Olopatadine merupakan salah satu obat golongan antihistamin yang dapat menurunkan produksi histamin di dalam tubuh sehingga dapat menangani keluhan berupa alergi [1].
Olopatadine dapat digunakan untuk obat terapi alergi konjungtivitis maupun alergi rhinitis. Oleh karenanya, obat ini diproduksi menjadi bentuk drop untuk tetes mata dan spray untuk semprot hidung. Namun, olopatadine tetes mata tidak boleh digunakan pada pasien dengan alergi mata akibat penggunaan lensa kontak [2,3,4].
Daftar isi
Olopatadine merupakan obat golongan antagonis selektif histamin terutama reseptor H1 serta penstabil sel mast yang memproduksi sitokin oleh sel epitel konjungtiva [8].
Informasi yang cukup tentu akan sangat diperlukan sebelum penggunaan obat. Berikut ini merupakan informasi mengenai Olopatadine yang akan dibutuhkan sebelum penggunaan Olopatadine [4,5,6].
Indikasi | Obat tetes alergi mata dan obat semprot alergi rhinitis |
Kategori | Obat Keras (Penggunaan diwajibkan dengan resep dokter) |
Konsumsi | Anak-anak dan dewasa |
Kelas | Antihistamin / antialergi, dekongestan oftalmik (dekongestan mata), anestesi, anti-inflamasi |
Bentuk | Drop dan Nasal spray |
Kontraindikasi | → Pasien yang memiliki alergi dengan antihistamin maupun antihistamin jenis piperidine → Pasien dengan kondisi memiliki luka pada septum hidung, lesi di dalam hidung, perforasi dinding hidung, dan mimisan |
Peringatan | Pasien dengan kondisi berikut, wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan Olopatadine: → Pasien dengan penyakit nasal lainnya → Ibu hamil dan menyusui → Pasien dengan keluhan iritasi mata akibat lensa kontak |
Kategori Obat pada Kehamilan & Menyusui | Cara Pemberian Obat: ↔ Melalui Topikal (Tetes mata atau Spray hidung): Kategori C: Studi pada reproduksi hewan menunjukkan efek buruk pada janin. Tidak ada studi memadai dan terkendali pada manusia. Obat boleh digunakan jika nilai manfaatnya lebih besar dari risiko terhadap janin. |
Olopatadine merupakan obat yang bersifat sebagai antihistamin. Obat ini terdiri dari dua macam bentuk yaitu drop untuk tetes mata dan spray untuk semprot hidung [5,6].
Olopatadine ophtalmic atau obat tetes mata olopatadine memiliki efek terapi maupun manfaat pada pasien dengan keluhan alergi mata yang mengakibatkan mata gatal dan kemerahan. Jangan gunakan olopatadine tetes mata untuk alergi yang diakibatkan oleh lensa kontak [6].
Sedangkan, olopatadine nasal atau olopatadine semprot hidung memiliki efek terapi maupun manfaat yaitu meredakan gejala alergi musiman yang terjadi pada hidung, seperti hidung berair, gatal, maupun tersumbat, bersin, dan post nasal drip [5].
Olopatadine baik dalam bentuk olopatadine ophtalmic (tetes mata) maupun olopatadine nasal (semprot hidung) dapat digunakan oleh anak-anak maupun dewasa.
Berikut ini akan diberikan penjelasan mengenai dosis Olopatadine supaya efektifitas terapi obat ini menjadi maksimal [2,3,4].
Topikal Drop/Tetes ⇔ Khusus mata: Pada keluhan alergi konjungtivitas: → Larutan Olopatadine konsentrasi 0,1%: 1 tetes pada mata yang terkena alergi konjungtivitas dengan jangka waktu pemberian sekitar 6-8 jam → Larutan Olopatadine konsentrasi 0,2% atau 0,7%: 1 tetes pada mata yang terkena sebanyak sekali sehari |
Spray/Semprot ⇔ Khusus nasal: Pada keluhan Alergi rinitis musiman: Larutan spray Olopatadine konsentrasi 0,6%: 2 semprotan pada setiap lubang hidung |
Topikal Drop/Tetes ⇔ Khusus mata: ⇔ Anak-anak ≥2 tahun → Larutan Olopatadine konsentrasi 0,2% atau 0,7%: 1 tetes pada mata yang terkena sebanyak sekali sehari ⇔ Anak-anak ≥2 tahun → Larutan Olopatadine konsentrasi 0,1%: 1 tetes pada mata yang terkena alergi konjungtivitas dengan jangka waktu pemberian sekitar 6-8 jam |
Spray/Semprot ⇔ Khusus nasal: ⇔ Anak-anak usia 6-11 tahun: → 1 semprotan pada setiap lubang hidung |
Setiap obat yang dirancang dari bahan kimia pasti memiliki efek samping, meskipun efek tersebut tidak diinginkan oleh penggunanya.
Berikut ini merupakan efek samping dari olopatadine ophtalmic (tetes mata) yang membutuhkan penanganan medis sesegera mungkin apabila terjadi [3].
Efek yang paling sering dilaporkan adalah:
Efek yang jarang terjadi (beritahu dokter segera jika anda mengalaminya):
Efek samping yang sering terjadi:
Info Efek Olopatadine Tenaga Medis:
Informasi mengenai detail obat akan sangat dibutuhkan bagi para pengguna obat tersebut maupun bagi para tenaga medis yang akan menggunakan atau menyarankan penggunaan dari obat olopatadine.
Oleh karena itu, berikut ini akan diberikan informasi yang lebih mendetail dari obat olopatadine [2,3,4].
Penyimpanan | Drop / Spray: → Simpan pada suhu kamar antara 20-25 ° C. → Lindungi dari suhu lembab maupun suhu yang terlalu panas → Jangan disimpan di dalam freezer dan jangan dibekukan → Tutup dengan rapat apabila tidak digunakan → Simpan olopatadine pada tempat yang aman baik dari jangkauan anak-anak maupun hewan peliharaan → Buang obat yang tidak terpakai maupun obat yang telah kadaluwarsa → Jangan dibuang ke dalam toilet atau ke saluran pembuangan kecuali ada instruksi untuk membuangnya di tempat tersebut |
Cara Kerja | Deskripsi: Olopatadine merupakan obat golongan antagonis reseptor histamin H1 yang relatif selektif dalam menghambat pelepasan histamin dari sel mast dan efek histamin terinduksi pada sel epitel konjungtiva. Onset kerja: 30 menit (nasal) ⇔ Farmakokinetik Penyerapan: Minimal (opthal). Bioavailabilitas: 57% (nasal). Waktu olopatadine untuk mencapai konsentrasi plasma puncak: 15 menit sampai 2 jam (nasal) Distribusi: Ikatan dengan protein plasma: sekitar 55% Metabolisme: Tidak dimetabolisme secara ekstensif Ekskresi: Melalui urin (60-70% tidak berubah dan tetap sebagai obat); melalui kotoran (sekitar 17%). Waktu paruh eliminasi: 8-12 jam. |
Interaksi dengan obat lain | → Penggunaan bersamaan dengan sodium oxybate menyebabkan interaksi mayor yaitu dapat meningkatkan efek samping seperti mengantuk, sakit kepala, kebingungan, depresi, tekanan darah rendah, pernapasan menjadi lambat atau dangkal, dan gangguan dalam berpikir, menilai, maupun koordinasi motorik hingga reaksi yang parah dapat menyebabkan koma bahkan kematian. → Penggunaan bersamaan dengan beberapa obat seperti acetylcarbromal, lithium, dan ramipril menyebabkan peningkatan efek samping seperti pusing, sakit kepala, sulit berkonsentrasi, dan gangguan koordinasi motorik. → Penggunaan bersamaan dengan depresan SSP menyebabkan depresi SSP aditif |
Interaksi dengan makanan | → Penggunaan olopatadine nasal dengan alkohol dapat meningkatkan efek samping obat memburuk sehingga menyebabkan efek samping pada sistem saraf seperti sakit kepala, mengantuk, dan sulit untuk berkonsentrasi. Konsultasikan dengan dokter guna meminta petunjuk mengenai pernyataan atau kekhawatiran Anda setelah menggunakan olopatadine nasal. |
Overdosis | ⇔ Gejala: Rasa kantuk pada orang dewasa diawali dengan rasa gelisah, diikuti oleh rasa kantuk pada anak-anak ⇔ Cara Mengatasi: Diperlukan pengobatan simptomatik atau pengobatan yang mendukung |
Pengaruh pada hasil lab | Sejauh ini belum ada penelitian maupun kejadian adanya pengaruh olopatadine pada hasil laboratorium |
Apakah setelah penggunaan olopatadine boleh melakukan pekerjaan berat atau berkendara?
Tidak kami sarankan untuk melakukan pekerjaan berat atau berkendara dikarenakan salah satu efek samping dari olopatadine adalah mengantuk dan sakit kepala [7].
Bagaimana jika penggunaan olopatadine terlewat satu dosis?
Apabila Anda melewatkan dosis untuk penggunaan olopatadine, segera konsumsi olopatadine tanpa menggunakan dosis ekstra dan apabila mendekati waktu dosis konsumsi berikutnya, gunakan olopatadine sesuai dengan jadwal maupun dosisnya [2,3].
Apa yang harus diperhatikan sebelum menggunakan olopatadine tetes mata?
Penggunaan olopatadine tetes mata harus dilakukan dengan benar sesuai instruksi. Ikuti cara berikut ini ketika menggunakan olopatadine tetes mata [3].
– Gunakan hanya untuk mata
– Utamakan kebersihan baik sebelum, sesaat, maupun setelah pengaplikasian obat ini
– Jaga agar kontak antara bagian aplikator obat seminim mungkin sehingga sterilitasnya tetap terjaga
– Tanyakan kepada dokter maupun petugas kesehatan untuk pertanyaan lebih lanjut mengenai penggunaan atau pertanyaan lain
Bagaimana cara mengaplikasikan olopatadine spray hidung?
Berikut ini akan dijelaskan langkah-langkah yang tepat untuk menggunakan olopatadine spray hidung [2].
1. Tiup hidung Anda dengan lembut sebelum menggunakan olopatadine spray hidung
2. Masukkan ujung semprotan ke dalam lubang hidung Anda, arahkan lurus ke atas ke dalam hidung Anda. Tekan lubang hidung Anda yang lain dengan jari Anda dan jaga agar kepala Anda tetap tegak. Pompa semprotan dan tarik napas perlahan pada saat yang bersamaan
3. Gunakan jumlah semprotan sebanyak yang diresepkan oleh dokter dan jangan berlebihan ketika menggunakannya
4. Bersihkan nosel dengan tisu bersih dan lembab kemudian tutup kembali
5. Tarik pompa semprot setidaknya 2 semprotan setiap kali ketika sudah lebih dari 7 hari sejak terakhir penggunaan
Apakah ibu hamil boleh menggunakan olopatadine nasal?
Kategori olopatadine nasal untuk ibu hamil dan menyusui adalah kategori C. Obat dengan kategori ini dapat memberikan efek buruk pada janin, namun penelitian pada manusia masih belum memadai. Saran yang dapat diberikan adalah sesuaikan dengan petunjuk dokter.
Apabila sulit menemui olopatadine di pasaran, berikut ini diberikan informasi mengenai beberapa obat merek dagang dari olopatadine tetes mata yang mengandung bahan aktif dari obat tersebut [3].
Brand Merek Dagang Olopatadine Ophtalmic (Tetes Mata) |
Pataday |
Patanol |
Pazeo |
Berikut ini adalah informasi mengenai beberapa obat merek dagang dari olopatadine spray hidung [2].
Brand Merek Dagang Olopatadine Nasal (Spray Hidung) |
Patanase |
1. Alexei Gonzalez-Estrada, Keerthi Reddy, Ves Dimov & Frank Eidelman. Olopatadine hydrochloride ophthalmic solution for the treatment of allergic conjunctivitis. Expert Opinion on Pharmacotherapy. 2017.
2. Anonim. Drugs.com. Olopatadine (Nasal). 2020.
3. Anonim. Drugs.com. Olopatadine (Ophtalmic). 2020.
4. Anonim. Mims.com. Olopatadine. 2020.
5. Anonim. Webmd.com. Olopatadine Nasal. 2020.
6. Anonim. Webmd.com. Olopatadine Ophtalmic (Eye). 2020.
7. Dharmista Patel, MD; Sarala N, MD; Narendra Panduranga Datti, MS. Topical olopatadine hydrochloride versus ketotifen fumarate for allergic conjunctivitis. Journal of Ophtalmic and Vision Research. 2018.
8. Edward Meier, Abhijit Narvekar, Ganesh R Iyer, Harvey B DuBiner, Apinya Vutikullird, David Wirta, Kenneth Sall. Pharmacokinetics and safety of olopatadine hydrochloride 0.77% in healthy subjects with asymptomatic eyes: data from 2 independent clinical studies. Clinical Ophtalmology. 2017.