapat pengobatan yang lebih baik[1,4].

Apabila anak sudah terlanjur mengalaminya, lebih baik konsultasikan kepada dokter agar mendapat penanganan yang tepat terkait cacingan anak.

Infeksi cacing atau cacingan memang menjadi penyakit yang sering sekali dirasakan. Namun, agar penyakit cacingan ini tidak terus menerus menyerang masyarakat Indonesia khususnya anak-anak, haruslah menjaga kebersihan dan kesehatan agar terhindar dari cacingan. Ikuti cara-cara diatas untuk mencegah cacingan pada anak.

1. Worms in humans, Australian Health Direct Government; 2021
2. Pinworms in Kids and Adults, reviewed by Brynulda Nazario, MD., WebMD; 2020
3. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2010
4. Pinworm Infections, reviewed by Joanne Murren-Boezem, MD., KidsHealth; 2017
5. Tapeworm infection, Mayo Clinic; 2021
6. Threadworms, NHS; 2021
7. Anna Giorgi, Pinworm Infection, reviewed by Daniel Murrell, M.D., Healthline; 2019
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 15 Tahun 2017 tentang Penanggulangan Cacingan

Share