Infeksi yang disebabkan karena virus influenza disebut dengan flu (influenza). Penyakit ini dapat menular ketika yang sedang terinfeksi bersin atau melakukan kontak dekat dengan orang lain. Dan mungkin akan menularkan flu ini dengan orang lain dalam waktu 1 minggu bahkan lebih setelah tanda atau gejalanya muncul[1].
Berikut adalah tanda dan juga gejala influenza[1]:
Daftar isi
Penghambat neuraminidase merupakan sekelompok obat yang akan memblokir fungsi protein neuraminidase virus, sehingga akan efektif untuk melawan virus influenza A dan B[2].
Penghambat neuraminidase akan mengganggu pelepasan virus influenza yang merupakan keturunan dari sel inang yang terinfeksi, dimana sebuah proses yang mencegah infeksi sel inang baru, dengan demikian dapat membuat penyebaran infeksi terhenti[3].
Pada saluran pernapasan virus influenza akan sampai pada puncaknya antara 24 dan 72 jam setelah timbulnya penyakit. Obat-obatan harus diberikan sejak awal, seperti penghambat neuraminidase yang akan bekerja pada tahap replikasi virus[3].
Penghambat neuraminidase dikaitkan dengan toksisitas yang jauh lebih kecil kemungkinannya dalam mendorong perkembangan influenza yang resistan terhadap obat[3].
Penghambat neuraminidase akan efektif dalam melawan semua dari subtipe neuraminidase, seperti melawan semua galur influenza, dalam kesiapan epidemi dan pandemi sebagai titik kunci, dan unggul dibandingkan dengan adamantanes. Karena adamtanes hanya efektif dalam melawan galur sensitif influenza A[3].
Hemagglutinin merupakan molekul pengikat reseptor asam sialat dan masuknya virus pada sel target akan di mediasi. Senyawa yang terdapat pada penghambat neuraminidase, akan membelah residu asam sialic reseptor seluler, dimana sebagai tempat untuk partikel baru terbentuk menempel[3].
Dengan pembelahan yang terjadi akan dapat melepaskan virus, yang menyerang sel-sel baru. Tanpa neuraminidase, infeksi hanya terbatas dengan satu putaran replikasi, sehingga akan jarang untuk menyebabkan penyakit[3].
Pada saluran napas bagian atas, neuraminidase dapat memfasilitasi invasi virus, dengan mungkin akan membuat asam sialat membelah bagiannya pada musin yang membasahi sel epitel saluran napas[3].
Tedapat beberapa penyakit yang dapat diatasi dengan penghambat neuraminidase, meliputi[2]:
Flu burung merupakan penyakit yang disebabkan oleh infekai terhadap virus avian (burung) influenza tipe A. Secara alami virus ini muncul di antara burung air yang liar yang akan menginfeksi unggas peliharaan juga burung dan hewan lainnya. Flu burung tidak menginfeksi manusia, namun infeksi virus flu burung ini pada manusia telah terjadi[4].
Flu babi juga disebut dengan flu H1N1. Karena dahulu orang yang terkena virus ini pernah bersentuhan langsung dengan babi, maka dari itu dinamakan dengan flu babi. Tetapi hal ini berubah karena orang yang terkena virus ini tidak berada di dekat babi[5].
Flu babi dapat menyebabkan masalah yang sangat serius untuk sebagian orang. Dengan mendapatkan vaksin flu setiap tahun, merupakan pilihan yang terbaik [5].
Penghambat neuraminidase merupakan obat yang mambuat protein neuraminidase virus memblokir fungsinya. Dengan pemblokiran tersebut akan membuat virus dari sel inang yang terinfeksi menghentikan pelepasannya dan mencegah sel inang yang baru supaya tidak terinfeksi. Agen antivirus ini akan menghambta semua dari subtipe enzim neuraminidase[2].
Melalui obat zanamivir sebagai turunan asam sialic, bekerja dengan membuat neuraminidase virus virus influenza menjadi terhambat, sehingga akan membuat agregasi dan pelepasan partikel virus berubah. Hal ini secara aktif akan melawan replikasi virus influenza A dan B[6].
Zanamivir dengan buruk diserap dari saluran gastrointestinal dengan ketersediaan hayati 2% secara langsung, 10-20% melalui dosis hirup dan dengan serum puncaknya kira-kira 1-2 jam. Bedistribusi dengan pengikatan protein. Pengeluarannya dalam urin tidak berubah dengan paruh waktu antara 2-5 jam[6].
Lalu dengan oseltamivir, obat ini bekerja dengan menghambat neuraminidase, enzim permukaan virus yang bertanggung jawab untuk replikasi dan infektivitas virus influenza A dan B, sehingga akan dapat mencegah pelepasan pada virus dari sel yang terinfeksi[7].
Oseltamivir diserap dengan mudah melalui saluran gastrointestinal dengan ketersediaan hayati kisaran 75% dan plasma puncaknya antara 3-4 jam. Obat ini berdistribusi keseluruh tubuh,dengan volume distribusi 23-26 L[7].
Secara ekstensif obat ini dimetabolisme menjadi oseltamivir karboksilat oleh esterase hati. Pengeluaran obat ini melalui urin sekitar 90% dan melalui feses dengan paruh waktu 1-3 jam[7].
Penghambat neuraminidase tersedia dalam bentuk bubuk inhalasi, kapsul, suspensi oral dan larutan injeksi. Jenis obat ini hanya bisa didapatkan dengan resep dokter.
Contoh penghambat neuraminidase dengan resep dokter termasuk[2]:
Zanamivir merupakan obat antivirus yang akan membuat kerja virus terhalang pada tubuh. Obat ini digunakan dalam pengobatan gejala flu karena virus influenza dengan gejala kurang dari 2 hari. Juga diberikan untuk mencegah influenza yang mungkin belum memiliki gejala. Obat ini tidak untuk mengobati flu biasa[8].
Oseltamivir merupakan obat antivirus yang membuat kerja virus influenza tipe A dan B akan terhalang pada tubuh. Obat ini digunakan untuk pengobatan influenza dengan gejala yang dialami selama 2 minggu atau lebih[9].
Penjualan dan distribusi obat ini tidak sesuai dengan peraturan penggunaan yang aman oleh FDAPenjualan dan distribusi obat ini tidak sesuai dengan peraturan penggunaan yang aman oleh FDA. Karena mungkin obat ini mengandung bahan yang berbahaya dan mungkin tidak dipasarkan oleh apotek berlisensi[9].
Peramivir merupakan obat yang akan membuat sel yang terinfeksi melepaskan virusnya. Obat ini digunakan dalam pengobatan influenza yang mengalami gejalan flu selama 2 hari[10].
Penghambat neuraminidase dapat menyebabkan beberapa efek samping yang tidak di inginkan. Beberapa efek samping umum dari penghambat neuraminidase termasuk[8,9,10]:
Untuk meningkatkan respons terhadap vaksin, jangan menerima vaksin influenza intranasal yang dilemahkan secara langsung selama 2 minggu atau 48 jam setelah pemberian zanamivir[6].
Terdapat beberapa orang yang menggunakan zanamivir dengan tiba-tiba mengalami perubahan suasana hati juga perilaku tidak biasa. Tanpa menggunakan obat ini pun seseorang bisa memiliki efek neurologis dan kebingungan atau halusinasi. Bila terjadi segera hubungi dokter[8].
Bagi wanita hamil direkomendasikan untuk menerima vaksin flu tahunan dalam mencegah influenza. Tetapi obat oseltamivir bukan obat pengganti flu tahunan[9].
Beritahu dokter tentang kondisi medis yang diderita sebelum menerima peramivir, juga katakan jika hamil atau menyusui[10].
1) Anonim. Drugs.com. Influenza. 2020
2) Anonim. Drugs.com. Neuraminidase inhibitors. 2021
3) Matrosovich MN, Matrosovich TY, Gray T, Roberts NA, Klenk HD. J Virol. Neuraminidase is important for the initiation of influenza virus infection in human airway epithelium. 2004
4) Anonim. cdc.gov. Information on Avian Influenza. 2019
5) Anonim. WebMD.com. H1N1 Flu Virus (Swine Flu). 2021
6) Anonim. Mims.com. Zanamivir. 2021
7) Anonim. Mims.com. Oseltamivir. 2015
8) Cerner Multum. Drugs.com. Zanamivir. 2020
9) Anonim. Drugs.com. Oseltamivir. 2019
10) Cerner Multum. Drugs.com. Peramivir. 2020