Daftar isi
Parsnip merupakan salah satu keluarga dekat dari tanaman wortel yang tergolong pada Apiceae dan memiliki nama latin Pastinaca sativa L. Parsnip merupakan salah satu sayuran yang terkenal di negara-negara barat.
Parsnip merupakan tanaman asli Eurasia dan muncul pertama kali di daerah Altai dan penggunungan Ural, yang kemudian berhasil menyebar ke seluruh dunia.
Parsnip merupakan tanaman yang mudah dibudidayakan karena tidak memerlukan syarat khusus dalam menanamnya. Parsnip sering kali dijadikan obat bagi para dokter, terutama dalam mengobati penyakit diabetes [2]
Keluarga tanaman Apiceae atau adas-adasan merupakan tanaman yang memiliki bunga harum dan salah satu keluarga tanaman terbesar karena memiliki 3.700 jenis
Parsnip hampir disamakan dengan wortel apabila tidak mengetahui karakteristik dari parsnip. Parsnip merupakan sayuran yang berasal dari umbi.
Pada bagian daunnya, parsnip memiliki bentuk daun yang menyirip dan pada bagian sampingnya bergerigi. Daun parsnip berwarna hijau dan pada bagian daun biasanya akan mengeluarkan minyak essensial yang dapat membuat kulit seperti terbakar.
Parsnip juga memiliki bunga berwarna kuning pada ujung tangkai dengan jenis kelamin ganda. Bunga parsnip memiliki 5 sampai 15 jumlah mahkota tanpa kelopak.
Sedangkan bagian umbi, parsnip memiliki umbi yang besar berwarna putih pucat. Selain itu, bagian umbi parsnip memiliki bau yang khas, yaitu bau harum yang menyengat [2]
Parsnip dan wortel sering kali disamakan oleh masyarakat yang jarang mengetahui perbedaan diantara keduanya. Padahal, parsnip dan wortel merupakan jenis tanaman yang sangat berbeda, baik dari segi fisik ataupun rasa.
Parsnip memiliki warna putih pucat dengan ukuran 1 sampai 2 kali lebih besar daripada wortel. Kemudian parsnip juga memiliki kulit yang lebih tipis dan memiliki bau harum yang sangat khas.
Selain itu, parsnip memiliki tekstur yang lebih keras terutama bagi parsnip yang mempunyai ukuran yang lebih besar. Selain itu, parsnip dan wortel juga memiliki kandungan gizi yang jauh berbeda [2,4]
Jika wortel tinggi akan kandungan vitamin A, parsnip sangat tinggi akan kandungan vitamin C nya.
IDNmedis.com Info Gizi (Per 100 Gram) Parsnips, mentah | |||
---|---|---|---|
Kalori: | 75 | Kalori Dari Lemak: | 2.5 |
%Kebutuhan Harian | |||
Total Lemak | 0.3 g | 0.46 % | |
Lemak Jenuh | 0.1 g | 0.25 % | |
Lemak Trans | 0 | 0 % | |
Kolesterol | 0 mg | 0 % | |
Sodium | 10 mg | 0.42 % | |
Total Karbohidrat | 18 g | 6 % | |
Serat | 4.9 g | 19.6 % | |
Gula | 4.8 g | ||
Protein | 1.2 g | 2.4 % | |
Vitamin A | 0 % | Vitamin c | 28.33 % |
Kalsium | 3.6 % | Zat besi | 3.28 % |
Src : Parsnips, mentah *Kebutuhan harian berdasarkan diet 2,000 kalori. Kebutuhan anda bisa lebih besar/kecil. |
Top 10 Gizi | |||
---|---|---|---|
Penyajian 100gr | %Kebutuhan Harian | ||
Vitamin C | 17 mg | 28 % | |
Vitamin K | 22.5 mcg | 28 % | |
Mangan | 0.6 mg | 28 % | |
Serat makanan | 4.9 g | 20 % | |
Folat | 67 mcg | 17 % | |
Kalium | 375 mg | 11 % | |
Vitamin E (Alpha Tokoferol) | 1.5 mg | 7 % | |
Magnesium | 29 mg | 7 % | |
Fosfor | 71 mg | 7 % | |
Asam Pantotenat | 0.6 mg | 6 % | |
Src : Parsnips, mentah |
Parsnip kaya akan kandungan vitamin di dalamnya, salah satu vitamin yang terdapat pada parsnip adalah vitamin E.
Vitamin E memiliki fungsi sebagai antioksidan di dalam tubuh yang dapat menangkal efek radikal bebas.
Parsnip memiliki beberapa senyawa yang memiliki manfaat bagi tubuh, salah satu senyawa tersebut adalah fosfor. Fosfor memiliki kegunaan dalam membantu kalsium bagi pertumbuhan tulang.
Parsnip juga memiliki senyawa asam butirat. Asam butirat merupakan senyawa pada parsnip yang memberikan rasa pedas dan bau yang khas pada parsnip.
Selain itu, parsnip juga memiliki kandungan zat besi yang dapat membuat tubuh memproduksi lebih banyak lagi sel darah merah [1,2]
Kandungan gizi pada parsnip memberikan banyak manfaat bagi tubuh terutama dalam hal kesehatan. Parsnip sering kali digunakan oleh para dokter sebagai obat pada penderita penyakit tertentu.
Lebih jelas lagi mengenai manfaat parsnip untuk kesehatan, berikut ini :
Parsnip merupakan salah satu sayuran yang memiliki kandungan vitamin C tinggi di dalamnya. Hal ini memberikan manfaat pada tubuh terutama dalam hal meningkatkan imunitas tubuh.
Vitamin C diketahui dapat menstimulasi aktivitas imun pada tubuh dengan cara meningkatkan produksi sel darah putih yang berfungsi melawan patogen asing yang masuk ke dalam tubuh [5]
Parsnip sering kali dikaitkan dengan obat penyembuhan diabetes. Hal ini dikarenakan parsnip memiliki kandungan vitamin C yang sangat tinggi di dalamnya.
Vitamin C sangat berpengaruh bagi orang yang mengalami sindrome metabolik terutama yang berkaitan dengan darah tinggi, kadar gula tinggi dan kolesterol tinggi. Vitamin C dapat mencegah risiko yang ditimbulkan dari sindrome metabolik.
Selain itu, parsnip juga memiliki kandungan mangan dan vitamin K yang sangat erat hubungannya dengan kadar gula dalam darah. Senyawa mangan merupakan salah satu senyawa yang penting dalam proses regulasi gula darah
Mangan berperang dalam merangsang tubuh untuk lebih banyak memproduksi insulin, yaitu zat yang berguna sebagai menyerap kadar gula dalam darah untuk dijadikan energi di dalam darah [5,6]
Sindrome metabolik merupakan kondisi yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes dan strok, seperti kadar gula yang tinggi atau kolesterol tinggi
Parsnip merupakan sayuran yang wajib dimasukkan ke dalam menu diet bagi seseorang yang sedang menjalani diet ketat. Hal ini dikarenakan parsnip termasuk kedalam sayuran dengan nomor indeks glikemik yang rendah.
Selain itu, kandungan serat di dalam parsnip juga sangat baik bagi program diet. Hal ini dikarenakan, makanan yang kaya serat dipercaya dapat membuat perut lebih lama merasa kenyang dibanding dengan makanan yang minim serat.
Makanan yang kaya serat lebih lama dicerna oleh tubuh karena serat merupakan karbohidrat kompleks [7]
Indeks glikemik adalah daftar urutan makanan yang dapat mempengaruhi kadar gula di dalam darah dengan cepat.
Di dalam tubuh terdapat banyak sekali DNA yang berguna sebagai penyimpan informasi genetik di dalam tubuh yang keberadaannya sangat vital bagi tubuh.
DNA dibentuk dari beberapa senyawa yang berada di dalam parsnip, salah satunya adalah asam folat. Dalam pembentukan DNA, senyawa asam folat akan mendaur ulang protein di dalam tubuh yang akan digunakan dalam komponen DNA.
Selain itu, kandungan zat besi di dalam parsnip bersama dengan asam folat dapat meningkatkan produksi sel darah merah di dalam tubuh yang dapat mencegah terjadinya anemia [8]
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi dimana kadar cairan di dalam tubuh terlalu banyak dan tidak dikeluarkan. Hal ini dapat diatasi dengan mengonsumsi parsnip secara proporsional.
Parsnip diketahui memiliki kandungan kalium yang tinggi di dalamnya yang dapat mengurangi cairan di dalam tubuh. Kalium memiliki peranan di dalam proses penarikan cairan yang dilakukan oleh ginjal untuk dikeluarkan oleh tubuh [9]
Parsnip merupakan sayuran yang memiliki banyak kandungan gizi di dalamnya yang dapat memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh.
Kandungan gizi pada parsnip selain memberikan manfaat yang sangat banyak bagi kesehatan tubuh juga memiliki efek samping apabila mengonsumsi secara berlebihan.
Berikut ini beberapa efek samping yang ditimbulkan oleh parsnip :
Mengonsumsi parsnip secara proporsional sangat dianjurkan, hal ini dikarenakan parsnip memiliki sifat dieuretik yang dapat melancarkan BAB.
Namun, parsnip sangat tidak dianjurkan dikonsumsi terlalu banyak karena sifatnya yang dieuretik dapat menyebabkan diare yang akut pada seseorang. [2]
Bagian akar parsnip memang sering kali dimanfaatkan sebagai makanan bagi manusia, namun yang perlu diperhatikan adalah bagian daun parsnip yang dapat menyebabkan sensasi seperti terbakar dan juga gatal pada kulit.
Efek gatal dan terbakar pada kulit ini disebabkan karena pada bagian bawah daun parsnip memproduksi minyak essensial yang dapat membuat iritasi kulit [4]
Parsnip bukan hanya memiliki kandungan gizi yang bermanfaat bagi kesehatan tetapi juga memiliki kandungan senyawa yang berbahaya bagi tubuh.
Petani parsnip sering kali menyemprotkan pestisida pada tanaman parsnip yang dapat merusak akar, seperti lalat buah. Pemberian pestisida ini memang sangat efektif mengurangi hama pada parsnip.
Namun, disisi lain pemberian pestisida dapat menimbulkan risiko pada konsumen. Hal ini dikarenakan parsnip yang merupakan sayuran akar tentunya banyak menyerap cairan pestisida yang ada di dalam tanah.
Hal ini membuat parsnip memiliki risiko pestisida sitemik, yang artinya residu pestisida terdapat di dalam daging parsnip. Risiko sistemik pestisida dapat menyebabkan kerusakan pada organ tubuh, seperti ginjal dan hati.
Risiko sistemik pestisida dapat diatasi dengan memasak parsnip sampai benar-benar matang yang bertujuan untuk menetralkan kandungan pestisida di dalam parsnip [10,11]
Risiko sistemik pestisida lebih berbahaya dibandingkan risiko pestisida yang terdapat pada kulit luar tumbuhan.
Memilih parsnip merupakan langkah yang sangat dibutuhkan agar mendapatkan parsnip dengan kualitas yang baik dan memiliki kandungan gizi yang maksimal.
Berikut ini tips dalam memilih parsnip yang tepat :
Parsnip merupakan sayuran yang kaya akan kandungan air di dalamnya. Karena parsnip memiliki kandungan air yang banyak menyebabkan parsnip cepat mengalami proses pembusukan.
Untuk memperlambat proses pembusukan pada parsnip diperlukan beberapa cara khusus dalam menyimpannya. Berikut ini cara menyimpan parsnip yang benar :
Membalut parsnip dengan handuk kertas bertujuan untuk mengurangi embun yang dihasilkan ketika dalam penyimpanan. Dengan metode seperti diatas parsnip dapat disimpan selama 2 minggu [1,3]
Menyimpan parsnip terlalu lama tetap dapat mengurangi kandungan gizi yang terdapat di dalamnya.
Parsnip merupakan bahan makanan yang dapat diolah menjadi apapun karena teksturnya yang sedikit keras dan tidak lembek. Namun, dalam setiap pengolahan perlu memperhatikan kandungan gizi yang ada agar tidak hilang.
Berikut ini tips mengonsumsi parsnip :
Parsnip panggang
Sebagai MPASI
Parsnip merupakan salah satu makanan yang bergizi dan aman untuk dijadikan sebagai makanan pembantu asi bagi bayi.
1. Z.S. Ilić and L. Šunić. Carbohydrate Changes in Parsnip (Pastinaca sativa L.) during Long-Term Cold Storage. Acta horticulturae; 2014
2. Kristine M. Averill and Antonio DiTommaso. Wild Parsnip (Pastinaca sativa): A Troublesome Species of Increasing Concern. 21:279–287. Weed Technology; 2007.
3. Miona M. Belović, Mladenka V. Pestorić, Jasna S. Mastilović, Ţarko S. Kevrešan. Instrumental measuring of the hardness of fresh and cooked parsnip (Pastinaca sativa). 41 (1) 55-61. Food and Feed Research; 2014
4. Nancy Cain, Stephen J. Darbyshire, Ardath Francis, Robert E. Nurse. The Biology of Canadian weeds. 144. Pastinaca sativa L. Canadian Journal Of Plant Science; 2010.
5. Giuseppe Grosso1,2, Roberto Bei3, Antonio Mistretta1, Stefano Marventano. Effects of vitamin C on health: A review of evidence. 1;18:1017-29. Frontiers in Bio Science; 2013.
6. HB Rollin. Manganese: Environmental Pollution and Health Effects. WHO Collaborating Center in Occupational Health; 2011
7. Yao Olive Li, Andrew R. Komarek. Food Quality and Safety. 1, 47–59. Dietary fibre basics: Health, nutrition, analysis,
and applications; 2017
8. Shalini S Pavarya K. Pavitra. Folate: its health benefits. vol.3 no.24. Agro Food Industry Hi Tech; 2014.
9. Connie. M Weaver. Potassium and Health. 4: 368S-377S. American Society for Nutrition; 2013.
10. Kulwant Singh Sandhu, Usha Bajwa. Effect of handling and processing on pesticide residues in food- a review. Journal of Food Science and Technology; 2011.
11. Talat Parween, Sumira Jan, Sumira Mahmooduzzafar, Tasneem Fatma & Zahid Hameed Siddiqui. Selective Effect of Pesticides on Plant—A Review. 56:1, 160-179. Science and Nutrition; 2016.