Tidak sedikit ibu yang bayinya masih dibawah usia 2 tahun dan masih menyusui ternyata hamil lagi. Hal ini kemudian tidak jarang membuat ibu khawatir dan bertanya; apakah aman menyusui saat sedang hamil? Apakah akan mempengaruhi pertumbuhan janin? Apakah saya harus menyapih si kakak lebih awal? Dan sebagainya.
Semua pertanyaan dan perasaan tidak pasti ini sangat bisa dipahami. Untuk membantu ibu memutuskan apakah akan tetap menyusui saat hamil atau tidak, ketahui dulu manfaat, risiko, dan apa efeknya pada janin, ibu, dan bayi yang masih menyusu.
Bolehkah Menyusui Saat Sedang Hamil?
Banyak ibu yang khawatir tentang menyusui saat hamil karena menyusui bisa menyebabkan kontraksi ringan pada rahim. Namun, pada kehamilan yang sehat, kontraksi seperti ini bukanlah masalah, karena umumnya tidak menyebabkan persalinan prematur. [1, 2, 3]
Hal ini karena oxytocin, hormon yang dilepaskan saat menyusui yang merangsang terjadinya kontraksi, biasanya hanya dilepaskan dalam jumlah kecil yang tidak cukup untuk menyebabkan persalinan. Kontraksi ini juga tidak berbahaya bagi janin dan jarang menyebabkan keguguran. [1, 3]
Selain itu, meskipun sejumlah kecil hormon kehamilan akan masuk ke dalam ASI, namun tidak membahayakan bayi yang meminumnya. [1]
Pada kehamilan yang normal dan sehat, tanpa riwayat keguguran di 20 minggu pertama atu persalinan prematur setelah 20 minggu, maka tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa menyusui bisa membahayakan kehamilan. [2]
Namun, pada beberapa situasi dan kondisi kehamilan, dokter mungkin akan meminta ibu untuk berhenti menyusui.
Daftar isi
Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa menyusui saat hamil bisa membahayakan kehamilan atau mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin yang dikandung. Ibu masih bisa tetap menghasilkan ASI untuk bayi yang disusui sambil menyediakan nutrisi yang dibutuhkan oleh janin dalam perut.
Ibu hamil yang menyusui umumnya akan disarankan untuk melakukan perubahan pada pola makan agar bisa mencukup nutrisi yang dibutuhkan oleh janin, ibu, dan bayi yang disusui.
Berikut adalah beberapa hal yang harus diperhatikan: [2, 3]
Meskipun ibu merasa yakin bisa memberi makan dua anak sekaligus serta memenuhi kebutuhan nutrisi dan emosional mereka, perasaan si kakak harus juga diperhatikan. Banyak anak yang lebih tua merasakan ikatan yang istimewa dengan adiknya yang masih di dalam perut karena mereka berbagi ibu melalui moment yang sangat penting.
Hal ini bisa mengurangi perasaan cemburu pada anak yang lebih besar karena ia masih menghabiskan banyak waktu bersama ibu saat ibu juga menjaga adiknya.
Mendekati waktu persalinan, tubuh ibu akan bersiap untuk kehadiran bayi dan ASI akan berubah dari susu yang sudah matang kembali menjadi kolostrum yang akan diminum bayi baru lahir.
Bayi yang disusui mungkin akan merasa ini tidak enak, dan menolak untuk menyusu lagi. Hal ini harus diperhatikan agar ia tetap mendapatkan nutrisi yang dibutuhkannya. Makanan padat dan minuman tambahan yang didapatnya bisa membantu asupan gizinya tetap terjaga meskipun tidak minum ASI sebanyak sebelumnya.
Berikut adalah perubahan pada ASI yang harus diketahui ibu: [2, 3, 4]
Kehamilan juga bisa mempengaruhi jumlah ASI yang diproduksi tubuh ibu. Berikut adalah hal-hal yang perlu diketahui: [3]
Ada beberapa efek samping yang mungkin terjadi bila ibu menyusui saat sedang hamil. Beberapa ibu melaporkan bahwa morning sickness atau mual-mual menjadi semakin hebat. Hal ini diakibatkan pelepasan hormon oleh tubuh, rasa lapar, haus, atau kelelahan.
Puting susu juga akan menjadi lebih sensitif karena hormon kehamilan, yang bagi beberapa ibu bisa terasa sangat menyakitkan bila dihisap bayi yang masih menyusu. Hal ini bisa berlangsung selama satu trimester atau lebih, atau bahkan tidak terjadi samasekali.
Kehamilan bisa membawa masalah yang dialami ibu saat awal menyusui. Perubahan hormon yang terjadi saat hamil bisa sekali lagi menyebabkan payudara dan puting menjadi sensitif.
Menyusui dengan puting yang sensitif bisa terasa tidak nyaman bahkan menyakitkan. Kondisi ini bisa berlangsung selama satu trimester, atau mungkin lebih. Untuk mengatasinya, coba hal-hal berikut:
Sangat normal bila ibu merasa lelah lebih dari biasanya saat sedang hamil karena perubahan hormon yang terjadi dalam tubuh. Mengurus anak yang lebih besar dan menyusuinya tentu akan menambah rasa lelah ini.
Jika memungkinkan, istirahat yang cukup. Tapi biasanya hal ini sulit dilakukan apalagi bila bayi sedang mulai merangkak atau berjalan, karena mereka cenderung terus menerus bergerak. Tapi usahakan untuk:
Saat perut semakin membesar, sulit bagi ibu untuk menemukan posisi yang nyaman untuk menyusui. Untuk itu, coba hal-hal berikut:
Meskipun secara umum menyusui saat hamil itu aman, namun beberapa hal tetap perlu diperhatikan agar kesehatan janin, ibu, dan bayi yang masih menyusu tetap terjaga. [1, 2, 3]
1. Harms, R. W. Is it safe to continue breastfeeding if I’m pregnant with another child? American Pregnancy Association; 2012.
2. Bronwyn Warner. Breastfeeding through pregnancy and beyond. Australian Breastfeeding Association; 2016.
3. Donna Murray, RN, BSN. Breastfeeding During Pregnancy. Very Well Family; 2019.
4. Melissa A. Kurke, R.N., I.B.C.L.C. Is it safe to continue breast-feeding if I'm pregnant with another child? Mayo Clinic; 2020.