Daftar isi
Pembesaran payudara atau yang sering disebut juga dengan augmentasi mammoplasty atau augmentasi payudara, merupakan salah satu jenis operasi yang bertujuan untuk memperbesar ukuran, atau bentuk payudara. [1, 5]
Tindakan medis ini melibatkan pemasangan implan payudara di bawah jaringan payudara atau otot dada. [1, 2]
Pembesaran payudara bagi sebagian wanita adalah cara agar mereka dapat tampil lebih percaya diri. Sebagian lagi karena ingin membangun kembali payudara untuk berbagai kondisi. [2]
Pembesaran payudara dapat direkomendasikan pada pasien yang mengalami kondisi sebagai berikut: [1, 2]
Tinjauan Pembesaran payudara adalah tindakan medis untuk memperbesar ukuran atau bentuk payudara.
Jenis-jenis implan pembesaran payudara: [1, 3]
Ada dua jenis permukaan implan yang tersedia yaitu halus dan bertekstur. Implan bertekstur memiliki tonjolan kecil di permukaannya. Implan ini bertujuan agar dapat mengurangi risiko kontraktur, komplikasi yang dialami beberapa wanita setelah pembesaran payudara. Implan yang halus memiliki permukaan yang halus. Implan yang halus banyak digemari dokter ahli bedah karena terasa lebih lembut dan alami. [3]
Implan dapat berisi gel silikon kohesif atau saline (larutan air garam). Implan saline akan memengaruhi rasa, kekencangan, dan bentuk payudara Anda. Jika terjadi kerusakan pada implan saline, larutan akan diserap dan dikeluarkan oleh tubuh secara alami. Pada implan berisi silikon, jika terjadi kerusakan atau bocor pada implan, gel akan tetap berada di cangkang atau keluar ke kantong implan payudara. [1]
Ada dua bentuk implan, yaitu tetesan air mata atau bulat. Umumnya, implan bulat paling sesuai dengan bentuk alami payudara dan menawarkan hasil yang lebih baik bagi wanita. Implan tear drop atau tetesan air mata kemungkinan cocok untuk wanita yang bagian payudaranya telah diangkat selama operasi sebelumnya, seperti rekonstruksi mastektomi. [3]
Penempatan implan terbagi menjadi 3, yaitu di belakang jaringan payudara, subglandular, atau di belakang otot dada pectoralis submuscular. Sekitar 75 persen pembesaran payudara dilakukan di bagian submuscular.
Penempatan submuscular biasanya menawarkan hasil yang lebih baik untuk wanita kurus atau wanita yang berharap dapat memperbesar payudara mereka secara drastis. Penempatan subglandular dapat memberikan hasil yang lebih baik kepada wanita yang memiliki payudara kendur. [3]
Jenis-jenis prosedur pembesaran payudara: [3]
Prosedur ini melibatkan sayatan yang dibuat di lipatan di bawah payudara, yang disebut lipatan inframammary. Ada sekitar 70 hingga 80 persen pembesaran payudara dilakukan dengan menggunakan prosedur ini.
Wanita muda, wanita kurus, atau wanita yang belum memiliki anak dan tidak memiliki lipatan di bawah payudaranya memiliki bekas luka yang lebih terlihat dibandingkan dengan seorang ibu yang berusia lebih tua. [3]
Prosedur ini melibatkan sayatan yang dibuat di sekitar tepi luar areola. Wanita yang menerima prosedur ini dapat memiliki lebih banyak masalah dengan menyusui dan sensasi puting setelah operasi. Prosedur ini cocok untuk wanita dengan payudara sangat kecil yang tidak memiliki lipatan di bawah payudaranya. [3]
Prosedur ini melibatkan sayatan kecil yang dibuat di ketiak, di mana ahli bedah Anda akan memasang implan payudara menggunakan endoskopi (kamera serat optik kecil) untuk memastikan penempatan yang optimal. Sekitar 10 persen pembesaran payudara dilakukan dengan prosedur trans-aksila. Keuntungan dari prosedur trans-aksila adalah tidak ada bekas luka yang ditinggalkan di payudara.
Prosedur ini melibatkan sayatan tepat di atas pusar. Setiap implan payudara dimasukkan melalui sayatan ini ke payudara. Prosedur ini hanya tersedia untuk implan garam subglandular. Implan yang dimasukkan dengan prosedur ini memiliki risiko kerusakan yang sedikit lebih tinggi. [3]
Berikut ini adalah beberapa persiapan yang dapat dilakukan oleh pasien sebelum menjalani rangkaian prosedur pembesaran payudara: [4]
Jika pembesaran payudara Anda dilakukan secara rawat jalan, mintalah seseorang untuk mengantar Anda ke dan dari operasi dan menemani Anda setidaknya untuk di malam hari pertama setelah operasi. [4]
Pembesaran payudara dapat dilakukan di rumah sakit atau di fasilitas bedah rawat jalan. Prosedur ini jarang membutuhkan perawatan di rumah sakit, sehingga Anda akan pulang pada hari yang sama dengan operasi Anda. [2]
Operasi pembesaran payudara biasanya dilakukan dengan anestesi umum, berarti Anda akan tertidur selama operasi. Terkadang, pembesaran payudara juga dapat dilakukan dengan anestesi lokal, berarti Anda akan tetap sadar dan area payudara mati rasa selama operasi. [2]
Untuk memasukkan implan payudara, dokter bedah Anda akan membuat satu sayatan di salah satu dari tiga area berikut ini: [2]
Sayatan tersebut dibuat berdasarkan beberapa faktor, yaitu seberapa besar pembesaran yang terjadi, anatomi pasien, jenis implan dan preferensi ahli bedah & pasien. [1]
Setelah membuat sayatan, dokter bedah akan memisahkan jaringan payudara Anda dari otot dan jaringan ikat dada Anda. Hal ini menciptakan kantong di belakang atau di depan otot terluar dinding dada (otot dada). Dokter bedah akan memasukkan implan ke dalam kantong ini dan menempatkannya di belakang puting Anda. [2]
Implan saline lalu dimasukkan dan kemudian diisi dengan air garam steril setelah dipasang. Sementara implan silikon telah diisi sebelumnya dengan gel silikon.
Saat implan terpasang, ahli bedah akan menutup sayatan dengan jahitan di jaringan payudara dan membalutnya dengan perekat kulit dan selotip bedah. [2]
Pembesaran payudara akan meninggalkan nyeri dan bengkak yang terjadi selama beberapa minggu setelah operasi. Selain itu, pasien juga dapat mengalami memar. Bekas luka akibat operasi akan memudar seiring waktu tetapi tidak dapat hilang sepenuhnya. [2]
Saat proses pemulihan, sebaiknya gunakan perban kompresi atau bra olahraga untuk sebagai penyangga ekstra implan payudara. Dokter bedah Anda mungkin juga meresepkan obat pereda nyeri. [2]
Ikuti semua instruksi yang diberikan oleh dokter bedah Anda. Jika Anda tidak memiliki pekerjaan yang memerlukan aktivitas fisik, Anda kemungkinan dapat kembali bekerja dalam beberapa minggu. [2]
Hindari aktivitas fisik berat yang dapat meningkatkan denyut nadi atau tekanan darah setidaknya selama dua minggu. Saat Anda sedang dalam masa penyembuhan, ingatlah bahwa payudara Anda akan sensitif terhadap kontak fisik atau gerakan yang tidak teratur. [2]
Jika ahli bedah Anda menggunakan jahitan yang tidak dapat menyerap dengan sendirinya atau memasang tabung drainase di dekat payudara Anda, maka Anda memerlukan janji tindak lanjut untuk operasi pengangkatan. [2]
Jika Anda merasakan panas dan kemerahan pada payudara Anda atau demam, Anda kemungkinan telah mengalami infeksi. Segeralah hubungi dokter bedah Anda jika demikian itu terjadi pada Anda. Anda juga harus mengubungi ahli bedah Anda jika Anda mengalami sesak napas atau nyeri dada. [2]
Terdapat hampir 50 persen dari pasien yang melakukan pembesaran payudara kosmetik mengalami beberapa jenis komplikasi, seperti nyeri, pengerasan, infeksi, dan bahkan perlu untuk melakukan operasi tambahan. [1]
Beberapa risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi akibat pembesaran payudara diantaranya yaitu: [1]
Pembesaran payudara dapat menyebabkan kontraktur kapsular, yaitu suatu kondisi dimana terjadi pengerasan pada area di sekitar implan. Kondisi ini dapat merusak bentuk implan, dan dapat menyebabkan rasa sakit. [1]
Bekas luka setelah operasi pembesaran payudara bisa menjadi merah, tebal, dan nyeri. Terkadang kondisi ini membutuhkan pembedahan lebih lanjut.
Masalah lain yang bisa terjadi dari pembesaran payudara ialah berkerut atau keriput pada kulit payudara di atas implan. Masalah ini terutama terjadi pada wanita yang sangat kurus atau mereka yang tiba-tiba kehilangan banyak berat badan. [1]
Jika seorang wanita memilih untuk melepas implan, payudaranya kemungkinan akan terlihat kurang menarik dibandingkan sebelum operasi. Jika implan pecah atau bocor, operasi pengangkatan akan menyebabkan hilangnya jaringan payudara. [1]
Pembesaran payudara dapat mengubah ukuran dan bentuk payudara Anda. Operasi tersebut dapat meningkatkan citra tubuh Anda, sehingga Anda dapat lebih percaya diri. Tetapi Anda tetap harus berekspektasi yang realistis dan jangan mengharapkan kesempurnaan.
Selain itu, penuaan pada payudara Anda akan terus terjadi setelah pembesaran payudara. Peningkatan atau penurunan berat badan juga dapat mengubah tampilan payudara Anda. Jika Anda merasa tidak puas dengan penampilan payudara Anda, Anda kemungkinan akan perlu lebih banyak operasi untuk memperbaiki masalah ini. [3]
1. Yvette Brazier. What you need to know about breast augmentation. Medical news today; 2017.
2. Anonim. Breast augmentation. Mayo Clinic; 2018.
3. Anonim. Breast Augmentation Implant & Procedure Types. University of Michigan Medicine; 2019.
4. Anonim. Breast Augmentation. American Society of Plastic Surgeons; 2020.
5. Anonim. Breast Augmentation. THE AMERICAN BOARD OF COSMETIC SURGERY; 2020