Penyakit & Kelainan

Otitis Eksterna: Penyebab-Gejala dan Cara Mencegahnya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Otitis eksterna adalah infeksi akut pada kulit liang telinga yang biasanya disebabkan oleh bakteri. Otitis eksterna biasanya berbentuk adanya bisul lokal atau infeksi difus pada seluruh liang telinga.

Apa Itu Otitis Eksterna?

Otitis eksterna adalah salah satu kondisi infeksi telinga yang menyerang lubang telinga bagian luar dan saluran telinga yang menghubungkan bagian luar telinga dengan gendang telinga. Otitis eksterna juga sering disebut dengan swimmer’s ear. [1]

Kondisi otitis eksterna biasanya terjadi ketika seseorang banyak menghabiskan waktu untuk berenang atau ketika berada di luar saat terjadi angin dan hujan. Bakteri yang berada di dalam air bisa saja ikut masuk ke dalam telinga dan menyebabkan infeksi. [2, 3]

Infeksi yang disebabkan oleh bakteri itu mampu merusak lapisan tipis kulit yang melapisi saluran telinga. Semua orang bisa terkena infeksi ini, baik anak-anak, remaja, dewasa, hingga orang lanjut usia. Perlu penanganan sesegera mungkin agar tidak terjadi komplikasi yang membahayakan penderita. [1, 2]

Fakta-fakta tentang Otitis Eksterna

Ada beberapa fakta yang perlu diketahui soal infeksi saluran telinga atau otitis eksterna atau swimmer’s ear, yakni:[1, 2, 3,7]

  • Disebut dengan swimmer’s ear karena disebabkan oleh bakteri yang ada di dalam air saat berenang.
  • Otitis eksterna juga bisa terjadi karena terinfeksi jamur atau virus dari kondisi air yang tercemar.
  • Selain berenang, mandi dan lembapnya kondisi telinga juga bisa menyebabkan munculnya otitis eksterna.
  • Otitis eksterna bisa diobati dengan segera, tetapi bisa menjadi sangat serius bila sudah memasuki tahap komplikasi.

Penyebab Otitis Eksterna

Otitis eksterna utamanya disebabkan oleh adanya infeksi bakteri yang terkandung dalam air di dalam liang telinga. Air ini bisa tertinggal jika seseorang terlalu sering berenang, mandi, atau terkena hujan dan angin ketika berada di luar ruangan. [3]

Air yang tertinggal di dalam liang telinga akan menjadi tempat favorit bakteri untuk tumbuh. Infeksi telinga juga bisa terjadi jika lapisan tipis kulit di dalam telinga terluka. Biasanya, lapisan tipis kulit di dalam telingan bisa terluka karena beberapa hal, seperti goresan yang intens, penggunaan headphone/earphone, memasukkan kapas, dan masih banyak lagi. [1, 2]

Serumen atau kotoran telinga sebenarnya bisa menjadi pencegahan alami yang mencegah munculnya bakteri. Namun, serumen yang terus digerus dan dibuang bisa menyebabkan telingan rawan terkena infeksi. Selain bakteri, infeksi jamur atau virus juga bisa saja terjadi. [3]

Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, semua orang bisa terinfeksi otitis eksterna karena berbagai hal. Akan tetapi, anak-anak berpotensi lebih besar terkena karena saluran telinga mereka lebih sempit. Semakin sempit saluran telinga, semakin besar peluang bakteri tumbuh. [1, 2]

Selain itu, ada beberapa hal juga yang bisa menjadi faktor-faktor tertentu penyebab otitis eksterna, antara lain: [2, 3]

  • Berenang terlalu sering
  • Kemasukan air yang mengandung banyak bakteri ke dalam telinga
  • Membersihkan saluran telinga dengan tidak hati-hati dan melukai saluran telinga
  • Penggunaan headphone, earphone, earbud, dan alat bantu pendengaran lainnya
  • Alergi atau iritasi kulit telinga yang disebabkan oleh berbagai jenis perhiasan, semprotan rambut, dan pewarna rambut.

Gejala Otitis Eksterna

Otitis eksterna sebenarnya bisa dengan mudah diatasi jika segera diketahui gejalanya. Biasanya, ada tiga tahap gejala otitis eksterna yang terjadi pada penderita. Gejala tersebut berupa gejala ringan, gejala sedang, dan gejala lanjutan. [2]

1. Gejala Ringan

Penderita otitis eksterna dengan gejala ringan biasanya akan mengalami beberapa hal, seperti berikut: [2, 5]

  • Gatal di liang telinga.
  • Sedikit kemerahan di dalam telinga.
  • Telinga terasa tidak nyaman dan akan semakin terasa ketika menarik daun telinga atau menekan benjolan kecil di depan telinga.
  • Muncul cairan bening dari dalam yang tidak berbau.

2. Gejala Sedang

Jika penderita tidak segera menangani telinga yang menderita gejala ringan otitis eksterna, gejala tersebut akan meningkat menjadi lebih parah dan terjadi beberapa hal, seperti berikut: [2]

  • Gatal lebih hebat.
  • Rasa sakit meningkat.
  • Kemerahan yang ada di sekitar telingan semakin meluas.
  • Cairang bening keluar lebih banyak dan sering dari dalam telinga.
  • Telinga terasa penuh dan tersumbat karena adanya pembengkakan, cairan, dan kotoran
  • Kemampuan pendengaran mulai berkurang.

3. Gejala Lanjutan

Gejala akan terus bertambah parah apabila penderita tak kunjung ke dokter untuk memeriksakan keadaan mereka. Beberapa hal bisa dirasakan penderita, seperti: [2]

  • Rasa nyeri yang hebat akan menjalar ke wajah, leher, dan sisi kepala.
  • Telinga sudah tersumbat total.
  • Kemerahan dan pembengkakan muncul di telinga luar.
  • Pembengkakann kelenjar getah bening di leher.
  • Demam.

Alangkah baiknya, ketika Anda menderita otitis eksterna dan merasakan gejala ringan, Anda segera memeriksakan diri ke dokter spesialis telinga. Hal ini mencegah agar gejala tidak berlanjut ke tahap berikutnya. [1]

Dengan demikian, dokter dan tenaga medis lainnya bisa segera memberikan pengobatan dan perawatan kepada telinga Anda. Akan tetapi, jika Anda sudah sampai mengalami sakit yang parah dan demam, tidak salahnya Anda menggunakan instalasi gawat darurat. [2]

Jenis Otitis Eksterna

Ada tiga jenis otitis eksterna yang bisa menginfeksi manusia. Berikut sedikit penjelasan mengenai ketiga jenis otitis eksterna tersebut: [3, 6]

  • Otitis Eksterna Difus Akut

Otitis eksterna jenis ini merupakan yang paling umum terjadi di manusia. Biasanya, otitis eksterna ini disebabkan oleh bakteri yang berada di dalam air saat berenang, sesuai dengan namanya swimmer’s ear.

Namun, bakteri dari aktivitas lain, seperti mandi, kelembapan tingkat tinggi, dan angin yang ada di luar ruangan juga bisa menginfeksi telinga. Kondisi tersebut bisa bertahan hingga tiga minggu. Otitis eksterna difus akut ini mempengaruhi seluruh saluran telinga.

  • Otitis Eksterna Terlokalisasi Akut

Kondisi otitis eksterna jenis ini akan terjadi ketika folikel rambut di telingan terinfeksi. Pada folikel tersebut akan muncul benjolan yang berisi nanah dan menyakitkan. Kondisi yang disebut furunkel ini bisa terbentuk di saluran telinga. Dalam istilah medis, infeksi ini termasuk jenis furunculosis.

  • Otitis Eksterna Kronis

Otitis eksterna kronis biasanya terjadi akibat infeksi, alergi, atau kondisi kulit tertentu, seperti eksim. Kondisi ini bisa terjadi bahkan selama bertahun-tahun. Namun, untuk memastikan diagnosis dari otitis eksterna kronis, setidaknya gejala harus bertahan selama 3 bulan.

Komplikasi Otitis Eksterna

Otitis eksterna sebenarnya kondisi yang bisa dengan cepat diobati. Akan tetapi, otitis eksterna bisa saja menjadi sangat berbahaya dan menimbulkan berbagai komplikasi jika tak kunjung diobati. Beberapa komplikasi yang bisa muncul, antara lain[1,2]:

  • Gangguan Pendengaran Sementara

Penderita otitis eksterna yang belum kronis mungkin akan mengalami gangguan pendengaran sementara. Hal itu disebabkan oleh adanya pembengkakan atau cairan yang memenuhi saluran telinga. Gangguan ini akan membaik jika infeksi sudah sembuh.

  • Infeksi Jangka Panjang

Otitis eksterna juga bisa menjadi infeksi telinga jangka panjang yang sering disebut dengan otitis eksterna kronis. Namun, kondisi ini hanya akan terjadi jika ada faktor-faktor tertentu, seperti strain bakteri langka, reaksi alergi pada kulit, alergi pada obat tetes telinga antibiotik, dermatitis atau psoriasis, dan kombinasi infeksi bakteri dan jamur.

Kondisi ini memang jarang terjadi. Namun, bukan tidak mungkin infeksi otitis eksterna bisa menyebar ke lapisan dalam dan jaringan ikat kulit.

  • Kerusakan Tulang dan Tulang Rawan (osteomielitis dasar tengkorak)

Komplikasi ini juga jarang terjadi pada otitis eksterna. Namun, kerusakan tulang dan tulang rawan juga bisa terjadi pada otitis eksterna. Biasanya, komplikasi ini menyerang tulang rawan yang ada di telinga bagian rawan.

Selain itu, bisa juga menyerang tulang yang berada di bagian bawah tengkorak. Kondisi ini akan menyebabkan rasa sakit yang semakin menyakitkan. Orang yang berusia lanjut, penderita diabetes, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah berpotensi mengalami komplikasi ini.

  • Infeksi Menyebar Lebih Luas

Kalau komplikasi yang satu ini akan terbentu setelah terjadi kerusakan tulang di bagian bawah tengkorak atau sering disebut dengan osteomielitis dasar tengkorak. Infeksi bisa menyerang otak dan saraf di sekitar telinga. Kondisi tersebut bisa mengancam keselamatan penderita dan berakibat fatal.

Orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah menjadi pihak yang paling berisiko mengalami berbagai komplikasi di atas. Ada beberapa gejala yang bisa diketahui jika penderita sudah mengalami komplikasi seperti sakit telinga yang parah dan sakit kepala terutama di malam hari, kotoran telinga berlebihan, kelumpuhan saraf wajah di sisi telinga yang terkena infeksi, dan tulang terbuka di liang telinga.

Diagnosis Otitis Eksterna

Ada beberapa proses diagnosis yang akan dilakukan oleh dokter untuk melakukan diagnosis pada penderita otitis eksterna, yakni: [3, 4]

  • Dokter akan melakukan pemeriksaan menggunakan otoskop untuk melihat saluran telinga penderita. Dokter akan memeriksa kondisi telinga, seperti kemerahan, pembengkakan, adanya kotoran dan serpihan kulit di liang telinga, dan kerusakan gendang telinga.
  • Dokter akan menyedot atau mengeruk jika memang ada kotoran yang menyumbat saluran telinga. Dengan demikian, dokter bisa memperhatikan kondisi gendang telinga penderita apakah masih sehat atau sudah rusak.
  • Dokter juga akan bertanya beberapa hal kepada penderita, seperti riwayat kesehatan, gejala yang dirasakan oleh penderita, dan pengalaman dengan telinga baru-baru ini, termasuk berenang, memasukkan benda ke telinga, dan selainnya.
  • Jika dokter menemukan gendang telinga penderita sudah rusak, dokter akan merujuk penderita ke dokter spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan  untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
  • Jika kondisi tak kunjung membaik setelah mendapatkan pengobatan, dokter juga akan mempelajari kotoran telinga dari penderita di laboratorium untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan mendetail.

Cara Mengobati Otitis Eksterna

Pengobatan otitis eksterna dilakukan dengan tujuan untuk menghentikan proses infeksi yang disebabkan oleh bakteri, jamur, atau virus yang menyerang saluran telinga. Ada beberapa langkah pengobatan yang bisa dilakukan, yakni[3,4]:

  • Pembersihan

Untuk pengobatan yang kali pertama dilakukan tentunya dokter akan melakukan pembersihan saluran telinga dari berbagai jenis kotoran, kulit yang telah rontok, dan lain sebagainya. Tujuannya agar obat tetes telinga yang dimasukkan bisa mencapai luka dengan sempurna.

  • Tetes Telinga

Obat tetes telinga yang digunakan penderita otitis eksterna biasanya mengandung zat asam, kotikosteroid, antibiotik, antijamur, atau kombinasi dari bahan-bahan yang lain. Obat ini menjadi obat utama untuk otitis eksterna.

  • Sumbu Telinga

Dokter akan menggunakan opsi ini apabila kondisi saluran telinga penderita benar-benar tersumbat oleh kotoran yang sulit disingkirkan. Sumbu telinga berupa sumbat kasa katun lembut yang dilapisi obat.

Penggunaan sumbu telinga ini diharapkan mampu membantu obat masuk ke daerah telinga yang bermasalah. Dengan demikian, pengobatan masih tetap bisa dilakukan. Penggunaan sumbu telinga ini biasanya harus diganti jika sudah digunakan selama 2 atau 3 hari.

  • Antibiotik Oral

Antibiotik oral akan diberikan oleh dokter jika memang kondisi telinga penderita sudah sangat parah dan tidak bisa dimasuki apa-apa lagi. Dengan demikian, demi melangsungkan pengobatan agar tetap efektif, dokter akan memberikan antibiotik yang bisa diminum.

Cara Pencegahan Otitis Eksterna

Ada beberapa proses pencegahan yang paling efektif untuk menghindari munculnya infeksi otitis eksterna pada seseorang, utamanya saat Anda sedang berenang. Berikut beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk menanggulangi munculnya otitis eksterna: [4, 7]

  • Hindari berenang di kawasan air yang tercemar.
  • Gunakan topi penutup telinga saat berenang dan mandi untuk menghindari air masuk ke dalam telinga.
  • Keringkan telinga sekering mungkin usai mandi dan berenang dengan menggunakan kapas lembut atau handuk yang lembut.
  • Kosongkan telinga dari air yang masuk ke saluran telingga hingga seluruh air benar-benar keluar.
  • Tidak memasukkan benda-benda asing secara sembarangan ke dalam telinga, seperti penyeka kapas, jepit rambut, pena, pensil, atau selainnya.
  • Gunakan pembersih telinga hanya saat kotoran telinga sudah keluar ke bagian luar telinga.

Periksakan diri ke dokter jika sudah merasakan kondisi-kondisi kurang nyaman pada telinga Anda.

1. Joe Bowman, Elaine K. Luo, M.D.. Outer Ear Infection (Swimmer's Ear). Healthline; 2019.
2. Mayo Clinic Staff. Swimmer's Ear: Symptoms and Causes. Mayo Clinic; 2019.
3. Yvette Brazier, Shilpa Amin, M.D., CAQ, FAAFP. Swimmer's Ear: What You Need to Know. Medical News Today; 2018.
4. Mayo Clinic Staff. Swimmer's Ear: Diagnosis and Treatment. Mayo Clinic; 2019.
5. Anonim. Swimming and Ear Infection. Centers for Disease Control anda Prevention; 2020.
6. Paul Schaefer, M.D., Ph.D., Reginald F. Baugh, M.D.. Acute Otitis Externa: An Update. American Family Physician 86(11): 1055-1061; 2012.
7. Daniel Fick, M.D., Otitis Externa: Get Rid of Swimmer's Ear. University of Iowa Hospital and Clinics; 2017.

Share