Mimisan atau yang disebut juga dengan epistaksis adalah pendarahan dari jaringan di dalam hidung (selaput lendir hidung) yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah. [1]
Mimisan sering terjadi pada anak-anak. Mimisan pada anak biasanya singkat dan tidak menunjukkan masalah serius. Namun, pendarahan yang persisten, berulang, atau sangat berat dapat memerlukan pertolongan medis. [1, 3, 5]
Sebagian besar mimisan pada anak-anak terjadi di bagian depan hidung yang dekat dengan lubang hidung. Bagian hidung ini memiliki banyak pembuluh darah kecil yang bisa rusak dengan mudah. [1]
Tinjauan Mimisan pada anak biasanya terjadi di bagian depan hidung yang dekat dengan lubang hidung dan tidak mengakibatkan masalah serius.
Daftar isi
Gejala utama mimisan adalah darah mengalir melalui hidung. Pendarahan dari selaput lendir di bagian depan hidung hanya berasal dari satu lubang hidung. [1]
Pendarahan lebih tinggi di rongga hidung dapat berasal dari kedua lubang hidung. Kondisi ini biasanya tidak menimbulkan rasa sakit. Jika rasa sakit terjadi biasanya disebabkan oleh cedera atau area jaringan yang sakit di dalam hidung. [1]
Gejala mimisan dapat mirip dengan kondisi kesehatan lainnya. Anda dapat memeriksakan anak Anda ke dokter untuk didiagnosis. [1]
Mimisan pada anak bisa disebabkan oleh banyak hal. Umumnya penyebabnya adalah:
Baik itu udara dalam ruangan yang panas atau iklim yang kering, penyebab paling umum mimisan pada anak-anak adalah udara kering yang mengiritasi dan mengeringkan selaput hidung. [1, 2, 3]
Penyebab ini merupakan penyebab mimisan kedua yang paling umum. Kebiasaan menggaruk atau mengorek hidung bisa membuat pembuluh darah yang rentan berdarah di hidung robek. [1, 2, 3]
Cedera hidung yang terjadi saat anak bermain bisa menyebabkan mimisan pada anak. Sebagian besar kondisi ini tidak menyebabkan masalah serius, tetapi Anda harus mencari perawatan medis jika Anda pendarahan tidak dapat dihentikan setelah 10 menit. [1, 2, 3]
Penyakit yang mengakibatkan gejala hidung tersumbat dan iritasi seperti pilek, alergi dan sinus dapat menyebabkan mimisan. Hal ini karena penderita penyakit tersebut lebih sering menggosok atau menggaruk hidung mereka. [1, 2, 3, 6]
Infeksi bakteri dapat menyebabkan luka, kemerahan, dan timbulnya kerak di bagian dalam hidung dan di depan lubang hidung. Infeksi ini dapat menyebabkan mimisan. [1, 2, 3]
Dalam kasus yang jarang terjadi, mimisan sering disebabkan oleh masalah yang berkaitan dengan pembekuan darah atau pembuluh darah abnormal. Beritahukan Dokter Anda jika anak Anda mengalami mimisan yang tidak terkait dengan penyebab yang telah disebutkan di atas. [2]
Seorang anak dapat lebih berisiko mengalami mimisan, jika: [1]
Anak-anak dengan mimisan biasanya tidak memerlukan perawatan medis. Kebanyakan mimisan terjadi dalam waktu yang singkat, dan biasanya dapat dirawat di rumah. [3]
Namun, bicarakan dengan dokter jika: [3]
Mimisan pada anak memerlukan perhatian medis segera jika: [3]
Anak-anak dengan mimisan yang parah atau sering harus menemui dokter untuk menghentikan pendarahan. [3]
Pilihan pengobatan untuk mimisan meliputi: [3, 4]
Setelah menghentikan pendarahan, dokter akan memeriksa anak Anda untuk menentukan penyebab yang mendasarinya. Dalam beberapa kasus, anak mungkin memerlukan pembedahan untuk memperbaiki masalah dengan pembuluh darah di hidung.
Mimisan pada anak biasanya bisa diobati di rumah. Berikut adalah cara untuk mengatasi mimisan pada anak: [2, 3]
Tidak ada cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah mimisan pada anak-anak. Namun, Anda dapat mengambil langkah-langkah berikut ini untuk membantu mengurangi risiko terjadinya mimisan: [3]
1) Anonim. Nosebleed (Epistaxis) in Children. Cedars-Sinai; 2021.
2) Karen Gill, M.D. dan Jessica Timmons. Nosebleeds in Children: Causes, Treatment, and Prevention. Health line; 2016.
3) Zawn Villines. When to see a doctor if a child has a nosebleed. Medical News Today; 2019.
4) Anonim. Nosebleeds. The Royal Children’s Hospital Foundation: 2018.
5) Anonim. Nosebleed (Epistaxis) in Children. University of Rochester Medical Center: 2021.
6) Anonim. Why Does My Child Get Frequent Nosebleeds?.University of Utah Health: 2020.