Penyakit & Kelainan

Daftar Penyakit Akibat Kerja yang Sering Terjadi

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Penyakit akibat kerja adalah penyakit kronis yang diakibatkan oleh paparan tertentu di tempat kerja atau aktivitas kerja dalam jangka waktu yang lama. [1]

Pada tahun 2017 hingga 2018, sebanyak 1,4 juta orang dikabarkan telah menderita penyakit yang diperparah oleh pekerjaan yang berasal dari kasus baru. [1]

Ketika penyakit berkembang dari waktu ke waktu, penyakit tidak akan terlihat langsung secara jelas. Saat Anda menyadarinya, penyakit yang diderita kemungkinan membutuhkan perawatan khusus atau dapat menjadi permanen. [1]

Penyakit akibat kerja merupakan permasalahan yang serius bagi bisnis. Terdapat perkiraan kerugian sebesar 26,8 juta pada tahun 2017-2018 yang disebabkan oleh penyakit akibat kerja. [1]

1. Asma Akibat Kerja

Asma merupakan gangguan paru-paru akibat kerja yang paling umum terjadi di negara-negara industri, sekitar 15% kasus asma terbaru terjadi pada orang dewasa. [2]

Terdapat survei tahun 2012 sekitar 200,000 pasien di 22 negara terindikasi asma akibat kerja dengan perkiraan 1,9 juta kasus baru. [2]

Gejala dari asma akibat kerja, yaitu [1]:

  • Mengi
  • Batuk yang menyebabkan rasa sakit
  • Napas pendek
  • Dada tertekan atau sesak
  • Pernapasan berjalan cepat
  • Kecemasan dan panik
  • Wajah pucat dan berkeringat
  • Kesulitan berbicara
  • Bibir atau kuku menjadi biru

Asma akibat kerja terjadi karena adanya paparan sensitizer pernapasan dari tempat kerja atau sebagian dari aktivitas kerja. [1]

Penyebab dari asma akibat kerja yaitu saluran udara yang masuk ke dalam ketika keadaan hipersensitif akan mempengaruhi kemampuan untuk bernapas. [1]

Penyebab utama asma akibat kerja yaitu disebabkan oleh menghirup debu dari tepung atau biji-bijian, seperti pekerjaan tukang roti yang memiliki tingkat penyakit ini tertinggi kedua dari pekerjaan lainnya. [1]

Selain itu, pekerjaan yang berhubungan dengan bahan kimia seperti cat semprot, bahan pembersih, atau perekat, serta protein pada ikan dan telur. [1]

2. Gangguan Pendengaran Akibat Kebisingan

Gangguan pendengaran akibat kebisingan (NIHL atau Noise-induced hearing loss) bersifat permanen dan tidak dapat berubah. [1]

Berdasarkan Health and Safety Executive, terdapat 2 juta orang yang terpapar dari tingkat kebisingan di tempat kerja. [1]

Sebanyak 75% persentase klaim jaminan kesehatan kerja tertinggi kedua dari gangguan pendengaran akibat kebisingan. [1]

Gejala dari seseorang yang mengidap gangguan pendengaran akibat kebisingan yaitu kesulitan mendengar orang lain berbicara, meskipun jaraknya 1 meter jauhnya. [1]

Selain itu, mereka akan lebih merasa lega ketika meninggalkan tempat yang berisik, serta mereka akan menderita tinitus (dering atau dengungan terus menerus atau terputus-putus yang berbeda-beda berdasarkan suara). [1]

Penyebab dari gangguan pendengaran akibat kebisingan yaitu ketika terdapat suara diatas 85 desibel akan menyebabkan kehilangan pendengaran secara permanen. [1]

Jika seseorang bekerja di lingkungan kerja yang terpapar alat-alat tangan listrik (memancarkan sekitar 95 desibel) tanpa perlindungan atau menggunakan alat untuk pelindung, maka kemungkinan terkena NIHL semakin meningkat. [1]

3. Dermatitis Akibat Kerja

Dermatitis akibat kerja merupakan semacam kulit yang mengalami peradangan diakibatkan oleh alergi atau iritasi. [1]

Gejala dari dermatitis yaitu peradangan pada bagian atas kulit. Dermatitis dapat menyebabkan kulit menjadi iritasi yang menimbulkan ruam membakar atau menyengat. [1]

Kemungkinan kulit akan terasa seperti beberapa kondisi dibawah ini, yaitu [1]:

  • Meradang
  • Gatal
  • Lepuh (kemungkinan akan keluar cairan)
  • Retak dan kering

Dermatitis akibat kerja umumnya mempengaruhi tangan dan lengan bawah. Hal ini karena terdapat zat yang memicu dermatitis biasanya bersentuhan dengan area tangan dan lengan bawah. [1]

Penyebab dari dermatitis biasanya terjadi langsung setelah kontak yang terlalu lama dengan iritan di tempat kerja. [1]

Penyebab yang paling umum yaitu karena sabun, deterjen, bahan kimia pembersih, dan tepung. Jika mencuci tangan terlalu sering, dapat menyebabkan dermatitis kontak. [1]

Pekerjaan seperti pekerja kebersihan, tukang kebun, penata rambut, juru masak, pekerja logam, praktisi gigi, dan ahli kecantikan memiliki risiko mengidap dermatitis. [1]

Iritan lainnya termasuk dengan tanah, daging, ikan, unggas, buah jeruk, adonan, rempah-rempah, dan gula. [1]

4. Stress dan Kesehatan Mental

Stress dan gangguan kesehatan mental terkait dengan pekerjaan merupakan suatu reaksi terhadap adanya tekanan dan permintaan yang berkepanjangan dari tempat kerja, terutama jika terdapat permintaan melebihi kemampuan seseorang. [1]

Hal ini dapat membahayakan kemampuan seseorang untuk mengatasi tekanan yang diberikan dari pekerjaan dan menyebabkan kondisi kesehatan mental mereka menurun. [1]

Gejala dari stress dan kesehatan mental, yaitu [1]:

  • Permasalahan kulit
  • Rasa sakit di dada
  • Sakit kepala
  • Pusing
  • Serangan panik
  • Kesulitan untuk konsentrasi
  • Tekanan darah tinggi
  • Kelelahan
  • Apati
  • Mudah lupa
  • Menjadi emosional, agresif, berpikir negatif
  • Menolak untuk mendengarkan saran atau permintaan orang lain
  • Suka menyendiri

Tidak seperti penyakit lainnya, penyebab dari stress terkait kerja lebih abstrak, berikut ini penyebab utamanya, yaitu [1]:

  • Terlalu banyak atau terlalu sedikit permintaan
  • Kurangnya pengendalian
  • Kurangnya dukungan
  • Hubungan yang buruk
  • Peran di kantor
  • Perubahan tempat kerja

5. Musculoskeletal Disorders (MSD)

Musculoskeletal Disorders merupakan penyakit akibat kerja nomor 1 di Inggris. Penyakit ini sangat serius karena permasalahan otot dan sendi yang mengganggu kemampuan bekerja dan kehidupan dengan baik. [1]

Musculoskeletal Disorders mencakup ketegangan dan keseleo, misalnya seperti masalah punggung, cakram terpleset, dan nyeri ekstrimitas atas terkait pekerjaan. [1]

Gejala dari Musculoskeletal Disorders berbeda-beda tergantung pada bagian yang terkena dampak, seperti [1]:

  • Rasa sakit
  • Mati rasa
  • Kekakuan
  • Pembengkakan
  • Rasa geli

Penyebab dari Musculoskeletal Disorders, yaitu [1]:

  • Mengangkat beban berat
  • Kegiatan berulang seperti pengepakan dan penumpukan
  • Duduk dalam posisi yang tidak benar dalam waktu yang lama

6. Kanker

Kanker akibat kerja terjadi ketika pekerja melakukan kontak langsung dengan zat karsinogenik di tempat kerja, karsinogen dapat sangat lazim terjadi di industri tertentu. [3]

Pekerjaan yang berhubungan dengan asbes merupakan penyakit akibat kerja pertama yang paling terkenal. [3]

Penyakit ini termasuk pada penyakit kanker, seperti kanker paru-paru, kanker gastro-intestinal, kanker laring atau faring, dan mesothelioma. [3]

7. Penyakit Menular

National Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH) menyatakan bahwa pekerja kesehatan memiliki risiko berhubungan langsung dengan infeksi penyakit seperti hepatitis B dan C, tuberculosis (TB), dan HIV. [3]

Penyakit seperti TB memiliki risiko tinggi terjadi pada pekerja pelayanan sosial atau fasilitas pemasyarakatan yang berkontak langsung. Pekerja lainnya yang memiliki risiko tinggi yaitu pekerja laboratorium. [3]

Menurut NIOSH, patogen yang ditularkan melalui darah dan udara dapat menjadi penyebab pemaparan yang signifikan bagi pekerja perawatan kesehatan di Amerika Serikat. [3]

1. Liz Burton. The 5 Most Common Occupational Illnesses (and How to Prevent Them). High Speed Training; 2015.
2. Jennifer Bepko, MD, and Katherine Mansalis, etc. Common Occupational Disorders: Asthma, COPD, Dermatitis, and Musculoskeletal Disorders. American Family Physician; 2016.
3. Maia Foulis. 7 most common occupational diseases. The Safety Mag; 2020.

Share