Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Osteokondroma adalah tumor tulang jinak yang berkembang pada saat kanak-kanak dan remaja. Karena tumor ini tumbuh di tempat pertumbuhan tulang, maka osteokondroma dapat tumbuh semakin besar seiring pertumbuhan
Seperti kita tahu, tulang adalah bagian tubuh manusia yang berfungsi untuk memberikan dukungan dan perlindungan bagi tubuh kita. Manusia sendiri memiliki 206 tulang di dalam tubuhnya. [2]
Sementara itu, tulang rawan adalah jenis jaringan elastis khusus yang bisa ditekuk tanpa menjadi patah. Tulang jenis ini bisa ditemukan di seluruh tubuh, terutama di bagian sendi, di mana tulang rawan membentuk semacam bantalan yang melindungi ujung tulang dari kerusakan. [2]
Ada kalanya terjadi ketidaknormalan pada tulang dan tulang rawan dalam tubuh. Bila Anda menemukan ada benjolan di sekitar tulang sendi, maka segera cek apakah benjolan tersebut merupakan Osteochondroma atau bukan.
Daftar isi
Osteochondroma adalah sebuah tumor jinak berupa tulang rawan yang biasanya terdapat di ujung tulang panjang. Penyakit ini bisa menimpa mereka yang masih kanak-kanak, remaja, sampai dewasa muda. [1, 3]
Ukuran tumor Osteochondroma dapat berkisar mulai dari 1 cm hingga lebih dari 20 cm, dengan ukuran rata-rata 3 hingga 6 cm. Daerah yang paling rawan terkena Osteochondroma adalah di tepi tulang panjang seperti yang terdapat di kaki dan lengan, serta di sekitar lutut dan siku. [2, 3]
Namun demikian, tumor tulang ini dapat berkembang di setiap tulang yang dibentuk oleh tulang rawan. Pada anak-anak, Osteochondroma tumbuh seiring dengan pertumbuhan mereka. Jadi, ketika tulang pada tubuh mereka sudah mencapai tingkat kematangan, maka biasanya Osteochondroma juga berhenti tumbuh. [2]
Tumor ini merupakan jenis tumor jinak yang paling umum terjadi, dan biasanya terdeteksi ketika daerah di sekitar tumor tersebut menjadi besar atau timbul luka. [2, 6]
Walaupun biasanya tumor selalu berkaitan dengan penyakit kanker, dalam hal ini Osteochondroma tidak termasuk ke dalam jenis tersebut, karena tumor ini jarang sampai menyebabkan kanker. Meskipun begitu, keberadaan Osteochondroma juga perlu dipantau agar bisa segera diketahui saat mengalami perubahan atau komplikasi. [3]
Terkadang, penderita Osteochondroma tidak mengalami gejala apapun. Meskipun demikian, bagi mereka yang bergejala biasanya mengalami tanda-tanda sebagai berikut: [1, 4, 5]
Jadi perlu diingat bahwa gejala pada setiap penderita Osteochondroma tidaklah sama, tergantung pada ukuran dan lokasi keberadaan tumor tersebut.
Penyebab pasti Osteochondroma belum diketahui. Penelitian mengungkapkan ada hubungan genetik yang menunjukkan bahwa kelainan tersebut bisa merupakan penyakit turunan, dan ada pula yang tidak. Jadi, ada kemungkinan bahwa salah satu penyebabnya karena terjadi mutasi genetik. [1, 4, 5]
Osteochondroma juga bukan disebabkan oleh cedera, dan baik pria maupun wanita sama-sama memiliki kemungkinan untuk menderita tumor jinak tersebut. [3]
Sebelum dilakukan pemeriksaan fisik, dokter akan menggali informasi tentang latar belakang kondisi kesehatan pasien. Lalu, saat akan melakukan diagnosis, dokter biasanya melakukan biopsi, yaitu pengambilan sedikit sampel jaringan atau kuretase, yaitu pengangkatan seluruh tumor.
Nantinya, sampel atau tumor yang diangkat tadi akan dikirimkan ke ahli patologi untuk diperiksa lebih lanjut. [1, 2]
Selain itu, dokter juga bisa melakukan diagnosis dengan melakukan tes-tes sebagai berikut: [1, 2]
Tes-tes tersebut dilakukan agar dokter mampu memberikan diagnosis yang akurat dan menentukan pengobatan yang tepat.
Setelah melakukan diagnosis terhadap kondisi tumor dalam tubuh pasien, dokter juga harus mempertimbangkan faktor-faktor berikut sebelum memberikan pengobatan terhadap pasien Osteochondroma, yaitu: [1, 2]
Setelah mempertimbangkan faktor-faktor tersebut, maka barulah dokter bisa menentukan mana yang akan dipilih dari 2 opsi pengobatan Osteochondroma, yaitu: [1, 2]
Jika tidak terlihat gejala pembesaran ukuran tumor, biasanya dokter akan memantau kondisinya terlebih dahulu selama beberapa waktu.
Tetapi, saat gejala-gejala Osteochondroma seperti rasa sakit semakin terasa atau ukuran tumor bertambah besar dalam waktu singkat, maka dokter akan melakukan tindakan operasi pengangkatan tumor tersebut. [1,2]
Hal ini disebabkan karena tumor tersebut terindikasi mengarah ke penyakit kanker. Tumor Osteochondroma harus diangkat seluruhnya, karena kalau tidak, maka dikhawatirkan tumor dapat muncul kembali. [1, 2]
Karena penyebab pasti Osteochondroma masih belum dapat dipastikan, maka pencegahannya pun belum diketahui. Oleh karena itu, bila Anda melihat gejala-gejala Osteochondroma pada anggota keluarga, segera bawa ke dokter untuk diperiksa. [3]
1. Anonim. Osteochondroma. Hopkins Medicine; 2021.
2. Saleh Fadel MD & Bibianna Purgina MD FRCPC. Osteochondroma. My Pathology Report; 2020.
3. Rajiv Rajani, MD & Stuart J. Fischer, MD. Osteochondroma. Ortho Info; 2018.
4. Anonim. Osteochondroma. Stanford Health Care; 2020.
5. Jack Wolfsdorf, MD, FAAP. Osteochondroma. Nicklaus Childrens; 2021.
6. William C. Shiel Jr., MD, FACP, FACR. Medical Definition of Osteochondroma. Medicine Net; 2018.